Anda di halaman 1dari 18

Dr. Wariyah Lawole, Sp.

N
Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso
DEFINISI NYERI

Berdasarkan International Association for the


Study of Pain (IASP),
nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosi
yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan (tissue damage) yang actual maupun
potensial.
KLASIFIKASI NYERI
A. Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu, dibagi
menjadi nyeri akut dan nyeri kronis.

- Nyeri Akut adalah Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba


dan terjadinya singkat contoh nyeri trauma.

- Nyeri Kronis adalah nyeri yang terjadi atau dialami


sudah lama, contoh kanker.
Klasifikasi Nyeri
B. Klasifikasi nyeri berdasarkan tempat terjadinya nyeri

- Nyeri Somatik adalah Nyeri yang dirasakan hanya


pada tempat terjadinya kerusakan atau gangguan, bersifat tajam,
mudah dilihat dan mudah ditangani, contoh Nyeri karena
tertusuk.

- Nyeri Visceral adalah nyeri yang terkait kerusakan organ


dalam, contoh nyeri karena trauma di hati atau paru-
paru.
Klasifikasi Nyeri
C. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Persepsi Nyeri
- Nyeri Nosiseptis adalah Nyeri yang kerusakan
jaringannya jelas
- Nyeri neuropatik adalah nyeri yang kerusakan jaringan
tidak jelas. contohnya Nyeri yang diakibatkan oleh
kelainan pada susunan saraf.
Faktor yg mempengaruhi reaksi
nyeri
 Makna nyeri bagi individu.
 Tingkat persepsi nyeri.
 Pengalaman masa lalu.
 Nilai budaya.
 Harapan sosial.
 Kesehatan fisik dan menytal.
 Lokasi nyeri.
 Perasaaan takut,cemas.
 Upaya utk mengurangi respons terhadap
stesor.
 Usia.
SIFAT NYERI
 Subyektif dan sangat individual.
 Gejala Objektif merupakan manifestasi rangsangan
simpatis.
 Tidak menyenangkan.
 Merupakan suatu kekuatan yang mendominasi.
 Bersifat tidak berkesudahan.
 Melelahkan dan menuntut energi.
 Mengganggu hub. personal dan mempengaruhi makna hidup.
 Tidak dapat diukur secara obyektif.
 Gunakan pemeriksaan yang cermat dalam mengkaji
nyeri (PQRST).
Karakteristik Nyeri (PQRST)
P (pemacu) : faktor yg mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri.
Q (quality):seperti apa-> tajam, tumpul, atau tersayat.
R (region) : daerah perjalanan nyeri.

S (severity/SKALA NYERI) : keparahan / intensitas nyeri.

T (time) : lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri.


Tahapan Fisiologi Nyeri
 Trasduksi
 Transmisi
 Persepsi
 Modulasi
Tahap Trasduksi
o Stimulus akan memicu sel yang terkena nyeri utk melepaskan mediator
kimia (prostaglandin, bradikinin, histamin, dan substansi P) yg
mensensitisasi nosiseptor.
o Mediator kimia akan berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik.

Tahap Transmisi
Terdiri atas 3 bagian :
1. Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut A-delta dan
serabut C) ke medula spinalis.
2. Transmisi nyeri dari medula spinalis ke batang otak dan thalamus
melalui jaras spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan lokasi nyeri.
3. Impuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik motorik, tempat
nyeri di persepsikan.
Tahap Persepsi
o Tahap kesadaran individu akan adanya nyeri.
o Memunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk mengurangi
kompenen sensorik dan afektif nyeri.

Tahap Modulasi

o Disebut juga tahap desenden.


o Fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal2 kembali ke medula
spinalis.
o Serabut desenden itu melepaskan substansi (opioid, serotonin, dan
norepinefrin) yg akan menghambat impuls asenden yg membahayakan di
bag dorsal medula spinalis.
JENIS NYERI
1. NYERI PERIFER
 Nyeri superfisial ( nyeri akibat rangsang kulit dan mukosa )
 Nyeri Viseral ( nyeri muncul akibat stimulus pd
abnomen,kranium,toraks )
 Nyeri Alih ( nyeri yg dirasakan jauh dari rangsang nyeri )

2. NYERI SENTRAL
 Nyeri akibat stimulus pd medula spinalis, batang otak dan talamus.

3. NYERI PSIKOGENIK
 Nyeri yang timbul akibat pikiran si penderita.
Diagnosis Drug Treatment

Acute and chronic pain NSAIDS , Opioids (al tramadol),


Paracetamol

Myofascial pain Analgesics , tricyclics,


dysfunction centrally-acting muscle
relaxants, glucocorticoids

Neuropathic pain, Carbamazepine, phenytoin,


neuralgias baclofen, tricyclics,
gabapentin, others?
Mekanisme terjadinya nyeri

Sebagai berikut rangsangan


(mekanik, termal atau Kimia)
diterima oleh reseptor nyeri
yang ada di hampir setiap
jaringan tubuh, Rangsangan ini di
ubah kedalam bentuk impuls yang
di hantarkan ke pusat nyeri di
korteks otak. Setelah di proses
dipusat nyeri, impuls di
kembalikan ke perifer dalam
bentuk persepsi nyeri (rasa nyeri
yang kita alami).

Anda mungkin juga menyukai