Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DILEMA ETIK

Mata Kuliah : Etika Keperawatan


Dosen Pembimbing : Debbie Nomiko, M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Murti (PO71201200006)
2. Dini Agustina (PO71201200037)
3. Dwi Amanda Lestari (PO71201200038)
4. Fadilah (PO71201200035)
5. Feliza Paramitha Sinaga (PO71201200015)
6. Meiliza Rahmanda (PO71201200012)
7. Nur Avni Mahdalena (PO71201200013)
8. Tiara Widyawati (PO71201200011)
9. Uswatun Hasanah (PO71201200010)
10. Wahyu Fitria Anggraini (PO71201200023)

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
Buatlah diskusi dalam kelompok, bacalah kasus ini baik-baik dan selesaikan sesuai dengan
petunjuk di bawah.
Ny A berusia 37 tahun, menginginkan untuk mengakhiri hidupnya (euthanasia). Ny A mengalami
kebutaan, diabetes yang parah dan menjalani dialisis. Ketika Ny A mengalami henti jantung,
dilakukan resusitasi untuk mempertahankan hidupnya. Hal ini dilakukan oleh pihak rumah sakit
karena sesuai dengan prosesdur dan kebijakan dalam penanganan pasien di rumah sakit tersebut.
Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun keluarga menuntut
atas tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan hak meninggal klien.
Saat ini klien mengalami koma. Tiga orang perawat mendiskusikan kejadian tersebut dengan
memperhatikan antara keinginan/hak meninggal Ny A dengan moral dan tugas legal untuk
mempertahankan kehidupan setiap pasien yang diterapkan dirumah sakit. Perawat X mendukung
dan menghormati keputusan Ny A yang memilih untuk mati. Perawat Y menyatakan bahwa semua
anggota/staf yang berada di rumah sakit tidak mempunyai hak menjadi seorang pembunuh.
Perawat Z mengatakan bahwa yang berhak untuk memutuskan adalah dokter.

Petunjuk Jawaban Latihan :


Untuk kasus tersebut, coba anda selesaikan dengan kerangka pemecahan dilema etik menurut
Kozier & Erb!

Pertanyaan :
a. Mengembangkan data dasar
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan
yang tepat
e. Mendefinisikan kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
Jawaban :
a. Mengembangkan data dasar
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
Menurut Kozier dan Erb tahun 2004, untuk melakukan ini perawat memerlukan
pengumpulan informasi meliputi :
1) Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya.
• Yang terlibat dalam situasi tersebut adalah klien bernama Ny A, keluarga klien,
perawat X, perawat Y, dan perawat Z.
• Klien mempunyai hak pasien berupa hak otonomi dalam menentukan keputusannya
yaitu klien menginginkan untuk mengakhiri kehidupannya.
• Hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009, bahwa hak menerima atau menolak
seluruh atau sebagian pertolongan.
• Keluarga klien mempunyai hak sebagai wakil pasien dalam menentukan keputusan
untuk pemberian tindakan yang tepat terhadap pasien.
• Perawat X mempunyai peran advokat (pembela), dimana perawat berperan dalam
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien dimana hak klien dalam situasi
tersebut adalah hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan peran protector
(pelindung), dimana perawat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban
klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh asuhan keperawatan.
Perawat juga wajib menghormati hak klien.
• Perawat Y berpendapat bahwa semua anggota staf rumah sakit tidak memiliki hak
untuk membunuh seseorang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia atau hak untuk
hidup.
• Perawat Z berpendapat bahwa yang berhak untuk memutuskan adalah dokter sesuai
dengan hak dan wewenang dokter terkait prognosis pasien dan terapi medis.
2) Apa tindakan yang diusulkan
Tindakan yang diusulkan berupa :
• Perawat membiarkan pasien tetap dirawat dan dibiarkan hidup dengan
menggunakan terapi medis.
• Perawat mendukung keputusan klien dan keluarga klien untuk mengakhiri
kehidupan klien.
3) Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
Maksud dari Tindakan yang diusulkan adalah :
• Perawat membiarkan pasien tetap dirawat dan dibiarkan hidup dengan
menggunakan terapi medis bertujuan untuk mempertahankan kehidupan klien.
• Perawat mendukung keputusan klien dan keluarga klien untuk mengakhiri
kehidupan klien bertujuan untuk menghormati hak klien untuk meninggal dengan
tenang dan mengakhiri penderitaannya.
4) Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan
Konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan adalah :
• Perawat membiarkan pasien tetap dirawat dan dibiarkan hidup dengan
menggunakan terapi medis bertujuan untuk mempertahankan kehidupan klien
memiliki konsekuensi terhadap staf medis yang terlibat dalam pemberian tindakan
pada pasien akan mendapat tuntutan dari keluarga pasien.
• Perawat mendukung keputusan klien dan keluarga klien untuk mengakhiri
kehidupan klien bertujuan untuk menghormati hak klien untuk meninggal dengan
tenang dan mengakhiri penderitaannya memiliki konsekuensi bertentangan dengan
peraturan rumah sakit yang menyatakan kehidupan harus disokong.
• Orang yang menyebabkan konflik
Ny A (37 tahun) mengalami kebutaan, diabetes yang parah dan menjalani
hemodialisa. Dari kenyataan tersebut Ny A merasa putus asa, kebutaan
membuatnya merasa merepotkan orang di sekitar atau keluarganya, belum lagi
hemodialisa yang harus dijalaninnya akan sangat membebani ekonomi. Hal
tersebut dapat membuat Ny A menderita seumur hidup.
• Keluarga Ny A :
Dalam sudut pandang keluarga, keluarga merasa kasihan dengan kondisi Ny A,
dari pada Ny A menderita lebih lama lagi lebih baik tidak dilakukan tindakan apa-
apa dan juga membebani ekonomi.
• Sudut pandang perawat X
a. Konfliknya berlawanan dengan prosedur rumah sakit karena perawat
mendukung untuk mati.
b. Karena perawat mendukung dan menghormati keputusan Ny A untuk
mengakhiri hidupnya. Karena itu merupakan hak pasien dan membiarkan
pasien tersebut merupakan bentuk perawatan yang maksimal.
• Sudut pandang perawat Y
Semua staf di rumah sakit tidak mempunyai hak untuk menjadi seorang pembunuh
Karena tugas perawat adalah untuk mempertahankan kehidupan dan melakukan
yang terbaik jika perawat membiarkan pasien tersebut akan menghilangkan
kepercayaan masyarakat terhadap profesi.
• Sudut pandang perawat Z
Yang berhak memutuskan adalah dokter
− Perawat Z merasa yang memiliki hak untuk memutuskan Tindakan adalah
dokter. Karena perawat tidak memiliki wewenang melakukan Tindakan
keperawatan seperti pemberian obat/authanasia.
1. Tidak menuruti keinginan pasien untuk mengakhiri hidupnya.
Konsekuensi :
• Tidak mempercepat kematian klien.
• Membiarkan klien meninggal sesuai proses semestinya.
• Melanggar hak pasien dalam menentukan nasibnya sendiri.
• Pasien harus menahan rasa sakitnya lebih lama lagi.
2. Tidak menuruti keinginan keluarga dan membantu keluarga dalam mempercepat proses
berduka.
Konsekuensi :
• Tidak mempercepat kematian klien.
• Tidak melanggar prosedur rumah sakit dalam melakukan tindakan resusitasi
jantung paru (RPJ).
• Keluarga menjadi cemas dengan situasi tersebut.
• Keluarga harus menanggung biaya lebih besar.
• Perawat harus menerima tuntutan keluarga atas tindakan yang dilakukan oleh
rumah sakit.
3. Mendukung perawat X untuk mengakhiri hidup pasien.
Konsekuensi :
• Resiko mempercepat kematian klien.
• Beresiko melanggar peraturan rumah sakit.
• Hak pasien terpenuhi.
• Kecemasan keluarga dan pasien berkurang.
• Biaya rumah sakit tidak bertambah banyak.
4. Mendukung perawat Y yang menyatakan semua anggota atau staf yang ada di rumah
sakit tidak mempunyai hak untuk menjadi seorang pembunuh.
Konsekuensi :
• Tidak mempercepat kematian klien.
• Tetap menjalankan prosedur rumah sakit dengan benar.
• Pasien harus menahan rasa sakitnya lebih lama lagi.
5. Mendukung perawat Z yang menyatakan bahwa yang berhak memutuskan adalah
dokter.
Konsekuensi :
• Tidak mempercepat kematian klien.
• Perawat harus apapun keputusan dokter.
6. Mendukung pihak rumah sakit tentang prosedur dan kebijakan dalam penanganan pasien
di rumah sakit.
Konsekuensi :
• Tidak mempercepat kematian klien.
• Prosedur dan kebijakan rumah sakit tetap dijalankan.
• Hak pasien tidak terpenuhi.
• Biaya rumah sakit jadi bertambah.
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan
yang tepat
• Ny A umurnya 37 tahun hendak mengakhiri hidupnya karena menganggap penyakit
dideritanya sudah sangat parah.
• Penyakit Ny A yang dialami : kebutaan, diabetes dan menjalani hemodialisa.
• Ny A dirawat di sebuah rumah sakit.
• Pada saat dirumah sakit, Ny A mengalami henti jantung. Sesuai prosedur yang ada, Ny
A diberi penanganan resusitasi untuk mempertahankan hidupnya.
• Keluarga menuntut atast tindakan yang dilakukan terhadap Ny A tersebut.
• Pasien saat ini mengalami koma.
• Ada tiga orang perawat.
• Perawat X mendukung keputusan Ny A yang memilih untuk mati.
• Perawat Y menyatakan seluruh pegawai rumah sakit tidak boleh membiarkan pasien
meninggal.
• Sedangkan perawat Z beranggapan bahwa yang berhak mengambil keputusan diberi
penanganan atau tidak ialah dokter.
• Yang terlibat dan yang mempunyai hak untuk mengambil keputusan adalah dokter,
namun dalam pengambilan keputusan, dokter harus meminta persetujuan dari keluarga
yang bersangkutan, karena pasien mempunyai hak untuk menolak dan menerima suatu
tindakan medis.
e. Mendefinisikan Kewajiban Perawat
• Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
• Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi dan batas kegunannya.
• Perawat wajib menghormati hak klien.
• Perawat wajib merujukkan klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik bila yang bersangkutan tidak
dapat mengatasinya.
• Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk berhubungan dengan
keluargnya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
• Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk menjalankan ibadahnya
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing selama tidak mengganggu klien
yang lainnya.
• Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait lainnya
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada klien.
• Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada klien atau keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
• Perawat wajib memberikan dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan.
• Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
atau kesehatan secara terus-menerus.
• Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tangan kemanusiaan sesuai dengan
batas kewenangannya.
• Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien, kecuali
jika diminta keterangan oleh pihak yang berwenang.
• Perawat wajib mematuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
f. Membuat Keputusan
• Jadi kesimpulannya, adalah kita sebagai perawat wajib melakukan pelayanan gawat
darurat sesuai batas kewenangan yang ada. Dalam kasus di atas, Ny A yang mengalami
henti jantung sudah diberikan tindakan gawat darurat berupa resusitasi, dalam hal ini
perawat sudah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur dan kewajiban. Namun,
apabila keluarga pasien menolak tindakan resusitasi maka harus ada surat keterangan
yang menyatakan bahwa keluarga menolak tindakan.
• Jadi menurut kami, keputusan diambil oleh dokter dengan persetujuan keluarga sesuai
pendapat perawat Z.

Anda mungkin juga menyukai