Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPRASIONAL TINDAKAN UNIT

LAYANAN KESEHATAN MAHASSIWA

UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA


BANDA ACEH
NOMOR : 1789/131013.1.3/KM/V/2021
dengan ukuran lengan Klien
- Tempatkan Klien dalam posisi nyaman
(duduk/berbaring) dengan lengan rileks, sedikit
menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian
- Palpasi arteri brachialis.
- Pasang manset melingkari lengan atas dimana arteri
brachialis teraba, secara rapi dan tidak terlalu ketat (2,5
cm di atas siku) dan sejajar jantung
- Raba nadi radialis atau brachialis dengan satu tangan.
- Tutup bulb screw tensimeter
- Pasang bagian diafragma stetoskop pada perabaan
pulsasi arteri brachialis
- Pompa tensimeter/sphygmomanometer dengan cepat
sampai 30mmHg di atas hilangnya pulsasi
- Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi
arteri teraba
- Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan
perlahan-lahan 3mmHg/detik dan melaporkan saat
mendengar bising „dug‟ pertama (tekanan sistolik)
- Turunan tekanan manset sampai suara bising „dug‟ yang
terakhir (tekanan diastolik)
- Rapikan alat-alat yang telah digunakan
- Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien
- Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian
Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada
Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah
selesai.
- Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
- Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien.
Rapikan baju klien
b. Pemeriksaan Nadi
- Mengucapkan Basmallah
- Perawat mencuci tangan
- Memakai handscoen bersih
- menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada
klien
- Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan
Klien merasa nyaman.
- Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari
tengah dan jari manis ) untuk meraba salah satu dari 9
arteri.
- Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan
- Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi
- Gunakan jam tangan, untuk menghitung
frekuensi nadi selama minimal 30 detik
- Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh
apabila ditemukan kondisi abnormal
- Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian
Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan
kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan
tindakan sudah selesai.
- Perawat melepaskan handscoen dan mencuci
tangan
- Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status
Klien. Rapikan baju Klien
c. Pemeriksaan Nafas
- Mengucapkan Basmallah
- Perawat mencuci tangan
- Memakai handscoen bersih
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
- Bantu klien membuka baju, jaga privasi klien
- Memposisikan Klien untuk berbaring/duduk, pastikan klien
merasa nyaman
- Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada
punggung / dada untuk menghitung gerakan pernapasan
selama minimal 1 menit
- Dokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama
nafas reguler/ireguler, dan tarikan otot bantu pernafasan)
- Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian
Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada
Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah
selesai.
- Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
- Dokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama
nafas reguler/ireguler, dan tarikan otot bantu pernafasan)di
status Klien. Rapikan baju Klie
Hal yang harus a. Lakukan aspirasi,bila tidak ada darah masukkan obat Klien
diperhatikan b. Bersih, rapi dan nyaman Tempat tidur rapi
c. Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah
Klien Lokasi
d. Pemeriksaan denyut nadi dan Skala ukuran kekuatan/kualitas
nadi
Unit Terkait a. Laboraturium
e. Mendesinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol
f. Meregangkan kulityang akan ditusuk dengan ibu jari kiri
g. Tusukkan jarum perlahan-lahandengan lubang jarum
mengarah ke atas dengan posisi jarum dan kulit
membentuk sudut 15°-30º,setelah ujung jarum masuk ke
kulit,jarum disejajarkan dengan kulit sampai ⅔ dari ujung
jarum
h. Semprotkan cairan/obat sampai terjadi gelembung pada
permukaan kulit,lalu tarik jarum dengan cepat,jangan di
usap dan jangan di massage
i. Tandai dengan ballpoint/spidol,diameter 2cm dari tempat
tusukan
j. Rapihkan pasien dan alat
k. Perawat mencuci tangan
l. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
m. Baca dan catat reaksi skin test setelah 10-15 menit
a. Hasil positif: ada tanda kemerahan pada daerah
penusukan dengan diameter minimal 1 cm,laporkan
kepada dokter
b. Hasil negative: (tidak ada tanda seperti pada hasil
positif),maka berikan injeksi obat tersebut sesuai
program pengobatan
2. Melalui Sub Kutan
a. Perawat mencuci tangan
b. Menentukan lokasi penusukan
c. Menghapushamakan kulit dengan kapas alcohol
d. Mengangkat kulit sedikit dengan jari kiri
e. Tusukan jarum perlahan-lahan dengan posisi jarum dan kulit
membentuk sudut 45º
Hal yang harus f. Lakukan aspirasi,bila tidak ada darah masukkan obat pelan-
diperhatikan pelan
g. Setelah obat masuk semua cabut jarum dengan cepat
h. Bekas tusukan di tekan dengan kapas alcohol
i. Rapihkan bayi/pasien dan alat
j. Perawat mencuci tangan
k. Dokumentasikan tindakan yang telah dilaksanakan
3. Melalui Intra Muskuler (Jaringan Otot)
a. Perawat mencuci tangan
b. Menentukan lokasi penusukan
c. Menghapus hamakan kulit dengan tangan kiri dan
meregangkan kulit atau mengangkat otot bila ototkecil (bayi
yang kurus)
d. Menusukan jarum ke dalam otot dengan posisi jarum tegak
lurus dengan permukaan kulit membentuk sudut 90°
sedalam ¾ panjang jarum
e. Melakukan aspirasi apakah ada darah atau tidak,bila tidak
masukan obat perlahan
f. Setelah obat masuk tarik jarum perlahan kemudian lakukan
massage pada bekas tusukan dengan kapas alcohol
g. Merapihkan pasien dan alat
h. Perawat mencuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
4. Melalui Intravena (Pembuluh Darah)
b. Perawat mencuci tangan
c. Menentukan lokasi penusukan
d. Memasang pengalas dibawah daerah penusukan
e. Mengikat bagian atas yang akan ditusuk dengan karet
pembendung agar vena mudah di raba atau di lihat
f. Menghapus hamakan kulit yang akan di tusuk,kemudian
diregangkan dengan tangan kiri lalu masukkan jarum ke
dalam vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
kapas alcohol
g. Posisi jarum dan kulit membentuk sudut 20º-30° setelah
jarum masuk sejajarkan dengan kulit
h. Lakukan aspirasi pada jarum,jika ada darah masuk ke dalam
spuit berarti penusukan sudah benar
i. Perawat membuka karet pembendung, secara perlahan
masukkan cairan / obat ke dalam vena
Jika telah selesai tarik jarum dengan cepat dan menekan
bekas tusukan dengan kapas alcohol agar darah
tidak keluar
Unit Terkait j. Rapihkan pasien dan alat
k. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
h. Isi chamber dengan cairan sebanyak setengah dari sebagian chamber,lalu
buka tutup ujung slang dan buka klem sampai cairan infuse mengisi seluruh
slang infus sampai dengan keluar serta tidak ada udara pada slang
tersebut,kemudian tutup kembali klem dan ujung slang
i. Tentukan vena yang akan ditusuk,kemudian pasang pengalas dibawahnya
j. Pasang tourniquet diproksimal daerah yang akan ditusuk
k. Pasang sarung tangan
l. Tentukan vena yang akan ditusuk
m. Desinfeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
disekitar daerah penusukan
n. Pegang jarum dengan jarum membentuk sudut 20-30 derajat dan lubang
jarum menghadap keatas
o. Tusukan jarum,setelah masuk (darah akan keluar ke jarum IV
kateter),jarum dimasukan kurang lebih 1 cm kemudian tarik sedikit
mandrin dan masukan kateter sampai kepangkal
p. Buka tourniquet dan penutup selang serta keluarkan mandarin,lalu
sambungkan selang dengan kateter
q. Atur tetesan,fiksasi pangkal kateter dengan plester juga tempat tusukan
tutup dengan kassa steril danplester kemudian tulis tanggal pemasangan
diatas plester,pada pasien anak-anak atau pasien gelisah pasang spalk
r. Atur kembali tetesan sesuai indikai
s. Rapihkan alat dan pasien
t. Lepaskan sarung tangan
u. Perawat mencuci tangan
v. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (waktu pemasangan,jenis
cairan,jumlah tetesan dll)
Hal-hal yang harus a. Memelihara teknik septic dan aseptic
diperhatikan b. Memilih tempat penusukan vena sebaiknya dimulai dari yang paling
distal dan pada tempatyang tidak dominant,vena lebih besar dari IV
kateter,maksimal diameter IV cateter adalah ⅔ dari diameter vena
c. Pemilihan IV cateter: no: 26 G,24G
d. Perhatikan reaksi pasien selama 5 mnt pertama,bila timbul reaksi alergi
(menggigil,urtikaria atau shock) maka infus harus diperlambat
tetesannya,jika perlu hentikan,kemudian segera dilaporkan kepada
dokter
e. Observasi daerah pemasangan infus
f. Setelah dilakukan pemasangan
g. Setiap pergantian dinas
h. Bila terjadi hematoma,bengkak dll pada tempat pemasangan
jarum,maka infus harus dihentikan dan dipindahkan pemasangannya
i. Bila tampak basah,kotor dan tidak rapih,maka lakukan servis
j. Ganti IV cateter secara rutin tiap 3-4 hari sekali
k. Kelancaran cairan dan jumlah tetesan harus tepat sesuai program
pengobatan
l. Bila ditambahkan obat dalam kolf (drip) tulis jenis dan jumlah obat
dalam kolf tersebut dan masukan obat pada tempat penusukan
m. Tiap mengganti cairan,tulis di status lengkap dengan jumlah kolf yang
telah diberikan
n. Berikan tanggal pemasangan infuse
Unit Terkait - Farmasi
Dokumen Terkait - Catatan Rekam Medik
II. Memberikan oksigen dengan menggunakan head box
a. Hubungkan head box dengan slangnya ke humidifier yang telah diisi
aquadest/air steril ± 50cc
b. Buka flow meter alirkan oksigen sesuai dosis
c. Tempatkan head box pada daerah muka klien dengan posisi yang
tepat
d. Kaji respon klien dan tanda-tanda vital
e. Perawat/ bidan mencuci tangan
f. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
III. Memberikan oksigen melalui ruang inkubator
a. Inkubator tertutup dengan bayi didalamnya
b. Sambungkan slang oksigen ke humidifier yang telah berisi air
steril/aquadest ± 50cc,kemudian ujung slang oksigen/canule
masukkan kedalam inkubator melalui lubang udara pada inkubator
dengan posisi slang oksigen menggantung dan di fiksasi dengan
plester
c. Buka flow meter,alirkan oksigen kedalam ruang inkubator sesuai
dosis/sesuai kebutuhan
d. Kaji respon klien dan tanda-tanda vital
e. Perawat/ bidan mencuci tangan
f. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Hal yang harus - Pemberian oksigen harus selalu memakai pelembab untuk mencegah
diperhatikan iritasi selaput lendir pernapasan
- Gunakan canule nasal yang lentur

Unit Terkait Instalasi Laboraturium


u. Magil forcep
v. Nier bekken
2. Obat-obatan:
a. Adrenalin ampul
b. Kalmetason ampul
c. Aminophilin ampul
C. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan (perawat I dan II)
b. Mengatur posisi pasien di radiant warmer,membuka jalan napas
dengan kepala ekstensi,oksigen sudah terpasang 2-3 l/inf
c. Memastikan jalan napas bebas,lihat dan dengar dengan
menggunakan stethoscope selama 3-5 detik
d. Berikan kompresi dada dengan memasang ambu bag/kali pompa
secara perlahan-lahan dan perawat II memberi tekanan dengan
menggunakan dua ibu jari dirapatkan pada daerah stermum/dada
sebanyak 3 kali hitungan dan jari tangan dibawah
bayi,menyangga tulang belakang selama 30 detik
e. Evaluasi pernapasan,frekuenssi jantung dan warna kulit apabila
frekuensi jantung < 100 x infberikan ventilasi tekanan positip
selama 30 detik kedua
f. Melakukan evaluasi pernapasan,frekuensi jantung dan warna kulit
kembali bila frekueni jantung < 60 x. perawat menghubungi
dokter dan menenangkan keluarga paien
g. Berikan efineprin 1:10.000 (sesuai intruksi dokter)
h. Memasang alat oksimetri dan ECG record
i. Bila pasien bisa napas spontan,lanjutkan tindakan untuk pemberian
oksigen,bila pasien masih apnoe dan dinyatakan belum
meninggal lanjutkan untuk pemasangan ETT (sesuai Advis),bila
pasien dinyatakan meninggal lanjutkan tindakan untuk
penatalaksanaan jenazah
j. Alat-alat dirapihkan
k. Perawat mencuci tangan
l. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Hal-hal yang harus Dalam melakukan kompresi jantung harus hati-hati,posisi jari tangan
diperhatikan harus tepat
Unit Terkait - Laboraturium

Anda mungkin juga menyukai