NIM : 2019.1660.122
Progsus keperawatan Semester 2
Kasus
Ibu A berusia 37 tahun, menginginkan untuk mengakhiri hidupnya. Ibu A
mengalami Kanker cerviks stadium akhir, suaminya meninggalkannya.
Ketika ibu A mengalami henti jantung, dilakukan resusitasi untuk
mempertahankan hidupnya. Hal ini dilakukan oleh pihak rumah sakit
karena sesuai dengan prosedur dan kebijakan dalam penanganan pasien di
rumah sakit tersebut. Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa
kehidupan harus disokong. Namun keluarga menuntut atas tindakan yang
dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan hak meninggal
klien. Saat ini klien mengalami koma. Tiga orang perawat mendiskusikan
kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan/hak meninggal
Ibu A dengan prinsip moral dan tugas legal untuk mempertahankan
kehidupan setiap pasien yang diterapkan di rumah sakit. Perawat X
mendukung dan menghormati keputusan Ibu A yang memilih untuk mati.
Perawat Y menyatakan bahwa semua anggota/staf yang berada di rumah
sakit tidak mempunyai hak menjadi seorang pembunuh. Perawat Z
mengatakan bahwa yang berhak untuk memutuskan adalah dokter.
4. Melasanakan Rencana
Alternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan
didiskusikan dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar
kode etik keperawatan. Sehingga bisa diputuskan mana alternatif
yang akan diambil. Dalam mengambil keputusan pada pasien dengan
dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yang berfungsi
untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang,
diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu ( John Stone, 1989 ),
yang meliputi :
a. Autonomy (Otonomi)
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi
keputusan keluarga tapi ketika pasien membutuhkan haknya dan
keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak
Ibu A tersebut untuk mendapatkan resusitasi.
b. Benefesience (Kemurahan Hati)
Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau
tindakan yang baik dan tidak merugikan Ibu A dan keluarga.
Sehingga perawat memilih diantara 3 alternatif diatas mana yang
paling baik dan tepat untuk Ibu A dan sangat tidak merugikan Ibu
A serta keluarga.
c. Justice (Keadilan)
Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani
pasien. Adil berarti Ibu A mendapatkan haknya sebagaimana
pasien lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh
sokkongan hidup dengan melakukan resusitasi saat henti jantung.
d. Nonmaleficience (Tidak Merugikan)
Keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak
menimbulkan kerugian pada Ibu A dan keluarga secara fisik
ataupun psikis yang kronis nantinya.
e. Veracity (Kejujuran)
Perawat harus bertindak jujur jangan menutup – nutupi atau
membohongi Ibu A dan keluarga tentang keadaan setelah
dilakukan resusitasi.
f. Fidelity (Menepati Janji)
Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Ibu A
dan keluarga sebelum dilakukan tindakan lanjutan.
g. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik
keperawatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan
pasien dan keluarga dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu
yang telah dipercayakan pasien kepadanya kecuali seizing pasien
dan keluarga.
5. Mengevaluasi Hasil
Alternative yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi
sejauh mana keluarga Ibu A beradaptasi tentang informasi yang
sudah diberikan, sedangkan memonitoring keadaan Ibu A tentang
perkembangan kondisi Ibu A yang sedang koma dengan berkolaborasi
tim medis lainnya.