Anda di halaman 1dari 15

UJIAN TENGAH SEMESTER

MEDIA PAPAN DENAH SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PAUD


MEDIA DAN SUMBER BELAJAR ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu :
Dra. Yudrik Jahja, M.Pd
Disusun Oleh :
Mashita Zamida (1105620020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kelancaran
dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MEDIA PAPAN
DENAH SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PAUD”

Makalah ini disusun guna memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Seni
dan Kerajinan tangan yang diampu oleh Dra. Yudrik Jahja, M.Pd. Selain itu, saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana cara mengatasi
anak dengan gangguan perkembangan motorik halus melalui kegiatan seni dan kerajinan
tangan.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 20 Oktober 2022

Mashita Zamida
Penulis

2|Halaman
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
C. Tujuan.......................................................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 5
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 6
METODOLOGI ....................................................................................................................... 9
BAB II ..................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 10
A. Manfaat Media dalam Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak ........................... 10
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian .............................................................. 10
C. Hasil pelaksanaan penerapan media dan sumber belajar .......................................... 11
1) Bahan dan Alat ...................................................................................................................... 11
2) Langkah dan Cara Pembuatan Media Sebagai Sumber Belajar ............................................ 11
3) Cara Penerapan Penggunaan Media ...................................................................................... 11
4) Tampilan Media .................................................................................................................... 11
D. Kelebihan dan Kelemahan Media ............................................................................. 12
BAB III.................................................................................................................................... 13
PENUTUP............................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
LAMPIRAN............................................................................................................................ 15

3|Halaman
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media merupakan salah satu bentuk perantara komunikasi antara guru dengan anak
didik dalam upaya mempermudah proses pembelajaran. Seiring dengan berjalannya waktu,
media yang dipakai dalam proses pengajaran juga mengalami perubahan misalnya dari segi
bahan mulai dari kayu yang rentan rusak kemudian material besi yang tahan lama, hingga
berbagai kriteria yang dapat menyebutkan suatu media itu berfungsi sebagaimana mestinya
namun tidak melupakan prinsip keamanan untuk nantinya dipakai.

Pendidikan anak usia dini cukup ketat dalam memilah media bahkan terdapat salah
satu buku yang khusus membahas aturan mengenai spesifikasi media pembelajaran di kelas
dimana prioritasnya yaitu tercapainya optimalisasi pembelajaran dengan media yang sesuai
serta yang paling pokok adalah bagaimana media tersebut tidak hanya bisa digunakan pada
situasi formal namun juga saat anak bermain secara natural.

Melihat keadaan di beberapa lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia


sepertinya persyaratan tersebut masih jauh dari kata baik—faktanya PAUD didominasi
oleh lembar kerja dan kegiatan mengajar yang tidak menyenangkan tanpa media sama
sekali. Oleh sebab itulah dalam pembahasan kali ini akan memberikan pemahaman dalam
mensiasati situasi tersebut dengan membuat media yang efisien sekaligus efektif yang
berguna sebagai penunjang anak dalam pembelajaran serta tercapainya aspek
perkembangan anak melalui bermain sambal belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa upaya yang harus dilakukan dalam membuat media dan sumber belajar
2. Bagaimana korelasi antara pembelajaran anak usia dini yang ideal dengan penggunaan
media yang relevan tidak hanya pada pembelajaran namun juga saat kegiatan bermain
3. Apa esensi media dalam mempertahankan kegiatan bermain alamiah yang bersifat
edukatif

C. Tujuan
1. Memahami hakikat media dalam kegiatan belajar mengajar
2. Dapat mengaplikasikan konsep media dalam mengoptimalisasi aspek perkembangan
anak

4|Halaman
3. Mampu membuat Rencana Perencanaan Pembelajaran Harian beserta media sederhana
yang relevan

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui urgensi penggunaan media sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar
2. Mampu mengaitkan relevansi Pendidikan Anak Usia Dini dengan penggunaan media
baik dalam bermain serta kegiatan lainnya di sekolah

5|Halaman
KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga


pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial anak agar dapat
hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pembelajaran. L

ingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pembelajaran, bahan
pembelajaran, metodologi pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Secara khusus terkait
metodologi pembelajaran, aspek ini terkait dengan dua hal yang saling menonjol yaitu metode
dan media pembelajaran. Media memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif. Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi
proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi
hasil belajar yang dicapainya. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media
dalam pembelajaran sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar pada siswa
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pembelajaran tanpa media dengan
pembelajaran menggunakan media. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat
dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.

Jika ditinjau dari perpektif komunikasi, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu
ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah
komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran
ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain
ataupun penulis buku dan produser media; salurannya adalah media pendidikan dan penerima
pesannya adalah siswa atau juga guru. Secara sederhana pembelajaran sebagai proses
komunikasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Anak
Guru Media didik

6|Halaman
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium"
yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver), sesuai dengan gambar diatas maka disimpulkan bahwa media
merupakan wadah yang menyiratkan pesan berupa isi ajaran dan didikan dalam bentuk-bentuk
simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan atau tertulis) maupun simbol non verbal
atau visual.

Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini
mengingat kebutuhan stimulus berupa hal kongkrit dalam mendukung perkembangan anak
yang dikenal dengan istilah absorbent mind atau keleluasan anak untuk menyerap segala
sesuatu yang ada di lingkungan. Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia
dini harus berdasarkan realita artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara
nyata. Dengan demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu
yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit. Prinsip tersebut mengisyaratkan
perlunya digunakan media sebagai saluran penyampai pesan-pesan pendidikan untuk anak usia
dini agar lebih mudah diserap dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan
perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya.

Pengetahuan, keterampilan dan berbagai kemampuan yang akan didapatkan seiring


dengan berkembangkan aspek dengan mudah dicapai melalui kegiatan bermain. Jean Piaget
percaya bahwa pembelajaran adalah hasil dari pengalaman langsung yang berasal dari
lingkungan anak; ia menganggap bermain dan eksplorasi sebagai aktivitas edukatif utama; dan
ia percaya bahwa interaksi sosial dengan orang lain, baik teman sebaya atau orang dewasa,
sangat penting untuk penting untuk terjadinya pembelajaran. Oleh karena itulah dalam
pembelajaran anak usia dini sepatutnya berorientasi pada kegiatan bermain dengan beberapa
tahapannya. Menurut beberapa teori, bermain juga memiliki banyak jenis yang terbagi
berdasarkan usia anak usia dini. Salah satu teori yang dikaji pada pembahasan kali ini adalah
perkembangan kognitif Jean Piaget. Secara khusus teori ini menyebutkan pentingnya
kemampuan kognitif seseorang yang terdiri dari tahap 1) Sensorimotor stage, 2) Pra-
operasional stage (centration, conservation, irreversibility, transductive reasoning,
egosentrisme, animisme, dan artificialism), 3) Operasional Kongkrit 4) Operasional Formal.

Tahap pra-operasional terjadi sekitar usia 1,5-6 tahun yaitu saat masa anak usia dini
yang kaya akan potensi dan membutuhkan stimulasi yang tepat. Salah satu stimulasi yang dapat
diberikan yaitu melalui pembelajaran yang tetap bearah pada bermain secara alamiah.

7|Halaman
Poin yang dapat disorot dari kalimat diatas adalah bagaimana pengalaman langsung
dapat direkontruksi melalui kegiatan bermain bersifat edukatif yang memuat komunikasi
interaktif baik dengan teman sebaya atau guru, dan tersedianya lingkungan yang mendukung
semua itu. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara kegiatan belajar yang ideal dengan
persiapan baik dari segi materi, alat penunjang—media, guru yang berkualitas serta area yang
memadai.

Media papan denah yang dibuat bertujuan bagaimana anak mampu memahami konsep
spasial yang merupakan bagian dari subjek studi sosial. Hal ini meyakinkan hubungan antara
teori perkembangan sebagai bagian dari keterampilan penalaran spasial. Piaget menyarankan
agar anak-anak mengembangkan penalaran spasial selama masa kanak-kanak. Penalaran
spasial adalah kemampuan untuk memahami dan bernalar (menarik kesimpulan) menggunakan
isyarat/simbol di lingkungan yang menyampaikan informasi tentang jarak atau arah. Pada tahap
pra operasional, umumnya anak-anak mampu membedakan benda-benda yang dekat dan jauh
berdasarkan ukurannya yang jelas. Mereka belajar bahwa benda-benda yang lebih jauh akan
tampak lebih kecil daripada benda-benda yang lebih dekat.

Dilansir dari buku Social Studies for the Preschool/Primary Child, terdapat indikator
yang menyatakan bahwa anak yang berada dalam tahap pra operasional dapat membuat denah
rumah mereka sendiri secara sederhana. Ini membuktikan bahwa penalaran spasial
menghasilkan skema atas pemahaman lokasi lingkungan mereka yang realistis, lengkap dengan
jarak relatif antar lokasi walaupun masih jauh dari kata akurat.

Melalui media papan denah yang ditujukan pada anak usia 5-6 tahun, guru atau
pendidik dapat dengan mudah mengajarkan konsep studi sosial mengenai hubungan orang,
tempat dan wilayah sekaligus menstimulasi penalaran kognitif dalam merepresentasikan
lingkungan sekitar anak yang berwujud karya individu yaitu denah sederhana yang dibuat oleh
anak itu sendiri. Kegiatan pembelajaran ini sejalan dengan prinsip bermain simbolik Piaget,
yaitu anak mampu mewakilkan pemikirannya melalui symbol (denah) dan dapat
mengekpresikan pemahaman dirinya baik secara verbal maupun non verbal.

8|Halaman
METODOLOGI

Langkah-langkah penggunaan media sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar


mengajar yakni sebagai berikut.

1) Menempel media papan denah di salah satu dinding kelas atau bisa juga ditempel
di bulletin.
2) Setelah itu, guru akan memberikan intruksi untuk setiap anak menggambar peta
rumahnya pada kertas yang tersedia.
3) Selang waktu sekitar 15 menit, anak akan disuruh untuk mengumpulkan hasil
kerjanya yaitu kertas bergambarkan rumah untuk ditempel di media papan denah
menggunakan klip.
4) Saat semua anak sudah selesai menempelkan hasil karyanya, guru akan
memgintruksikan untuk duduk secara melingkar dan mengajak dua sampai tiga
anak berpartisipasi dalam presentasi atas gambar denahnya.
5) Kegiatan ditutup dengan diskusi sebagai bahan evaluasi dalam mengukur
pemahaman anak mengenai konsep denah di lingkungan sekitarnya.

9|Halaman
BAB II

PEMBAHASAN
A. Manfaat Media dalam Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak

ASPEK PERKEMBANGAN

Sosial
Kognitif Bahasa Fisik Motorik Moral Agama
Emosional
Anak mampu
Kemampuan Motorik halus Anak
merepresentasikan Menghargai
Bahasa ekpresif anak memahami
skema konsep orang, tempat dan
anak terasah terstimulasi korelasi
spasial lingkungan, lingkungan
ketika saat antara orang,
tempat dan orang sebagai bagian
mempresentasikan menggambar tempat dan
melalui denah dari ciptaan-Nya
hasil karyanya rumah lingkungan
sederhana

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

TEMA SUB TEMA

Studi Sosial/GEOGRAFI Aku dan Lingkunganku

CIRCLE TIME
Diskusi Hasil
Salam, Bertanya Kabar Berdoa
Belajar Sebelummya
BERMAIN SIMBOLIK (5-6 TAHUN)

Strategi pengembangan Pengalaman


Belajar dan Urutan
Materi/Konten Metode/Pendekatan Media Kegiatan

Konsep Tempat lagu Guru mengajak anak


Alat Musik
disana senang disini Bernyanyi bernyanyi
yang terseida
senang
Menggambar Rumah Guru memberikan
yang akan ditempelkan Papan Tulis contoh menggambar
Demonstrasi
di stearofoam gambar dan Spidol rumah di papan tulis
jalan
Anak menggambar Guru mengajak Anak
denah rumahnya menggambar denah
Kertas 6 dan
kesekolah kemudian Perfomance dari rumah ke
Krayon
menjelaskan gambar sekolah
tersebut

10 | H a l a m a n
C. Hasil pelaksanaan penerapan media dan sumber belajar
1) Bahan dan Alat
• Kertas HVS ukuran A4 (8 Buah)
• Papan sterofoam berukuran A3 (2 buah)
• Printer/Melukis Sendiri
• Double tip
• Gunting
• Peniti kertas

2) Langkah dan Cara Pembuatan Media Sebagai Sumber Belajar


• Mencari desain bergambar denah di internet, usahakan yang berdimensi A4
• Mencetak gambar, resolusi ditingkatkan kemudian dipotong sesuai ukuran
sterofoam
• Satu gambar dijadikan A4 dan diduplikatkan sebanyak masing-masing dua
• Gambar yang terdiri dari jalan, rumah dan beberapa benda lainnya ditempel
di sterofoam

3) Cara Penerapan Penggunaan Media


Sesuai dengan rincian yang dicantumkan dalam RPPH berikut prosedur

4) Tampilan Media

11 | H a l a m a n
D. Kelebihan dan Kelemahan Media

Kelebihan Kelemahan
Dapat dipakai sekaligus untuk satu
Tidak tahan lama
kelas di waktu yang bersamaan
Bisa dipakai berkali-kali
Mudah dibuat
Mudah Rusak
Ekonomis jika dihitung dari biaya
produksi

12 | H a l a m a n
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Media merupakan wadah yang menyiratkan pesan berupa isi ajaran dan didikan dalam
bentuk-bentuk simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan atau tertulis) maupun
simbol non verbal atau visual. Pada anak usia dini, anak memiliki kemampuan menyerap
sesuatu seperti spons maka dari itu pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa. Perlu
diperhatikan pembelajaran disini harus melingkupi hakikat dari kegiatan bermain itu
sendiri.
Jean Piaget merupakan salah dari sekian tokoh PAUD yang mencetuskan teori
perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa pengalaman langsung dapat mengasah
kemampuan kognitif anak yang sebelumnya abstrak menjadi kongkrit. Pernyataan tersebut
menunjukkan relevansi penggunaan media sebagai sesuatu yang kongkrit dalam kegiatan
pengajaran secara formal maupun informal.
Media papan denah mampu mengasah kemampuan kognitif anak yang berada dalam
tahap pra operasional mengenai konsep penalaran spasial. Melalui media papan denah yang
ditujukan pada anak usia 5-6 tahun, guru atau pendidik dapat dengan mudah mengajarkan
konsep studi sosial mengenai hubungan orang, tempat dan wilayah sekaligus menstimulasi
penalaran kognitif dalam merepresentasikan lingkungan sekitar anak yang berwujud karya
individu yaitu denah sederhana yang dibuat oleh anak itu sendiri. Kegiatan pembelajaran
ini sejalan dengan prinsip bermain simbolik Piaget, yaitu anak mampu mewakilkan
pemikirannya melalui symbol (denah) dan dapat mengekpresikan pemahaman dirinya baik
secara verbal maupun non verbal.

B. Saran
Bukan hal yang aneh jika masih ditemukan pengajaran yang tidak menggunakan media
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di beberapa lembaga PAUD karena sistem
pembelajaran cenderung pasif dan tidak direncakan dengan baik. Maka dari itu perlu
kerjasama antara tenaga pendidik internal ataupun eksternal untuk terus mengevaluasi
kegiatan pembelajaran beserta media yang digunakan untuk anak. Kerjasama tidak hanya
berputar pada dunia pendidikan namun dari segi bantuan pemerintah juga perlu dikaji agar
tiap sekolah mempunyai arahan yang jelas mengenai kegiatan belajar dan media yang
dibutuhkan untuk mencapai aspek perkembangan anak yang ideal.

13 | H a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA

Lemish, D., & Kolucki, B. (2013, January 15). Media and early childhood development.
Retrieved October 22, 2022, from
https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780199922994.003.0017

PASNIK, S. (2018). Ready to learn: Creating effective, educational children's media.


ROUTLEDGE.

Barr, R., & Linebarger, D. N. (2017). Media exposure during infancy and early childhood the
effects of content and context on learning and development. Cham: Springer International
Publishing.

Donohue, C. (2015). Technology and digital media in the early years: Tools for teaching and
learning. New York, NY: Routledge. Retrieved October 22, 2022, from
https://www.amazon.com/Technology-Digital-Media-Early-Years/dp/0415725828.

Social Studies in kindergarten: Maps and communities. (n.d.). Retrieved October 22, 2022,
from http://kindergartencorps.blogspot.com/2014/10/social-studies-in-kindergarten-
maps-and.html?m=1

Rachel. (2020, September 07). Map skills for young students with me on the map. Retrieved
October 22, 2022, from https://firstieland.com/map-skills-for-young-students-with-me/

Unknown. (1970, January 01). Community Map & Community helpers. Retrieved October
22, 2022, from http://kindersonaroll.blogspot.com/2016/03/community-map-
community-helpers.html

14 | H a l a m a n
LAMPIRAN

15 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai