Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Dasar - Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini ( TPA Dan POS PAUD )

Dosen Pengampu : Prengki Ade Chandra M.Pd.I

Di Susun Oleh Kelompok 8 :

 Hidayana

 Yeni Astuti

 Asnawati

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Di dalam makalah yang
berjudul Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini ini akan dibahas bagaimana peran
mahasiswa dalam menerapkan Lembaga Paud.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak yang telah mengarahkan kami
dalam penyusunan makalah melalui penyampaian materi tentang Dasar - Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.

Dalam penyusunan makalah ini tak luput dari kesalahan, untuk itu kami mohon
ma'af atas kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Dan demi menghasilkan makalah
yang lebih baik. Kami mengharapkan kritik dan Saran dari para pembaca.

Semoga makalah ini dapat bermanfa'at bagi kita semua, dalam mengetahui
Kelembagaan - Kelembagaan Yang Ada di Sekolah Paud.

Bungo, 25 Oktober 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1

B. Rumusan masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini 2

B. Tempat Penitipan Anak ( TPA ) Dan POS PAUD 4

BAB III PENUTUP 6

A. Kesimpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu upaya memaksimalkan bakat, potensi, kecerdasan, dan kreativitas anak
ialah dengan menyertakannya dalam kegiatan sekolah usia dini atau Pendidikan Anak
Usia Dini. Sedini mungkin anak diasah untuk bersikap disiplin, bertanggung jawab,
berjiwa sosial, kreatif,inovaif, penuh dedikasi, menjalankan program dll. Untuk itulah,
para orang tua harus mampu menentukan secara strategis lembaga yang dipilihnya.
Demikian pula para penyelenggara harus mampu memperbaiki segala kekurangan
yang menghambat tujuan utama PAUD tersebut karena anak-anak usia dini yang
identik dengan kegiatan bermain menjadi fase yang sangat menentukan perjalanan
hidup manusia. Jika hal ini tidak diperhatikan, masa depan kualitas generasi penerus
bangsa akan semakin mundur, kalah jauh dibanding negara-negara lain yang selalu sigap
dan cepat mempersiapkan kader-kadernya di era kompetisi global sekarang.

B. Rumusan masalah
1. Mengetahui pengertian Kelembagaan
2. Mengetahui Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
3. Mengetahui pengertian TPA ( Tempat Penitipan Anak )
4. Mengetahui pengertian POS PAUD
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui tentang Kelembagaan
2. Agar mengetahui tentang Apa itu PAUD
3. Agar dapat mengetahui Tentang TPA ( Tempat Penitipan Anak )
4. Agar dapat mengetahui Tentang POS PAUD

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini


1. Pengertian Kelembagaan

Pengertian Kelembagaan - Tony Djogo (2003) ada berbagai defenisi


kelembagaan yang disampaikan oleh ahli dari berbagai bidang. Menurut Ruttan dan
Hayami (1984) lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau
organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka
dengan harapan di mana setiap orang dapat bekerja sama atau berhubungan satu dengan
yang lain untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Sedangkan menurut Ostrom
(1985-1986) kelembagaan diidentikkan dengan aturan dan rambu-rambu sebagai
panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur
hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain.

Dari definisi para ahli tersebut, menyimpulkan dan mendefinisikan kelembagaan


sebagai suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat atau organisasi
yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk hubungan antar manusia atau antar
organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi atau jaringan dan ditentukan oleh
faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik atauran formal maupun
informal untuk pengendalian perilaku sosial serta insentif untuk bekerjasama dan
mencapai tujuan bersama.

2. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1,


Pasal 1, Butir14, yang menyatakan bahwa : “Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembanagan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut”.
2
Persyaratan umum pendirian lembaga PAUD adalah sejumlah ketentuan umum
yang harusdipenuhi bagi sebuah Yayasan yang ingin mendirikan lembaga PAUD.
Merujuk pada Pasal 62 ayat2, persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
menyelenggarakan lembaga pendidikan adalah :

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat panduan yang mengatur isi program dan


proses pendidikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran dan penyelenggaraan
pendidikan. Kurikulum ini dapat merajuk pada PKB-TK 94 (Program Kegiatan Belajar
TK). Atau bisa juga merajuk pada kurikulum 2004 yang disempurnakan menjadi
KTSP 2006.

2. Peserta didik / Siswa / Anak Didik

Sebelum mendirikan PAUD, Yayasan yang akan menyelenggarakan PAUD harus


melakukan survei tentang jumlah anak didik yang ada di wilayah tersebut. Dari survei
ini bisa memanfaatkan data primer dari Posyandu di masing-masing wilayah. Biasanya,
setiap Posyandu memiliki data jumlah anak lengkap dengan usia dan berat badannya.
Yayasan yang akan mendirikan PAUD bisa memanfaatkan data ini sebagai penguat data
hasil survei.

3. Tenaga Kependidikan ( Guru dan Staf )

Selain anak didik, yayasan juga harus menyertakan jumlah tenaga kependidikan
( guru atau staf administrasi ) lengkap dengan latar belakang keilmuan para guru yang
dicantumkan. Merujuk pada UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, guru yang akan
mengajar di lembaga PAUD harus berlatar belakang SI PG-PAUD atau SI PG-TK.

4. Sarana Prasarana

Untuk mendukung proses pembelajaran berdasarkan kurikulum yang telah


dicantumkan, Yayasan pendiri PAUD harus memenuhi standar minimal sarana dan
prasarana minimal yang telah di tentukan. Dalam Pasal 45 ayat 1 UU No. 20 tahun
2003 dinyatakan bahwa “ setiap satuan pendidikan formal maupun non-formal harus
menyediakan sarana prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan perkembangan potensi fisik, kognitif, sosial, emosi, dan kejiwaan anak
didik .”

3
5. Pembiayaan Pendidikan

Setiap lembaga kependidikan, khususnya lembaga PAUD, yang sebagian besar


dikelola oleh pihak swasta atau yayasan perlu menyertakan pembiyaan pendidikan bagi
peserta didik maupun dana awal yang dimiliki untuk penyelenggaraan pendidikan. Dalam
pasal 48 ayat 1UU No. 20 tahun 2003 juga ditegaskan bahwa pengelolaan
pembiayaan harus memenuhi prinsip-prinsip keadilan, efisiensi, transparasi dan
akuntabilitas publik atau pertanggungjawaban kepada masyarakat.

6. Sistem Evaluasi

Setiap lembaga pendidikan, termasuk PAUD, harus mempunyai sistem evaluasi,


baik evaluasi program, proses, maupun hasil tumbuh kembang anak-didik. Evaluasi ini
dilaksanakan sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan, sekaligus sebagai upaya
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.

Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia memiliki peran yang


penting dalam memacu peningkatan angka partisipasi anak usia dini. Peran tersebut
dalam meningkatkan yang mengikuti layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Lembaga
PAUD ini tersebar diberbagai lingkungan pendidikan, mulai dari pendidikan informal,
formal maupun nonformal. Partisipasi masyarakat dalam mendukung program
pengembangan anak usia dini sekarang ini semakin baik, karena pada dasarnya sudah
banyak Lembaga PAUD yang berdiri atas dasar kebutuhan masyarakat.

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu lembaga yang memberikan
layanan. Yaitu pengasuhan, pendidikan dan pengembangan bagi anak lahir sampai enam
tahun dan atau enam sampai delapan tahun. Layanan tersebut yang diselenggarakan oleh
instansi pemerintah dan nonpemerintah.

4
B. Tempat Penitipan Anak ( TPA ) Dan POS PAUD

1. Pengertian TPA ( Tempat Penitipan Anak )


TPA adalah salah satu bentuk PAUD, adalah wahana pendidikan dan pembinaan
kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu
tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam
mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain. Persyaratan Pendirian :

 Lingkungan TPA harus dapat menciptakan suasana rasa aman kepada anak
untuk belajar dan berkembang, sehingga anak merasa di rumahnya sendiri.

 Tempat belajar, gedung TPA hendaknya didirikan dengan bangunan / gedung


permanen yang mudah dijangkau oleh orang tua calon peserta didik, cukup
aman dan tenang.

 Memiliki surat-surat yang sah dan izin dari instansi yang berwenang.

 Ruangan, luas ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta didik. Ruangan juga
harus dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang cukup.

 Perabot, setiap ruangan dilengkapi dengan perabot sesuai dengan keperluan dan
ketersediaan dana, seperti meja, kursi, almari, rak-rak, box, tempat tidur,
kasur, telepon, perlengkapan administrasi, TV, radio, dll.

 Sarana belajar, untuk menunjang proses pembelajaran di TPA hendaknya di


sediakan sarana belajar minimal berupa, buku cerita dari berbagai versi dan
cerita rakyat setempat, alat peraga pendidikan untuk pengetahuan alam
( science ), matematika, memasak, boneka berbagai ukuran, tape recorder dan
atau VCD Player, dan panggung boneka dan perangkatnya.

5
2. Pengertian POS PAUD
Peserta didik di Pos PAUD adalah anak usia 0-6 tahun yang tidak terlayani
PAUD lainnya. Orang tua wajib memperhatikan kegiatan anak selama di Pos PAUD
agar dapat melanjutkan dirumah.

 Teknis Pembentukan Pos PAUD :

a. Pemilihan Posyandu, kriteria Posyandu yang dipilih untuk diintegrasikan dengan


Pos PAUD adalah Posyandu yang aktif, dengan jumlah anak minimal 25 anak
dan kader 4 orang.

b. Identifikasi Dukungan Lingkungan, memiliki dukungan lingkungan yang dapat


menjamin keberlangsungan Pos PAUD, antara lain : Terdapat anak usia 0-6
tahun yang belum terlayani PAUD, minimal 25 anak.

c. Tersedia calon pengelola dan kader Pos PAUD, minimal 5 orang.

d. Memperoleh dukungan dari orang tua, masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh


agama, dan pamong desa / kelurahan.

e. Tersedia tempat yang layak untuk kegiatan Pos PAUD.

f. Memiliki sumber pembiayaan yang tetap (iuran orang tua, donatur, dana desa).

g. Penentuan Tempat Kegiatan, kegatan Pos PAUD dapat bertempat di balai desa,
sekolah, rumah penduduk, atau tempat lainnya yang memenuhi syarat. Tempat
untuk kegiatan Pos PAUD harus aman, nyaman, dan sehat bagi anak. Beberapa
hal yang perlu diperlukan dalam memilih tempat, antara lain : Tersedia sanitasi
dasar yang mencakup air bersih dan kakus / WC, Memiliki pencahayaan dan
sirkulasi udara yang baik, Terjaga kebersihannya, Memiliki ruangan yang cukup
untuk kegiatan anak di masing-masing kelompok, Memiliki halaman yang cukup
luas untuk bermain bebas.

6
Persyaratan perizinan Pos PAUD antara lain :

 Memiliki pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari unsur pembinaan dan unsur


pengelolaan.

 Memiliki kader sekurang-kurangnya 4 orang (termasuk pengelola yang


merangkap sebagai kader)

 Sekurang-kurangnya 50% kader berpendidikan SLTA.

 Sekurang-kurangnya 50% kader telah terlatih.

 Memiliki tempat yang tetap dan layak untuk kegiatan anak, baik kepunyaan
sendiri,sewa maupun pinjam pakai (melampirkan tempat foto kegiatan dan bukti
kepemilikan /sewa/ pinjam pakai).

 Tersedia air bersih dan kakus untuk keperluan MCK.

 Memiliki halaman untuk bermain bebas.

 Memiliki APE untuk mendukung kegiatan anak di masing-masing kelompok.

 Memiliki administrasi pencatatan kegiatan.

 Memiliki buku-buku panduan / pedoman kegiatan.

 Kegitan telah berjalan aktif selama 6 bulan, sekurang-kurangnya seminggu


sekali.

 Memiliki surat izin Kepala Desa / Lurah setempat.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu upaya memaksimalkan bakat, potensi, kecerdasan, dan
kreativitas anak ialah denganmenyertakannya dalam kegiatan sekolah usia dini atau
PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ).Sedini mungkin anak diasah untuk bersikap
disiplin, bertanggung jawab, berjiwa sosial, kreatif,inovaif, penuh dedikasi,
menjalankan program dll. Dengan metode yang tepat, kurikulum bagusdan lembaga
bonafid niscaya anak akan lebih mampu bekembang pesat dibanding mereka
yangtidak diasah melalui program PAUD tersebut.

B. Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan agar pemerintah meningkatkan
perannya dalam pendidikan anak usia dini, baik dari pendanaan, perekrutan tutor
yang sesuai dengan kualifikasimaupun membuka ruang seluas-luasnya kepada
masayarakat untuk mengembangkan PAUD yangsesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakatnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Supriyono, M.Pd, Drs. Ir. Haris Iskandar Ph. D, Drs. Sucahyono, M.Pd.
2015. Kedudukan dan struktur kelembagaan Paud dan Dikmas. Jakarta:kemendikbud

https://sabyan.org/lembaga-pendidikan-anak-usia-dini/

https://id.scribd.com/document/360853559/Makalah-Kelembagaan-Paud-3

https://keltambangan.semarangkota.go.id/kelembagaan#:~:text=Pusat%20Bahasa%2C
%20Kamus%20Besar%20Bahasa,formal%20dan%20lembaga%20non%2Dformal.

Anda mungkin juga menyukai