welasriyanto@gmail.com
08176307707
Out line
01 Pendahuluan
02 Disaster / Bencana
03 Jenis triage
04 Dokumentasi
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA
(Indonesian Emergency and Disaster Nurses Association – IEDNA)
FAKTA
6
ANALISIS SITUASI
BENCANA ALAM
BENCANA NON ALAM BENCANA SOSIAL
Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, Gagal teknologi, kebakaran, Konflik, Teror, Bom, dll
banjir, kekeringan, angin topan,
tanah longsor dll epidemi dll
KEGAWATDARURATAN
SEHARI-HARI
dll
KERANGKA KONSEP PENGEMBANGAN PELAYANAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA
PEMANTAPAN
PENGEMBANGAN
BNPB/ KURIKULUM SISTEM
DIKWAT
BPBD
PEMANTAPAN
Kamar
Jenazah
1. Medical support
2. Management Support
Ruang
Rawat
Biasa
Definisi Bencana (1)
10
Definisi Bencana (2)
ALAM
SOSlAL
SDM KESEHATAN
Bencana Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempabumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor
13
Bencana non-Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, Epidemi, Da
Wabah Penyakit. COVID 19
Bencana Sosial :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
14
DAMPAK PERMASALAHAN KESEHATAN
Pencegahan Rekonstruksi
(prevention) (reconstruction/rehabilitation)
3 bulan s/d 3 th
PERAN & FUNGSI PERAWAT GADAR
TAHAP RESPON
Diagnosa
Pengkajian Pelaksanaan Evaliasi Report
Rencana
Triase/retriage tindakan analisa Record
Tindakan
1. PRA BENCANA
(Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan)
v Penyusunan peta rawan bencana
v Penyusunan standar ketenagaan, sarana dan pembiayaan
v Penempatan tenaga kesehatan disesuaikan dengan situasi
wilayah setempat (kerawanan terhadap bencana)
v Pemberdayaan tenaga kesehatan di sarana kesehatan khususnya
Puskesmas dan RS, terutama di daerah rawan bencana
v Pembentukan Tim Reaksi Cepat (BSB / Brigade Siaga Bencana)
v Pelatihan-pelatihan teknis dengan metode simulasi/gladi
2 UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA
2. SAAT BENCANA
(Tanggap Darurat)
Ø Mobilisasi SDM Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan
Ø Pengorganisasian SDM kesehatan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan
Ø Koordinasi pengiriman tenaga sesuai dengan
kebutuhan
SISTEM
RUJUKAN
DAERAH BENCANA
PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN SAAT BENCANA
3. PASCA BENCANA
(Pemulihan/Rehabilitasi & Rekonstruksi)
v Upaya pemulihan SDM Kesehatan melalui
pendampingan pelayanan kesehatan
v Rekruitmen SDM Kesehatan untuk peningkatan
upaya penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana pada masa yang akan datang.
Dampak Pasca Bencana
Butuh Dukungan
Penugasan Khusus
Beban Kerja Tinggi Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan
(SDMK)
Pendahuluan
TRIAGE
Berasal dari kata Perancis : Trier.
Artinya : Memprioritaskan / memilah.
Tujuan
Memprioritaskan pasien berdasarkan :
1. Tingkat kegawatan
2. Angka harapan hidup
3. Ketersediaan sumber daya
Hakikat Triage
•Intra Hospital
January 23, 2022 32
SIT (SINGLE TRIASE = TRIAGE PASIEN TUNGGAL)
Pasien
Non Urgent Tindakan dengan persiapan
q Dilakukan pada korban bencana, jumlah korban luar biasa, jauh melampaui
kapasitas tersedianya SDM, sarana serta jauh dari fasilitas rumah sakit.
q Kategori korban :
v Korban – korban yang akan meninggal dengan apapun yang kita
lakukan (Unsalvageable = kemungkinan meninggal).
v Korban – korban yang akan hidup dengan apapun yang kita lakukan
(Immediate = kemungkinan hidup).
v Korban – korban yang akan mendapat tindakan – tindakan yang
dilakukan dengan sarana yaang terbatas di lapangan (Delayed = dapat
ditunda pelayanannya).
Triasae Intra Hospital
KATAGORI TRIAGE
Waktu respon
Level Deskripsi
maksimal
ATS 1 Kondisi mengancam jiwa Segera
Kondisi serius berpotensi
ATS 2 10 menit
mengancam jiwa
Kondisi mungkin berkembang
ATS 3 30 menit
serius
ATS 4 Gejala berkepanjangan 60 menit
Kondisi kronis dengan gejala
ATS 5 120 menit
minor
TRIASE DI INDONESIA (ATS)
ATS 1 ATS 2 ATS 3 ATS 4 ATS 5
• Henti • Risiko jalan • Hipertensi • Perdarahan • Nyeri
jantung napas yang berat ringan minimal
• Henti berbahaya • Dehidrasi • Muntah • Gejala
napas • GCS < 13 • Trauma atau diare minor
• GCS < 9 • Demam ekstremitas tanpa • Luka minor
• Risiko dengan sedang dehidrasi
sumbatan tanda- • Risiko • Trauma
jalan napas tanda menyakiti ekstremitas
• Gangguan letargi diri sendri minor
perilaku • Perilaku/ps • Nyeri
berat ikiatrik: sedang
dengan kasar/agre
ancaman sif
segera
terhadap
kekerasan
ATS 1
Penilaian dan pengobatan simultan Segera
v Gagal jantung
v GangguanPernapasan
v Sumbatan jalan napas
v Frekuensi Pernapasan <10/min
v Distres pernapasan berat
v Tekanan darah <80 (dewasa) atau syok pada anak /
bayi
v Tidak responsif atau hanya respon nyeri (GCS <9)
v Kejang berkelanjutan / kejang berkepanjangan
v IV overdosis dan tidak responsif atau hipoventilasi
v Gangguan perilaku berat dengan ancaman langsung
kekerasan berbahaya
ATS 2
Penilaian dan pengobatan dalam waktu 10 menit
q Risiko gangguan jalan napas - stridor parah atau mengeluarkan air liur dengan
distres
q Distres pernapasan berat
q Peredaran kompromi
q Berkeringat atau belang-belang kulit, perfusi yang buruk
q HR <50 atau> 150 (dewasa)
q Hipotensi dengan efek hemodinamik
q Kehilangan darah yang parah
q Nyeri dada seperti gangguan jantung umumnya
q Nyeri hebat - menyebabkan
q BSL <2 mmol / l
q Mengantuk, respon penurunan penyebab (GCS <13)
q Hemiparesis akut / disfasia
q Demam dengan tanda-tanda kelesuan (semua usia)
q Asam atau splash alkali untuk mata - membutuhkan irigasi
q Trauma multi besar (yang membutuhkan respon
cepat tim terorganisir)
q Trauma lokal berat - patah tulang besar, amputasi
q Riwayat resiko tinggi
q Meminum obat penenang beracun yang signifikan
atau
q Signifikan / berbahaya envenomation
q Nyeri berat pada kehamilan ektopik
q Perilaku / Psikiatri:
o Kekerasan atau agresif
o Ancaman langsung terhadap diri sendiri atau orang lain
o Membutuhkan atau telah diperlukan menahan diri
o Agitasi atau agresi berat
ATS 3
Penilaian dan memulai pengobatan dalam waktu 30’
v Hipertensi berat
v Kehilangan cukup banyak darah - apapun penyebabnya
v Sesak napas sedang
v Saturasi O2 90 - 95%
v BSL> 16 mmol / l
v Kejang (sekarang waspada)
v Demam pada pasien dengan imunosupresi misalnya pasien onkologi,
steroid Rx
v Muntah terus-menerus
v Dehidrasi
v Kepala cedera dengan LOC singkat-sekarang waspada
v Nyeri sedang sampai berat - apapun penyebabnya, yang
membutuhkan analgesik
v Nyeri dada non-jantung keparahan dan mungkin mob
v Nyeri perut tanpa efek berisiko tinggi - mod parah atau pasien usia>
65 tahun
v Cedera ekstremitas Moderat - deformitas,
laserasi yang parah, luka lecet.
v Limb - sensasi diubah, periode tak ada nadi
v Trauma – riwayat dengan penyakit berisiko tinggi
tanpa risiko tinggi lainnya
v Neonatus stabil
v Anak beresiko
v Perilaku / Psikiatri:
o Sangat tertekan, risiko menyakiti diri
o Psikotik akut atau disorder penuh
o Situasional krisis, merugikan diri dengan sengaja
o Gelisah / menarik diri / berpotensi agresif
ATS 4
Penilaian dan memulai pengobatan dalam waktu 60’
q Perdarahan ringan
q Aspirasi Benda asing, tidak ada gangguan pernapasan
q Cedera dada tanpa rasa sakit tulang rusuk atau gangguan pernapasan
q Kesulitan menelan, tidak ada gangguan pernapasan
q Cedera kepala ringan, tidak kehilangan kesadaran
q Nyeri sedang, beberapa faktor resiko
q Muntah atau diare tanpa dehidrasi
q Peradangan mata atau benda asing - penglihatan normal
q Trauma ekstremitas Minor - pergelangan kaki terkilir, patah tulang mungkin,
laserasi robek yang membutuhkan tindakan atau intervensi - tanda-tanda vital
normal, nyeri rendah / sedang
q Nyeri kepala, tanpa gangguan neurovaskular
q Bengkak "panas" pada sendi
q Nyeri perut non-spesifik
q Perilaku / Psikiatri:
§ Semi-mendesak masalah mental kesehatan
§ Berdasarkan pengamatan dan / atau tidak ada risiko segera untuk diri sendiri atau
orang lain
ATS 5
Penilaian dan mulai pengobatan dalam waktu 120’
POLIKLINIK
KUNING OBSERVASI
(dengan kegawatan)
SURGICAL RAWAT / IW
RUJUK
PULANG
KUNING KAMAR
PASIEN JENAZAH
TRIASE RESPIRASI
DATANG
KUNING
PENDAF NON
TARAN RESPIRASI
HIJAU
NON PULANG
GAWAT
KENDALA PENERAPAN ATS
(Triase 5-level) di Indonesia
Penerapan triase 5-level hanya visible dilakukan di
IGD RS rujukan atau rumah sakit pendidikan.
Penerapan triase 5-level menjadi terlalu kompleks
dan kurang efektif jika diterapkan di IGD RS
daerah/tipe C.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Sistem dokumentasi belum terintegrasi
2. Sumber daya : tenaga kesehatan dan fasilitas
sangat terbatas
DOKUMENTASI TRIASE
(KARS, 2012)
Contoh
Formulir Triase
PELAYANAN PRIMA
PASIEN SAFETY
January 23, 2022