Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas 1A
i
KATA PENGANTAR
Tidak lupa shalawat serta salam saya panjatkan pada junjungan nabi agung kita,
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang diutus untuk menunjukan serta
meneladankan hal-hal baik dalam kehidupan, menjadi penerang jalan bagi seluruh
umatnya, yang mana kita selalu menunggu syafaatnya diyaumul qiyamah nanti.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih terdapat hal-
hal salah dan harus dikoreksi. Kita sebagai manusia yang mana tempat dari kesalahan,
sehingga penulis berharap terhadap seluruh pembaca makalah ini jika ada hal yang
harus ditinjau kembali untuk perbaikannya. Penulis mohon dengan sangat kritik dan
sarannya.
Terima kasih
Semarang, 2022
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
Pendahuluan.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
2.1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini........................................................................3
2.2. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD............................................................................3
2.3. Tahapan perkembangan Anak usia dini........................................................................6
2.4. Metode pembelajaran PAUD dapat dibagi menjadi 3, yaitu.........................................9
BAB III......................................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................................12
4.1. Kesimpulan.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dini, J. P. A. U. "Penerapan PAUD Holistik Integratif pada Masa PandemiCovid 19." Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.2 (2021): 1870-1882.
2
Pangaribuan, Evi Sondang. "Penggunaan Musik Klasik Sebagai Media dalam Meningkatkan
Kecerdasan Emosional kepada Anak Usia Balita 0-5 Tahun." REDOMINATE: Jurnal Teologi
dan Pendidikan Kristiani 3.2 (2021): 102-112.
1
sang anak melakukan keslahan, pemenuhan gizi yang cukup, pertumbuhan fisik,
dan sebagainya.
Adapun prinsip tahapan dan pembelajaran anak usia dini yaitu bermain
sambil belajar sehingga penilaian yang dilakukan harus memiliki kekhususan
tersendiri, berbeda dengan penilaian untuk sekolah dasar dan menengah, yang
perlu dilaksanakan secara cermat dan hati-hati.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Anak sebagai pusat pembelajaran. Semua kegiatan pembelajaran
direncanakan dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Hal
ini dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan
sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak.
Pembelajaran PAUD tidak berorientasi pada keinginan
lembaga/guru/orang tua.
Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa dan
artistik. Kebutuhan anak juga meliputi kesehatan, kenyamanan,
perawatan, nutrisi, pendidikan, dan perlindungan. PAUD memandang
anak sebagai individu yang utuh, oleh karena itu program pelayanan
PAUD dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu. Untuk memenuhi
stimulasi yang komprehensif dan terpadu, penyelenggaraan PAUD harus
memperhatikan pelayanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua.
Berorientasi pada perkembangan anak
Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda,
tetapi pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama.
Pembelajaran PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai
dengan tahapan perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai
dengan perkembangan masing-masing anak.
Lingkungan Kondusif
Lingkungan merupakan guru ketiga untuk soerang anak. Seorang anak
dapat belajar kebersihan, kemandirian, aturan, dan banyak hal dari
lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik, bersih,
nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak. Lingkungan pembelajaran
harus diciptakan sedemikian menarik agar anak selalu nyaman dan betah
didalam ruangan maupun di luar ruangan. Penataan ruang belajar harus
disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak
4
dapat berinteraksi dengan mudah dan baik dengan pendidik maupun
dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan
anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang
dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.
Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan
tematik. Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk
mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh
pendidik melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang
digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya
yang sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang
ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan
sebagainya. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar
dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di
lingkungan sekitarnya. Anak yang terbiasa menggunakan alam dan
lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka
terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan.
5
2.3. Tahapan perkembangan Anak usia dini
Tahapan tahapan anak usia dini perlu kita ketahui agar tidak gegabah dalam
menjalankan pembelajaran untuk anak usia dini. Perkembangan sendiri
memiliki arti yaitu proses bertambahnya kematangan dan fungsi psikologis
manusia3. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini akan menjadi
modal untuk menyiapkan berbagai stimulasi, pendekatan, strategi, metode,
rencana,media atau alat permainan edukatif yang akan dibutuhkan untuk
aspek perkembangannya sesuai kebutuhan anak pada setiap tahapan usianya.
Berikut tahapan-tahapan perkembangan anak usia dini.
Perkembangan Nilai Moral dan Agama
Perkembangan nilai agama dan moral adalah kemampuan anak untuk
bersikap dan bertingkah laku. Agama islam sendiri telah mengajarkan
nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan. Ditemukannya 10
metode penting untuk pengembangan nilai moral dan agama pada anak
usia 5-6 tahun antara lain : bercerita, bernyanyi, bersyair, melakukan
karyawisata, pembiasaan, bermain, outbond, bermain peran, diskusi,
dan keteladanan4.
Agama dan moral adalah sesuatu yang dilakukan sehari-hari,seseprang
akan dikatakan taat jika mengikuti aturan agamanya, seperti halnya
keapada anak uisia dini perlu dilakukan kebiasaan beribadah kepada
tuhnnnya agar kedisplinan dapat dengan mudah untuk dilakukan setiap
harinya.
Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan Sosial adalah peningkatan kemampuan individu dalam
berinteraksi dengan orang lain, sedangkan perkembangan emosional
adalah kemampuan individu untuk mengelola dan mengekspresikan
3
Khaironi, M. (2018). Perkembangan anak usia dini. Jurnal Golden Age, 2(01), 01-12.
4
Anggraini, Wardah, and Syafrimen Syafril. "Pengembangan Nilai–Nilai Moral dan Agama pada
Anak Usia Dini." (2018).
6
perasaannya dalam bentuk ekspresi tindakan yang dinampakkan melalui
mimik paras juga aktivitas lainnya. Seorang anak lahir belum memiliki
sifat sosial untuk mencapai kesempurnaan pada hubungan sosial,
tentang cara-cara anak beradaptasi dengan orang lain, norma-
norma kelompok, serta tradisi. Sedangkan kecerdasan emosi anak usia
dini bertanggung jawab terhadap harga diri, kesadaran diri, emosional
serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Jika
bersedia emosiaonalnya tinggi, maka akan mampu mengetahui banyak
sekali pembagian perasaan yang muncul dan bisa mengenali diri
sendiri.Pada hubungan yang dilakukan dengan orang lain tentunya akan
mengikut sertakan kemampuan individu mengelola emosi, seperti
tersenyum kepada orang lain,menampakkan paras ceria,menampakkan
wajah cemberut, serta emosi positif juga negative yang bisa dicermati
oleh orang lain waktu berinteraksi sosial.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah Perkembangan yang bekerjasama
dengan kemampuan individu untuk mengolah informasi. Dalam bahasa
sehari-hari dianggap kemampuan berpikir. Pada usia 2-7 tahun anak
memiliki kemampuan membedakan, mengelompokkan, mengenal
bentuk, warna, ukuran, dan sifat, membuat pola, menyusun kepingan
puzzle, bermain maze, dan berbagai aktivitas lain yang berhubungan
dengan kemampuan mengolah informasi, memecahkan masalah, dan
berpikir kreatif5. Keutamaan perkembangan kognitif pada anak usia dini
adalah proses kematangan dan kemampuan berpikir manusia yang
berawal dari rasa ingin tahu yang tinggi, karena dorongan tersebut akan
mendorong untuk berpikirdan melakukan usaha agar dapat menjawab
rasa ingin tahu tersebut.
5
Khaironi, M. (2018). Perkembangan anak usia dini. Jurnal Golden Age, 2(01), 01-12.
7
Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah aspek perkembangan penting pada anak usia dini. Anak
belajar menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sesuai dengan
tahap perkembangan. Pada anak usia dini, perkembanagan bahasa mulai
terlihat pada usia satu tahun. Dimana anak sudah mulai berbicara
dengan celotehan yang belum jelas maknanya. Seiring dengan
bertambahnya usia dan rangsangan yang diberikan, maka kemampuan
bahasanya akan meningkat, Karena kosa kata yang dimilki akan terus
bertambah. Perkembangan bahasa memiliki bagian-bagian yang harus
di perhatikan, yaitu mendengar, berbicara, menulis, dan membaca.
Kemampuan mendengar sudah distimulasi mulai dalam kandungan
dengan usaha memperdengarkan kata-kata yang baik untuk anak.
Kemampuan mendengar anak akan mempengaruhi kemampuan
berbicaranya. Sedangkan kemampuan membaca anak mulai
dikembangkan melalui kegiatan mengenal gambar, mengenal kata,
mengenal huruf, merangkai huruf menjadi satu kata, sampai merangkai
huruf membentuk kalimat yang sederhana.
Perkembangan Fisik Motorik
Perkembangan fisik motorik harus distimulasi sejak dini karena
berhubungan dengan keterampilan gerak yang memudahkan dan
mempengaruhi keluweasan gerakan tubuh, baik gerakan kasar yang
melibatkan otot-otot besar dan gerakan halus yang melibatkan
koordinasi jari tangan dengan mata. contoh kemampuan motorik kasar
adalah merangkak, melompat, berlari, dan lain sebagainya. Sedangakan
contoh gerakan Motorik halus adalah menggunting,
menulis,menggambar dan lain sebagianya.
Perkembangan Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum
pernah terpikirkan oleh sebagian besar orang. Kreativitas sendiri pada
8
anak usia dini akan mucul jika diberikan rangsangan yang mebuat anak
ingin selalu tahu, berimajinasi dan mengeksplor diri.’Perilaku kreatif
pada dasarnya muncul sebagai rasa ingin tahu yang besar dan didorong
oleh adanya keberanian untuk mencoba. Rasa ingin tahu anak adalah
dampak dari perkembangan kognitif anak itu sendiri. Berpikir kreatif
juga hal yang perlu kita stimulasikan pada anak usia dini seperti anak
mampu memberikan jawaban suatu pertanyaan dan mampu
mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
6
Nofianti, Rita. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Edu Publisher, 2021.
9
Baik untuk perkembangan wawasan diri.
Belajar untuk bermasyarakat.
Sebagai standar moral.
Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin.
Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan.
2. Bercerita
Metode bercerita paling sering digunakan untuk materi PAUD nih,
Bunda. Metode pembelajaran ini dapat memberikan pengalaman belajar
bagi anak PAUD dengan menyampaikan cerita secara lisan. Beberapa
teknik dapat dicoba, seperti membaca langsung dari buku,
menggunakan ilustrasi dari buku bergambar, menggunakan papan
flanel, boneka, bermain peran dalam suatu cerita, atau bercerita dengan
menggunakan jari-jari tangan."Bercerita sebaiknya dilakukan dalam
kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol kegiatan yang
berlangsung, sehingga efektif," ujar Novan dan Barnawi.
Berikut manfaat yang bercerita bagi anak PAUD:
Menambah pengalaman.
Melatih daya konsentrasi anak.
Menambah perbendaharaan kata.
menciptakan suasana yang akrab bersama anak.
Melatih daya tangkap.
perasaan sosial dan emosi anak.
Anak dapat berlatih untuk mendengarkan.
Anak dapat mengenal nilai-nilai yang positif dan negatif.
Menambah pengetahuan.
10
3. Bernyanyi
Kegiatan ini biasanya paling digemari anak-anak usia PAUD. Melalui
bernyanyi, Bunda dapat menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai
agama nih. Selain itu, potensi otak kanan si Kecil juga dapat
dioptimalkan dengan bernyanyi. Pada saat melakukan kegiatan ini,
pesan-pesan yang Bunda berikan akan lebih lama tersimpan di memori
anak atau jangka panjangnya. Kegiatan bernyanyi akan lebih
menyenangkan bila diiringi alat-alat musik. Selain lagu anak, Bunda
juga dapat menciptakan lagu baru yang sarat pesan moral dengan
kalimat mudah dipahami oleh anak.
11
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Hikmah, N., & Alam, M. (2022). Prinsip Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini dalam Al-
Qur’an. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11(01), 899-920.
https://pgpaud.universitaspahlawan.ac.id/prinsip-prinsip-pembelajaran-paud/
https://sabyan.org/prinsip-prinsip-pembelajaran-paud/
https://www.generasimaju.co.id/tahap-perkembangan-anak-menurut umur?
gclid=CjwKCAjwx7GYBhB7EiwA0d8oe8sPFz-
ayBTbRPTwUqHg9t2Tr8ILWcdwg8gU3R9fuuPn_0hXb7RJfhoCL94
QAvD_BwE&gclsrc=aw.ds
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/memahami-pengertian-
anak-usia-dini-dan-karakteristiknya/amp
https://www.haibunda.com/parenting/20210624133323-61-221953/3-metode-
pembelajaran-paud-dan-manfaatnya-untuk-perkembangan-anak
https://www.scribd.com/document/499400789/PRINSIP-PRINSIP-
PERKEMBANGAN-ANAK-USIA-DINI
https://www.silabus.web.id/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia-dini/
Khaironi, M. (2018). Perkembangan anak usia dini. Jurnal Golden Age, 2(01), 01-12.
13
Maryani, K. (2020). Penilaian dan Pelaporan Perkembangan Anak Saat Pembelajaran di
Rumah di Masa Pendemi Covid-19. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 41-52.
Sofyan, Hendra. "Perkembangan anak usia dini dan cara Praktis Peningkatannya."
(2015).
Sukatin, Q. Y. H., Alivia, A. A., & Bella, R. (2020). Analisis psikologi perkembangan sosial
emosional anak usia dini. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 6(2), 156-
171.
Yusuf, M., & Jurniati, J. (2018). Pengaruh Pendidikan Bagi Perkembangan Anak Usia
Dini. Tunas Cendekia: Jurnal Program Studi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini, 1(1), 31-38.
14