Anda di halaman 1dari 27

KEBUTUHAN

RASA NYAMAN
OLEH
DEWI SARTIYA RINI
DEFINISI KEBUTUHAN RASA
NYAMAN
Rasa nyaman adalah salah satu
kebutuhan manusia yang identik
dengan perasaan tentram dan
menyenangkan. ketika individu merasa
nyaman maka secara fisik, psikososial,
spritiual dan lingkungan turut serta
mendukung.
NYERI
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat
sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala dan tingkatannya.
FISIOLOGI NYERI
1. Nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan
2. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah Nociceptor, merupakan ujung-
ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak
memiliki myelin yang tersebar paad kulit dan mukosa, khususnya
pada visera,persendian,dinding arteri,hati, dan kandung empedu
3. Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulasi
atau rangsangan
4. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi, dan dapat juga berupa
termal,listrik atau mekanis
5. Stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut ditransmisikan berupa
impuls-impuls nyeri ke sumsum tulang belakang oleh dua jenis serabut
yang bermielin rapat atau serabut A (delta) dan serabut lamban
( serabut C).
6. Serabut-serabut afferen masuk ke spinal kemudian impuls nyeri
menyeberangi sumsum tulang belakang pada interneuron dan
bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama yaitu jalur
traktus spinolatamikus dan jalur traktus spinoreticular yang membawa
informasi tentang sifat dan lokasi nyeri.
Karakteristik Nyeri
1. Nyeri berdasarkan sifatnya
2. Nyeri berdasarkan tempatnya
3. Nyeri berdasarkan durasinya
4. Nyeri berdasarkan tipenya
Nyeri berdasarkan sifatnya
Incidental Pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktuwaktu lalu menghilang
Steady Pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam
waktu yang lama.
Paroximal Pain, nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali.
Nyeri tersebut biasanya menetap ± 10-15 menit lalu menghilang
kemudian timbul lagi
Nyeri berdasarkan tempatnya
Pheriperal Pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya
pada kulit, mukosa.
Deep Pain, nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam
atau organ-organ tubuh viseral
Refered Pain, nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan ke bagian tubuh di
daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri
Central Pain, nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf
pusat, spinal cord, batang otak, talamus
Nyeri berdasarkan durasinya
Nyeri Akut bersifat terbatas atau akan sembuh dalam beberapa hari
atau minggu contoh: nyeri pasca trauma, paska operasi dan nyeri
obstetrik seperti halnya nyeri yang diasosiasikan dengan kondisi medis
kritis yang akut seperti miokard infark, pancreatitis dan calculi renal
Nyeri Kronis menetap dialami lebih 3 bulan atau 6 bulan dari akibat
abnormal penyembuhannya atau karena pengobatan yang tidak
adekuat, contoh : kanker
Nyeri berdasarkan tipe
Nyeri somatik Nyeri somatik dideskripsikan sebagai sakit, menggerogoti, dan
tajam dalam hal kualitas. Dapat dilokalisasi dan diinisiasi oleh aktivasi
nosiseptor di jaringan kulit dan jaringan dalam. Contoh nyeri somatic termasuk
nyeri akut pasca operasi dan patah tulang.
Nyeri visceral Nyeri visceral juga diasosiasikan dengan kerusakan jaringan,
khususnya infiltrasi, kompresi dan distensi dari organ dalam. Nyeri yang
tumpul dan sukar dilokalisasi dan bisa menyebar ke tempat lain. Misalnya
nyeri perut yang disebabkan oleh konstipasi.
Nyeri neuropatik Nyeri neuropati dihasilkan dari kerusakan terhadap sistem
saraf baik pusat maupun periferl. Tertembak, sengatan listrik, ataupun luka
bakar sering bersamaan dengan latar belakang timbulnya sensasi nyeri dan
terbakar. Contohnya, neuropati diabetik dan neuralgia post herpetic.  
MEKANISME NYERI

