Anda di halaman 1dari 19

PRE PLANNING “Galon Bersuara (Goyang Balon Bersuara)”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 2

Dosen Pembimbing : Ns. Meira Erawati, Msi.Med

Disusun oleh :

1. Iftinan Nida Firdaus (22020117130079)


2. Riska Dewi Ariyanti (22020117120009)
3. Istanti (22020117120041)
4. Faris abdurasyid (220201171 40012)
5. Taufik Pradipta (22020117140028)

A17.1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat Pre Planning “(Galon
Bersuara (Goyang Balon Bersuara)”. Kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Anak 1 yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga pre planning ini dapat dipahami bagi semua pihak yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan. Akhir kata tiada suatu hal yang
sempurna, semoga pre planning ini bisa memberikan manfaat dalam menambah
pengetahuan bagi kami dan pembaca.

Semarang, 04 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1


1.2 Tjuan Penulisan............................................................................................................1
1.3 Sasaran.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................2
2.1 Karakteristik Sasaran..............................................................................................................2
2.2 Tugas Pertumbuhan & Perkembanga pada Usia Infant...............................................2
2.3 Prinsip Bermain pada Usia Infant................................................................................6
2.4 Karakteristik Permainan pada Usia Infant...................................................................7
BAB III METODELOGI PERMAINAN.......................................................................8
3.1 Judul Permainan...........................................................................................................8
3.2 Deskripsi Permainan.....................................................................................................8
3.3 Tujuan Permainan.........................................................................................................8
3.4 Ketrampilan yang diperlukan........................................................................................8
3.5 Jenis Permainan.............................................................................................................9
3.6 Alat yang diperlukan.....................................................................................................9
3.7 Proses Bermain..............................................................................................................9
3.8 Waktu Pelaksaan ..........................................................................................................9
3.9 Hal-hal yang Perlu diwaspadai....................................................................................12
3.10 Antisipasi Meminimalkan Hambatan....................................................................12
3.11 Kriteria Evaluasi....................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................14
4.1 Hubungan Permainan dan Tumbuh Kembang pada usia Infant....................... ..........14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Menurut Piaget (1951) bemain merupakan kegiatan yag dilakukan berulang-ulang
demi kesenangan.Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain
anak akan merasa senang, selain itu anak juga dapat mengembangkan ketrampilan dan
kecerdasan sehingga lebih siap menuju pendidikan selanjutnya tanpa merasa dipaksa atau
ditekan oleh beberapa pihak. Namun bermain tidak hanya menjadi hak untuk anak yang
sudah mengenyam bangku sekolah saja, namun di tahap usia infant juga memerlukan
bermain sebagai sarana mengembangkan ketrampilan dan kemampuan motorik infant
sekaligus sebagai sarana refreshing yang positif jika bermain tersebut mendapat
pengawasan dan sesuai dengan usia dan kondisi infant
Dengan pertimbangan tersebutlah diciptakan permainan “Galon Bersuara”, yaitu
goyang balon bersuara dengan sasaran bermain infant (0-12 bulan) untuk melatih
kemampuan sensorik dan motorik infant namun dengan cara yang menyenangkan dan
menghibur serta sebagai sarana refreshing yang positif bagi infant.
1.2.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan bermain diharapkan dapat merangsang perkembangan
sensorik dan motorik kasar pada infant.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan sensorik (penglihatan dan pendengaran)
b. Meningkatkan perkembangan ketrampilan motorik kasar pada infant
c. Melatih respon infant ketika dihadapkan dengan objek permainan
1.3.Sasaran
Sasaran bermain permainan “Galon Bersuara (Goyang Balon Bersuara)” adalah anak
pada tahapan usia infant (0-12 bulan) yang sudah memiliki kesensitifan mendengar
sumber bunyi, warna dan bentuk.

1
BAB II

DESKRIPSI KASUS

2.1 Karakteristik Sasaran


Usia dini dalam perjalanan umur manusia merupakan periode penting bagi
pembentukan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lain.
Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut pula
sebagai masa keemasan atau golden age. Anak usia dini menurut Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ialah anak sejak lahir sampai usia
enam tahun. Sementara itu menurut Bronson (Soegiono, 2009:1.5) terdapat enam tahap
perkembangan anak usia dini, yaitu (1) young infants (lahir hingga usia 6 bulan); (2)
older infants (7 hingga 12 bulan); (3) young toddlers (usia satu tahun); (4) older toddlers
(usia 2 tahun); (5) prasekolah dan kindergarten (usia 3 hingga 5 tahun); serta (6) anak
sekolah dasar kelas rendah atau primary school (usia 6 hingga 8 tahun).
Masa bayi (0-12 bulan) adalah masa keemasan sekaligus masa kritis
perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa bayi sangat peka
terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Depkes, 2009). Oleh karena itu, kami tertarik
untuk melatih pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan permainan “Galon Bersuara
(Goyang Balon Bersuara) pada usia infant (0-12 bulan) dengan karakteristik :
1. Bayi yang sudah mulai bisa mencari sumber suara
2. Bayi yang sudah bisa merespon terhadap suara (misal tertawa)
3. Senang menggerakkan tangan maupun kakinya
2.2 Tugas Pertumbuhan dan Perkembangan infant
Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Dalam hal ini
perhatian orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan secara fisik dan Stimula
psikososial di sini sangat berperan dalam pembentukan perkembangan anak. Stimulasi
psikososial merupakan perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa
pada masa ini anak dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial
(Hidayat, 2005:29). Kebutuhan stimulasi (asah) ini sangat membantu dalam proses
pembelajaran dan pencapaian dalam pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Stimulasi ini dapat berupa latihan atau bermain. Menurut afid Burhanuddin (2016)
pertumbuhan menitiberatkan pada perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif). Sedangkan
perkembangan merupakan proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat

2
di ulang kembali, proses ini kekal dan tetap yang menuju ke arah satu organisasi pada
tingkat inegrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar (F.J.
Monks 2001). Menurut Hidayat (2005) tugas pertumbuhan dan perkembangan anak pada
usia infant (0-12 bulan) adalah sebagai berikut :
1. Masa Neonatal (0-28 hari)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi setelah lahir adalah terjadinya adaptasi
pada semua sistem organ tubuh. Proses adaptasi tersebut dimulai dari sistem
pernapasan yaitu pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali
per menit, penyesuain denyut jantung antara 120-160 kali per menit dengan
ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, kemudian
terjadi aktivitas (pergerakan) bayi yang mulai meningkat untuk memenuhi
kebutuhan gizi seperti menangis, memutar-mutar kepala, menghisap, dan
menelan.
Pada masa neonatal, perkembangan motorik kasar ditandai dengan gerakan
seimbang tubuh, mulai mengangkat kepala. Kemudian perkembangan motorik
halus ditandai dengan kemampuan anak mengikuti garis tengah bila kita
memberikan respon terhadap gerakan jari atau tangan. Perkembangan bahasa
adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara dan
perkembangan sosial anak mulai tersenyum serta menatap untuk mengenali
seseorang.
2. Masa bayi
a. 1-4 bulan
Pertumbuhan diawali dengan perubahan berat badan mencapai 700-1000
gram per bulan sedangkan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam
pertumbuhan.
Perkembangan motorik kasar yaitu kemampuan anak mengangkat kepala
saat tengkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, dapat duduk dengan
kepala tegak, kontrol kepala mulai sempurna, berguling dan terlentang ke miring,
dan berusaha merangkak.
Perkembangan motorik halus yaitu anak dapat memegang suatu objek,
mencoba memegang benda ke dalam mulut, memperhatikan tangan dan kaki,
memegang benda dengan kedua tangan, menahan benda di tangan walaupun
sebentar.

3
Perkembangan bahasa ditandai dengan kemampuan bersuara dan
tersenyum, berceloteh, mulai mampu mengucapkan kata ooh / ahh, mengoceh
spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Perkembangan adaptasi sosial yaitu anak mulai mengamati tangan,
tersenyum spontan, dan membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenali
ibunya dengan penglihatan, penciuman, pandengaran ,dan kontak, serta waktu
tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada waktu terjaga dengan membentuk siklus
tidur bangun.
b. 4-8 bulan
Pertumbuhan berat badan dapat terjadi 2 kali dari berat badan lahir dan
rata-rata kenaikan 500-600 gram per bulan apabila anak mendapatkan gizi yang
baik. Sedangkan tinggi badan tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan.
Perkembangan motorik kasar terjadi perubahan dalam aktivitas seperti
telungkup pada alas dan mengangkat kepala dengan gerakan menekan kedua
tangan, dapat memalingkan ke kanan dan ke kiri, serta sudah mulai duduk dengan
kepala tegak.
Perkembangan motorik halus anak mulai mengamati benda, mulai
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang, mengekplorasi benda
yang dipegang, serta mampu menahan kedua benda di kedua tangan secara
simultan.
Perkembangan bahasa anak mulai menirukan bunyi atau kata-kata,
menoleh ke arah suara atau menoleh ke arah sumber bunyi, menggunakan
vokalisasi semakin banyak, menggunakan kata yang terdiri dari dua suku kata
dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti ba-ba.
Perkembangan adaptasi sosial anak mulai bermain dengan mainan, takut
akan kehadiran orang asing, dan memukuk-mukul lengan serta kaki ketika kesal.
c. 8-12 bulan
Pertumbuhan berat badan dapat mencapai 3 kali dari berat badan lahir
apabila mencapai usia 1 tahun dan pertambahan berat badan per bulan sekitar
350-450 gram pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gram per bulan pada usia 10-12
bulan dalam pemenuhan gizi anak baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5
kali tinggi badan saat lahir dan saat usia satu tahun panambahan tinggi badan
tersebut masih stabil dan diperkirakan tinggi badan akan mencapai 75 cm.

4
Secara umum pertumbuhan bayi pada tahun pertama yaitu terjadi
peningkatan pada beberapa organ fisik atau biologis seperti penambahan ukuran
panjang badan kurang lebih 25-30 cm pada tahun pertama, peningkatan jaringan
subkutan, perubahan pada fontanel anterior menutup pada usia 9-18 bulan,
perubahan pada lingkar kepala dan lingkar dada, dimana lingkar kepala sama
besar dengan lingkar dada dan pada usia satu tahun terjadi perubahan. Pada akhir
tahun pertama terjadi perubahan berat otak anak menjadi 25 % berat otak orang
dewasa dan pertumbuhan gigi dimulai dari gigi susu pada umur 5-9 bulan.
Perkembangan motorik kasar yaitu diawali kemampuan anak dengan
duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, dan bangkit terus berdiri.
Perkembangan motorik halus anak mulai mencari dan meraih benda kecil, bila
diberi kubus mampu memindahkannya, mengambilnya, dan mampu memegang
dengan jari dan ibu jari. Perkembangan bahasa mulai mampu mengatakan papa
mama yang belum spesifik, dapat mengucapkan 1-2 kata. Sedangkan,
perkembangan adaptasi sosial dimulai kemampuan bertepuk tangan, menyatakan
keinginan, menirukan kegiatan orang lain

Perkembangan fisik motorik anak :

Perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson dalam Syamsu Yusuf LN.
(2014:101) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek
yaitu: (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi; (2)Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah
laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur
fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.

Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk


menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian
motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi
maupun olah raga. Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada
dasarnya, perkembangan Perkembangan motorik adalah ini berkembang sejalan
dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,

5
adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system
dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Keterampilan Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian


tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan
rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Ketrampilan motorik ini
dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait,
yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus
(fine motor skill). Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik
ini mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip chepalocaudal (dari kepala ke ekor),
menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi
dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah. Bayi terlebih dahulu
belajar memutar kepalanya sebelum belajar menggerakkan kaki dengan sengaja, dan
mereka belajar menggerakkan kaki. Kedua, Prinsip proximodistal (dari dekat ke jauh),
menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan
lebih dahulu terampil sebelum dibagian-bagian sekelilingnya atau bagian yang lebih
jauh. Bayi belajar melambaikan keseluruhan lengannya sebelum belajar
menggoyangkan pergelangan tangan dan jari-jarinya.

2.3 Prinsip Bermain


1. Bermain merupakan bagian penting dari masa balita dan punya nilai pendidikan yang
tinggi “bermain” play merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti
uatamnya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan
untuk kesenangan yang ditimbulkan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain
dilakukan scara sukarela, dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban
(Jne,2003)
2. Fungsi bermain bagi anak :
a. Membantu perkembangan sensorik dan motoric kasar pada anak
b. Membantu perkembangan intelektual/kognitif
c. Meningkatkan kemampuan sosialisasi anak
d. Meningkatkan kreativitas
e. Meningkatka kesadaran diri
f. Mempunyai nilai terapeutik
g. Memunyai nilai moral pada anak
h. sebagai alat komunikasi

6
3. Prinsip bermain yang dilakukan :
a. Menggunakan komunikasi yang sesuai
b. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan sederhna
c. Mempertimbangkan keamanan
d. Kelompok umur/usia klien sama
e. Melibatkan orang tua
2.4 Karakteristik Permainan pada usia Infant

Bermain, menurut Smith and Pellegrini (2008) merupakan kegiatan yang


dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara menyenangkan,
tidak diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif. Permainan anak-anak
merupakan wadah dasar an indikator pengembangan mental. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa bermain memiliki ciri-ciri khas yang perlu diketahui oleh orang tua.
Kekhasan itu ditunjukkan oleh perilaku bayi atau anak. Kegiatan disebut bermain apabila
1. Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak; anak menikmati kegiatan bermain
tersebut; mereka tampak riang dan senang. Pastikan bahwa aktivitas bermain yang
mencipta menyenangkan bagi anak. Ayah Ibu dapat melihat sendiri apakah anak
asyik melakukan aktivitas sesuai tantangan atau stimulasi yang kita berikan. Saat
anak sudah tidak tertarik melakukan aktivitas tersebut, Ayah Ibu bisa menggantinya
dengan aktivitas bermain lain
2. Dorongan bermain muncul dari anak bukan paksaan orang lain; anak melakukan
kegiatan karena memang mereka ingin. Meskipun kegiatan sehari-harinya adalah
tidur dan menangis, anak sebenarnya sudah siap untuk mengenali lingkungannya. Ia
akan menatap penuh rasa ingin tahu dan mencoba untuk memahami.
3. Anak melakukan karena spontan dan sukarela; anak tidak merasa diwajibkan. Tidak
ada seorang pun yang menskenario perilaku anak dalam bermain
4. Anak berlaku aktif; mereka melompat atau menggerakkan tubuh, tangan, dan tidak
sekedar melihat. Bayi pada usia 4-6 bulan perubahan yang tampak pada usia ini
adalah keinginan belajarnya yang lebih menantang. Hal ini ditunjang oleh
kemampuan fisiknya yang main berkembang, seperti anak mampu tengkurap dan
duduk. Anak juga mampu meraih dan menggenggam.
5. Anak bebas memilih mau bermain apa dan beralih ke kegiatan bermain lain; bermain
bersifat fleksibel.

