Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu
kondisi dimana setiap alternative memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilemma
etik ini, sukar untuk menentukan mana yang benar atau yang salah serta dapat
menimbulkan stress pada perawat karena perawat tau apa yang harus dilakukan, tetapi
banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai
perawat, klien atau lingkungan atau tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul
pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik
terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan
interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian Dilema Etik?
2. Apa saja yang termasuk dalam Dilema Etik Keperawatan?
3. Apa saja prinsip moral dalam penyelesaian Dilema Etik Keperawatan?
4. Bagaimana cara mencegah Dilema Etik Keperawatan?
5. Berikan contoh kasus Dilema Etik!
6. Bagaimana cara penyelesaian kasus Dilema Etik?
C. Tujuan
Tujuan disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. TujuanUmum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas konsep dasar
keperawatan.
2. TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Dilema Etik
b. Untuk mengetahui dan memahami prinsip moral dalam penyelesaian Dilema
Etik Keperawatan
c. Untuk mengetahui dan memahami cara mencegah Dilema Etik Keperawatan
d. Untuk mengetahui dan memahami kasus dan cara penyelesaiannya.

1
D. Manfaat

Manfaat disusun makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan tentang Dilema Etik Keperawatan
b. Mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis
c. Menilai sejauh mana penulis memahami teori yang sudah di dapat tentang
Dilema Eik Keperawatan serta kasus dan penyelesaiannya
2. Untuk Institusi Stikes Zainul Hasan Genggong
a. Makalahini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar
b. Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam pemberian
materi tentang Dilema Etik Keperawatan dan kasusnya.
3. Untuk pembaca
Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang Dilema Etik
Keperawatan serta kasusnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu
kondisi dimana setiap alternative memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilemma
etik ini, sukar untuk menentukan mana yang benar atau yang salah serta dapat
menimbulkan stress pada perawat karena perawat tau apa yang harus dilakukan, tetapi
banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai
perawat, klien atau lingkungan atau tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul
pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik
terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan
interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.
Menurut Thompson (1985) dilemma etik merupakan suatu masalah yang sulit
dimana tidak ada alternative yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang
memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Dalam dilemma etik tidak ada yang
benar ataupun salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung
pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.
B. Dilema etik keperawatan
1. Agama / kepercayaan
Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien
dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini nantiknya dapat
membuat perawat dank lien memiliki cara pandang yang berbeda
dalam menyelesaikan masalah.
Misalnya ada seorang wanita (non muslim) meminta seorang
perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama wanita itu,
tidak ada hukum yang melarang tentang tindakan abortus. Tetapi di
satu sisi perawat (muslim) memiliki keyakinan bahwa abortus itu
dilarang dalam agama.
Pastinya dalam kasus ini akan timbul dilemma pada perawat
dalam pengambilan keputusan. Masih banyak contoh kasus-kasus
lainnya yang pasti muncul di dalam keperawatan.

3
2. Hubungan perawat dengan pasien
Dilemma yang sering muncul antara lain :
a. Berkata jujur atau tidak
Terkadang muncul masalah-masalah yang sulit untuk dikatakan kepada
klien mengingat kondisi klien. Tetapi perawat harus mampu
mengatakan kepada klien tentang masalah kesehatan klien.
b. Kepercayaan klien
Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan klien. Tujuannya
adalah untuk mempercepat proses penyembuhan klien.
c. Membagi perhatian
Perawat juga harus memberikan perhatiannya kepada klien. Tetapi
perawat harus memperhatikan tingkat kebutuhan klien. Keadaan
darurat harus diutamakan terlebih dahulu. Tidak boleh memandang
dari sisi factor ekonomi social, suku, budaya ataupun agama.
d. Pemberian informasi kepada klien
Perawat berperan memberikan informasi kepada klein baik itu tentang
kesehatan klien, biaya pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan.
3. Hubungan perawat dengan dokter
a. Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan
Terjadi ketidak setujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
pengobatan, apakah dokter atau perawat.
b. Konflik peran perawat
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi, membela
kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat
tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan
keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan
kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.

4. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung
pada memikiran yang rasional dan bukan emosional. Terkadang saat
berhadapan dengan dilemma etik terdapat juga dampak emosional seperti
rasa marah, frustasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional

4
yang harus dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan
komunikasi yang baik dari seorang perawat.
C. Prinsip moral dalam menyelesaikan dilemma etik keperawatan
a. Otonomi
Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang dihargai.
b. Keadilan
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
c. Kejujuran
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
d. Kerahasiaan
Aturan dalm prinsip kerahasiaan ini dalah informasi klien dijaga privasinya. Yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tak seorangpun dapat memperoleh informasi kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dicegah.
D. Pencegahan dilemma etik keperawatan
Kerangka pemecah dilemma etik, menurut kozier and Erb(1989)
1. Mengembangkan data dasar
a. Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam dilemma etik tersebut seperti klien,
suami, anak, perawat, rohaniawan.
b. Tindakan yang diusulkan
Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk memberikan penyakit
menggerogoti tubuhnya walaupun sebenarnya bukan hal itu yang
diinginkannya. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran dalam pemberi
asuhan konselor yaitu advocad(pendidik) serta sebagai konselor yaitu

5
membela dan melindungi klien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwa
klien dari ancaman kematian.
c. Maksud dari tindakan
Dengan memberikan pendidikan, konselor, advokasi diharapkan klien data
menerima serta dapat membuat keputusan yang tepat terhadap masalah yang
saat ini dihadapi.
d. Konsekuensi tindakan yang diusulkan misalnya pada kasuk wanita yang
mengidap kanker payudara dan harus dilakukan pengangkatan payudara.
Bila operasi dilaksanakan
 Biaya membutuhkan biaya yang cukup besr.
 Psikososial : pasien merasa bersyukur diberi umur yang panjang (bila
operasi itu lancer dan baik ) namun klien juga dihadapkan pada
kecemasan bila ternyata operasi itu gagal
 Fisik : klien akan kehilangan salah satu payudaranya, begitu juga
sebaliknya jika operasi tidak dilaksanakan
2. Identifikasi konflik akibat situasi tersebut
a. Untuk memutuskan apakah tindakan dilakukan pada klien, perawat
dihadapkan pada konflik tidak menghormati otonomi klien.
b. Apabila tindakan tidak dilakukan perawat dihadapkan pada konflik seperti
tidak melaksanakan sumpah profesi, tidak melaksanakan kode etik profesi dan
prinsip moral serta tidak melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan
keperawatan.
3. Tindakan alterative terhadap tindakan yang diusulkan
a. Mengusulkan dalam tim yang terlibat dalam masalah yang dihadapi klien
untuk dilakukannya tindakan atau tidak.
b. Mengangkat dilemma etik kepada komisi etik keperawatan yang lebih
tinggi untuk mempertimbangkan apakah dilakukan atau tidak suatu
tindakan.
4. Menetapkan siapa pembuat keputusan
Pihak –pihak yang terlibat dalam pembuat keputusan antara lain tim kesehatan itu
sendiri, klien dan juga keluarga.

6
5. Mengidentifikasikan kewajiban perawat
a. Menghindarkan klien dari ancaman kematian.
b. Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik keperawatan.
c. Menghargai otonomi klien.
6. Membuat keputusan
Keputusan yang diambil sesuai dengan hak otonomi klien dan juga dari
pertimbangan tim kesehatan lainnya.

E. Kasus
Ny. W berusia 70 tahun menderita penyakit Asma. Ia sangat sulit untuk
bernafas, ia mengatakan sesak itu diawalin dengan gejala batuk berdahak, dan
dilehernya seperti ada dahak yang menggumpal dan susah keluar sehingga
membuatnya sulit bernafas. Ny .W merasakan sesak yang sangat hebat ketika mau
tidur ia tidak dapat bernafas tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi Ny. W meminta
untuk dirawat dirumahnya saja. Dari hasil konsultasi perawat melarang ny. W untuk
pulang karena dapat membahayakan nyawanya. Akan tetapi ny.w tetap bersikeras
untuk pulang karena ketidak mampuan untuk membayar administrasi rumah sakit.
F. Penyelesaian kasus
1. Pengkajian
Nama : Ny, w
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 70 tahun
Status perkawinan : nikah
Agama : islam
Penyakit yang diderita: asma

2. Diagnosa
 Perawat keberatan dengan keputusan Ny.W karena berakibat fatal pada
nyawanya
 Tidak bersihnya jalan nafas yang ditandai dengan adanya dahak yang
menggumpal yang sulit dikeluarkan
 Tidak efektifnya pola nafas yang ditandai dengan sesak nafas dan
semakin sesak jika dalam keadaan tertidur

7
 Tidak memenuhi keinginan klien merupak hak pelanggaran kline
3. Perencanaan
1. Menuruti keinginan klien
• Berakibat fatal terhadap kondisi klien
• Hak klien terpenuhi
• Klien tidak dapat tidur dengan nyaman
• Sedikit mengeluarkan administrasi

2. Tidak menuruti keinginan klien

• Hak klien tidak terpenuhi


• Klien tidur dengan nyaman
• Bersarnya administrasi yang dikeluarkan
• Memberikan rasa nyaman dan ketenangan terhadap klien dan keluarga
4. Implementasi
• Mengelola pemberian O2
• Mengobservasi krakteristik batuk apakah termasuk batuk menetap atau
pendek
• Karena klien bersikeras untuk pulang maka perawat dapat mengajarkan
kepada keluarga seperti hal-hal berikut :
1. Membantu memposisikan untuk posisi semi flower
2. Membantu dalam nafas dan latihan batuk
3. Berikan lingkungan yang tenang
4. Jangan membiarkan mengerjakan pekerjaan yang berat-berat
5. Jauhi hal-hal yang membuat asma kambuh

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesinpulan
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral
suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Pada dilemma etik ini, sukar
untuk menentukan mana yang benar atau yang salah serta dapat menimbulkan stress
pada perawat karena perawat tau apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan
untuk melakukannya. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat
tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.
B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan maka keritik
dan saran yang dapat membangun sangat diperlukan untuk menjadikan makalah ini
menjadi baik. Lain dari pada itu makalah ini dapat menjadikan suatu refrensi bagi
para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Potter, perry. 2005. Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC

Budiono. 2017. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Suhaemi. 2002. Etika Keperawatan. Jakarta: EGC

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta:


EGC

10

Anda mungkin juga menyukai