Anda di halaman 1dari 47

KEBUTUHAN RASA AMAN

DAN NYAMAN (NYERI)


DEFINISI KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN DEFINISI
NYERI

• Kozier (2010), mengatakan bahwa keamanan


adalah keadaan bebas dari segala gangguan fisik
fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar
manusia yang harus dipenuhi, serta dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Sedangkan kenyamanan
sebagai suatu keadaan terpenuhi kebutuhan
dasar manusia meliputi kebutuhan akan
ketentraman, kepuasan, kelegaan dan tersedia.
DEFINISI
• Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005)
mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri).
4 ASPEK KENYAMANAN
• Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh,
• Sosial, berhubungan dengan hubungan
interpersonal, keluarga, dan sosial,
• Psikospiritual, berhubungan dengan
kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang
meliputi harga diri, seksualitas, dan makna
kehidupan).
• Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang
pengalaman eksternal manusia  seperti cahaya,
bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah
lainnya.
PERAWAT MENINGKATKAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN
• Perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan,
dukungan, dorongan, dan bantuan.
• Aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipo /
hipertermia.
• Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo /
hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi
perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan
timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
ISTILAH DALAM NYERI
• Nosiseptor : Serabut syaraf yang
mentransmisikan nyeri 
• Non-nosiseptor : Serabut syaraf yang biasanya
tidak mentransmisikan nyeri
• System nosiseptif : System yang teribat dalam
transmisi dan persepsi terhadap nyeri 
• Ambang nyeri : Stimulus yang paling kecil yang
akan menimbulkan nyeri 
• Toleransi nyeri : intensitas maksimum/durasi
nyeri yang individu ingin untuk dapat ditahan
SIFAT NYERI

• Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi 


• Nyeri bersifat subyektif dan individual 
• Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab
darah 
• Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat
perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien 
• Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti
apa rasanya 
• Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis 
• Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan 
•  Nyeri mengawali ketidakmampuan 
• Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen
nyeri jadi tidak optimal 
ATRIBUT NYERI
• Nyeri bersifat individu 
• Nyeri tidak menyenangkan 
• Merupakan suatu kekuatan yang
mendominasi 
• Bersifat tidak berkesudahan
KARAKTERISTIK NYERI (PQRST)

• P (Pemacu) : faktor yg mempengaruhi gawat dan


ringannya nyeri
• Q (Quality) : seperti apa-> tajam, tumpul, atau
tersayat
• R (Region) : daerah perjalanan nyeri
• S (Severity/Skala Neri) : keparahan / intensitas nyeri
• T (Time) : lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri
PATOFISIOLOGI NYERI
PATOFISIOLOGI NYERI
PATOFISIOLOGI NYERI
TAHAPAN FISIOLOGI NYERI
1. Tahap Trasduksi
Stimulus akan memicu sel yang terkena
nyeri utk melepaskan mediator kimia
(prostaglandin, bradikinin, histamin,
dan substansi P) yg mensensitisasi
nosiseptor, Mediator kimia akan
berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik
2. Tahap Transmisi
Terdiri atas 3 bagian :
• Nyeri merambat dari serabut saraf perifer
(serabut A-delta dan serabut C) ke medula
spinalis
• Transmisi nyeri dari medula spinalis ke batang
otak dan thalamus melalui jaras
spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan
lokasi nyeri
• Impuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik
motorik, tempat nyeri di persepsikan
3. Tahap Persepsi
• Tahap kesadaran individu akan adanya nyeri
• Memunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk
mengurangi kompenen sensorik dan afektif nyeri

4. Tahap Modulasi
• Disebut juga tahap desenden
• Fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal-sinyal
kembali ke medula spinalis
• Serabut desenden itu melepaskan substansi (opioid,
serotonin, dan norepinefrin) yg akan menghambat
impuls asenden yg membahayakan di bag dorsal medula
spinalis
KLASIFIKASI NYERI
BERDASARKAN SUMBERNYA

• Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai


kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat
burning (seperti terbakar). (contoh: terkena
ujung pisau atau gunting)
• Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang
muncul dari ligament, pembuluh Darah, tendon
dan syaraf, nyeri menyebar & lebih lama
daripada cutaneous. (contoh: sprain sendi)
• Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor
nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak.
Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia,
regangan jaringan
NYERI BERDASAR PENYEBAB
• FISIK.
Bisa terjadi karena stimulus fisik (contoh: fraktur
femur)
• PSYCOGENIC.
Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah
diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan
biasanya tidak disadari.
(contoh: orang yang marah-marah, tiba-tiba
merasa nyeri pada dadanya)
NYERI BERDASAR WAKTU
• Nyeri akut
• Biasanya awitannya tiba- tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik.
• Nyeri akut dapat dijelaskan sebagai nyeri yang
berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan.
• Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau
cedera telah terjadi.
• Nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan
biasanya kurang dari satu bulan
NYERI BERDASAR WAKTU
• Nyeri kronik.
• Nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang
suatu periode waktu.
• Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan
penyebab atau cedera spesifik.
• Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang
ditetapkan dengan tetap dan sering sulit untuk diobati
karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons
terhadap pengobatan yang diarahkan pada
penyebabnya.
BERDASARKAN LOKASI/LETAK
• Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber
nyeri ke jaringan di dekatnya (contoh: cardiac
pain)
•  Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian
tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari
 jaringan penyebab
• Intractable pain. Nyeri yg sangat susah
dihilangkan (contoh: nyeri kanker maligna)
• Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada
bagian.Tubuh yg hilang (contoh: bagian tubuh
yang diamputasi)  atau bagian tubuh yang
lumpuh karena injuri medulla spinalis
MACAM NYERI
• Nyeri Nosiseptif
Nyeri dengan stimulasi singkat dan tidak menimbulkan
kerusakan jaringan. Pada umumnya, tipe nyeri ini tidak
memerlukan terapi khusus karena perlangsungannya yang
singkat. Nyeri ini dapat timbul jika ada stimulus yang cukup
kuat sehingga akan menimbulkan kesadaran akan adanya
stimulus berbahaya, dan merupakan sensasi fisiologis vital.
Intensitas stimulus sebanding dengan intensitas nyeri.
Contoh: nyeri pada operasi, nyeri akibat tusukan jarum, dll. 
• Nyeri Inflamatorik
• Nyeri dengan stimulasi kuat atau berkepanjangan
yang menyebabkan kerusakan atau lesi jaringan.
Nyeri tipe II ini dapat terjadi akut dan kronik dan
pasien dengan tipe nyeri ini, paling banyak
datang ke fasilitas kesehatan. Contoh: nyeri pada
rheumatoid artritis
• Nyeri Neuropatik
• Merupakan nyeri yang terjadi akibat
adanya lesi sistem saraf perifer (seperti
pada neuropati diabetika, post-herpetik
neuralgia, radikulopati lumbal, dll) atau
sentral (seperti pada nyeri pasca cedera
medula spinalis, nyeri pasca stroke, dan
nyeri pada sklerosis multipel).
• Nyeri Fungsional
• Bentuk sensitivitas nyeri ini ditandai dengan
tidak ditemukannya abnomalitas perifer dan
defisit neurologis. Nyeri disebabkan oleh respon
abnormal sistem saraf terutama hipersensitifitas
aparatus sensorik. Beberapa kondisi umum
memiliki gambaran nyeri tipe ini yaitu
fibromialgia, iritable bowel syndrome, beberapa
bentuk nyeri dada non-kardiak, dan nyeri kepala
tipe tegang. Tidak diketahui mengapa pada nyeri
fungsional susunan saraf menunjukkan
sensitivitas abnormal atau hiper-responsifitas
(Woolf, 2004).
STIMULUS NYERI
• Motorik disebabkan karena
• Gangguan dalam jaringan tubuh
• Tumor, spasme otot
• Sumbatan dalam saluran tubuh
• Trauma dalam jaringan tubuh
• Thermal (suhu)
• Panas dingin yang ekstrim
•  Kimia
• Spasme otot dan iskemia jaringan
Masalah-Masalah Pada Kebutuhan
Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)
• Nyeri menurut tempat dan sumbernya
• Peripheral pain
• Superficial pain (nyeri permukaan)
• Dreppain (nyeri dalam)
• Defereed ( nyeri alihan)
• Nyeri fisik : Nyeri fisik disebabkan karena kerusakan jaringan yang timbul dari
stimulasi serabut saraf pada struktur somatik viseral.
• Nyeri somatic : Nyeri yang terbatas waktu berlangsungnya kecuali bila diikuti
kerusakan jaringan diikuti rasa nyeri pada sigmen spinal lokasi tertentu.
• Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya karena lokasinya dari organ yang
sakit ke seluruh tubuh.
• Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi karena perangsangan system
saraf pusat,spinal cord,batang otak,dll.
• Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab mekanik, tetapi akibat
trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik. Biasanya disebabkan oleh
ketegangan otot yang kronis yang terjadi pada klien yang mengalami stress yang
lama.
Masalah-Masalah Pada
Kebutuhan Rasa Nyaman
(Bebas Nyeri
• Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya
karena lokasinya dari organ yang sakit ke seluruh tubuh.
• Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi
karena perangsangan system saraf pusat,spinal
cord,batang otak,dll.
• Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab
mekanik, tetapi akibat trauma psikologis dan
pengaruhnya terhadap fisik. Biasanya disebabkan oleh
ketegangan otot yang kronis yang terjadi pada klien yang
mengalami stress yang lama.
NYERI MENURUT SIFATNYA

