Anda di halaman 1dari 19

ISSUE DAN ASPEK LEGAL ETIK

KEPERAWATAN KRITIS
KELOMPOK 1
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

1. Konsep Etik
Etik Merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang
menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup.
Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan
yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal
keperawatan yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan
legal kesehatan.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

Secara umum, tujuan kode etik keperawatan adalah sebagai berikut (kozier, Erb. 1990):
a) Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan perawat, pasien, dan anggota
tenaga kesehatan lainnya.
b) Sebagai standar dasar untuk mengeluarkan perawat jika terdapat perawat yang
melakukan pelanggaran berkaitan kode etik dan untuk membantu perawat yang
tertuduh suatu permasalahan secara tidak adil.
c) Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan dan untuk
mengorientasikan lulusan keperawatan dalam memasuki jajaran praktik keperawatan
profesional.
d) Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan profesional
e) Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari staf
paramedik tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan kewajiban
mematuhi hukum dalam setiap tindakan/pelayanan keperawatan yang dilakukan.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

Terdapat delapan asas etik dalam keperawatan yaitu


• Autonomi (otonomy) yaitu menghormati keputusan pasien untuk menentukan
nasibnya.
• Non maleficence (tidak merugikan) yaitu keharusan untuk menghindari berbuat yang
merugikan pasien
• Beneficence ( kemurahan hati) yaitu keharusan untuk berbuat baik kepada pasien.
• Justice (perlakuan adil) yaitu sikap dan tindakan medis dan keperawatan harus bersifat
adil
• Fidelity (setia, menepati janji ) berarti setia terhadap kesepakatan dan tanggung jawab
yang dimiliki oleh seseorang.
• Veracity (kebenaran, kejujuran) prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk
mengatakan suatu kebenaran,
• Confidenciality ( kerahasiahan ) prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat
terhadap semua informasi tentang pasien/klien yang dirawatnya.
• Accountability ( akuntabilitas ) dalam menerapkan prinsip etik, apakah keputusan ini
mencegah konsekwensi bahaya,
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

2. Konsep Legal

• Pengertian Legal
Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak
dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.Keterkaitan
dengan legal formal dalam memberikan pelayanan keperawatan kritis.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

• Maksud dan Tujuan:

a) Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai


dengan hukum
b) Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
c) Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
d) Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
e) Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang, perawat berwenang melakukan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

• Penerapan legal dalam area keperawatan kritis


Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang
memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik
profesi perawat yaitu Surat Tanda Registrasi (STR) bila bekerja di dalam
suatu institusi.Kewenangan itu, hanya diberikan kepada mereka yang
memiliki kemampuan, namunmemiliki kemampuan tidak berarti
memiliki kewenangan.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

• Fungsi Hukum dalm Praktik Perawat

a) Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan sesuai dengan


hukum.
b) Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lainMembantu
menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
c) Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan
posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS

• Kepmenkes 1239/2001 Tentang Praktik Keperawatan pasal 15 dan 16

a) Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,


melaksanakan tindakan dan evaluasi.
b) Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis dokter Dalam melaksanakan
kewenangan perawat berkewajiban menghormati hak pasien, merujuk kasus yang tidak dapat ditangani,
menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan informasi,
meminta persetujuan tindakan yang dilakukan, melakukan catatan perawatan dengan baik
c) Larangan perawat dilarang menjalankan praktik selain yang tercantum dalam izin dan melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi. Sanksi: sesuai dengan kebijakan pimpinan rumah
sakit.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

A. Teori dasar pengambilan keputusan

Pengambilan Keputusan adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi dan memilih suatu tindakan dari
beberapa alternatif pilihan yang tersedia, terutama yang dilakukan oleh tenaga paramedis, saat gawat
darurat. Teori dasar/prinsip etika merupakan penuntun untuk membuat ke putusan etis praktik profesional
(fry, 199). Teori etis digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan aturan.
Ahli filsafat moral telah mengembangkan beberapa teori etik, yang secara garis besar dapat di
klasifikasikan menjadi teori teleologi dan deontologi.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Teleologi
Teleologi ( berasal dari bahasa yunani, dari kata telos berarti akhir ). Istilah Teleologi atau
Utilitarianisme sering digunakan saling bergantian. Teleologi merupakan suatu dokrin yang
menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi.

• Deontologi (formalisme)
Deontologi berasal dari bahasa yunani, deon, yang berarti tugas. Berprinsip pada aksi atau
tindakan. Menurut Kant benar atau salah bukan di tentukan oleh hail akhir atau konsekuensi dari
suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

Secara lebih luas teori deotologi di kembangkan menjadi lima prinsip penting yaitu
kemurahan hati, keadilan, otonomi, kejujuran dan ketaatan.
a) Kemurahan Hati Ini dari kemurahan hati (beneficence) adalah tanggung jawab untuk
melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang
merugikan atau membahayakan klien.
b) Keadilan Prinsip dari keadilan (justice) menurut beauchamp dan clidress adalah
mereka yang sederajat harus di perlakukan sederajat begitupun sebaliknya, sesuai
dengan kebutuhan mereka.
c) Otonomi Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebebasan
untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih
(veatch dan fry 1987).
d) Kejujuran Prinsip kejujuran atau veracity menurut veatch dan fry (1987) menyatakan
hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Jujur merupakan dasarterbinanya hubungan
saling percaya antar perawatdan klien
e) Ketaatan Prinsip ketaatan (fidelity) menurut veatch dan fry menyatakan sebagai
tanggungjawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Faktor-Faktor Yang Berpengaruhi Pada Pengambilan Keputusan


Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara
lain:
a. Faktor Internal
Faktor internal dari diri sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut
meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi,
pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua
aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat
dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan
kultural.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Karangka dalam pembuatan keputusan


Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan Menurut Manulang (1994) ada lima
tahap dalam mengambil keputusan yaitu: Karangka pembuatan keputusan
1. Menerima tantangan. Pengambilan keputusan dimulai manakala seseorang
dihadapkan kepada suatu tantangan terhadap jalur tindakannya yang berlaku.
2. Mencari alternatif. Bila suatu jalur tindakah yang sedang berlaku mendapat
tantangan, pengambilan keputusan yang efektif mulai mencari alternatif.
3. Penilaian alternatif. Pada tahap ini kelebihan-kelebihan serta kekurangankekurangan
dari masing-masing alternatif dipertimbangkan dengan cermat.
4. Menjadi terikat. Pada tahap ini pilihan terakhir sudah dibuat dan pengambilan
keputusan menjadi terikat kepada suatu jalur tindakan baru.
5. Berpegang pada keputusan. Setiap pengambil keputusan berharap segalanya akan
berjalan lancar sesudah suatu keputusan diambil, tetapi hambatan sering terjadi.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Model – model pengambilan keputusan


 Model satu terdiri dari 6 tahap (Thompson dan Jameton)

1) Identifikasi masalah.

2) Perawat harus mengumpulkan data tambahan.

3) Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif secara terbuka pada pembuat
keputusan.

4) Perawat harus memikirkan masalah etik secara berkesinambungan.

5) Pembuat keputusan harus membuat keputusan

6) Tahap akhir adalah melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Model – model pengambilan keputusan


 Model dua terdiri dari 7 tahap (Thompson dan Jameton) :
1) Mengenali dengan tajam masalah yang terjadi, apa intinya, apa sumbernya,
mengenali hakikat masalah.
2) Mengumpulkan data atau informasi yang berdasarkan fakta,
3) Menganalisis data yang telah di peroleh dan menganalisis kejelasan orang yang
terlibat,
4) Berdasarkan analisis yang telah d buat, mencari kejelasan konsep etika yang
relavan untuk penyelesaian masalah dengan mengemukakan konsep filsafat yang
mendasari etika maupun konsep sosial budaya yang menentukan ukuran yang di
terima.
5) Mengonsep argumentasi semua jenis isu yang didapati merasionalisasi kejadian,
kemudian membuat alternatif tentang tindakan yang akan di ambilnya.
6) Langka selanjunya mengambil tindakan,
7) Langka terakhir adalah mengevaluasi,
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Model – model pengambilan keputusan


 Model 3 merupakan keputusan bioetis “Thompson & Thompson (1981)”
1) Tinjau ulang situasi yang di hadapi untuk menentukan masalah kesehatan,
keputusan yang di butuhkan, komponen etis individu keunikan.
2) Kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas situasi
3) Identifikasi aspek etis dari masalah yang dihadapi
4) Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posisi moral profesional.
5) Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yang berlainan.
6) Identifikasi konflik-konflik nilai bila ada.
7) Cari tahu siapa yang harus membuat keputusan.
8) Identifikasi rentang tindakan dan hasil yang di harapkan.
9) Tentukan tindakan dan laksanakan
10) Evaluasi hasil dari keputusan tindakan.
Pengambilan Keputusan Etik dalam Keperawatan

• Model – model pengambilan keputusan


 Model pemecahan masalah (Megan,1989) ,Ada 5 langkah-langkah dalam pemecahan
masalah dalam dilema etik.

 Mengkaji situasi

 Mendiagnosa masalah etik moral

 Membuat tujuan dan rencana pemecahan

 Melaksanakan rencana

 Mengevaluasi hasil
Prinsip etik dalam keperawatan kritis

Terdapat delapan asas etik dalam keperawatan yaitu:


• Autonomi (otonomy) yaitu menghormati keputusan pasien untuk menentukan
nasibnya.
• Non maleficence (tidak merugikan) yaitu keharusan untuk menghindari berbuat
yang merugikan pasien
• Beneficence ( kemurahan hati) yaitu keharusan untuk berbuat baik kepada pasien.
• Justice (perlakuan adil) yaitu sikap dan tindakan medis dan keperawatan harus
bersifat adil
• Fidelity (setia, menepati janji ) berarti setia terhadap kesepakatan dan tanggung
jawab yang dimiliki oleh seseorang.
• Veracity (kebenaran, kejujuran) prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat
untuk mengatakan suatu kebenaran,
• Confidenciality ( kerahasiahan ) prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat
terhadap semua informasi tentang pasien/klien yang dirawatnya.
• Accountability ( akuntabilitas ) dalam menerapkan prinsip etik, apakah keputusan
ini mencegah konsekwensi bahaya,

Anda mungkin juga menyukai