Disusun Oleh :
A. PENGERTIAN
B. KLASIFIKASI NYERI
Nyeri berdasarkan sifatnya :1) Incidental painYaitu nyeri yang timbul
sewaktu-waktu lalu menghilang.2) Steady painYaitu nyeri yang timbul dan
menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama.3) Paroxymal painYaitu nyeri
yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali.Nyeri tersebut menetap
±10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi. b. Nyeri berdasarkan
waktu lamanya serangan :1) Nyeri akut Nyeri yang dirasakan dalam waktu
yang singkat dan berakhir dalam enam, bulan, sumberdan daerah nyeri
diketahui dengan jelas.Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka,seperti
luka operasi, atau pun pada suatu penyakit arteriosderosis pada arteri
koroner.2) Nyeri kronis Nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri
kronis ini polanya beragam dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun. Ragam pola tersebut ada yang nyeritimbul dengan periode yang
diselingi interval bebas dari nyeri lalu timbul kembali dan
Begitu seterusnya. Ada pula pola nyeri kronis yang konstan, artinya
rasa nyeri tersebut terusmenerus terasa makin lama semakin meningkat
intensitasnya walau pun telah diberika pengobatan, misalnya nyeri karena
neoplasma.C. Nyeri berdasarkan berat ringannya :1) Nyeri Ringan Nyeri
dengan intensitas rendah. Pada nyeri ini, seseorang bias menjalankan
aktivitasnyaseperti biasa. (tidak mengganggu aktivitas).2) Nyeri Sedang Nyeri
dengan intensitas sedang \ menimbulkan reaksi (fisiologis maupun
psikologis)3) Nyeri Berat Nyeri dengan inyensitas yang tinggi. Pada nyeri ini,
seseorang sudah dapatmelakukanaktivitas karena nyeri tersebut sudah tidak
dapat dikendalikan oleh orang yangmengalaminya. Penggunaan obat analgesic
dapat membantu pada nyeri ini..
C. ETIOLOG
1. Mekanisa.
Trauma jaringan tubuh Kerusakan jaringan, iritasi langsung pada reseptor
nyeri, peradangan Perubahan dalam jaringan misal:oedem Pemekaan pada
reseptor nyeri bradikininmerangsang reseptor nyeric. Sumbatan pada
saluran tubuh distensi lumen salurand. Kejang otot Rangsangan pada
reseptor nyerie. Tumor penekanan pada reseptor nyeri iritasi pada ujung
ujung saraf2.
2. Thermis
Panas/dingin yang berlebihan missal :luka bakar Kerusakan jaringan
merangsangthermo sensitive reseptor nyeri3.
3. Kimia
Iskemia jaringan mis: blok pada arteri coronary Rangsangan pada reseptor
karena tertumpunya asam laktat/ bradikinin dijaringan b. Kejang otot
Sekunder dari rangsangan mekanis menyebabkan iskemia jaringan
D. PATOFISIOLOGI
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan.
Reseptor nyeri yangdimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf
sangat bebas yang memiliki sedikitatau bahkan tidak memiliki myelin yang
tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya padavisera, persendian dinding
arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikanrespons
akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat
kimiawiseperti histamine, bradikinin, prostaglandin, dan macam asam yang
dilepas apabila terdapatkerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi.
Stimulasi yang lain dapat berupatermal, listrik atau mekanis.Selanjutnya
stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut ditransmisikan ke serabut
C.serabut-serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root)
serta sinaps padadorsal horn. Dorsal horn, terdiri atas beberapa lapisan atau
laminae yang saling bertautan.Diantara lapisan dua dan tiga berbentuk
substansia gelatinosa yang merupakan saluran utamaimpuls. Kemudian,
impuls nyeri menyeberangi sumsum tulang belakang pada interneuron dan
bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama, yaitu jalur
spinothalamic tract (STT)atau jalur spinothalamus tract (SRT) yang membawa
informasi tentang sifat dan lokasi nyeri.Dari proses transmisi terdapat dua
jalur mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan jalurnon-opiate. Jalur
opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang terdiri atas jalurspinal
desendens dari thalamus yang melalui otak tengah dan medulla ke tanduk
dorsal darisumsum tulang belakang yang berkonduksi dengan nociceptor
impuls supresif. Serotoninmerupakan neurotransmitter dalam impuls supresif.
System supresif lebih mengaktifkanstimulasi nociceptor yagn ditransmisikan
oleh serabut A. Jalur non-opiate merupakan jalurdesendens yang tidak
memberikan respons terhadap naloxone yang kurang banyak
diketahuimekanismenya. (Barbara C Long. 1989)6.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Mengurangi faktor yang dapat menambah nyer, misalnya
keridakpercayaan,kesalahpahaman, ketakutan, dan kelelahan2.
Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan tekhnik tekhnik berikut ini
Teknik latihan pengalihan : Menonton televisi ,Berbincang bincang
dengan orang lain, Mendegarkan music
Teknik relaksasiMenganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan
mengisi paru-paru dengan udara,menghembuskannya secara perlahan,
melemaskan otot- otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta
mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga didapatrasa
nyaman, tenang dan rileks.
Stimulasi kulit
Menggosok dengan halus pada daerah nyeri
Menggosok punggung
Menggompres dengan air hangat atau dingin
Memijat dengan air mengalir
Pemberian obat analgesicMerupakan metode yang paling umum untuk
mengatasi nyeri karena obat ini membloktransmisi stimulus agar terjadi
perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikalterhadap nyeri. Walaupun
analgesic dapat menghilangkan nyeri dengan efektif, perawatdan dokter masih
cenderung tidak melakukan upaya analgesic dalam penanganan nyerikarena
informasi obat yang tidak benar, karena adanya kekhawatiran klien akan
mengalamiketagihan obat, cemas akan melakukan kesalahan dalam
menggunakan analgetik narkotik,dan pemberian obat yang kurang dari yang
diresepkan.Ada 3 jenis analgetik, yakni :a. Non Narkotik dan obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) b. Analgesik narkotik atau opiatec. Obat
tambahan (adjuvant) atau koanalgesik4. Pemberian stimulator listrikYaitu
dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang
dirasakan.Bentuk stimulator metode stimulus listrik meliputi :Transcutaneus
electrical stimulator (TENS), digunakan untuk ,engendalikan stimulusmanual
daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode diluar.
Percutaneus implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat
stimulatorsumsum tulang belakang dan epidural yang diimplan dibawah kulit
dengantransistortimah penerima yang dimasukkan kedalam kulit pada daerah
epidural dan columnavertebrae.
Stimulator columna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat
penerimatransistor dicangkok melalui kantung kulit intraclavicula atau
abdomen, yaituelectrode ditanam melalui pembedahan pada dorsum sumsum
tulang belakang.
I. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma sel
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil:
a. Adanya penurunan intensitas nyeri
Intervensi :
- Kaji nyeri dan skala klien
- kaji pola tidur klien
- Batasi pengunjung
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
- Monitor kebutuhan setiap hari dan jam
Rasional :
- Mengetahui nyeri yang dirasakan klien
- Untuk mengetahui kebutuhan tidur klien
- Agar klien tidur lebih nyaman dan nyenya
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur pasien
- Mengetahui perkembangan pola tadi pasien
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri pada tubu
a. Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam masalah
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
a. Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
b. Pasien ttv normal
Intervensi : -
- Monitor keterbatasan aktivitas dan kelemahan saat
- aktivitas
- Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
- Catat ttv sebelum dan sesudah aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan
- aktivitas
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
- Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
- aktivitas
- Meningkatkan kerjasama tim dan perawatan holistik
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan Jakarta: Salemba MedikaAsmadi.
2008.
Status Imunisasi
1 Ratia L S 65 S - - - - - - - - - - - -
h ua D
m
i
2 Rusna P Is 64 S - - - - - - - - - - - -
h tri D
Genogram :
Keterangan Genogram :
: Perempuan : garis
keturunan
: Meninggal : tinggal
serumah
6. Tipe Keluarga :_____________the dyad family
______________________
a. Jenis tipe keluarga…………………the dyad family …………
b. Masalah yg terjadi dengan tipe tersebut:keluarga dengan suami,istri
tanpa anak hanya terdapat 2 orang
7. Suku Bangsa : __________sasak_____________
a. Asal suku bangsa……………………………lombok………….
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan…mengkonsumsi
makanan bergizi, dan menjaga kebersihan tubuh
8. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan………………
islam…………
9. Status sosial ekonomi keluarga :______ ____pendapatan efektif
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah……………kepala
keluarga
b. Penghasilan………………………500………………
c. Harta benda yang dimiliki (perabot,alat tranportasi,dll)… …motor
d. Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan………kebutuhan pokok
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Sering berlibur jika memiliki waktu ........................................
2. Fungsi sosialisasil
a. Kerukunan hidup dalam berkeluarga……………rukun ………
b. Interaksi dan hubugan dalam berkeluarga………baik…………..
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan………suami..
d. Kegiatan keluarga waktu senggang……………berlibur………
e. Partisipasi dalam kegiatan social…………………sering mengikuti
f. Fungsi perawatan kesehatan……………………………………
sangat penting………
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan, Pengertian tanda dan gejala,
….dstnya
Hipertensi naiknya tekanan darah dengan gejala pusing
Objektif : Klien
tampak lemas
N: 80x/menit
S:36,5
RR:20x/menit
1. Diagnosa Aktual
Problem + Etiologi (Ketidakmampuan / Ketidaktauan / Ketidakmauan +
5 Tgs Kluarga)
2. Diagnosa Resiko
Problem + Etiologi (Ketidakmampuan / Ketidaktauan / Ketidakmauan +
5 Tgs Kluarga)
3. Diagnosa Potensial/Sejahtera/promkes
Problem tanpa etilogi
1 Sifat masalah
Skala 1
2 Skala
a. Mudah 2
b. Sebagian 2
c. Rendah
1
0
Potensial masalah untk dicegah
Skala
3
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
3 1
1
Menonjolnya masalah
Skala
Segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
2
Total 18 5
18
IV. Prioritas diagnosis keperawatan
Prioritas Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
D. IMPLEMENTASI
No. Har,i Diagnosa Keperawatan Implementasi
E. EVALUASI
No. Hari,
Diagnosa
Tanggal & Implementasi
Keperawatan
waktu
Rabu, 13 O : TTV:
april
TD:130/60 mmHg
2022,10.00
N:80x/menit
S:36,5
RR:20x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Catatan :
Pada setiap tahap perlu dituliskan dengan jelas dan benar tentang tempat,
tanggal, nama perawat sebagai bukti identifikasi