Jika rasa sakit tidak ditangani secara memadai, dapat menyebabkan berbagai efek samping
dan meningkatkan insiden nyeri kronis dan pasca trauma gangguan stres pada pasien
Pasien di ICU mengalami kecemasan, kurang tidur dan juga delirium yang akan meningkatkan
kepekaan terhadap rasa sakit
Disfungsi organ hadir pada pasien kritis dapat menurunkan potensi obat analgesik dan
meningkatkan kondisi toksisitas pasien
Kategori Nyeri
• Nyeri Akut
Durasi
• Nyeri Kronik
• Nyeri Nosiseptif
• Nyeri Neuropati
Penyebab
• Nyeri Inflamatorik
• Nyeri Fungsional
Nyeri Akut
• Merupakan respon biologis normal terhadap cedera jaringan
dan merupakan sinyal terhadap adanya kerusakan jaringan
misalnya nyeri pasca operasi, dan nyeri pasca trauma
muskuloskeletal.
BPS
CPOT
NRS
VAS
BPS
BPS
Skor ≤3 : Tidak nyeri
Nonfarmakologi Farmakologi
Nonfarmakologi
Educational and
psychological Hipnosis Comforting
conditioning
Terapi
Terapi fisik dan
psikososial
okupasi
(Konsuling)
Sedasi dan Analgesia
• Tujuan sedasi: Menurunkan rasa takut, cemas, agitasi, dan efek
neuroendokrin akibat stres
• Tujuan analgesia : Menurunkan nyeri akibat penyakit dasar, adanya
pemasangan alat invasive, prosedur diagnostic dan terapi
• Sedasi yang ideal : Onset cepat, waktu paruh singkat, dieliminasi
dengan baik, efek samping kecil, tidak ada interkasi dan antidotum
spesifik
• Indikasi dan dosis sesuai : PPA yang terlatih, monitoring terhadap
level sedasi dan komplikasi
Farmakologi
Jenis Analgesia
• Berdasarkan skala nyeri yaitu Ringan, Sedang. Dan Berat
• Nyeri ringan : Aspirin, Acetaminophen, Ibuprofen
• Nyeri Sedang dan Berat
• Golongan Opioid : Tramadol, Pethidine, Morphine, Fentanyl, Remifantanil
• NSAIDs : Ketoroloac, Ketoprofen, Diclofenc
• Golongan Non Opioid Lain “ Ketamin, Matemizole
Jenis Sedasi