Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

Disusun Oleh :

NAMA : BAIQ HANDAYANI


NIM : 009STYC19

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM


NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YARSI MATARAM
2020
KONSEP DASAR GANGGUAN NYAMAN (NYERI)

A. PENGERTIAN

Nyeri adalah suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang


keberadaannyadiketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya (Mc.
Coffery, 1979)
Nyeri merupakan suatu mekanismeproduksi bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedangdirusak, dan menyebablkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rasarangsangan (Arthur C. Curton,1983).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan
bersifat sangatsubyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atautingkatannya, hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasinyeri yang dialaminya (Aziz Alimul,2006)2.
TEORI NYERITedapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan
nyeri, di antaranya (BarbaraC.Long, 1989):
Teori Pemisahan (Specificity Theory). Menurut teori ini, rangsangan
sakit masuk kemedulla spinalis (spinal cord) melalui karnu dorsalis yang
bersinaps di daerah posterior,kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di
garis median ke sisi lainnya, dan berakhir di korteks sensoris tempat
rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
Teori Pola (Pattren Theory). Rangsangan nyeri masuk melalui akar
ganglion dorsal kemedulla spinalis dan merangsang aktivitas sel T. Hal ini
mengakibatkan suatu responsyang merangsan ke bagian yang lebih tinggi,
yaitu korteks serebri, serta kontraksimenimbulkan response dan otot
berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi di pengaruhi oleh
modalitas respons dari reaksi sel T.
Teori Pengendali Gebang (Gate Control Theory). Menurut teori ini,
nyeri tergantung darikerja serat saraf besar dan kecil yang keduanya berada di
dalam akar ganglion doralis.Rangsangan pada serat besar akan meninggalkan
aktivitas subtansia gelatinosa yangmengakibatkan tutupnya pintu mekanisme
sehingga aktivitas sel T terhambat danmenyebabkan hantaran rangsangan ikut
terhambat. Rangsangan serat besar dapat
langsung merangsang korteks serebri. Hasil persepsi ini akan
dikembalikan kedalammedulla spinalis melalui serat eferen dan reaksinta
mempengaruhi aktivitas sel T.Rangsangan pada serat kecil akan menghambat
aktivitas substansi gelatinosa danmembuka pintu mekanisme,sehingga
merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akanmenghantarkan rangsangan
nyeri.
Teori transmisi dan inhibisi. Adanya stimulus pada niciceptor melalui
transmisi impuls-implus saraf, sehingga implus nyeri menjadi efektif oleh
neurotransmitter yang spesifik.Kemudian, inhibisi implus nyeri menjadi
efektif oleh implus-implus pada serabut-serabut besar yang memblok implus-
implus pada serabut lamban dan endogen opiate systemsupresif3.

B. KLASIFIKASI NYERI
Nyeri berdasarkan sifatnya :1) Incidental painYaitu nyeri yang timbul
sewaktu-waktu lalu menghilang.2) Steady painYaitu nyeri yang timbul dan
menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama.3) Paroxymal painYaitu nyeri
yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali.Nyeri tersebut menetap
±10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi. b. Nyeri berdasarkan
waktu lamanya serangan :1) Nyeri akut Nyeri yang dirasakan dalam waktu
yang singkat dan berakhir dalam enam, bulan, sumberdan daerah nyeri
diketahui dengan jelas.Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka,seperti
luka operasi, atau pun pada suatu penyakit arteriosderosis pada arteri
koroner.2) Nyeri kronis Nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri
kronis ini polanya beragam dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun. Ragam pola tersebut ada yang nyeritimbul dengan periode yang
diselingi interval bebas dari nyeri lalu timbul kembali dan
Begitu seterusnya. Ada pula pola nyeri kronis yang konstan, artinya
rasa nyeri tersebut terusmenerus terasa makin lama semakin meningkat
intensitasnya walau pun telah diberika pengobatan, misalnya nyeri karena
neoplasma.C. Nyeri berdasarkan berat ringannya :1) Nyeri Ringan Nyeri
dengan intensitas rendah. Pada nyeri ini, seseorang bias menjalankan
aktivitasnyaseperti biasa. (tidak mengganggu aktivitas).2) Nyeri Sedang Nyeri
dengan intensitas sedang \ menimbulkan reaksi (fisiologis maupun
psikologis)3) Nyeri Berat Nyeri dengan inyensitas yang tinggi. Pada nyeri ini,
seseorang sudah dapatmelakukanaktivitas karena nyeri tersebut sudah tidak
dapat dikendalikan oleh orang yangmengalaminya. Penggunaan obat analgesic
dapat membantu pada nyeri ini..

C. ETIOLOG
1. Mekanisa.
Trauma jaringan tubuh Kerusakan jaringan, iritasi langsung pada reseptor
nyeri, peradangan Perubahan dalam jaringan misal:oedem Pemekaan pada
reseptor nyeri bradikininmerangsang reseptor nyeric. Sumbatan pada
saluran tubuh distensi lumen salurand. Kejang otot Rangsangan pada
reseptor nyerie. Tumor penekanan pada reseptor nyeri iritasi pada ujung
ujung saraf2.
2. Thermis
Panas/dingin yang berlebihan missal :luka bakar Kerusakan jaringan
merangsangthermo sensitive reseptor nyeri3.
3. Kimia
Iskemia jaringan mis: blok pada arteri coronary Rangsangan pada reseptor
karena tertumpunya asam laktat/ bradikinin dijaringan b. Kejang otot
Sekunder dari rangsangan mekanis menyebabkan iskemia jaringan

D. PATOFISIOLOGI
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya rangsangan.
Reseptor nyeri yangdimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf
sangat bebas yang memiliki sedikitatau bahkan tidak memiliki myelin yang
tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya padavisera, persendian dinding
arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikanrespons
akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat
kimiawiseperti histamine, bradikinin, prostaglandin, dan macam asam yang
dilepas apabila terdapatkerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi.
Stimulasi yang lain dapat berupatermal, listrik atau mekanis.Selanjutnya
stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut ditransmisikan ke serabut
C.serabut-serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root)
serta sinaps padadorsal horn. Dorsal horn, terdiri atas beberapa lapisan atau
laminae yang saling bertautan.Diantara lapisan dua dan tiga berbentuk
substansia gelatinosa yang merupakan saluran utamaimpuls. Kemudian,
impuls nyeri menyeberangi sumsum tulang belakang pada interneuron dan
bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama, yaitu jalur
spinothalamic tract (STT)atau jalur spinothalamus tract (SRT) yang membawa
informasi tentang sifat dan lokasi nyeri.Dari proses transmisi terdapat dua
jalur mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan jalurnon-opiate. Jalur
opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang terdiri atas jalurspinal
desendens dari thalamus yang melalui otak tengah dan medulla ke tanduk
dorsal darisumsum tulang belakang yang berkonduksi dengan nociceptor
impuls supresif. Serotoninmerupakan neurotransmitter dalam impuls supresif.
System supresif lebih mengaktifkanstimulasi nociceptor yagn ditransmisikan
oleh serabut A. Jalur non-opiate merupakan jalurdesendens yang tidak
memberikan respons terhadap naloxone yang kurang banyak
diketahuimekanismenya. (Barbara C Long. 1989)6.

E. TANDA DAN GEJALA


1. Gangguam tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan meng hindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Nadi meningkat
8. Pernafasan meningkat
9. Depresi,frustasi7.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di
abdomen . Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya d. Ct Scan
(cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Mengurangi faktor yang dapat menambah nyer, misalnya
keridakpercayaan,kesalahpahaman, ketakutan, dan kelelahan2.
Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan tekhnik tekhnik berikut ini
 Teknik latihan pengalihan : Menonton televisi ,Berbincang bincang
dengan orang lain, Mendegarkan music
 Teknik relaksasiMenganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan
mengisi paru-paru dengan udara,menghembuskannya secara perlahan,
melemaskan otot- otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta
mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga didapatrasa
nyaman, tenang dan rileks.
 Stimulasi kulit
 Menggosok dengan halus pada daerah nyeri
 Menggosok punggung
 Menggompres dengan air hangat atau dingin
 Memijat dengan air mengalir
Pemberian obat analgesicMerupakan metode yang paling umum untuk
mengatasi nyeri karena obat ini membloktransmisi stimulus agar terjadi
perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikalterhadap nyeri. Walaupun
analgesic dapat menghilangkan nyeri dengan efektif, perawatdan dokter masih
cenderung tidak melakukan upaya analgesic dalam penanganan nyerikarena
informasi obat yang tidak benar, karena adanya kekhawatiran klien akan
mengalamiketagihan obat, cemas akan melakukan kesalahan dalam
menggunakan analgetik narkotik,dan pemberian obat yang kurang dari yang
diresepkan.Ada 3 jenis analgetik, yakni :a. Non Narkotik dan obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) b. Analgesik narkotik atau opiatec. Obat
tambahan (adjuvant) atau koanalgesik4. Pemberian stimulator listrikYaitu
dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang
dirasakan.Bentuk stimulator metode stimulus listrik meliputi :Transcutaneus
electrical stimulator (TENS), digunakan untuk ,engendalikan stimulusmanual
daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode diluar.
Percutaneus implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat
stimulatorsumsum tulang belakang dan epidural yang diimplan dibawah kulit
dengantransistortimah penerima yang dimasukkan kedalam kulit pada daerah
epidural dan columnavertebrae.
Stimulator columna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat
penerimatransistor dicangkok melalui kantung kulit intraclavicula atau
abdomen, yaituelectrode ditanam melalui pembedahan pada dorsum sumsum
tulang belakang.

H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Identitas Mendapatkan data identitas pasien meliputi nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor registrasi, dan diagnosa
medis.
2. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama : Keluhan yang paling dirasakan pasien untuk mencari
bantuan Riwayat kesehatan sekarang: Apa yang dirasakan sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Apakah kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah
pernah
 Riwayat kesehatan keluarga
 Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak menular
 Riwayat nyeri : keluhan nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri,
kualitas, danwaktu serangan.
Pengkajian dapat dilakukan dengan cara ‘PQRST’ :
P (Pemicu), yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya
nyeri.Hal ini berkaitan erat dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuanseseorang menahan nyeri. Faktor yang
dapat mempengaruhi peningkatan tahananterhadap nyeri adalah
alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan atau gasukan, pengalihan
perhatian, kepercayaan yang kuat, dan sebagainya. Sedangkan faktor
yang dapatmenurunkan tahanan terhadap nyeri adalah kelelahan, rasa
marah, bosan, cemas, nyeriyang tak kunjung hilang, sakit, dan lain-
lain. b) Q (Quality) dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau
tersayat.Contoh sensasi yang tajam adalah jarum suntik, luka potong
kecil atau laserasi, dan lain-lain. Sensasi tumpul, seperti ngilu, linu,
dan lain-lain. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui ;
nyeri kepala : ada yang membentur.c) R (Region), daerah perjalanan
nyeri.Untuk mengetahui lokasi nyeri, perawat meminta utnuk
menunjukkan semua daerah yangdirasa tidak nyaman. Untuk
melokalisasi nyeri dengan baik dengan lebih spesifik, perawat
kemudian meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik yang
paling nyeri.
Hal ini sulit dilakukan apabila nyeri bersifat difusi (nyeri
menyebar kesegala arah),meliputi beberapa tempat atau melibatkan
segmen terbesar tubuh.d) S (Severity) adalah keparahan atau intensitas
nyeri.Karakteristik paling subjektif pada nyeri adalah tingkat
keparahan atau intensitas nyeritersebut. Klien seringkali diminta untuk
mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan,sedang atau parah. Namun
makna istilah-istilah ini berbeda bagi perawat dan klien. Dariwaktu ke
waktu informasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan.e) T (Time)
adalah waktu atau lama serangan atau frekuensi nyeri.Perawat
mengajukan pertanyaan utnuk menentukan awitan, durasi dan
rangsangan nyeri.Kapan nyeri mulai dirasakan? Sudah berapa lama
nyeri yang dirasakan? Apakah nyeriyang dirasakan terjadi pada waktu
yang sama setiap hari? Seberapa sering nyeri kembalikambuh?
Macam skala nyeri1) Skala Numerik NyeriSkala ini sudah biasa
dipergunakan dan telah di validasi . Berat ringannya rasa sakit
ataunyeri dibuat menjadi terukur dengan mengobyektifkan pendapat
subyektif nyeri. Skalanumerik, dari 0 hingga 10, di bawah ini , dikenal
juga sebagai Visual Analog Scale(VAS), Nol (0) merupakan keadaan
tanpa atau bebas nyeri, sedangkan sepuluh (10) ,suatu nyeri yang
sangat hebat.Keterangan :0 : tidak nyeri1-3 : nyeri ringan4-6 : nyeri
sedang7-9 : sangat nyeri, tetapi masih bias dikontrol10 : sangat nyeri
dan tidak dapat dikontrol.
3. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma sel
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake kurang
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyaman nyeri
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman peningkatan nyeri
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada ekstremitas
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri pada tubuh
7. Defisit keperawatan diri berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik
8. Resiko ketidak berdayaan berhubungan dengan intoleransi aktivitas
9. Harga diri rendah berhubungan dengan defisit perawatan diri

I. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma sel
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
masalah nyeri teratasi dengan kriteria hasil:
a. Adanya penurunan intensitas nyeri
Intervensi :
- Kaji nyeri dan skala klien
- kaji pola tidur klien
- Batasi pengunjung
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
- Monitor kebutuhan setiap hari dan jam
Rasional :
- Mengetahui nyeri yang dirasakan klien
- Untuk mengetahui kebutuhan tidur klien
- Agar klien tidur lebih nyaman dan nyenya
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur pasien
- Mengetahui perkembangan pola tadi pasien
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri pada tubu
a. Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam masalah
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
a. Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
b. Pasien ttv normal
Intervensi : -
- Monitor keterbatasan aktivitas dan kelemahan saat
- aktivitas
- Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
- Catat ttv sebelum dan sesudah aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan
- aktivitas
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
- Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
- aktivitas
- Meningkatkan kerjasama tim dan perawatan holistik

DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan Jakarta: Salemba MedikaAsmadi.
2008.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.

Jakarta: EGC Nanda International. 2011.

Jakarta: EGCMubarak, Wahid Iqbal. 2007.

Jakarta: Salemba MedikaCarpenito, Lynda Juall. 1999.

Nursing Diagnoses: Definition & classification 2012-2014, Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan.

Teknik Prosedural Keperawatan Konsep Dan AplikasiKebutuhan Dasar Klien.


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI DI LINGKUNGAN
SEDAYU KELURAHAN KURIPAN

A. PENGKAJIAN (tanggal :___13 APRIL 2022______________)


I. Data Umum
1. Kepala Keluarga KK
:_____________Ratiah________________________
2. Alamat dan Telepon :___________Sedayu
________________________
3. Pekerjaan KK
:_____________peternak______________________
4. Pendidikan KK
:________________SD__________________
5. Komposisi Keluarga
:_____________________________________

Status Imunisasi

Nam Hepatiti Ket.


No BC Polio DPT
a s
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Ratia L S 65 S - - - - - - - - - - - -
h ua D
m
i

2 Rusna P Is 64 S - - - - - - - - - - - -
h tri D
Genogram :

Keterangan Genogram :

: Laki -laki : garis


pernikahan

: Perempuan : garis
keturunan

: Meninggal : tinggal
serumah
6. Tipe Keluarga :_____________the dyad family
______________________
a. Jenis tipe keluarga…………………the dyad family …………
b. Masalah yg terjadi dengan tipe tersebut:keluarga dengan suami,istri
tanpa anak hanya terdapat 2 orang
7. Suku Bangsa : __________sasak_____________
a. Asal suku bangsa……………………………lombok………….
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan…mengkonsumsi
makanan bergizi, dan menjaga kebersihan tubuh
8. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan………………
islam…………
9. Status sosial ekonomi keluarga :______ ____pendapatan efektif
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah……………kepala
keluarga
b. Penghasilan………………………500………………
c. Harta benda yang dimiliki (perabot,alat tranportasi,dll)… …motor
d. Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan………kebutuhan pokok
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Sering berlibur jika memiliki waktu ........................................

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan usia anak
tertua)
-

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya


-

3. Riwayat kesehatan keluarga inti


a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini…keluarga memiliki riwayat
kesehatan dengan hipertensi
b. Riwayat penyakit keturunan… tidak ada
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga : hipertensi,
gastritis
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan.....Puskesmas,
klinik
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: hipertensi, gastritis
III. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah……………6x7, 5 meter…………………………
b. Tipe rumah……………45……………………………
c. Kepemilikan……………keluarga dengan lansia …………….
d. Jumlah dan rasio kamar/ruangan…………………2 kamar tudur…
e. Ventilasi/jendela………………seperti biasa……………
f. Pemanfaatan ruangan………………digunakan semua ……
g. Septik tank:ada/tidak………………..letak…………………………
h. Sumber air minum………………Air yg dimasak……
i. Kamar mandi/WC…………………bersih dan aman…………
j. Sampah………dibuang pada tempatnya……limbah RT…-…
Kebersihan lingkungan…………………bersih …………

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


a. Kebiasaan……………merokok…………………………
b. Aturan/kesepakatan…………………-…………………
c. Budaya…………………………-…………………………………
3. Mobilitas geografis keluarga…………………-…………………
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
-..........................................................................................................

5. Sistem pendukung keluarga Kesehatan jiwa dan raga


IV. Struktur keluarga
1. Struktur peran (peran masing-masing dalam keluarga)
Suami:.Sebagai suami dan kepala keluarga

Istri: sebagai istri

2. Nilai dan norma keluarga


-............................................................................................................
3. Pola komunikasi keluarga Baik .............................................
4. Struktur kekuatan keluarga (siapa pengambil keputusan) kepala
keluarga /suami........................................................
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Suami sering menyadarkan istri untuk berinteraksi dengan orang lain
atau tetangga...........

2. Fungsi sosialisasil
a. Kerukunan hidup dalam berkeluarga……………rukun ………
b. Interaksi dan hubugan dalam berkeluarga………baik…………..
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan………suami..
d. Kegiatan keluarga waktu senggang……………berlibur………
e. Partisipasi dalam kegiatan social…………………sering mengikuti
f. Fungsi perawatan kesehatan……………………………………
sangat penting………
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan, Pengertian tanda dan gejala,
….dstnya
Hipertensi naiknya tekanan darah dengan gejala pusing

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


Secara cepat
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Mampu
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah yan sehat………mampu………………………
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehat Mampu…...
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak…………………tidak ada rencana ……
b. Akseptor: Ya………….yang digunakan……-…lamanya…………-
c. Akseptor: Belum/tidak……-…..alasannya……………-………
d. Keterangan lain…………………-……………………
5. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan………………-……………
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat…………………-……………
VI. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang ............-.......................................
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
...................................-....................................................................

3. Strategi koping yang digunakan


..................................-.................................................

4. Strategi adaptasi disfungsional (pengambinghitaman,penggunaan


ancaman,dll)
...........................-..................................................................

VII.Keadaan gizi keluarga


1. Pemenuhan gizi………………mengkonsmsi makanan sehat……….
2. Upaya lain………………berolahraga…………………………..
VIII. Harapan keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya………………selalu sehat
……………
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada………memberi pelayanan
kesehatan yang baik.
IX. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
(menggunakan table)
1. Riwayat penyakit saat ini………………………hipertensi …………
2. Keluhan yang dirasakan………………pusing ………………….
3. Tanda dan gejala………………pusing ……………
4. Riwayat penyakit sebelumnya……………………tidak ada
5. Tanda-tanda vital…………………160/70mmHg…………………
6. Sistem kardiovaskular…………………………-………
7. Sistem respirasi………………-.
8. Sistem saluran pencernaan…………………..-
9. Sistem persarafan……………………………..-………………..
10. Sistem musculoskeletal……………………..-………………………
11. Sistem genitalia………………………………-……………………..

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisis dan sintesis data

No Simtom/Data Etiologi/Penyebab Problem/masalah

1 Subjektif :klien Peningkatan tekanan Nyeri


mengatakan nyeri darah
pada bagian
belakang kepala

Objektif : Klien
tampak lemas

Ttv : 160/70 mmHg

N: 80x/menit

S:36,5

RR:20x/menit

II. Perumusan diagnosis keperawatan


No Diagnosa Keperawatan

1 Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan darah


Cara Pembuatan Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa Aktual
Problem + Etiologi (Ketidakmampuan / Ketidaktauan / Ketidakmauan +
5 Tgs Kluarga)
2. Diagnosa Resiko
Problem + Etiologi (Ketidakmampuan / Ketidaktauan / Ketidakmauan +
5 Tgs Kluarga)
3. Diagnosa Potensial/Sejahtera/promkes
Problem tanpa etilogi

III. Penilaian (Skoring) diagnosis keperawatan


No Kriteria Skor bobot

1 Sifat masalah

Skala 1

a. Skala: Tidak/kurang sehat 3


b. Ancaman kesehatan
2
c. Keadaan sejahtra
1

Kemungkinan masalah dapat diubah

2 Skala

a. Mudah 2

b. Sebagian 2
c. Rendah
1

0
Potensial masalah untk dicegah

Skala
3
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
3 1

1
Menonjolnya masalah

Skala

a. Masalah berat harus segera ditangani


4 b. Ada masalah, tapi tidak perlu harus 1

Segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
2

Total 18 5

Penetapan Skoring Prioritas Diagnosa Perawatan


Skor yang diperoleh
______________18__________ x 5

18
IV. Prioritas diagnosis keperawatan
Prioritas Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor

1 Nyeri berhubungan dengan


peningkatan tekanan darah

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (POA)


Diagnosa Keperawatan : nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
darah

Diagnosa Tujuan/SLKI Intervensi/SIKI


Keperawatan

Setelah dilakukan Kaji keadaan umum


tindakan selama 1x60 klien
Nyeri berhubungan
menit diharapkan klien
dengan peningkatan Observasi tanda-tanda
tidak merasa nyeri
tekanan darah vital
dengan kriteria hasil :

Klien tidak mengeluh


pusing lagi

TTV dalam batas


normal

D. IMPLEMENTASI
No. Har,i Diagnosa Keperawatan Implementasi

Tanggat,l waktu, & tempat

13 april 2022/10.00 Nyeri berhubungan dengan Menjelaskan kepada klien


peningkatan tekanan darah tentang nyeri yg dirasakan
karena hipertensi

Menjelaskan kepada klien


tentang pentingnya
menjaga kesehatan

E. EVALUASI

No. Hari,
Diagnosa
Tanggal & Implementasi
Keperawatan
waktu

1 S : Klien mengatakan tidak merasa nyeri lagi

Rabu, 13 O : TTV:
april
TD:130/60 mmHg
2022,10.00
N:80x/menit

S:36,5

RR:20x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Catatan :

Pada setiap tahap perlu dituliskan dengan jelas dan benar tentang tempat,
tanggal, nama perawat sebagai bukti identifikasi

Anda mungkin juga menyukai