Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN

NYERI

Ns. Abdul Khamid


Pengertian Nyeri adalah……
Suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun
dari serabut saraf
dalam tubuh ke otak dan
juga diikuti
oleh reaksi fisik, fisiologis,
maupun emosional
(Musrifatul Hidayat.2008).
NYERI
• Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman
biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual
atau potensial (Corwin J.E. )
• Oleh IASP (international Association for the Study of
Pain), nyeri di definisikan sebagai “an unpleasant sensory
and emotional experience associated with actual or
potential tissue damage or described in term of such
damage”.
• Suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan
Fisiologi nyeri
Selama
Intensitas nyeri kala I akibat dari kontraksi Nyeri
Kualitas nyeri bervariasi.
sistem saraf involunter pada susunan saraf
Sensasi impuls dari sistem sinapsnya
pusat

Selama Fase Transisi


Selama fase transisi →sensasi nyeri dirasakan amat sangat.→ ekspresi rasa tidak berdaya
→menunjukan penurunan:kemampuan penurunan mendengar dan konsentrasi

Selama kondisi Nyeri


Nyeri diakibatkan oleh tekanan pada organ Distensi struktur sistem organ tubuh dan
tubuh yg dirasakan tekanan pada sistem tubuh
Asal timbulnya nyeri ….

Nyeri pada tahap I persalinan timbul dari segmen bawah


dan ligament uterus tegang ,perinium tertarik dan
adnexa saat berkontraksi Hipoksia
TINGKATAN NYERI

INTENSITAS NYERI YG DIPERSEPSIKAN


SESUAI DGN KEPARAHANNYA

TINGKATAN INTESITAS/ SKALA NYERI

Skala 0-10 atau Skala deskriptif yang


menggambarkan intensitas tidak nyeri
sampai nyeri yang tidak tertahankan
Skala Nyeri
Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap Nyeri

Budaya, kepercayaan dan nilai2

Pengalaman

Emosi (cemas dan takut), kontraksi


uterus semakin 

Support Sistem
FISIOLOGI NYERI
• Resepsi : proses perjalanan nyeri

• Persepsi : kesadaran seseorang terhadap nyeri

• Reaksi : respon fisiologis & perilaku setelah


mempersepsikan nyeri
RESEPSI
• Reseptor nyeri  nosiseptor
• Nosiseptor  ujung2 saraf perifer yang bebas dan
tidak bermielin atau sedikit bermielin
• Nosiseptor dirangsang stimulus mekanik, suhu,
kimiawi, termal.
• proses fisiologi nyeri  nosisepsi
• Nosisepsi  transduksi, transmisi
Transduksi
Stimulus nyeri (kimiawi, mekanik, suhu, termal)

Pelepasan mediator biokimia (prostaglandin,


bradikinin, histamin, substansi P)

Mensensitiasi nosiseptor.
Transmisi
Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut C, serabut A-
Delta)

Kornu Dorsalis Medulla spinalis

Spinothalamic tract

Batang otak & thalamus

Korteks sensorik somatik, termasuk area limbik


(tempat nyeri dipersepsikan)
Cont… transmisi
• Serabut A – delta (Aδ) Bermielin yang menghantar dengan
kecepatan 12 – 30 m/detik yang disebut juga nyeri cepat (test
pain) dan dirasakan dalam waktu kurang dari satu detik, serta
memiliki lokalisasi yang dijelas dirasakan seperti ditusuk, tajam
berada dekat permukaan kulit.
• Serabut C, merupakan serabut yang tidak bermielin yang
menghantar dengan kecepatan 0,4 –1,2 m/detik disebut juga
nyeri lambat di rasakan selama 1 (satu) detik atau lebih, bersifat
nyeri tumpul, berdenyut atau terbakar.
Persepsi
• Individu menyadari adanya
nyeri
• Terjadi pada struktur korteks 
muncul strategi perilaku
kognitif untuk mengurangi rasa
nyeri
Teori Gate Control

• Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965


• Impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.
• Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal
serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu
gerbang (gating Mechanism)
• Mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah
sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks
serebri dan menimbulkan nyeri.
Cont….. Gate control
• Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls
akan di blok ketika pintu gerbang tertutup
• Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi
nyeri
• Neuromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara
menghambat pembentukan substansi P.
• Menurut teori ini, tindakan massase diyakini bisa menutup
gerbang nyeri.
PERSEPSI
• Titik kesadaran seseorang terhadap nyeri
kemudian individu dapat bereaksi
• Area limbik yang akan berperan dalam
memproses reaksi emosi terhadap nyeri.
• Setelah transmisi syaraf berakhir di pusat otak,
maka individu akan mempersepsikan nyeri.
REAKSI
Perilaku untuk merespon nyeri:
• Takut, cemas
• Menangis
• Mengerang
• Menjerit-jerit
• Keluar banyak keringat
• Gelisah di tempat tidur
KLASIFIKASI NYERI
Menurut Tempat:
1. Periferal Pain
• Superfisial Pain (Nyeri Permukaan)
• Deep Pain (Nyeri Dalam)
• Reffered Pain (Nyeri Alihan)
nyeri yang dirasakan pada area yang bukan
merupakan sumber nyerinya.
CONT…KLASIFIKASI NYERI
2. Central Pain
Terjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat,
spinal cord, batang otak dll
3. Psychogenic Pain
Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari
trauma psikologis.
4. Radiating Pain
Nyeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke
jaringan sekitar.
CONT…KLASIFIKASI NYERI
Menurut Sifat
1. Insidentil :
timbul sewaktu-waktu dan kemudian menghilang
2. Steady
nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang
lama
3. Paroxysmal
nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan
biasanya menetap 10 – 15 menit, lalu menghilang dan
kemudian timbul kembali.
4. Intractable Pain
nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. Contoh
pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan
kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat
mengakibatkan kecanduan.
CONT…KLASIFIKASI NYERI
Menurut Berat Ringannya
a. Nyeri ringan : dalam intensitas rendah
b. Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi
fisiologis dan psikologis
c. Nyeri Berat : dalam intensitas tinggi
Penatalaksanaan Nyeri
Metode Farmakologis
• Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen
nyeri. Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan
analgesik, yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik
non narkotik dan analgesik narkotik, pilihan obat tergantung
dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, 1997). Namun penggunaan
obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat
tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan (Burroughs,
2001)
• Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi
analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan
anesthesia
Berbagai pilihan pernatalaksanaan farmakologis antara
lain:
• Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine,
Butorphanol, Morfin Sulfate Fentanyln)
• Analgesia regional (Epidural, spinal dan
kombinasinya)
• ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )
Tujuan utama tindakan ILA ( Intra Thecal Labor
Analgesia ) ialah untuk menghilangkan nyeri
persalinan tanpa menyebabkan blok motorik,
sakitnya hilang tapi mengedannya bisa, yang dapat
dicapai dengan menggunakan obat-obat anestesia
Proses pelaksanaan ILA
d. Anestesia local (infiltrasi local
dengan injeksi lidochaine
pada perineum dan blok syaraf pudendal)

e. Anesthesia umum (Thiopental intravena)


Metode Nonfarmakologis

a. Intervensi bukan manual:


1). Transcutaneus elektrical nerve stimulation
( TENS).
Elektroda dipasang 2 cm dari dermatom
T10-L1 pada kedua sisi dari prosesus spinosus

untuk memberikan efek analgetik pada kala I.


2). Musik.
3). Hidro terapi
Posisi, postur dan ambulasi.
• Posisi-posisi yang dipilih ibu dalam
menghadapi persalinan kala I dan II sangatlah
penting. Posisi persalinan, perubahan posisi
dan pergerakan yang tepat akan membantu
meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa
nyeri, meningkatkan kepuasan akan
kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan
kontrol diri ibu.
• Studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi
persalinan pada kala I dilakukan yang
membandingkan dampak berbagai posisi
tegak (upright position) dengan posisi
horizontal (supine) terhadap nyeri dan
kemajuan persalinan. Berdasarkan review
yang dilakukan oleh Simkin & Bolding (2004)
dalam penelitiannya ” Update on
nonpharmacologic approaches to relieve labor
pain and prevent suffering pada Journal of
Midwifery & Women’s Health.”
5. Acupressure
• Akupresur merupakan pengembangan dari
teknik akupuntur. Pada prinsipnya, tujuan
kedua perawatan ini tidak berbeda, tergantung
dan jenis keluhan. Keduanya dipakai untuk
merangsang titik-titik yang ada di tubuh,
menekan hingga masuk ke sistem saraf. Jika
dalam penerapan
• Akupuntur harus memakai jarum, maka dengan
hanya memakai gerakan dan tekanan jari yaitu
jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus
akupresur dapat dilakukan (Harper, 2006).
6. Acupuncture

• Jarum akupunktur dimasukkan sedalam 2,5-3


cm dan diberikan arus listrik aliran rendah
sebesar 2-3 Hz. Efek analgetik didapatkan
melalui pelepasan endorfin atau serotonin
dan metensefalin. Namun metode ini tidak
dapat menghilangkan seluruh rasa nyeri dan
tidak dapat diprediksi serta tidak konsisten.
7) Aromatherapy
8). Hypno-birthing
• Metode hypno-birthing merupakan salah satu
tehnik otohipnosis (selfhypnosis) atau
swasugesti, dalam menghadapi kehamilan dan
persiapan melahirkan yang berfungsi
membantu para wanita hamil melalui masa
persalinannya dengan cara yang alami, lancar,
dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih
penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari
bayi yang dikandungnya
Hypno-birthing
Metode hypno-birthing
9 ) Waterbirth adalah proses persalinan yang
dilakukan di dalam air. Calon ibu yang akan
bersalin memasuki kolam air saat mulut rahim
sudah tahap pembukaan 5 atau lebih (fase aktif).
Namun metode waterbirth ini perlu
dipertimbangkan bagi ibu yang kondisinya tidak
memungkinkan, seperti misalnya memiliki kondisi
preeklamsi (yang menyebabkan kemungkinan
bayi lahir prematur, kembar, sungsang, terjadi
perdarahan, atau infeksi herpes), karena virus
herpes tidak mati di air hangat sehingga dapat
menular pada bayi yang baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai