Oleh :
Kelompok 3
Gloria Rosi Lewi P17124019056
Hana Bakti Agustina P17124019057
Hesti Listiani P17124019058
Hilda Marin Risna P17124019059
Jenny Berlianti P17124019060
Khairussyifa Nurhanifah P17124019061
Kintan Aura F P17124019062
Latifa Santos P17124019063
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Menerapkan Tahap Senam Bayi
(Baby Gym) Dan Tahap Renang Bayi (Baby Swim)”
Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai sumber,
oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua sumber yang turut
membantu penyusunan makalah ini.
Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, arahan,
koreksi, dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................3
D. Manfaat.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
ii
BAB I
PEMBUKAAN
1
sosial dan motorik halus yang banyak diberikan ibu bayi meskipun sebenarnya belum
masuk pada tahap perkembangan di usia bayi tersebut (Munawaroh, Hiyana & Sukini,
2015).
Akan tetapi, masih banyak orang tua yang belum mengetahui tentang
bagaimana cara menstimulasi motoric halus dan motoric kasar bayi. Hal tersebut bisa
dikaitkan dengan Baby SPA. Spa merupakan perawatan tubuh yang terdiri dari pijat,
senam dan renang. Selain itu juga merupakan upaya tradisional yang menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode
kombinasi antara hidroterapy (terapi air) dan massage (pijat) yang dilakukan secara
terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran, serta perasaan. Bayi atau anak yang
telah diterapi dengan spa akan terlihat lebih segar, sehat, bersemangat. Selain itu spa
juga adalah terapi stimulasi yang mempunyai banyak manfaat yaitu untuk stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan, tidur bayi menjadi lebih lelap, asupan ASInya
menjadi banyak, merangsang gerakan motorik, meningkatkan konsentrasi serta
meningkatkan IQ (Novitasari, 2011).
Baby spa yang diberikan pada bayi atau anak adalah dengan cara mandi
berendam atau berenang dan pijat. Pemberian terapi rendam atau mandi dengan air
hangat sangat efektif pada bayi atau anak untuk menghilangkan kelelahan dan
kejenuhan, selain itu juga dapat merangsang gerakan motorik pada bayi. Saat bayi
bermain dengan air maka otot-otot bayi akan berkembang dengan sangat baik,
persendian akan bisa bekerja secara optimal sehingga pertumbuhan badan bayi
meningkat dan tubuhpun menjadi lentur. Hal ini berarti gerakan yang dilakukan bayi
mulai dari kaki, tangan hingga kepala saat di dalam air akan terlatih karena semua
anggota tubuh bayi terendam dalam air hangat (Yahya, 2011).
Stimulasi bayi yang berbentuk senam merupakan salah satu metode
pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi. Senam bayi
bermanfaat untuk media penyampaian stimulasi sesuai usia perkembangan. Senam
bayi dilakukan oleh ibu karena bayi sudah terbiasa dengan sentuhan ibunya sehingga
senam berlangsung dalam keadaan bayi rileks. Senam bayi dilakukan oleh ibu agar
kedekatan (bonding) dengan sang ibu lebih dirasakan bayi. Secara lebih luas senam
bayi dapat bermanfaat untuk mengoptimalkan keterampilan motorik kasar, koordinasi,
konsentrasi dan keseimbangan gerak bayi Senam bayi penting diterapkan sebagai
latihan untuk membantu perkembangan sistem saraf dan motorik dikarenakan gerak
merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Semakin banyak
2
gerakan yang dilakukan, anak akan semakin terampil dalam menguasai kemampuan
motorik (Purwanti, 2016).
Senam bayi modern merupakan jenis stimulasi yang efektif karena
berhubungan dengan kinesiologi perkembangan dan reflek primitif sesuai tahapan
perkembangan. Ibu dapat melihat dan mengamati perkembangan motorik dan deteksi
dini keterlambatan saat melakukan gerakan baby gym atau senam bayi (Rahmad,
2015). Perkembangan gerak bayi akan lebih optimal apabila bayi memiliki banyak
kesempatan untuk melakukan pergerakan atau aktivitas fisik yang melibatkan anggota
tubuhnya. Salah satu aspek yang diperlukan dalam perkembangan gerak bayi adalah
kekuatan otot dan koordinasi gerak (Kusyairi, 2006, dalam Wahyu, 2017). Bentuk
latihan fisik yang dapat meningkatkan kekuatan otot bayi dan koordinasi adalah
senam bayi atau baby gym dan renang bayi atau baby swim.
Berlandaskan paparan diatas, tim penulis tertarik untuk membuat makalah
dengan judul “Menerapkan Tahap Senam Bayi (baby gym), dan Tahap Renang Bayi
(baby swim)”.
3
1.4. Manfaat Makalah
Berdasarkan tujuan makalah tersebut, manfaat makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kebugaran Bayi
2. Sebagai sarana penambah ilmu dan wawasan tentang baby gym dan baby swim.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Baby gym
Senam bayi atau Baby gym merupakan latihan fisik yang memiliki ciri dan kaidah
khusus yakni gerakan selalu dibuat untuk mencapai tujuan tertentu, gerakannya selalu
tersusun dan sistematik (Probosuseno, 2007 dalam Hazmi, 2017). Senam bayi diterapkan
sebagai latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf
dan motorik bayi-bayi sehat dan normal (Pipijojo, 2013 dalam Purwanti, 2014).
Senam bayi dilakukan pada saat bayi dalam keadaaan sehat, dan jangan dilakukan jika
bayi dalam keadaan lapar, baru selesai makan atau baru bangun tidur, serta
menggunakan kata-kata yang berulang setiap melakukan aktivitas agar bayi mudah
memahami gerakan senam. Senam bayi dilakukan pada bayi yang sudah melewati tiga
bulan atau awal bulan keempat, karena pada usia ini kepala bayi akan lebih kuat. Senam
bayi dapat dilakukan oleh orangtua ataupun orang terdekat bayi namun sebaiknya
dilakukan oleh ibunya karena bayi sudah terbiasa dengan sentuhan ibunya. Dapat juga
dilakukan oleh tenaga ahli ataupun fisioterapis tetapi mungkin bayi akan merasa tegang
atau kaget karena yang melakukannya merupakan orang yang masih asing bagi bayi
(Nunik, 2007 dalam Purwanti, 2013).
2.2. Manfaat baby gym
Manfaat dari senam bayi menurut beberapa ahli fisioterapi adalah sebagai berikut.
1. Senam bayi dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi (Desriani, et al., 2014).
2. Senam bayi dapat meningkatkan motorik kasar anak. Bayi yang disenam mempunyai
koordinasi dan keseimbangan serta kewaspadaan lebih optimal, sehingga
perkembangan motorik kasar lebih optimal atau sesuai dengan usianya (Aminati,
2013 dalam Hazmi, 2017)
3. Senam bayi mendekatkan hubungan orangtua dan anak (Swandari, 2015).
4. Senam bayi dapat melatih kekuatan dan ketahanan otot bayi agar lebih elastis dalam
mempersiapkan perkembangan gerakan selanjutnya,
5. Senam bayi dapat meningkatkan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi,
mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan, dan juga dapat menguatkan
otot-otot dan tulang (Ferlys 2015, dalam Fitriah 2018)
6. Senam bayi dapat meningkatkan fungsi saraf motorik dan sensorik, serta kecerdasan
yang mejemuk (Hazmi, 2017)
5
2. Pastikan tangan bersih, pastikan kuku pendek dan tidak memakai perhiasan .
6
g. Gerakan permainan pangkuan-kaki. Fungsi gerakan ini adalah untuk menunjang
menguatkan arcus kaki bayi dan otot-otot kaki bayi lainnya untuk persiapan
berjalan.
h. Gerakan permainan tangan-tangan. Fungsi gerakan ini adalah untuk mengajari bayi
untuk mengenali dirinya sendiri dan menstimulasi jari-jari tangannya untuk
persiapan kemampuan motorik halusnya.
i. Gerakan permainan tangan-wajah. Fungsi gerakan ini juga untuk mengajari bayi
untuk mengenali dirinya sendiri dan stimulasi jari-jari tangannya untuk persiapan
kemampuan motorik halusnya.
2. Baby gym untuk usia 6-8 bulan
a. Gerakan latihan untuk pengembangan tangan dengan siku menekuk. Fungsi gerakan
ini adalah untuk mempererat hubungan ibu dan anak, dan meningkatkan kekuatan
lengan bayi.
b. Gerakan cekalan tangan untuk mendukung topangan lengan: cekalan siku-lengan
bawah. Fungsi gerakan ini adalah untuk menguatkan otot-otot tangan bayi untuk
persiapan merangkak.
c. Gerakan pembebanan pada siku-ibu jari. Fungsi gerakan ini adalah untuk melatih
otot-otot lengan bayi untuk persiapan berdiri.
d. Gerakan latihan gerobak dorong-pembebanan batang tubuh. Fungsi gerakan ini
adalah untuk melatih otot-otot lengan bayi untuk persiapan berdiri.
e. Gerakan latihan gerobak dorong-pembebanan tubuh sendiri. Fungsi gerakan ini
adalah untuk melatih otot-otot lengan bayi untuk persiapan berdiri.
f. Gerakan mengembangkan telapak tangan dengan siku lurus. Fungsi gerakan ini
adalah untuk meningkatkan perkembangan gerak bayi menggunakan jari-jari
tangan.
g. Gerakan duduk menyamping. Fungsi gerakan ini adalah untuk melatih bayi untuk
duduk berselonjor dengan sempurna.
h. Gerakan permainan kereta dorong. Fungsi gerakan ini adalah sebagai latihan
pendahuluan berdiri tanpa membebani kedua kaki bayi.
3. Baby gym untuk usia 9-10 bulan (Zukunft, 1999 dalam Purwanti,2016 dan Syaukani,
2015).
a. Gerakan keseimbangan berjongkok dengan pembebanan tubuh ibu. Fungsi gerakan
ini adalah untuk menguatkan otot panggul, tungkai dan lengan serta melatih
keseimbangan tubuh bayi.
b. Gerakan keseimbangan saat berjongkok. Fungsi gerakan ini adalah untuk
menguatkan lengan, perut, panggul, dan batang tubuh bayi, dan melatih
keseimbangan tubuh bayi.
c. Gerakan keseimbangan saat duduk bersila. Fungsi gerakan ini adalah untuk
menguatkan otot panggul, tungkai dan lengan serta melatih keseimbangan tubuh
bayi.
d. Gerakan latihan keseimbangan pendahuluan berdiri. Fungsi gerakan ini adalah
untuk melatih keseimbangan dan menguatkan pada otot-otot ekstremitas bawah
bayi.
e. Gerakan latihan berdiri. Fungsi gerakan ini adalah untuk penguatan otot kaki untuk
persiapan kemampuan berdiri dan berjalan.
7
2.5. Pengertian Baby Swim
Baby swim adalah perawatan bayi dengan cara berenang di kolam air hangat dengan suhu
38 sampai 40 derajat atau tergantung dari suhu tubuh bayi dengan menggunakan
pelampung.
8
2.8. Gerakan baby swim
Adapun tahapan bayi yang harus dilakukan sebelum hingga selesai berenang antara lain
sebagai berikut :
No. Aktivitas Bayi Keterangan
1. - Pemanasan untuk menyiapkan otot dan sendi tubuh,
pemanasan tubuh meningkat 1°C, meningkatkan denyut
jantung sehingga aliran darah ke seluruh tubuh lebih
cepat sehingga pasokan oksigen ke dalam otot lebih
banyak . Diharapkan bayi mampu menggerakkan anggota
tubuh dengan cepat, kuat, sudut gerak yang luas dan
memberi rasa nyaman
- Kegiatan sebelum bayi berenang dilakukan pemijatan. Hal ini
bertujuan supaya bayi tetap berada dalam kondisi nyaman
setelah dipijat dengan lembut.
2. - Pemasangan alat bantu neck ring pada bayi,
untuk membantu melakukan aktivitas berenang.
- Sebelum bayi dimasukkan kedalam kolam, terlebih
dahulu menyentuhkan kakinya kedalam air hingga bayi
menendang-nendang di air hal ini supaya bayi tidak
terkejut ketika
seluruh tubuhnya masuk ke dalam air.
3. -Ketika bayi melakukan aktivitas berenang.
bayi dirangsang supaya banyak bergerak didalam
air.
9
- Kemudian membalurnya dengan sabun kemudian
membasuhnya di tempat mandi tepisah
- Langkah selanjutnya menidurkan bayi ke tempat yang
sudah disediakan dengan perlengkapan pemakaian baju
supaya terjaga kondisi suhu tubuhnya.
BAB III
10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Senam bayi diterapkan sebagai latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sistem saraf dan motorik bayi-bayi sehat dan normal. Senam bayi dapat
mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Manfaat Senam bayi yaitu dapat meningkatkan
motorik kasar anak, keseimbangan serta kewaspadaan lebih optimal, mendekatkan
hubungan orang tua dan anak, melatih kekuatan, ketahanan otot bayi, meningkatkan
kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-sendi, mengajarkan anak untuk berinteraksi
dengan lingkungan, dan meningkatkan fungsi saraf serta kecerdasan yang majemuk pada
bayi. pelaksanaan baby gym berdasarkan pengelompokan usia yaitu 3-5 bulan, 6-8 bulan
dan 9-10 bulan. Baby swim adalah perawatan bayi dengan cara berenang di kolam air
hangat dengan suhu 38 sampai 40 derajat. Manfaat Baby Swim adalah baik untuk
Kesehatan si bayi, sebagai bentuk pengembangan dan pengenalan awal untuk
menghindari takut pada air. Bagi fisik bayi yaitu dapat memperkuat jantung bayi, paru-
paru dan sistem pernapasan sehingga dapat membantu perkembangan otak. Adapun
persiapan yang harus dilakukan saat baby swim yaitu Pastikan bayi dalam keadaan sehat,
Bayi sudah makan satu jam sebelum berenang, Suhu kolam renang sebaiknya 34-35,
Siapkan pelampung/neck ring untuk bayi, Tentukan durasi berenang. Jika baru pertama
kali maka cukup 10 – 15 menit. Gerakan-gerakan yang dilakukan saat baby swim adalah
pemanasan, Pemasangan alat bantu neck ring pada bayi,merangsang bayi agar banyak
bergerak, mengangkat bayi setelah selesai berenang.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan informasi
kepada pembaca tentang “Menerapkan Tahap Senam Bayi (Baby Gym) dan tahap
Renang Bayi (Baby Swim)” Dan kami berharap pembaca dapat memberikan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Iswati, Retno Setyo, Desta Ayu, and Cahya Rosyida. "Optimalisasi Peran Keluarga
Dalam Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Senam Bayi." Jurnal Pengabdian
Masyarakat 3.1 (2020):102-107.
2. TRIANI AP, Vita, Syarief Taufik H, and Melyana Nurul W. PENGARUH TEKNIK
BABY SPA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK DAN KENAIKAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU
SEMARANG. Diss. School of Postgraduate, 2019
3. Saputra, Angga, Terbit Pambudi, and Sri Martini. "PPerancangan Alat Bantu
Renang Bayi Dalam Menunjang Keamanan Dan Kenyamanan Pada Aktivitas
Berenang." eProceedings of Art & Design 3.1 (2016).
4. Fitria.(2009). Baby Spa untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Buah Hati. Diakses pada 30
Juli 2021, dari https://stikessurabaya.ac.id/2019/04/10/baby-spa-untuk-optimalkan-
tumbuh-kembang-buah-hati/
5. Triani.(2019). Baby Spa, 60. Diakses pada 30 Juli 2021, dari
http://eprints.undip.ac.id/72407/3/BAB_II.pdf
6. https://revina.co.id/9-persiapan-sebelum-mengajak-bayi-berenang/ (diakses pada tanggal
30 Juli 2021)
7. https://www.mybaby.co.id/read/tumbuh-kembang-balita/7-persiapan-penting-sebelum-
mengajak-bayi-berenang (diakses pada tanggal 30 Juli 2021)
8. http://eprints.umm.ac.id/52924/3/BAB%20II.pdf
12
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Menerapkan Tahap Senam Bayi (Baby
Gym) Dan Tahap Renang Bayi (Baby Swim)”. Telah dikoreksi oleh dosen penanggung
jawab dan telah dilakukan revisi oleh tim.
13