• Seperti diiris benda tajam


• Seperti ditusuk pisau
• Seperti terbakar
• Seperti diremas-remas
MENURUT BERAT DAN
RINGANNYA
• Nyeri ringan : Nyeri yang
intensitasnya ringan
• Nyeri sedang : Nyeri yang
intensitasnya menimbulkan reaksi
• Nyeri Berat : Nyeri yang intensitasnya
tinggi
MENURUT WAKTUNYA
• Nyeri Kronis
• Berkembang secara progresif selama 6 bulan lebih
• Reaksinya menyebar
• Respon parasimpatis
•  Penampilan Depresi dan menarik diri
• Pola serangan tidak jelas.
• Nyeri akut
• Berlangsung singkat kurang dari 6 bulan
• Terelokasi
• Respon system saraf parasimpati
•  Penampilan: Gelisah , cemas
• Pola serangan jelas
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI NYERI

• Usia
• Lingkungan
•  Keadaan fisik
• Pengalaman masa lalu
• Mekanisme penysuaian diri
• Nilai-nilai budaya
• Penilaian tingkat nyeri
SKALA NILAI MENURUT MC. GILL

1. = tidak Nyeri
2. = Nyeri ringan
3. = Tidak menyenangkan
4. = Nyeri menekan
5. = Sangat Nyeri
6. = Nyeri yang menyiksa
• Skala penilaian expresi wajah nyeri (whole
dan Wrong)
• Skema tubuh (body outline)
• Skala numeric ( 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 )
Skala penilaian expresi wajah
nyeri (whole dan Wrong)
PENYEBAB RASA NYERI :
• Trauma
• Trauma mekanik : benturan, gesekan, dll
• Trauma thermis : panas dan dingin
• Trauma Chermis :tersentuh asam/basa kuat
• Neoplasama
• Neoplasama jinak
• Neoplasma ganas
• Peradangan : Abses ,pleuritis,dll
• Gangguan pembuluh darah
• Trauma psikologis
TEORI Virginia Henderson
• 14 kebutuhan dasar manusia (klien), antara lain:
• Bernapas secara normal
• Makan dan minum dengan cukup
• Membuang kotoran tubuh
• Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
• Tidur dan istirahat
• Memilih pakaian yang sesuai
• Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan
• Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi
integument
•  Menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai
• Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kenutuhan,
rasa takut, atau pendapat-pendapat
• Beribadah sesuai keyakinan seseorang
• Bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
•  Bermain atau terlibat dalam beragan bentuk rekreasi
• Belajar, mengetahui, atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
NOSISEPTIK VS NEUROPATIK

• Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang disebabkan oleh adanya


stimuli noksius (trauma, penyakit atau proses radang
• Nyeri neuropatik adalah nyeri dengan impuls yang berasal dari
adanya kerusakan atau disfungsi dari sistim saraf baik perifer
atau pusat.
• Penyebabnya adalah trauma, radang, penyakit metabolik
(diabetes mellitus, DM), infeksi (herpes zooster), tumor,
toksin, dan penyakit neurologis primer.
AKUT VS KRONIK

• Nyeri akut diartikan sebagai pengalaman tidak menyenangkan


yang kompleks berkaitan dengan sensorik, kognitif dan
emosional yang berkaitan dengan trauma jaringan, proses
penyakit, atau fungsi abnormal dari otot atau organ visera
• Nyeri kronik diartikan sebagai nyeri yang menetap melebihi
proses yang terjadi akibat penyakitnya atau melebihi waktu
yang dibutuhkan untuk penyembuhan, biasanya 1 atau 6 bulan
setelah onset, dengan kesulitan ditemukannya patologi yang
dapat menjelaskan tentang adanya nyeri atau tentang
mengapa nyeri tersebut masih dirasakan setelah proses
penyembuhan selesai.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Pengumpulan Data
• Keluhan utama
• Keluhan yang paling dirasakan klien
• Klien mengatakan nyeri
• P (Paliatif) : Faktor yang mempengaruhi gawat atau
ringannya nyeri
• Q (Qualitatif) : Seperti apa, tajam, tumpul, atau tersayat
• R (Regio) : Daerah perjalan nyeri
• S (Severe) : Keparahan atau intensitas nyeri
• T (Time) : Lama waktu serangan atau frequensi
PEMERIKSAAN FISIK

• Tanda-tanda vital    : Tekanan darah,


nadi, pernafasan
• Perilaku                   : Meletakkan
tangan di paha, tungkai, dan paha
flexi
• Expresi wajah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Gangguan rasa nyaman (nyeri)


berhubungan dengan kerusakan jaringan
• Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan stres
• Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan penyempitan
pembuluh daraH
Rencana Tindakan

• Rencana Tindakan
• Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan kerusakan jaringan
• Defenisi: Suatu perasaan yang tidak menyenangkan atau
disebabkan oleh stimulus spesifik seperti mekanik atau
elektrik pada ujung syaraf.
• Tujuan : Penurunan tingkat nyerI
• Perubahan dalam rasa nyaman
INTERVENSI :

• Lakukan pendekatan dengan pasien dan


keluarga
• Rasional : Agar pasien dan keluarganya lebih
kooperatif dalam tindakan keperawatan
• Kaji tingkat nyeri
• Rasional : Untuk mengetahui tingkat nyeri
• Menciptakan lingkungan yang nyaman
• Rasional : Untuk memberikan ketenangan
kepada pasien
INTERVENSI
• Ajarkan teknik distraksi dan relaksasI
• Rasional : Untuk mengurangi rasa nyerI
• Kolaborasi dengan tim medis dalam
memberikan analgesik
• Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri
IMPLEMENTASI
• Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif
terhadap biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas
perawatan klien, kemudian bila perawtan telah dilaksanakan,
memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap
intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada
penyedian perawatan lainnya.kemudian dengan menggunakan
data dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan
dalam tahap proses keperawatan berikutnya
EVALUASI
• Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan
dengan menilai kemampuan dalam merespon
rangsangan nyeri diantaranya:
• Hilangnya perasaan nyeri
• Menurunnya intensitas nyeri
• Adanya respon fisiologis yang baik
• Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa keluhan nyeri
• 

Anda mungkin juga menyukai