Traktus spinotalamikus
thalamus korteks
serebri
TAHAPAN TERJADINYA
NYERI
Ada 4 tahap dalam proses terjadinya nyeri (pathways nyeri), yaitu:
◦ Transduksi
◦ Transmisi
◦ Modulasi
◦ Persepsi
1. Transduksi merupakan proses perubahan rangsang nyeri menjadi suatu
aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Rangsang ini dapat
berupa stimulasi fisik, kimia, ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh
jalur nyeri.
2. Transmisi adalah proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses
ansduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul molekul di celah sinaptik
mentransmisi informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya
3. Modulasi adalah proses modifikasi terhadap rangsang. Modifikasi ini dapat
terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi pertama sampai ke korteks
serebri. Modifikasi ini dapat berupa augmentasi (peningkatan) ataupun
inhibisi (penghambatan).
4. Persepsi adalah proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah mencapai
korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya diterjemahkan
dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri tlersebut.
STIMULUS NYERI
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya
kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor
Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat
terjadinya penekanan pada reseptor nyeri
Tumor , dapat juga menekan pada reseptor nyeri
Iskemia pada jaringan
Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik
TEORI NYERI
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan
nyeri, diantaranya:

◦ Teori pemisahan (specificity theori)


◦ Menurut teori ini, rangsangan sakit melewati serabut
saraf afferen tipe A atau tipe C masuk ke medulla
spinalis melalui kornu dorsalis yang bersinaps didaerah
posterior, kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang
di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks
sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan
◦ Teori pola (pattern pola)
Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis
dan merangsang aktivitas sel T. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang
merangsang ke bagian yang lebih tinggi yaitu korteks serebri serta kontraksi
menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri.
Persepsi dipengaruhi oleh modalitas respons dari reaksi sel T
◦ Teori pengendalian gerbang (gate control theory)
menurut teori ini, nyeri tergantung dari kerja saraf besar dan kecil yang
keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat saraf
besar akan meningkatkan aktivitas substansia gelatinosa yang
mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T
terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat.
Rangsangan pada serat kecil akan menghambat aktivitas substansia
gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas
sel T yang selanjutnya akan menghantarkan rangsangan nyeri
 Teori transmisi dan inhibisi
Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf
sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmitter yang
spesifik.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI NYERI
1. Arti nyeri, bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian
arti nyeri merupakan arti yang negatif seperti membahayakan, merusak,
dan lain-lain
2. Persepsi nyeri, penilaian sangat subjektif tempatnya pada korteks (pada
fungsi evaluatif kognitif)
3. Toleransi nyeri,erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan menahan nyeri
4. Reaksi terhadap nyeri,bentuk respons seseorang terhadap nyeri seperti
ketakutan, gelisah,cemas,menangis dan menjerit
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA MASALAH NYERI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
◦ P (pemacu), yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri
◦ Q ( quality), nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat
◦ R (region) yaitu daerah penjalaran nyeri
◦ S (severity) adalah keparahan atau intensitas nyeri
◦ T (time) adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri
Skala nyeri
Diagnosa Keperawatan yang dapat ditegakkan terkait masalah nyeri
1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
2. Nyeri kronis berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, reaksi
inflamasi
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak ekstremitas
5. Ansietas berhubungan kurangnya informasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN YANG
DAPAT DILAKUKAN PERAWAT TERKAIT
NYERI
Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik –teknik seperti:
1. Teknik latihan pengalihan
◦ Menonton televisi
◦ Berbincang-bincang dengan oranglain
◦ Mendengarkan musik
2. Teknik relaksasi
◦ Menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara, menghembuskan
secara perlahan,melemaskan otot-otot tangan,kaki,perut, dan punggung serta mengulang hal-hal yang
sama sambil terus berkontraksi hingga didapat rasa nyaman,tenang,dan rileks.
3. Stimulasi kulit
◦ Menggosok dengan halus pada daerah nyeri
◦ Menggosok punggung
◦ Menggunakan air hangat dan dingin
◦ Memijat dengan air mengalir
KOLABORASI DENGAN TIM KESEHATAN YANG LAIN
Kolaborasi pemberian obat analgesik,yang dilakukan guna
menggunakan atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan
persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Jenis
analgesiknya adalah narkotika dan bukan narkotika
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam
merespons rangsangan nyeri diantaranya hilangnya perasaan nyeri,
menurunnya intensitas nyerinya, adanya respons fisiologis yang baik dan
pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai