AMAN NYAMAN
NYERI
Nyeri Cemas
Tegang
1. Untuk memutuskan mata rantai nyeri kecemasan :
• Mengkaji tingkat nyeri
• Melakukan distraksi
2. Untuk memutuskan mata rantai dari cemas ketegangan
perawat harus bisa menjelaskan proses terjadinya nyeri
3. Untuk memutuskan mata rantai dari tegang kenyeri :
lakukan relaksasi dengan mengatur posisi klien sesuai
dengan yang diinginkan
• Mc. Caffers
Apapun yang dikatakan klien tentang nyeri adalah betul
dan kapanpun ia menyatakannya
• Wolf/weizel/fuerest (1974)
Nyeri = tegang
• Arthur C. Custom
Nyeri dibutuhkan o/ tubuh untuk memproteksi diri
Duduk terlalu lama menimbulkan penekanan yang
kuat sehingga terjadi nyeri
Angel (nyeri cemas )
Ibu hamil yang pertama kali melahirkan tingkat
ketidaknyamanannya sangat tinggi
Kesimpulan :
Nyeri merupakan suatu ketidaknyamanan yang meningktkan
sensasi sgt subyektif serta menimbulkan gangguan dan
perubahan aktivitas fisik, psikis, yang meliputi emosi, pola
pikir dsb.
Penerimaan stimuli nyeri
• Reseptor nyeri diujung-ujung saraf perifer
(luar/pinggir) ada saraf yang menerima
rangsangan nyeri tapi tdk semua ujung saraf
Macam-macam ujung saraf
1. A ∆ fiber
Ujung saraf yang besar, mampunyai selaput myelin, sensasi
yang cepat, berada dipermukaan kulit. ( kecepatan 6-30
m/detik)
2. C ∆ fibere
Ujung saraf yang kecil, tidak mempunyai selaput myelin,
sensasi loambat, berada didlm organ bagian dalam tubuh
(visera). ( kecepatan 0.5 m/dtk)
Fisiologi
• Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut
saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan
menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya
sampai didalam massa berwarna abu – abu di medula spinalis.
Terdapat tesan nyeri dapat berinteraksi dengan
inhibitor,mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak
atau ditransmisi tanpa hambatan kekorteks cerebral. Sekali
stimulus nyeri mencapai kortek scerebral, maka otak
menginterprestasikan kualitas nyeri dan memproses informasi
tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi
kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri
Perjalanan nyeri
Cortikotalamik coretks nyeri
thalamus corticospinal
(jalur motorik)
Spinotalamik spinl cord
(jalur sensori)
afferent efferent
rangsangan (perifer )
Faktor-faktor yg berhubungan dgn reaksi nyeri
• Me • Me
alkohol Fatique
Obat-obatan Marah
Hipnotik Cemas
Kehangatan Nyeri menetap
Kepercayaan yg kuat Kesakitan / penyakit
Distraksi kebosanan
Respon Psikologik
Kecemasann
Pengktn perhatian
Gelisah
Pngktn koping
MANIFESTASI KLINIK
• Melapor nyeri secara verbal maupun nonverbal
• Menunjukan kerusakan
• Posisi untuk mengurangi nyeri
• Gerakan untuk melindungi
• Tingkh laku berhati-hati
• Gangguan tidur (mata tmpk sayu, capak, sulit atau gerakan kacau)
• Fokus pada diri-sendiri
• Fokus menyempit (penurunan proses waktu, kerusakan proses fikir)
• Tingkah laku distraksi
• Respon otonom
• Perubahan otonom dlm tonus otot
• Tingkah laku ekspressiv
• Perubahan dalam nafsu makan
klasifikasi
1.Nyeri akut Selang waktunya lebih singkat
dengan tanda – tanda klinis antara
laina berkeringat banyak, tekanan darah naik,
nadi naik, pucat dan dengan respon pasien,
umunya menaggis, teriak atau mengusap
daerah yangnyeri.
2. Nyeri kronik Mempunyai selang waktu yang
lebik lama dan dapat berlangsung lebih dari
enam bulan
3. Nyeri intensitasnya-nyeri berat ( 7 – 10 )-nyeri
sedang ( 3 – 6 )-nyeri ringan ( 0 – 3 )
0 = tdk ada nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sangat berat
5 = nyeri tak tertahankan
4. Nyeri berdasarkan tempatnya
a. Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan
tubuh,misalnya pada kulit, mukosa
b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang
lebih dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.
c. Refered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena
penyakit organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan
kebagian tubuh didaerah yang berbeda, bukan daerah asal
nyeri.
d. Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan
pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan
lain-lain.
5.Nyeri berdasarkan sifatnya.
a. Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu
lalu menghilang.
b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta
dirasakan dalam waktu lama.
c. Proxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas
tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya ± 10-15
menit, lalu menghilang,kemudian timbul lagi
Pengkajian keperawatan
1. Status kesehatan
status kesehatan saat ini
• Alasan masuk rumah sakit-
• Faktor pencetus-Faktor memperberat nyeri ; ketakutan,
kelelahan.
• Keluhan utama
• Timbulnya keluhan
• Pemahamanaan penatalaksanaan masalah kesehatan
• Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
• Diagnosa medik
b. Status kesehatan masa lalu
• Penyakit yang pernah dialami
• Pernah dirawat
• Riwayat Operasi
• Riwayat alergi
• Status imunisasi
• Kebiasaan obat – obatan
2. Pengkajian riwayat nyeri
sifat nyeri (PQRST)
P : provocating ( pemicu ) dan paliative yaitu faktor yangmeningkatkan
atau mengurangi nyeri
Q : Quality dan Quantity
• Supervisial : tajam, menusuk, membakar
• Dalam : tajam, tumpul, nyeri terus
• Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus, kejang
R : region atau radiation ( area atau daerah ) : penjalaran
S : severty atau keganasan : intensitas nyeri
T : time ( waktu serangan, lamanya, kecepatan muncul)
• Lokasi
• Intensitas
• Kualitas dan karakteristik
• Waktu terjadinya dan interval
• Respon nyeri
Efek nyeri pada klien
a. Tanda dan gejala fisik
Kaji tanda2 fisiologis, karena adanya nyeri, yg dirasakan klien bs
berpengaruh pd fungsi normal tubuh
b. Efek tingkah laku
Kaji respon verbal, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan interaksi
sosial.
c. Laporan verbal ttg nyeri merupakan bgan vital dr pengkjian, perawat
harus bersedia mendengarkan dan berusaha memahami klien. Tdk
semua klien mampu mengungkapkan nyeri yg dirasakan, untk hal
sprt itu perawat hrs mewaspadai prilaku yg mengindikasikn nyeri.
Manajemen nyeri
1. Manajemen farmakologis
(kolaborasi) ...penggunaan analgetik
Mengganggu penerimaan stimuli nyeri, dan
interpretasinya dgn menekan fungsi thalamus
& kortex serebri
b. Tindakan Non-farmakologis
1. Sentuhan terapeutik
Teori ini maengatakan bahwa individu yg sehat mempunyai
keseimbangan energi antara tubuh dan lingkungan luar. Orang
sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dgn memberikan
sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi dr
perawat keklien
2. Akupressure
Pemberian penekanan pd pusat2 nyeri
3. Guided imagery
Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yg
menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yg
tenang serta konsentrasi dr klien. Apabila klien mengalami
kegelisahan tindakan hrs dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada
saat klien merasa nyaman dan tdk sedang nyeri akut
4. Distraksi
Mengalihkan perhatian trhdp nyeri, efektif untuk nyeri ringan, sampai
sedang. Distraksi visual (melihat TV or pertandingan bola), distraksi
audio (mendengar musik), distraksi sentuhan(masase, memegang
mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)
5. Antisipatory guidence
Memodifikasi secara langsung cemas yg berhubungan dgn
nyeri. Contoh tindakan ; sblm klien menjalani proses
pembedahan, perawat memberikan penjelasan or informasi pd
klien ttg pembedahan, dgn begitu klien sdh punya gambaran
dan akan lebih siap mengahadapi nyeri.
6. Hipnotis
Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti
positif
7. Biofeedback
Terapi perilaku yg dilakukan dgn memberikan individu informasi ttg
respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap
respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan
migren, dgn cara memasang elektroda pada pelipis.
8. Stimulasi kutaneus
Cr kerja sistem ini masih blm jelas, sala satu pemikiean adalah cara ini
melepaskan endorfin , sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa
dilakukan dgn masase, mandi air hangat, kompres dgn air es, dan
stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS) merupakan stimulasi pada
kulit dgn menggunakan arus listrik ringan yg dihantarkan melalui
elektroda luar.
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan ikat,
pembuluh darah danmembran mukosa
2. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
peningkatan energi akibat penyakit kronis dan perubahan
kimia tubuh
3. Mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, perubahan sendi
dan kerusakan neuromuskular
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis,
perubahan fungsi tubuh, ruang, lesi, dan purpura.
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruang, lesi,
edema, perubahan sirkulasi dan hambatan mobilitas fisik
Intervensi keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan
ikat, pembuluh darah dan membran mukosa
• Tujuan dan kriteria hasil (NOC ) :
-Perubahan dalam rasa nyaman
-Penurunan tingkat nyeri-Melakukan
tindakan nyeri
-Perasaan senang fisik dan psikologis
Intervensi ( NIC ) :
Lakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri: lokasi,karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan presipitasi.
Eksplorasi faktor yang mempengaruhi nyeri
Observasi respon nonverbal karena ketidaknyamanan-Evaluasi
perkembangan masa lalu terhadap nyeri
Catat perkembangan tingakat nyeriberikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab, lamanya, dan antisipasi terhadap kenyamanaan nyeri
Berikan strategi nonfarmakologik sebelum dilakukan prosedur
yangmenyakitkan
Gunakan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan pengetahuannyeri dan
penerimaan respon klien
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
2. Keletihan b/d......
Tujuan dan kriteria hasil ( NOC ) ;
Mengikutsertakan pasien dalam tindakan sebagai bagian dari
aktivitas hidup sehari-hari yang diperlukan.
Beradaptasi dengan konsentrasi dan penghematan energi
Meningkatkan daya tahan adekuat untuk beraktivitas
Dapat beraktivitas dalam melakukan kegiatan sehari
-hari-Tidak letih dan lemas
Pantau pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya
Pantau respon kardiorespirasi terhadap aktivitas misalnya.Takikardi,
disritmia, dispnea, pucat, dan frekuensi napas
Pantau lokasi dan sifat ketidak nyamanaan atau nyeri selama
gerak atau beraktivitas
Pantau adnya keletihan fisik dan emosi yang berlebihan pada pasien
Pantau asupan nutrisi untuk menjamin keadekuatan sumber energi
Jelaskan pada pasien tentang penyebab keletihan dan proses atau
kondisi penyakit
Ajarkan pasien mengenali tanda dan gejala keletihan
yang memerlukan pengurangan aktivitas
Ajarkan tehnik pengaturan aktivitas untuk mencegah
keletihan
Konsultasikan pada ahli gizi dengan pemberian asupan
makanan berenergi tinggi
Rencanakan aktivitas yang mengurangi keletihan pada
pasien
Bantu pasien dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari – hari sesuai dengan kebutuhan
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d.....
• Tujuan dan kriteria hasil ( NOC ) ;-
Mendapatkan dan mempertahankan mobilitas
fungsional yang optimal-Melakukan aktivitas
sehari- hari secara mandiri-Menyangga berat
badan
• Kaji kebutuhan bantuan pelayanan kesehatan akan
peralatan pengobatan yang tahan lama
• Bantu berjalan untuk mempertahankan fungsi tubuh
• Bantu pasien dengan penggunaan pergerakkan rom aktif atau
pasif untuk mempertahankan atau memperbaikai fleksibilitas sendi
• Ubah posisi pasien untuk memberikan kenyamanan dan
menurunkan resiko kerusakan kulit
• Ajarkan pasien tentang penggunaan alat bantu mobilitas misal;
ktuk,walker dan kursi roda
• Ajarkan dan bantu pasien dalam proses perpindahan misal; dari
tempat tidur ke kursi roda
Ajarkan tehnik ambulasi dan perpindahan yang aman
Instruksikan pasien untuk memperhatikan postur tubuh yang
benar
Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
untuk meningkatkan mobolitas
Berikan analgesik sebelum memulai aktivitas
Berikan penguatan positif selama aktivitas
4. Gangguan citra tubuh b/d...
Tujuan dan kriteria hasil ( NOC ) :
Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan
pasien-Pasien mengetahui perubahan
aktual pada penampilan tubuh
Pasien akan megambarkan perubahan
aktual pada fungsi tubuh
Pasien dapat memelihara hubungan sosial
yang dekat dan hubungan personal
Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan non verbal pasien
tentang tubuh pasien
Tentukan bagaimana respon anak terhadap reaksi orang tua,
sesuai dengan kebutuhan
Beri dorongan atau pasien atau keluarga untuk
mengungkapkan perasaan
Bantu pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi mekanisme
koping dan kekuatan personal
Kolaborasi dengan merujuk kepada layanan sosial
untuk merencanakan perawatan pasien atau keluarga
• Instruksikan anak tentang fungsi dari bagian
tubuh sesuai dengan kebutuhan
• Ajarkan orang tua tentang pentingnya
respon mereka terhadap perubahan tubuh
anak dan penyesuaian dikemudian hari,
sesuai kebutuhan
• Pertahankan kebiasaan berpakaian tentang
hubungan personal yang dekat
5. Kerusakan integritas kulit b/d....
Tujuan dan kriteria hasil ( NIC ) :-pemeliharaan
integritas kulit.-Terbebas adanya lesi jaringan-
Tidak ada ruang Tidak ada eritema disekitar
luka
• Pantau proses penyembuhan luka
• Bersihkan luka pada daerah sekitar kulit
• Lakukan pengawasan kulit untuk
mempertahankan intergritasmembran
mukosa dan kulit
• Perawatan luka untuk mencegah komplikasai
luka-Kaji TTV
• Catat karakteristik luka meliputi; lokasi kedalaman luka, luas,
adnyaeksudat, warna, dan bau
• Kaji adanya tanda – tanda infeksi luka lokal misal; nyeri
palpasi,edema, pruritus dan eksudat
• Ajarkan keluarga tentang prosedur perawatan luka
• Konsultasikan pada dokter dengan pemberian maknan dan
nutrisi secara enteral dan parental untuk meningkatakan
penyembuhan luka-
• valuasi tindakan pengobatan atau pembalutan topikal
meliputi balutan absorben
Evaluasi
1. Diagnosa 1
• Pasien terlihat nyaman
• Nyeri berkurang dengan skala 0
• Pasien dapat beristirahat dengan tenang-
Memberikan obat analgesik
• TTV normal ( T: 36ᵅC, N : 96 X/menit, RR : 20
X/menit )
2. Diagnosa 2
• Pasien dapat beradaptasi dengan
berkonsentrasi dalam beraktivitas
• Pasien terlihat daya tahanya adekuat untuk
beraktivitas
• Pasien dapat beraktivitas dalam melakukan
kegiatan sehari – hari
• Pasien tidak letih dan lemas
3. Diagnosa 3
• Pasien dapat melakukan mobilitas fungsional yang optimal
• Pasien dapat melakukan aktivitas sehari- hari secara mandiri
• Berat badan pasien bertambah
• Pasien terlihat berjalan dengan menggunakan langkah
• langkahyang benar -Pasien dapat menggunakan alat bantu
secara benar tanpa pengawasan
4. Diagnosa 4
• Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan pasien-Pasien dapat
mengetahui perubahan aktual pada penampilan tubuh
• Pasien akan menggambarkan perubahan aktual pada fungsi
tubuh
• Pasien dapat memelihara hubungan soaial yang dekat dan
hubungan personal
• Pasien terlihat percaya diri terhadap perubahan fungsi tubuh
• Pasien dapat menerima terhadap perubahan fungsi tubuhnya
5. Diagnosa 5
• Integritas kulit terlihat normal atau elastis
• Tidak adanya lesi jaringan pada kulit
• Tidak ada ruang
• Tidak ada eritema disekitar luka
Kunci tindakan keperawatan
• Terapi keperawatan
• Observasi TTV
• Jelaskan proses terjadinya nyeri dan prosedur
kerja
• Kolaborasi pemberian obat
Kunci pendidikan keperawtan
• Jelaskan
• Ajarkan
• Diskusikan
• Demonstrasikan
• Dorong (support)
• Anjurkan
• sarankan