Anda di halaman 1dari 6

ASKEP PADA PASIEN KEHILANGAN DAN BERDUKA

DOSEN : Cucu Rokayah , M.Kep., Ns.Sp.Kep.J

Disusun oleh :

Amelia Lestari (201FK03080)

Anita Sevia Fadilah (201FK03086)

Ariq Rabbani (201FK03088)

Audini Herawati (201FK03089)

Eka Putri Setiawan (201FK03092)

Ilyas Nurdiansyah (201FK03093)

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan, yang
membahas “Askep Pada Pasien Kehilangan dan Berduka”. Dalam penyusunan tugas atau
materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Bandung, 3 November 2021

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB 1

A. LATAR BELAKANG
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang universal dan kejadian
yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.
Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti
sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan karena
kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari yang bersangkutan atau disekitarnya.
Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, proses kehilangan dan berduka sedikit
demi-sedikit mulai maju.
Dimana individu yang mengalami proses ini ada keinginan untuk mencari
bantuan kepada orang lain. Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi
seorang perawat apabila menghadapi kondisi yang demikian. Pemahaman dan
persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif. Kurang memperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada
informasi yang salah, sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap (Suseno, 2004).
Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe kehilangan.
Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menghadapi dan
menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk memahami dan menerima
kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga kehidupan mereka dapat berlanjut.
Dalam kultur Barat, ketika klien tidak berupaya melewati duka cita setelah mengalami
kehilangan yang sangat besar artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan
sosial yang serius.
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan
asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga
yang mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat memahami
kehilangan dan dukacita. Ketika merawat klien dan keluarga, parawat juga mengalami
kehilangan pribadi ketika hubungan klien-kelurga-perawat berakhir karena
perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian. Perasaan pribadi, nilai dan
pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa jauh perawat dapat mendukung klien
dan keluarganya selama kehilangan dan kematian (Potter & Perry, 2005)
B. TUJUAN PENULISAN
1. Bagaimana konsep ASKEP dan penyelesaian masalah pada kasus kehilangan dan
Berduka
C. KASUS
Seorang ibu rumah tangga, Ny.M baru saja ditinggal suaminya yang meninggal secara
tiba-tiba. Setelah ditinggalkan, keluarga mengatakan klien mengalami gangguan
dalam menjalankan perannya sebagai ibu semenjak suaminya meninggal karena jatuh
dari lantai 5 bangunan tempat dia bekerja. Menurut kesaksian ada seseorang yang
melohat Tn.A yang melompat dari gedung. Keluarga mengatakan bahwa 1 minggu
yang lalu Ny.M minta cerai pada Tn.A klien mengungkapkan bahwa dirinya merasa
hampa dalam hidupnya dan mengatakan bahwa dirinya yang berdosa atas
meninggalnya suami. Ketika diamati, pasien terlihat berbicara dengan nada marah dan
mebentak, kadang-kadang terlihat melamun walaupun bersama orang lain.
D. PENGKAJIAN
Nama : Ny.M
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : kp.Jonggol
1. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,7C
P : 17x/mnt
2. Ukur
TB : 165cm
BB : 60kg
3. Keluhan Utama
 DS -Klien merasa hampa hidupnya
-Merasa dosa atas meninggalnya suami
 DO – Pasien terlihat berbicara dengan nada marah dan membentak
- Pasien kadang-kadang terlihat melamun walaupun bersama orang
lain
4. Hubungan Sosial
- Setelah ditinggalkan, menurut keluarga klien mengalami gangguan
dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai