DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1. AGUSTINA
2. FITRIYATI
3. YULIYANTI
4. RURIWINITA
5. EXSOS GREND DAIS
6. ANANTUSIA FITRIANA
PENDAHULUAN
Hubungan antara perawat dengan pasien atau tim medis yang lain tidaklah selalu
bebas dari masalah. Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik
dan konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka
dalam praktik profesional. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan yang mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk
melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien. Para perawat juga
harus tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan
karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan
profesional yang mereka lakukan (Ismaini, 2001).
Dilema etik dapat bersifat personal ataupun profesional. Dilema sulit di pecahkan
maka dari itu diperlukan pemilihan keputusan yang tepat diantara dua atau lebih
prinsip etik. Penetapan keputusan terhadap satu pilihan, dan harus membuang yang
lain menjadi sulit karena keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan ,
apalagi jika tak satupun keputusan memenuhi semua kriteria. Berhadapan dengan
dilema etik akan bertambah pelik dengan adanya dampak emosional seperti rasa
marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional. Pada
pasien dengan kasus-kasus terminal sering ditemui dilema etik, misalnya pada
kasus dibawah ini yang kami akan bahas.
1.2.5 Apa saja langkah –langkah penyelesaian masalah atau dilema etik
1.3 Tujuan
1.3.5 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami contoh kasus dilema etik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tin¬dakan yang baik dan buruk yang
dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab
moral. Menurut Thompson & Thompson (1981) dilema etik merupakan suatu
masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi
dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Masalah
eika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika kesehatan, yang lebih
dikenal dengan istilah etika biomedis atau bioetis (Suhaemi, 2005). Dalam dilema
etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan yang etis,
seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional
a. Otonomi (Autonomy)
Autonomy berarti mengatur dirinya sendiri, prinsip moral ini sebagai dasar
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara menghargai
pasien, bahwa pasien adalah seorang yang mampu menentukan sesuatu bagi
dirinya. Perawat harus melibatkan pasien dalam membuat keputusan tentang
asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.
Beneficence adalah melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain ,
tidak membahayakan pasien, Apabila membahayakan, tetapi menurut pasien
hal itu yang terbaik maka perawat harus menghargai keputusan pasien
c. Keadilan (Justice)
Dasar dari tindakan keperawatan bagi seorang perawat untuk berlaku adil
pada setiap pasien, artinya setiap pasien berhak mendapatkan tindakan yang
sama.
e. Kejujuran (Veracity)
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi dan privasi tentang klien
harus dijaga, segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien, tidak seorangpun
yang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan dan tidak dibenarkan diskusi tentang klien diluar
area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan lain.
h. Akuntabilitas (Accountability)
3.1 KASUS
Di tahap ini ada perbedaan pendapat antara klien dan keluarganya. Klien
gak mau sakit ketika terjadi henti napas, sementara dari keluarga klien
mengingin usaha yang maksimal yang bisa dilakukan untuk klien
Step 3 Memeriksa dan menetapkan value yang dimiliki dalam issue, klarifikasi
value untuk memberi kepercayaan bahwa penting untuk menetima dilema
Dalam kasus di atas terdapat dua tindakan yang memiliki risiko dan
konsekuensi masing-masing terhadap klien. Perawat dan dokter perlu
mempertimbangkan pendekatan yang paling menguntungkan / paling tepat
untuk klien. Namun upaya alternatif tindakan lain perlu dilakukan terlebih
dahulu misalnya kita mengambil keputusan untuk meresusitasi klien dan
kemudian dievaluasi efektifitasnya. Apabila terbukti efektif maka
tindakan diteruskan namun apabila alternatif tindakan tidak efektif maka
keputusan yang sudah ditetapkan antara petugas kesehatan dan klien/
keluarganya akan dilaksanakan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tin¬dakan yang baik dan buruk yang
dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab
moral. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat
keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan
bukan emosional. Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis
yang melibatkan interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa
menyangkut penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam
menentukan kematian, upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan
dengan kebebasan menentukan nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah
dalam mengatasi permasalah klien.
Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak
bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang
tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman
dan mutu asuhan keperawatan dapat dipertahankan
4. 2 Saran
https://www.scribd.com/doc/289080236/MAKALAH-Dilema-Etik
https://gustinerz.com/8-prinsip-etika-dalam-keperawatan/