TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Etik
Etik, istilah lebih formal merujuk pada studi yang sistematik terhadap nilai-nilai tersebut. Etika
adalah pernyataan benar atau salah dan bagaimana seharusnya tindakan dilakukan (Bahri,
2010). Etis berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu
perbuatan karena tidak ada peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Sumber
etika berbagai profesi yang digariskan dalam kode etik berasal dari martabat dan hak manusia
yang mempunyai sikap menerima dan kepercayaan dari profesi .
Prinsip-Prinsip Etik
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan
pernah berubah. Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah sebagai
berikut:
1) Otonomi ( Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Praktik profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Perawat
harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu yang dapat memutuskan hal
yang terbaik bagi dirinya
2) Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti melakukan sesuatu yang baik, mencegah kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan diri dan orang lain. Terkadang terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi dalam situasi pelayanan kesehatan
3) Keadilan ( Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan
d.Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan
sebagai outcome-nya.
5.Langkah Menurut Thompson & Thompson (1981) dalam Bosek dan Savage (2006)
a.Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan,
komponen etis dan petunjuk individual.
b.Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi
c.Mengidentifikasi Issue etik
d.Menentukan posisi moral pribadi dan professional
e.Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait.
f.Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
KASUS 1
Tn.G, seorang pria berusia 57 tahun dengan kanker prostat agresif yang dirawat oleh tim
perawat di departemen onkologi rumah sakit umum di Brisbane, QLD, Australia. Tn.G
didiagnosis dengan kanker prostat sejak tujuh tahun yang lalu tetapi menolak perawatan medis
dan bedah pada saat itu. Dia memilih untuk mencari pengobatan alternatif dan tidak
menindaklanjuti dengan ahli urologi selama periode tujuh tahun itu. Tn.G kini menderita
anemia dan hipoproteinemia. Setelah beberapa tes diagnostik selama periode itu, ditemukan
bahwa kanker telah menyebar ke tulangnya, dan itu telah menyebar secara lokal ke kelenjar
getah bening dan tumor primer menyerang kandung kemih dan sebagian menghalangi ginjal
sebelah kiri. Tn.G memiliki beberapa penerimaan selama dua bulan periode karena berbagai
alasan. Pada penerimaan terakhir Tn. G diberitahu bahwa ia mungkin hanya memiliki 46
minggu (sebelumnya itu 6-12 bulan) untuk hidup setelah cystoscopy menunjukkan lebih lanjut
pertumbuhan tumor yang luas, ditentukan bahwa ada intervensi bedah/medis lebih lanjut tidak
akan sesuai dalam kasus ini dan rejimen perawatan paliatif adalah langkah berikutnya. Pada
titik ini pasien melaporkan ke tim layanan kesehatan bahwa dia telah mengundurkan diri pada
kenyataan bahwa dia akan mati. Tn.G menceritakan kepada perawat bahwa ia berencana
untuk bunuh diri dan itu adalah rahasia bahwa perawat tidak boleh memberi tahu siapa pun.
Perawat N bertugas di bagian ICU. Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun
dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak
mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai tidak dapat di
lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba- tiba datang instruksi dari pimpinan
RS bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan
umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan
memerlukan perawatan di ICU. Bagaimanakah kepala Ruangan menyikapi.