7
BAB III
METODOLOGI PERMAINAN

3.1 Judul Permainan


“Galon Bersuara ( Goyang Balon Bersuara)”
3.2 Deskripsi Permainan
Permainan ini ditujukan untuk anak usia infant (0-12 bulan). Permainan ini berfungsi
untuk melatih stimulasi anak terhadap warna dan suara. Permainan ini dilakukan dengan
mengikat balon yang telah diberi tali lembut dan krincing (suara) di pergelangan tangan
anak. Ketika tangan bayi mulai bergerak maka balon yang diikatkan akan bergerak dan
mengeluarkan suara yang akan meningkatkan kemampuan sensorik bayi berupa
penglihatan, pendengaran dan juga meningkatkan perkembangan ketrampilan motorik
kasar anak karena menggerakkan otot-otot tangan agar balon bisa bersuara.

3.3. Tujuan Permainan

1. Melatih stimulasi anak terhadap warna dan suara


2. Merangsang kemampuan penglihatan dan pendengaran anak
3. Memperkenalkan dasar terhadap bentuk, warna dan suara
4. Meningkatkan perkembangan ketrampilan motorik kasar pada anak
3.3 Ketrampilan yang diperlukan
Ketika anak bergerak, balon yang dikaitkan di tangan juga akan bergerak sehingga
akan menimbulkan suara dan merangsang bayi meningkatkan kemampuan anak untuk
mengenali bentuk, warna dan suara dan juga meningkatkan kemampuan otot tangan dan
kaki untuk menggerakkan balon, sehingga ketrampilan yang diperlukan anak adalah :
1. Kemampan sensorik :
- Melihat balon yang berwarna
- Memperhatikan gerakan balon saat tangan digerakkan
- Mendengakan suara kerincingan dari balon yang bergerak
2. Kemampuan perkembangan motorik kasar :
- Menggerakkan kemampuan otot tangan agar balon yang dilihat bisa bergerak
dan bersuara

8
3.4 Jenis Permainan
Melihat sasaran atau subjek yang akan diberikan perlakuan adalah bayi usia infant
yang mana pada tahap ini seorang bayi mulai mengenal dengan warna dan suara.
Kelompok kami bermaksud memberikan sebuah permainan yang bertujuan untuk
menstimulus pengindraan, pendengaran dan melatih kemampuan otot tangan dalam
menggerakkan bola agar bersuara. Permainan ini dilakukan menggunakan teknis yang
sangat sederhana yaitu dengan cara mengikatkan balon gas helium berwarna yang sudah
diberi kerincingan ke pergelangan tangan. Ketika tangan digerakkan maka balon yang
sudah dikaitkan dan diberi kerincingan akan berbunyi dan diharpkan bayi mencari
sumber suara serta melihat balon berwarna. . Ketika bayi melihat dan mendengar suara
dari balon maka bayi akan berusaha untuk mengerakkannya lagi dengan menggunakan
otot-otot tangan agar balon bisa bersuara sehingga bisa melatih perkembangan
ketrampilan motorik kasar anak.
3.5 Alat yang diperlukan
1. Tali yang lembut ( 90cm )
2. Balon gas helium yang berwarna
3. kerincingan 1
3.6 Proses Bermain
1. Fasilitator meminta ibu untuk mendampingi saat proses bermain berlangsung
2. Fasilitator membantu mengikat benang yang lembut di pergelangan tangan anak
3. Fasilitator memastikan kemanan dan kenyaman selama proses bermain pada anak
(tidak mengikat terlalu kencang dan mengantisipasi kerincing tidak terjatuh ke bayi)
4. Fasilitator menilai kemampuan pergerakan ekstremitas pada bayi
5. Fasilitator membandingkan keaktifan anak dalam proses bermain
6. Fasilitator mengevalusi proses bermain pada anak
3.7 Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Proses bermain “Galon Bersuara (Goyang Balon Bersuara)” akan dilaksanakan di
rumah responden yang beralamat di Jurang blimbing
2. Waktu
Program bermain akan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2019 jam 11.00 WIB
3. Pengorganisasian
a. Setting tempat

9
b. Uraian tugas
a) Leader (Iftin)
- Mengarahkan jalannya proses bermain
- Memantau keberlangsungan proses bermain
- Menyampaikan hasil evaluasi dari proses bermain
b) Fasilitator (Faris, Rska, Istanti)
- Membantu mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk program
bermain
- Membantu pengikatan benang/tali yang lembut pada tangan dan kaki
anak
- Menjaga lingkungan bayi agar tetap aman dan nyaman
- Mengantisipiasi resiko kecealakaan saat proses bermain (misal balon
meletus, kerincingan jatuh mengenai bayi)
- Mengamati bayi dalam melakukan pergerakan tangan.
- Menilai kemampuan sensori dan motorik kasar bayi pada saat proses
bemain
c) Pendokumentasi (Dipta)
- Mendokumentasikan/mengambil gambar atau video saat proses
bermain berlangsung
-

10
c. Mekekanisme kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PESERTA
1 11.00 WIB Fase Orientasi : a. Menjawab salam
a. Membuka kegiatan dengan b. Memperhatikan
mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri :
(fasilitator, leader,
pendokumentasi)
c. Menjelaskna tujuan program
bermain
d. Kontrak waktu
2 11.05 WIB Fase Kerja : a. Memperhatikan
a. Fasilitator menjelaskan tata b. Antusias saat melihat
cara pelaksanaan proram program bermain
bermain kepada ibu/ayah
b. Memberikan kesempatan
pada ibu/ayah ntuk bertanya
jika belum jelas
c. Mempraktekan kegiatatan
bermain pada bayi
d. Fasilitator dan ibu
mendampingi anak dan
memberikan motivasi pada
anak
3 11.30 WIB Evaluasi a. Menceritakan
a. Memberikan penjelasan
kepada ibu mengenai
manfaat bermain
b. Mengapresiasi proses
berjalannya permainan
4 11.45 WIB Terminasi a. Memperhatikan
a. Mengevaluasi proses b. Mendengrkan
bermain yang telah c. Menjawab salam

11
dilaksanakan
b. Mengucapkan terimakasih
kepada orang tua
c. Mengucapkan salam
penutup

3.8 Hal-hal yang Perlu di Waspadai


1. Anak merasa bosan
2. Anak menggigit tali
3. Balon meletus
4. Kerincingan jatuh di bayi
3.9 Antisipasi Meminimalkan Hambatan
1. Menggunakan tali yang bersih dan nyaman untuk diikatkan ditangan anak karena jika
menggunakan tali yang tidak bersih dan tidak nyaman bisa membuat bahaya pada
anak
2. Menggunakan waktu yang cukup dan tidak terlalu lama di lakukan bayi bisa saja
merasa terganggu.
3. Melibatkan orang tua
3.10 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Evaluasi struktur yang dilakukan adalah menyiapkan preplanning minimal
sehari sebelum dilakukan program bermain
b. Evaluasi Proses
- Anak mau melakukan program bermain
- Anak bermain Galon Bersuara (goyang balon bersuara) sesuai waktu yang telah
ditentukan
- Program bermain berjalan sesuai yang telah direncanakan
- Bayi antusias mengikuti program bermain
c. Evalasi hasil
- Anak dapat meningkatkan kemampuan sensori berupa pendengaran dan
penglihatan
- Anak dapat melatih motorik kasar untuk meningkatkan otot tangan dalam
menggerakkan balon agar bersuara

12
- Anak merasa senang
- Keluarga terlibat dalam pemantauan anak ketika bermain dan untuk
meningkatkan rasa aman dan nyaman anak

13
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.Hubungan Permainan dan Tumbuh Kembang usia Infant


Menurut Soetjiningsih (1998) bermain adalah unsur yang penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektal, kreativitas dan sosial. Dunia
anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain.Keduanya bersifat universal di semua
bangsa dan budaya. Diharapkan dengan bermain,anak akan mendapatkan stimulus yang
mencukupi agar dapat berkembang secara optimal.Ada beberapa fungsi bermain pada
anak yaitu sebagai berikut :
Perkembangan Sensorik Aktivitas motor merupakan bagian yang berkembang
pada masa bayi. Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh keterampilan motorik
kasar dan halus seperti stimulus visual,stimulus pendengaran,stimulus taktil
(sentuhan),dan stimulasi kinetik. Secara garis besarnya, urutan perkembangan
keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip chepalocaudal (dari
kepala ke ekor), menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih
dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah. Bayi terlebih
dahulu belajar memutar kepalanya sebelum belajar menggerakkan kaki dengan sengaja,
dan mereka belajar menggerakkan kaki. Kedua, Prinsip proximodistal (dari dekat ke
jauh), menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan
lebih dahulu terampil sebelum dibagian-bagian sekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.
Bayi belajar melambaikan keseluruhan lengannya sebelum belajar menggoyangkan
pergelangan tangan dan jari-jarinya. Berkaitan dengan kemampuan motorik menurut
Waharsono dalam Edy Waspada (2014: 33) mengemukakan bahwa sejalan dengan
meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat
pulalah kemampuan geraknya.
Stimulus sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak akan direspon dengan
memperlihatkan aktivitas-aktivitas motoriknya. Stimulasi visual merupakan stimulasi
awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak.Anak akan meningkatkan
perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya.Oleh karena itu,orang tua
disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia 3 bulan pertama. Stimulasi
pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting untuk perkembangan bahasanya
(verbal), terutama pada tahun pertama kehidupannya. Memberikan sentuhan (stimulus
taktil) yang mencukupi pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang

14
diperlukan oleh anak.Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan percaya
diri pada anak sehingga anak lebiih responsif dan berkembang.Stimulasdi kinetik akan
membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berberda. (Universitas Sumatera Utara)
Masa bayi (0-12 bulan) adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa bayi sangat peka terhadap lingkungan
dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak
dapat diulang kembali (Depkes, 2009). Oleh karena itu, kami tertarik untuk melatih
pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan permainan “Galon Bersuara (Goyang Balon
Bersuara) pada usia infant (0-12 bulan).
Permainan ini ditujukan untuk anak usia infant (0-12 bulan). Permainan ini dilakukan
dengan mengaitkan balon yang telah diberi tali dan krincing (suara) di pergelangan
tangan. Permainan ini berfungsi untuk melatih stimulasi anak terhadap warna dan suara.
Hal ini dapat dilihat ketika bayi memainkan Galon Bersuara yaitu dengan tertujunya
fokus bayi terhadap balon berwarna yang menghasilkan suara. Ketika tangan bayi mulai
digerakkan maka balon yang diikatkan akan bergerak dan mengeluarkan suara yang akan
meningkatkan kemampuan bayi dalam kemampuan sensori (penglihatan dan
pendengaran). Dengan bergeraknya otot-otot tangan dan kaki pada bayi maka akan
melatih perkembangan ketrampilan motorik kasar pada bayi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin. (2016). Diakses pada tanggal 02 April 2019 dari


https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2016/02/2-pertumbuhan-dan-perkembangan.pdf

Musfiroh, T. (2014) diakses paa tanggal 02 April 2019 ari


http://repository.ut.ac.id/4699/1/PAUD4201-M1.pdf

Negara.H,K. (2013) diakses paDa tanggal dari


http://eprints.undip.ac.id/46253/3/HARIKUSUMANEGARA_22010111130081_Lap.KTI_B
ab2.pdf

Diakses pada tanggal 05 April 2019 dari http://ocw.usu.ac.id/course/download/129-


KEPERAWATAN-ANAK/ka_1_slide_konsep_tumbang_anak_infant_dan_toddler.pdf D

Hasanah, U. (2016). Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan


Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1).

16

Anda mungkin juga menyukai