Anda di halaman 1dari 9

DROWNING

Laeilatul mukarromah

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Definisi
Tenggelam didefinisikan sebagai suatu keadaan di-
mana terjadinya gangguan pernapasan akut akibat
dari perendaman saluran pernapasan dicairan
(Suryono dan Christianto,N.2020).
Tenggelam atau drowning didefinisikan sebagai
kematian karena akfiksia akibat terendam pada
cairan, terutama air.
Etiologi
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko tenggelam:
1. Hipoglikemia - karena kondisi yang mendasari diketahui seperti diabetes
atau gangguan metabolisme baru
2. Hiperventilasi - menyebabkan hipokapnia yang mengurangi rangsangan
pernapasan untuk bernapas dan dapat menyebabkan sinkop (pingsan) di
bawah air
3. Hipotermia yang menyebabkan suhu tubuh kurang dari 35 ° C - dapat
menyebabkan koordinasi otot yang buruk dan kelemahan yang meng-
ganggu upaya berenang dan penyelamatan diri.
4. Usia kurang dari 14 tahun
5. Tingkat ekonomi rendah
6. Memiliki kebiasaan yang beresiko tenggelam ( memancing di laut,dll )
Manifestasi
1. Kepala rendah di dalam air dengan mulut setinggi air
2. Mata tertutup
3. Nafas terengah-engah
4. Mencoba berenang kearah tertentu tapi tidak ada ke-
majuan
5. Batuk batuk
6. Area sekitar perut membengkak
7. Sianosis di daerah wajah dan dingin
patofisiologi
Saat saluran napas berada dibawah
dari permukaan air (submersion)
memicu penahanan napas dan
kepanikan. Hipoksia akan terjadi, men-
gakibatkan gerakan aspirasi involunter
sehingga korban mulai bernapas dan
menghirup air masuk ke paru-paru.
Ketika air masuk kedalam paru maka
alveoli akan terisi air, setelah itu terjadi
kerusakan membrane alveoli-kapiler
dan menyebabkan hilangnya surfraktan
dan akhirnya dapat menyebabkan
edema paru, ARDS
Penatalaksanaan jalan nafas setelah kejadian tenggelam

Gangguan pernafasan ringan hingga Gangguan pernasan parah


sedang

 Terapi oksigen dengan masker atau  Intubasi trakea (sebaiknya dengan tabung
hidung untuk mempertahankan SpO2 bermanset) menggunakan teknik induksi
lebih dari 90% (idealnya 95%) dengan urutan cepat.
FiO2 0,5.  Pasien yang diintubasi membutuhkan ven-
tilasi mekanis dengan tindakan perlindun-
 Jika keadaan sadar memadai (GCS
gan paru dan tekanan ekspirasi akhir posi-
13-15) dan tidak dapat memperta- tif.
hankan SpO2 dengan terapi oksigen
pertimbangkan ventilasi non-invasif
(terapi HFNC, CPAP atau BiPAP).
Penatalaksanaan umum pasien tenggelam
Jika pasien tidak sadar saat di dalam air dan juga jika korban tidak dapat dikeluarkan
dari air dengan cepat dan aman maka dapat dilakakuan Resusitasi yaitu pemberian
nafas buatan di dalam air tetapi tindakan ini sulit dilakukan, hanya penyelamat terlatih
yang bisa melakukannya.

Resusitasi awal di darat


1. Panggil bantuan dan letakkan pasien di tepi.
2. Posisikan kepala dan kaki pasien sejajar.
3. Resusitasi kardiopulmoner (RJP): Airway, Breathing, Circulation (ABC).
4. Dukungan ventilasi dengan alat yang tersedia (oksigen, bag valve mask (BVM),dll.).
Perawatan prehospital lanjutan
1. Coba resusitasi kecuali ada tanda-tanda kematian yang jelas seperti
pemenggalan kepala.
2. Hindari posisi kepala ke bawah atau dorongan perut saat itu tunda venti-
lasi dan tingkatkan muntah, yang meningkatkan risiko aspirasi dan kema-
tian.
3. Jika tidak sadar tetapi bernapas, stabilkan jalan napas dengan menem-
patkan pasien dalam posisi pemulihan (telentang lateral)
4. Jika tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, mulailah rjp
5. Jika tidak ada respons, lakukan serangan jantung.
6. Sapu jari, jika ada benda asing (pasir, rumput laut, dll.).

Anda mungkin juga menyukai