Etik adalah sistem nilai pribadi yang digunakan untuk memutuskan apa yang benar
atau apa yang paling tepat, memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai
yang ada dalam organisasi dan diri pribadi
1. Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan perawat, pasien, dan
anggota tenaga kesehatan lainnya.
2. Sebagai standar dasar untuk mengeluarkan perawat jika terdapat perawat yang
melakukan pelanggaran berkaitan kode etik dan untuk membantu perawat yang
tertuduh suatu permasalahan secara tidak adil.
Beneficience Veracity
Justice Accountability
Dimensi Etis di Area Critical Care
Autonomy
Yaitu menghormati keputusan pasien untuk menentukan nasibnya, dalam hal ini
setiap keputusan medis ataupun keperawatan harus memperoleh persetujuan dari
pasien atau keluarga terdekat. Dengan mengikuti prinsip autonomi berarti
menghargai pasien untuk mengambil keputusan sendiri berdasarkan keunikan
individu secara holistik
Dimensi Etis di Area Critical Care
Beneficience
Keharusan untuk berbuat baik kepada pasien, setiap tindakan medis dan
keperawatan harus ditujukan untuk kebaikan pasien. Berarti melakukan yang baik
yaitu mengimplementasikan tindakan yang menguntungkan pasien dan keluarga
Dimensi Etis di Area Critical Care
Non Malificience
Sikap dan tindakan medis dan keperawatan harus bersifat adil, dokter dan perawat
harus menggunakan rasa keadilan apabila akan melakukan tindakan kepada pasien
Dimensi Etis di Area Critical Care
Fidelity
Berarti setia terhadap kesepakatan dan tanggung jawab yang dimiliki oleh
seseorang.Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu setia pada
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat . Setiap tenaga keperawatan
mempunyai tanggung jawab asuhan keperawatan kepada individu, pemberi kerja,
pemerintah dan masyarakat
Dimensi Etis di Area Critical Care
Veracity
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran,
tidak berbohong atau menipu orang lain. Kejujuran adalah landasan untuk
“informed concent” yang baik. Perawat harus dapat menyingkap semua informasi
yang diperlukan oleh pasien maupun keluarganya sebelum mereka membuat
keputusan
Dimensi Etis di Area Critical Care
Confidenciality
Keinginan untuk mencegah bahaya melalui penundaan kematian adalah salah satu
bentuk non-malificience. Mungkin bahaya yang lebih besar dari kematian, adalah
ketidaknyamanan fisik dan emosi yang terus menerus yang disebabkan oleh
pengobatan ini. Keinginan untuk bertindak secara lebih menguntungkan melalui
pemberian rasa nyaman dan pengobatan yang tidak begitu agresif mungkin dapat
menjadi pertimbangan dalam kasus tersebut
Kasus Etis di Area Critical Care
Tn Jack (44 Tahun) mengalami nyeri akibat kanker yang telah metastasis. Setelah beberapa
waktu di unit perawatan intensif, Tn Jack tampak kurus jaundis, mengalami sesak nafas,
secara diam-diam ia memberitahu kepada perawatnya bahwa ia telah siap untuk mati dan
tidak memperoleh pengobatan apapun untuk memperpanjang hidupnya. Perawat tersebut
merasa takut menghadapi konflik yang akan terjadi emudian antara dokter-dokter onkologi
yang agresif, pasien yang tidak mengharapkan kehidupannya, dan istri yang tidak siap
menghadapi kematian suaminya.
Perawat tersebut sebelumnya sudah membina hubungan saling percaya dengan pasien dan
istrinya, serta sudah menjalani peran advokat bagi pasiennya. Dia yakin bahwa keinginan
dari pasien untuk merahasiakan masalahnya secara implisit membawa pengharapan bahwa
perawat tersebut akan menyampaikan harapan tersebut kepada dokter yang merawatnya.
Perawat tersebut berpikir bahwa Tn Jack mungkin mengharapkan dia untuk yakin bahwa
harapan-harapan tersebut dapat dilaksanakan.
Kasus Etis di Area Critical Care
Untuk menghidari konflik jika suatu saat tindakan penyelamatan hidup yang dibutuhkan Tn
Jack, perawat tersebut memutuskan untuk menghubungi dokter yang merawat Tn Jack dan
melaksanakan pertemuan keluarga untuk mendiskusikan rencana perawatan bagi Tn Jack,
dengan semua keluarga pasien, dokter dan staf keperawatan. Sesuai dengan harapan, tim
kesehatan dan keluarga pasien dapat mendiskusikan prognosis penyakit yang dialami
pasien dan bisa mencapai suatu kesepakatan tentang jenis pengobatan apa saja yang dapat
memerikan keuntungan.
Jaminan hubungan antara perawat dan pasien adalah saling percaya, pengharapan dan
tindakan. Seperti dengan hubungan yang telah digambarkan dalam kasus diatas. Meskipun
hal ini tidak menjamin bahwa semua harapan akan terpenuhi, tetapi hal ini cukup menjamin
jika mereka mampu memperlihatkannya.
Pembuatan Etik Di Dalam Model
Prosrs Keperawatan
Identifikasi Masalah
Negligence
Legal
Duty
Dimensi Legal di Area Critical Care
Negligence
Kelalaian adalah kegagalan dalam bertindak. Dalam artian ada beberapa tugas
dalam standar tersebut telah dilanggar dan pelanggaran tersebut telah
menyebabkan terjadinya beberapa kerusakan dan cedera
Kewajiban adalah hubungan legal antara dua pihak atau lebih, kewajiban ini dapat
timbul dari berbagai macam situasi.
Pada ranah keperawatan sendiri, kewajiban timbul akibat adanya hubungan kontrak
antara pasien dan fasilitas perawatan kesehatan, dimana pasien telah sepakat (Morton
& Fontaine, 2011).
Lampiran...
Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus
Lampiran...
Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
Lampiran...
Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
Lampiran...