Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN

KEPERAWATAN NYERI
KELOMPOK 1
1. Elin Paramiswari 1. Febry Dwi Rahmatillah
2. Sarji Wahyu Akbar 2. Gina Maula Rasyid
3. Ummu Hani 3. Halsabila Alfisyahrin
4. Abdul Muhit 4. I Nyoman Agus Purnama
5. Aisyah Rizki Nuridha 5. Ica Santika
6. Arbi Kusuma 6. Ida Ayu Putu Desyana I.
7. Aris Munandar 7. Iriksan Wira Putra
8. Ayu Putu Anggi A. 8. Izza Aminullah
9. Eko Marjadi 9. L. Muhammad Iswandi
10. Eti Fitria Jumiati
KONSEP NYERI
01 DEFINISI
Nyeri pada dasarnya merupakan suatu mekanisme protektif bagi
tubuh yang timbul bilamana jaringan sedang rusak, sensasi nyeri
menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri
tersebut
(Syaifudin, 2016).
KARAKTERISTIK NYERI

P (Pemacu) : faktor yg mempengaruhi gawat


dan ringannya nyeri
Q (Quality) : seperti apa-> tajam, tumpul, atau
tersayat
R (Region) : daerah perjalanan nyeri
S (Severity/Skala Neri) : keparahan / intensitas
nyeri
T (Time) : lama/waktu serangan atau frekuensi
nyeri
02 TEORI NYERI
Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu :

1) Teori spesifik ( Teori Pemisahan)


2) Teori pola (pattern)
3) Teori kontrol gerbang (gate control)
4) Teori Transmisi dan Inhibisi. 
03 KLASIFIKASI NYERI
a. Berdasarkan Sumbernya
• Cutaneus/ superfisial
• Deep somatic/ nyeri dalam
• Visceral (pada organ dalam)

b. Berdasarkan Penyebab
 Nyeri akut
 Nyeri Kronik
c. Berdasarkan Lama/Durasinya
1. Nyeri akut.
2. Nyeri kronik.

d. Berdasarkan Letak/Lokasi
• Radiating pain.
• Referred pain.
• Intractable pain.
• Phantom pain.
04  ETIOLOGI NYERI
Mekanisme

1) Trauma jaringan tubuh Kerusakan jaringan, iritasi langsung pada reseptor


nyeri, peradangan

2) Perubahan dalam jaringan misal:oedem Pemekaan pada reseptor nyeri


bradykinin merangsang reseptor nyeri

3) Sumbatan pada saluran tubuh distensi lumen saluran

4) Kejang otot

5) Rangsangan pada reseptor nyeri

6) Tumor penekanan pada reseptor nyeri iritasi pada ujung – ujung saraf
05 MANIFESTASI KLINIS

1) Gangguan tidur
2) Posisi menghindari nyeri
3) Gerakan meng hindari nyeri
4) Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5) Perubahan nafsu makan
6) Tekanan darah meningkat
7) Nadi meningkat
8) Pernafasan meningkat
9) Depresi,frustasi
06 PATHWAY
07 FISIOLOGI NYERI
Fisiologi nyeri merupakan alur terjadinya nyeri dalam tubuh.
Tahapan Fisiologi Nyeri :
1. Tahap Trasduksi
2. Tahap Transmisi
3. Tahap Persepsi
4. Tahap Modulasi
08 PENGUKURAN INTENSITAS NYERI

Skala Nyeri
09 PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen
2) Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
3) Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya
4) Ct Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah
di otak
10 PENATALAKSANAAN NYERI
A. Terapi Farmakologis • Anti kejang
• Antidepressan Trisiklik
• Diazepam
1. Obat Anti Inflamasi Non-Steroid
• Asetosal
B. Terapi Non-Farmakologis
• Acetaminophen
• Asam mefenamat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

2. Analgesik Opioid 1. Terapi Modalitas Fisik :


• Morfin Pijat, stimulasi saraf dengan listrik transkutis,
• Meperidin (petidin) akupuntur,, aplikasi panas atau dingin, olahraga
• Fentanil
2. Startegi Kognitif-Prilaku :
3. Terapi adjuvats Relaksasi, penciptaan khayalan (imagery), hypnosis,
dan biofeedback.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
01 PENGKAJIAN

a. Identitas
Identitas pasien yang harus dikaji meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, suku, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, nomor rekam medik, tanggal MRS, diagnosa
medis.

b. Data keluhan utama:


● Subjektif: mengeluh nyeri
● Objektif: tampak meringis, bersikap protektif (misalnya waspada, posisi menghindari nyeri),
gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur.

Menurut (Andarmoyo, 2013) karakteristik nyeri dikaji dengan istilah PQRST sebagai berikut:
1) P (provokatif atau paliatif) merupakan data dari penyebab atau sumber nyeri pertanyaan yang
ditujukan pada pasien berupa:
• Apa yang menyebabkan gejala nyeri?
• Apa saja yang mampu mengurangi ataupun memperberat nyeri?
• Apa yang anda lakukan ketika nyeri pertama kali dirasakan?

2) Q (kualitas atau kuantitas) merupakan data yang menyebutkan seperti apa nyeri yang dirasakan
pasien, pertanyaan yang ditujukan kepada pasien dapat berupa:
• Dari segi kualitas, bagaimana gejala nyeri yang dirasakan?
• Dari segi kuantitas, sejauh mana nyeri yang di rasakan pasien sekarang dengan nyeri yang
dirasakan sebelumnya. Apakah nyeri hingga mengganggu aktifitas?

3) R (regional atau area yang terpapar nyeri atau radiasi) merupakan data mengenai dimana lokasi
nyeri yang dirasakan pasien, pertanyaan yang ditujukan pada pasien dapat berupa:
• Dimana gejala nyeri terasa?
• Apakah nyeri dirasakan menyebar atau merambat?
4) S (skala) merupakan data mengenai seberapa parah nyeri yang dirasakan pasien, pertanyaan yang
ditujukan pada pasien dapat berupa:
seberapa parah nyeri yang dirasakan pasien jika diberi rentang angka 1-10?

5) T (timing atau waktu ) merupakan data mengenai kapan nyeri dirasakan, pertanyaan yang ditujukan
kepada pasien dapat berupa:
• Kapan gejala nyeri mulai dirasakan?
• Seberapa sering nyeri terasa, apakah tiba-tiba atau bertahap?
• Berapa lama nyeri berlangsung?
• Apakah terjadi kekambuhan atau nyeri secara bertahap?
c. Data riwayat penyakit sekarang
• Waktu Timbulnya Penyakit Kapan?
• Bagaimana Awal Munculnya?
• Keadaan Penyakit Apakah Sudah Membaik, Parah AtauTetap Sama?
• Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengurangi Keluhan?

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


• Identifikasi Berbagai Penyakit Keturunan Yang Umumnya Menyerang?
• Bagan genogram

e. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


• Apakah pernah menderita penyaki yang sama
• Kebiasaan :
(a) Merokok :
(b) Makanan :
f. Pengkajian Kebutuhan Kenyamanan
1) Apakah Pernah Menderita Penyakit/Trauma Yang Menyebabkan Rasa Nyeri? .
2) Jika Ya, Kapan Terjadi ?
3) Faktor Yang Meringankan
4) Apakah Pernah Membeli Obat Untuk Menghilangkan Rasa Nyeri?
5) Selain Obat, Tindakan Apa Yang Dilakukan :
● Nonton
● Nyanyi
● Cerita
● Dll;
6) Pengaruh Nyeri Terhadap Aktivitas Sebelum dan Selama
berada di RS
● Tidur :-
● Makan :-
● Bekerja :-
● Interaksi Sosial :-

7) Gejala Klinik Lain Yang Menyertai Nyeri


● Mual :-
● Muntah :-
● Pusing :
● Konstipasi :-
● Suhu Tubuh :-
● Menggigil :-
● Dll; :-
g. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda vital
● Tekanan darah :
● Pernapasan :
● Suhu :
● Nadi :
2) Bicara
3) Muskuloskeletal
● Kekuatan otot
● Status Neurologis
4) Tingkat kesadaran
5) Pemeriksaan Diagnostic:
6) Therapi Medis
02 DIAGNOSA KEPERAWATAN

NYERI AKUT
● Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma).
● Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan).
● Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan).
NYERI KRONIS

● Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis.


● Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan system saraf.
● Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf.
● Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor.
● Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan
reseptor.
● Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan imunitas (mis. neuropati terkait HIV, virus varicella-
zoster).
● Nyeri kronis berhungan dengan gangguan fungsi metabolic.
● Nyeri kronis berhubungan dengan riwayat posisi kerja statis.
● Nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh.
● Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi pasca trauma.
● Nyeri kronis berhubungan dengan tekanan emosional.
● Nyeri kronis berhubungan dengan riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual).
● Nyeri kronis berhubungan dengan riwayat penyalahgunaan obat/zat.
03 INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI UTAMA

NYERI AKUT NYERI KRONIS


- Manajemen Nyeri - Terapi Relaksasi

- Pemberian Analgesik - Perawatan Kenyamanan

 
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI PENDUKUNG NYERI AKUT

● Aromaterapi ● Teknik Distraksi


● Pemberian Obat Oral ● Kompres Dingin
● Dukungan Hipnosis Diri ● Teknik Imajinasi Terbimbing
● Pemberian Obat Intravena ● Kompres Panas
● Dukungan Pengungkapan Kebutuhan ● Terapi Akupresur
● Pemberian Obat Topikal ● Konsultasi
● Edukasi Efek Samping Obat ● Terapi Akupuntur
● Pengaturan Posisi ● Latihan Pernapasan
● Perawatan Amputasi ● Terapi Bantuan Hewan
● Edukasi Manajemen Nyeri Perawa ● Manajemen Efek Samping Obat
● Edukasi proses Penyakit ● Terapi Humor
● Perawatan Kenyamanan ● Manajemen Kenyamanan Lingkungan
● Edukasi Teknis Napas
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI PENDUKUNG NYERI AKUT

● Terapi Murattal
● Manajemen Medikasi
● Terapi Musik
● Manajemen Sedasi
● Terapi Pemijatan
● Manajemen Terapi Radiasi
● Terapi Relaksasi
● Pemantauan Nyeri
● Terapi Sentuhan
● Pemberian Obat Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pemberian Obat Intravena (TENS)
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI PENDUKUNG NYERI KRONIS

● Aromaterapi ● Edukasi Kemoterapi


● Manajemen Terapi Radiasi ● Pengaturan Posisi
● Dukungan Hipnosis Diri ● Edukasi Kesehatan
● Pemantauan Nyeri ● Perawatan Amputasi
● Dukungan Pengungkapan Kebutuhan ● Edukasi Manajemen Stres
● Pemberian Analgesik ● Promosi Koping
● Dukungan Koping Keluarga ● Edukasi Manajemen Nyeri
● Pemberian Obat ● Teknik Distraksi
● Dukungan Meditasi ● Edukasi Perawatan Stoma
● Pemberian Obat Intravena ● Teknik Imajinasi Terbimbing
● Edukasi Aktivitas/Istirahat ● Edukasi Proses Penyakit
● Pemberian Obat Oral ● Terapi Akupresur
● Edukasi Efek Samping Obat
● Pemberian Obat Topikal
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI PENDUKUNG NYERI KRONIS

● Edukasi Teknik Napas ● Latihan Rehabilitasi


● Terapi Akupuntur ● Terapi Pemijatan
● Kompres Dingin ● Manajemen Efek Samping Obat
● Terapi Bantuan Hewan ● Terapi Sentuhan
● Kompres Panas ● Manajemen Kenyamanan Lingkungan
● Terapi Humor ● Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
● Konsultasi Terapi Murattal ● Manajemen Mood (TENS)
● Latihan Pernapasan ● Manajemen Stres Yoga
● Terapi Musik
04 EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan pada diagnose keperawatan nyeri adalah dengan memperhatikan kriteria hasil,

S : Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri


O : Pasien tampak bugar, skala nyeri 2
A : Masalah teratasi
P : Pasien pulang
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai