Oleh Kelompok 7
Nur Aisyah Putri 1105620038
Mashita Zamida 1105620020
A’izzatul ‘Aisyiyah 1105620033
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah
“Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini” dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Karier Paud. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan banyak perbaikan baik dari segi
penyampaian maupun penulisan. Kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan.......................................................................................................................3
D. Manfaat 3
II. PEMBAHASAN 4
A. Pendidikan Anak Usia Dini 5
B. Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini 6
1. Kompetensi Pendidik Anak Usia Dini 6
2. Karakteristik Dasar Pendidik Anak Usia Dini 6
3. Potret Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini di Yogyakarta 6
C. Perbandingan Karir PAUD di Berbagai Negara
1. Perbandingan Karir PAUD di Finlandia 6
2. Perbandingan Karir PAUD di Singapura 6
3. Perbandingan Karir PAUD di Jepang 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
5) Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi anak usia dini, diantaranya adalah faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Faktor bawaan adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya, baik
bersifat fisik maupun psikis. Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan dalam
kandungan dan lingkungan di luar kandungan, seperti keluarga, masyarakat, sekolah, dan
sebagainya.
Perlu diketahui bahwa Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting. Pendidikan
Anak Usia Dini merupakan titik sentral strategi pembangunan sumber daya manusia dan
sangat fundamental. Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan penting dan
menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab merupakan fondasi
dasar bagi kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak
pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan
mampu lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dengan adanya
Pendidikan Anak Usia Dini dapat kita jadikan Cerminan diri untuk melihat keberhasilan
anak dimasa mendatang.
Hal ini menjadi sebuah bentuk tanggung jawab sebagai pendidik PAUD untuk
menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, pendidik harus mengetahui minat dan
kebutuhan anak, mengetahui tahapan perkembangan anak dan bagaimana anak belajar.
Kostelnik menjabarkan bagaimana perkembangan anak dan bagaimana anak belajar yaitu
anak berkembang secara holistik, anak berkembang mengikuti waktu yang sama, proses
perkembangan anak berbeda-beda pada setiap anak, anak adalah pebelajar aktif, belajar
anak dipengaruhi kematangan, belajar anak dipengaruhi lingkungan, gaya belajar setiap
anak berbeda, anak belajar melalui kombinasi pengalaman fisik, interaksi sosial dan
refleksi, dan anak belajar melalui bermain (Kostelnik, Marjorie J, et all, 2007).
Pemahaman terhadap pengetahuan ini diharapkan dapat menciptakan kegiatan bermain
dan belajar yang menarik dan menyenangkan.
6
Pentingnya PAUD menuntut pendidik PAUD untuk menjadi profesional. Slamet
Suyanto mengatakan bahwa profesional berarti bekerja sesuai prosedur, mengikuti
etika profesi dan ilmu PAUD, serta tidak melakukan kesalahan (2005). Keharusan
pendidik PAUD untuk masuk dalam golongan pekerjaan yang profesional telah
dicanangkan dalam UU no. 20 Tahun 2003. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa
pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas merencanakan,
melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan
pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan kepada anak didik (Direktorat PAUD,
TT).
Kompetensi pendidik PAUD dikembangkan dalam konteks kebijakan sesuai
dengan standar pendidik anak usia dini berdasarkan peraturan menteri pendidikan
nasional RI no. 58 Tahun 2009. Berdasarkan acuan tersebut pendidik harus memiliki
empat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, dan kompetensi sosial. Berikut ini dijabarkan masing-masing kompetensi
tersebut.
A. Kompetensi Kepribadian
Kemampuan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan
psikologis anak, sesuai dengan norma, agama, budaya, dan keyakinan anak,
serta menampilkan diri sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur. Pendidik
dapat menerapkan kompetensi kepribadian ini melalui tingkah laku sebagai
berikut:
1) Menyayangi anak secara tulus dan sabar
2) Responsif dan humoris terhadap perilaku anak
3) Menghargai anak tanpa membedakan keyakinan yang dianut
4) Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan bijaksana
5) Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat
B. Kompetensi Profesional
Ditegaskan kembali bahwa semakin meningkatnya perkembangan PAUD,
harus seimbang dengan peningkatan pendidiknya pula. Kompetensi
profesional dalam konteks ini terkait dengan kemampuan untuk memahami
tahapan perkembangan anak, pertumbuhan dan perkembangan anak,
kemampuan untuk memberikan rangsangan pendidikan, pengasuhan dan
perlindungan, dan kemampuan untuk membangun kerjasama dengan orang
tua dalam pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak. Jika pendidik
memahami bahwasanya pemahaman tersebut merupakan dasar untuk menjadi
pendidik yang profesional, maka tujuan pendidikan Indonesia yang ideal
pastinya dapat diwujudkan. Kompetensi ini ditunjukkan dalam bentuk sebagai
berikut:
1) Memahami kesinambungan tingkat perkembangan anak usia 0-6
tahun.
7
2) Memahami bahwa setiap anak mempunyai tingkat kecepatan
pencapaian perkembangan yang berbeda.
3) Mengenal kebutuhan gizi anak sesuai dengan usia.
4) Mengenal cara-cara pemberian rangsangan dalam pendidikan.
5) Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program di lembaga
pendidikan.
C. Kompetensi Pedagogik
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kompetensi pedagogik, baiknya
kita memahami secara singkat pengertian dari pedagogik. Lengeveld (1980)
membedakan istilah pedagogik dengan pedagogi. Pedagogik diartikan dengan
ilmu pendidikan yang lebih menitikberatkan kepada pemikiran, perenungan
tentang pendidikan, Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing anak dan
mendidik anak. Sedangkan Pedagogi berarti pendidikan yang menekankan
kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, membimbing anak.
Pedagogik merupakan teori yang secara teliti, kritis dan objektif
mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakekat manusia, anak,
hakekat tujuan pendidikan serta hakekat proses pendidikan.
Dalam konteks pembahasan kali ini, kemampuan pendidik yang memiliki
kompetensi pedagogik dapat dijabarkan secara singkat melalui keahlian dalam
merencanakan kegiatan program pendidikan, pengasuhan dan perlindungan,
melaksanakan proses dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil
pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Kompetensi ini ditunjukkan dalam
bentuk sebagai berikut:
1) Kemampuan pendidik dalam menyusun rencana kegiatan tahunan,
semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
2) Menggunakan metode pembelajaran melalui bermain sesuai dengan
karakteristik anak.
3) Memberikan motivasi untuk meningkatkan keterlibatan anak dalam
kegiatan.
4) Merencanakan kegiatan yang disusun berdasarkan kelompok usia.
5) Menetapkan kegiatan bermain yang mendukung tingkat pencapaian
perkembangan anak.
D. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru dalam beradaptasi dengan lingkungan dan
berkomunikasi secara efektif dengan anak didik, dan orang tua. Kompetensi
ini ditunjukkan melalui:
1) Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman sejawat dari
berbagai latar belakang budaya dan sosial ekonomi.
2) Mampu menyesuaikan diri dengan teman sejawat dan lingkungan
sekitar.
3) Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik.
8
4) berkomunikasi secara efektif dengan anak didik, baik secara fisik,
verbal dan nonverbal.
Penjabaran kompetensi tersebut dari sisi kebijakan jika diterapkan maka akan
menghasilkan pendidik anak usia dini yang ideal atau profesional. Untuk menuju pada
pemaksimalan kompetensi tersebut pemerintah melakukan berbagai usaha diantaranya
melalui pemberian pelatihan-pelatihan. Usaha tersebut dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Pengembangan kompetensi
kepribadian dan sosial harus dikembangkan oleh pendidik sendiri melalui interaksi guru
dengan anak, orang tua, atau dengan sesama pendidik.
II. Karakteristik Pendidik Anak Usia Dini
9
diperoleh penulis dari panitia PLPG UNY, Yogyakarta. Data tersebut disajikan
dalam bentuk gambar.
Tahun
2010 peserta
PLPG sejumlah
197 peserta.
Jumlah tersebut
meningkat
sebanyak 2,84
persen yaitu
sejumlah 560
peserta pada
tahun 2011.
Tahun 2012
meningkat 1,85 persen dari tahun sebelumnya yaitu sejumlah 1036 peserta. Data-
data tersebut peningkatan peserta PLPG di Yogyakarta menunjukkan bahwa guru
PAUD memiliki keinginan untuk mengembangkan profesinya melalui pendidikan
latihan profesi guru dengan kata lain memiliki profesionalisme sebagai pendidik
anak usia dini. Namun demikian, data tersebut tidak dapat menunjukkan
keinginan perubahan tersebut secara nyata. Banyak dari peserta tersebut yang
tidak lulus ketika mengikuti PLPG. Potret ini menunjukkan bahwa kualitas
pendidik anak usia dini di Indonesia memang belum baik. Namun usaha-usaha
peningkatan tersebut sudah mulai diupayakan oleh pemerintah agar menjadi lebih
baik. Untuk itu, profeisonalisme menjadi pendidik anak usia dini harus
diusahakan atau ditumbuhkan oleh pendidik PAUD itu sendiri.
10
BAB III
PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
Martha, C. (2012). Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini. Jurnal PGPAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta, 112-121.
Direktorat PAUD. (2016). Memahami Pendidikan Anak Usia Dini. Diakses dari
http://paud.kemdikbud.go.id/2016/03/30/memahami-pendidikan-anak-usia-dini, tanggal 2
November, jam 9:07
Swdmyinside. Pengertian Pedagogik Secara Bahasa, Etimologi, dan Para Ahli. Diakses dari
https://swdinside.blogspot.com/2013/10/pengertian-pedagogik.html, tanggal 2 November, jam
10:14
12