NPM: 20210920100058
Latar Belakang
Virus dengue yang mana biasanya di bawa oleh nyamuk Aedes Aegepty
(betina) dengan gigitan menjadi vektor kebutuh manusia dengan gigitan
nyamuk tersebut. Infeksi yang pertama kali bisa memberi gejala sebagai
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) dengan gejala utama demam, nyeri/sendi
(Titik lestari, 2016).
Klasifikasi Dengue Hemorrhagic Fever
Suhu tubuh di atas nilai normal yaitu >37,6°C. Demam yang sangat tinggi dan
demamnya mendadak yang dapat mencapai 40°C atau lebih.
Sakit kepala.
Kulit merah Kulit merah dan terdapat bintik-bintik merah (ptikie).
Kejang Kejang merupakan suatu kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara
tidak terkendali akibat dari adanya peningkatan temperatur yang tinggi.
Takikardia Takikardia merupakan suatu kondisi yang menggambarkan di mana denyut
jantung yangmana jantungnya lebih cepat dari pada denyut jantung normal.
Takipnea Takipnea adalah suatu kondisi yang menggambarkan di mana pernafasan yang
cepat dan dangkal.
Kulit terasa hangat Kulit dapat terasa hangat terjadi disebabkan oleh adanya
vasodilatasi pembuluh darah sehingga kulit menjadi hangat (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017).
Komplikasi
Demam Hemorrhagic Fever (DHF) yang tidak dapat ditangani nantinya akan
dapat menimbulkan komplikasi yang serius, seperti Dengue Shock Syndrome
(DSS). Selain menampakkan gejala demam, Dengue Shock Syndrome (DSS) juga
memunculkan gejala seperti :
Menurunnya tekanan darah.
Pelebaran pada pupil.
Tidak beraturannya Nafas.
Keringnya mulut.
Lembabnya kulit dan terasa dingin.
Lemahnya denyut nadi.
Menurunnya jumlah urine.
Cara Penularan
vektor
manusia virus perantar
a
I. Penatalaksanaan
1. Berikan kompres hangat pada klien. Kompres yang hangat yaitu melapisi
permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat dan
temperatur maksimal 43°C.
2. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang tipis dan yang dapat
menyerap keringat.
3. Anjurkan klien untuk minum sedikit demi sedikit tapi sering sesuai
kebutuhan cairan sehari-hari.
4. Observasi TTV tiap 4 jam (suhu, nadi, respirasi)
5. Lakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit untuk
penanganan lebih lanjut jika demam stabil di atas 37,5°C. (Fitrianda, 2016).
Kesimpulan