Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DILEMA ETIK

1. BUAT PPT TERKAIT ANALISIS KASUS DILEMA ETIK


2. SEBELUM MEMBACA KASUS BACA DULU TINJAUAN TEORI YANG DILAMPIRKAN
3. KASUS 1 UNTUK KELOMPOK 1, KASUS 2 UNTUK KELOMPOK 2
4. PRESENTASI SECARA BERGANTIAN (1 ORANG PRESENTER)
5. ISI PPT TERDIRI DARI:
TEORI PEMECAHAN DILEMA ETIK YANG DIAMBIL
KASUS DAN PEMECAHAN MASALAH
KESIMPULAN

TINJAUAN PUSTAKA
 
Definisi Etik
Etik, istilah lebih formal merujuk pada studi yang sistematik terhadap nilai-nilai tersebut. Etika
adalah pernyataan benar atau salah dan bagaimana seharusnya tindakan dilakukan (Bahri,
2010). Etis berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan,  benar atau tidaknya suatu
perbuatan karena tidak ada peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Sumber
etika berbagai profesi yang digariskan dalam kode etik  berasal dari martabat dan hak manusia
yang mempunyai sikap menerima dan kepercayaan dari profesi .

Prinsip-Prinsip Etik
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan
pernah berubah. Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah sebagai
berikut:
1) Otonomi ( Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Praktik profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang  perawatan dirinya. Perawat
harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu yang dapat memutuskan hal
yang terbaik bagi dirinya
2) Berbuat baik (Beneficience)
 Beneficience berarti melakukan sesuatu yang baik, mencegah kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan diri dan orang lain. Terkadang terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi dalam situasi pelayanan kesehatan
3) Keadilan ( Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan

4) Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis selama  perawat
memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga
5) Kejujuran (Veracity)
Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Perawat juga harus mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan  
6) Menepati janji ( Fidelity)
Prinsip ini berhubungan dengan menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien
7) Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien
 
Definisi dan Kode Etik Keperawatan
Definisi etik keperawatan adalah norma-norma yang di anut oleh perawat dalam  berperilaku
dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu  pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional. Tujuan dari etika keperawatan adalah mengidentifikasi,
mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip tertentu. Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan
komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan
praktek keperawatan, baik yang berhubungan dengan  pasien, keluarga masyarakat, teman
sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain. Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan
adalah upaya agar perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai
dan menghormati martabat manusia
 
Dilema Etik
Dilema etika merupakan situasi dimana individu membutuhkan untuk membuat  pilihan antara
dua pilihan yang sama-sama tidak menguntungkan (Davis, 2004). Menurut Thompson &
Thompson (1981) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif
yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan
sebanding. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika
tersebut. Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada dasarnya
menggunakan kerangka proses keperawatan
 
1. Prinsip DECIDE (Efendi dan Makhfudli, 2009):
D = Define the problem (Memperjelas masalah)
E =  Ethical review (Identifikasi komponen-komponen etik)
C = Consider the options (Identifikasi orang yang terlibat dan alternatif yang dapat diberikan)
I =  Investigate outcomes (Identifikasi hasil dari setiap alternatif tindakan)
D =  Decide on action (Memutuskan tindakan)
E = Evaluate results (Mengevaluasi hasil)
 
2.Langkah penyelesaian dilema etik menurut Tappen (2005)
a.Pengkajian Target tahap ini adalah terkumpulnya data dari seluruh pengambil keputusan,
dengan bantuan pertanyaan yaitu:
 Apa yang menjadi fakta medik?
 Apa yang menjadi fakta psikososial?
 Apa yang menjadi keinginan klien?
 Apa nilai yang menjadi konflik?  
 
b. Perencanaan Perencanaan agar dapat berhasil perlu untuk setiap orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan harus masuk dalam proses. Thomson and Thomson (1985)
mendaftarkan 3 (tiga) hal yang sangat spesifik namun terintegrasi dalam  perencanaan, yaitu:
 Tentukan tujuan dari treatment.
 Identifikasi pembuat keputusan
 Daftarkan dan beri bobot seluruh opsi / pilihan.
c. Implementasi Peran perawat selama implementasi adalah menjaga agar komunikasi tak
memburuk, karena dilema etis seringkali menimbulkan efek emosional. Perawat harus
menyadari bahwa dalam dilema etik tak selalu ada 2 (dua) alternatif yang menarik, tetapi
kadang terdapat alternatif tak menarik, bahkan tak mengenakkan.

d.Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan
sebagai outcome-nya.

3.Kerangka pemecahan dilema etik (Kozier, 2004)


a. Mengembangkan data dasar. Pengumpulan informasi sebanyak mungkin meliputi:
 Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya
 Apa tindakan yang diusulkan
 Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
 Apa konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan
b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan
yang tepat
e. Mengidentifikasi kewajiban perawat
f. Membuat keputusan

4. Model Murphy dan Murphy (1984)


a.Mengidentifikasi masalah kesehatan
b.Mengidentifikasi masalah etik
c.Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
d.Mengidentifikasi peran perawat
e.Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan
f.Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan
g.Memberi keputusan
h.Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan falsafah umum
untuk perawatan klien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi
tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya.

5.Langkah Menurut Thompson & Thompson (1981) dalam Bosek dan Savage (2006)
a.Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan,
komponen etis dan petunjuk individual.  
b.Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi
c.Mengidentifikasi Issue etik
d.Menentukan posisi moral pribadi dan professional
e.Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait.
f.Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
KASUS 1

Tn.G, seorang pria berusia 57 tahun dengan kanker prostat agresif yang dirawat oleh tim
perawat di departemen onkologi rumah sakit umum di Brisbane, QLD, Australia. Tn.G
didiagnosis dengan kanker prostat sejak tujuh tahun yang lalu tetapi menolak perawatan medis
dan bedah pada saat itu. Dia memilih untuk mencari pengobatan alternatif dan tidak
menindaklanjuti dengan ahli urologi selama periode tujuh tahun itu. Tn.G kini menderita
anemia dan hipoproteinemia. Setelah beberapa tes diagnostik selama periode itu, ditemukan
bahwa kanker telah menyebar ke tulangnya, dan itu telah menyebar secara lokal ke kelenjar
getah bening dan tumor primer menyerang kandung kemih dan sebagian menghalangi ginjal
sebelah kiri. Tn.G memiliki beberapa penerimaan selama dua bulan periode karena berbagai
alasan. Pada  penerimaan terakhir Tn. G diberitahu bahwa ia mungkin hanya memiliki 46
minggu (sebelumnya itu 6-12 bulan) untuk hidup setelah cystoscopy menunjukkan lebih lanjut
pertumbuhan tumor yang luas, ditentukan bahwa ada intervensi bedah/medis lebih lanjut tidak
akan sesuai dalam kasus ini dan rejimen perawatan paliatif adalah langkah berikutnya. Pada
titik ini pasien melaporkan ke tim layanan kesehatan bahwa dia telah mengundurkan diri pada
kenyataan bahwa dia akan mati. Tn.G menceritakan kepada perawat bahwa ia  berencana
untuk bunuh diri dan itu adalah rahasia bahwa perawat tidak boleh memberi tahu siapa pun.

Perawat N bertugas di bagian ICU. Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun
dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak
mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai tidak dapat di
lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba- tiba datang instruksi dari pimpinan
RS bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan
umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan
memerlukan perawatan di ICU. Bagaimanakah kepala Ruangan menyikapi.

Anda mungkin juga menyukai