Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Berduka dan Kehilangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan Keperawatan
Jiwa yang di ampu oleh:

Ns. Sartika Rajagukguk,M.Kep

DISUSUN OLEH:

ELISABETH MELLA ( 2021003 )

NURSYAKINAH (2021014)

MAISYA ARTIKA ( 2021010 )

AULIA HANIFAH ( 2021002 )

FEBRI GUSTIANINGSIH ( 2021006 )

FADHILA RAHMA ( 2021005 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TENGKU MAHARATU PEKANBARU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menulis makalah ini yang berjudul “KONSEP KEHILANGAN DAN
BERDUKA” dengan baik. Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas Keperawatan JIWA, Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Pekanbaru, 10 Juni 2022

Kelompok Tiga
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................i

Daftar Isi....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................1
C. Tujuan.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kehilangan..........................................................2
B. Faktor Yang mempengaruhi reaksi kehilangan................2
C. Jenis Jenis kehilangan...................................................... 4
D. Rentang Respon kehilangan............................................ 4
E. Tanda Dan Gejala.............................................................4
F. Konsep Berduka...............................................................5
G. Teori Dan proses Berduka................................................6
Asuhan Keperawatan kehilangan berduka.......................6
Analisa Data dan Rumusan masalah................................7
Meneggakkan Diagnosa Keperawatan.............................8
Tindakan Keperawatan.................................................... 9
Evaluasi......................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................... 12
B. Saran.............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian
yangsifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.Kehilangan dan
berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu yang kurang enak atau
nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan
emosi/ego dari diri yang bersangkutan atau disekitarnya. Pandangan- pandangan tersebut dapat
menjadi dasar bagi seorang perawat apabila menghadapi kondisi yangdemikian. Pemahaman dan
persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif. Kurang memperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada informasi yang salah,
sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap.

Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe


kehilangan.Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menghadapi dan
menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk memahami dan menerima kehilangan
dalamkonteks kultur mereka sehingga kehidupan mereka dapat berlanjut. Dalam kultur
Barat,ketika klien tidak berupaya melewati duka cita setelah mengalami kehilangan yang sangat
besar artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial yang serius.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu konsep kehilangan?
 Apa itu konsep berduka?
 Bagaimana asuhan keperawatan dalam konsep kehilangan dan berduka?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah psikososial dan
membahas materi yang berkaitan dengan rumusan masalah. sebagai sumber pembelajaran bagi
kami untuk meningkatkan pemahaman dan pembelajaran dalam mata kuliah yang kami anut ini
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kehilangan

Lambert & Lambert mengatakan bahwa : kehilangan adalah suatu keadaan individu
berpisah dengan sesuatau yang sebelumnya ada, kemungkinan menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan. kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap
individu selama rentang kehidupan cenderung mengalami kembali walaupun dalam bentuk
berbeda.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Kehilangan

a. Arti dari kehilangan

b. Sosial budaya

c. kepercayaan / spiritual. Peran seks/jenis kelamine. Status sosial ekonomif. kondisi fisik dan
psikologi individu.

Tipe Kehilangan

Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:a.Kehilangan Aktual Atau Nyata :

a. Kehilangan ini sangat mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain,seperti
hilangnya anggota tubuh sebahagian, amputasi, kematian orang yangsangat berarti /
di cintai.
b. Kehilangan Persepsi :Kehilangan jenis ini hanya dialami oleh seseorang dan sulit
untuk dapatdibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK,
menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun
C.Jenis-Jenis Kehilangan

Terdapat 5 jenis kehilangan, yaitu:

a. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai, dan sangat bermakna atau orangyang
berarti merupakan salah satu jenis kehilangan yang paling mengganggudari tipe-tipe
kehilangan. Kematian akan berdampak menimbulkan kehilangan bagi orang yang
dicintai. Karena hilangnya keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau
jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri atau anak biasanya membawa dampak
emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi.

b. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self ) Bentuk lain dari kehilangan adalah
kehilangan diri atau anggapan tentang mental seseorang. Kehilangan inimeliputi
kehilangan perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kehilangan kemampuan fisik dan
mental, sersta kehilngan akan peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari
aspek diri mungkin sementara atau menetap,sebagian atau seluruhnya. Beberapa aspek
lain yang dapat hilang dari seseorangmisalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia
muda, fungsi tubuh.

c. Kehilangan objek eksternal Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan benda


milik sendiri atau bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan.Kedalaman berduka
yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilangtergantung pada arti dan kegunaan
benda tersebut.

d. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal Kehilangan diartikan denganterpisahnya


individu dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk darikehidupan latar belakang
keluarga dalam waktu satu periode atau bergantiansecara menetap. Misalnya pindah
kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian baru.

e. Kehilangan kehidupan/ meninggal Seseorang dapat mengalami mati baik secara


perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai padakematian
yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon berbeda tentangkematian.
D. Rentang Respon Kehilangan

Denial —–> Anger —–> Bergaining ——> Depresi —— > Acceptance

a. Fase DeniaL
•Merupakan reaksi pertam pada fase ini adalah syok, tidak mempercayai kenyataan

•Ungkapan verbal pada fase ini biasanya individu mengatakan itu tidak mungkin,
saya Sdak percaya itu terjadi .•Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan pernafasan, detak  jantung cepat, menangis, gelisah.

b. Fase Anger / Marah•Individu mulaimenyadari akan kenyataan yang terjadi

•Timbul respon marah diproyeksikan pada orang lain Keperawatan Jiwa 96•Reaksi


fisik yang timbul adalah; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur,tangan
mengepal, serta perilaku agresif.

c. Fase bergaining / tawar- menawar


•Ungkapan secara verbal pada fase ini adalah; kenapa harus terjadi pada saya?,kalau
saja yang sakit bukan saya,seAndainya saya hati-hati .

d. Fase Depresi
•Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
•Gejala pada fase ini individu menolak makan, mengeluh suslit tidur, letih,dorongan
libido menurun.d.Fase Acceptance
•Pikiran pada objek yang hilang mulai berkurang.
•Ungkapan verbal pada fase ini adalah” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat
sembuh, yah, akhirnya saya harus operasi”.

E. Tanda Dan Gejala

O Gejala yang timbul pada pasien dengan kehilangan antara lain:

a. Adaptasi terhadap kehilangan yang tidak berhasil 

b. Depresi, menyangkal yang berkepanjangan


c. Reaksi emosional yang lambat

d. Tidak mampu menerima pola kehidupan yang normal

O Tanda yang mungkin dijumpai pada pasien kehilangan antara lain:

a. Isolasi sosial atau menarik diri

b. Gagal untuk mengembangkan hubungan/ minat-minat baru

c. Gagal untuk menyusun kembali kehidupan setelah kehilangan

A. Konsep Berduka

1. Pengertian

Berduka merupakan respon emosi terhadap kehilangan yangdimanifestasikan


denganadanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain. Ber
dukamerupakan respon normal yang terjadi pada semua kejadian kehilangan. NANDA
membagimenjadi dua tipe berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka disfungsional.
Berdukadiantisipasi merupakan suatu status pengalaman individu dalam merespon
kehilangan yangaktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek
atau ketidakmampuanfungsional sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini masih dalam
batas normal. Sedangkan berduka disfungsional adalah suatu status individu dalam
merespon suatu kehilangan dimanarespon kehilangan dibesar-besarkan padaa saat
individu kehilangan secara aktual
maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-
kadangmenjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan/kekacauan.

2. Teori Dan Proses Berduka

Belum ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka. Konsepdan
teori berduka hanyalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengantisipasikebutuhan emosional klien dan keluarganya dan juga rencana intervensi
yang bertujuanuntuk membantu individu dalam memahami kesedihan mereka dan
mengatasinya. Peran perawat pada proses ini adalah mendapatkan gambaran tentang
perilaku
berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dala
m bentuk empati.Proses berduka menurut Engel (1964) mempunyai beberapa fase :

a. Fase I (Shock dan Tidak Percaya)

Individu yang berada pada fase ini seringkali menolak menerima kenyataan
akankehilangan yang dialami. Individu mungkin menarik diri dari lingkungan sekitar,
duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi fisik yang timbul pada fase ini adalah
pingsan,diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat,insomnia dan
kelelahan.

c. Fase II (Berkembangnya Kesadaran)

Individu mulai merasakan adanya kehilangan secara nyata/akut dan mungkinmengalami
putus asa,marahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwatiba-tiba
terjadi.

d. Fase III (Restitusi)

Individu berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yanghampa/kosong, pa
da fase ini individu kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dar
i seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilanganseseorang.

e. Fase IV

Individu mulai menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan


terhadapalmarhum. Bisa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang
perhatiannya dimasa lalu terhadap almarhum.

f. Fase V Kehilangan Yang Tak Dapat Dihindari

Pada fase ini individu harus mulai menyadari arti kehilangan. Sehingga pada
faseini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah ber
kembang.
A. Asuhan Keperawatan Kehilangan Dan Berduka

 Pengkajian

Hasil pengkajian didapatkan data yaitu:

a. Perasaan sedih, menangis,

b. Perasaan putus asa, kesepian

,c. Mengingkari kehilangan,

d. Kesulitan mengekspresikan perasaan,

e. Konsentrasi menurun,

f. Kemarahan yang berlebihan,

g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain,h. Merenungkan perasaan


bersalah secara berlebihan,.

i. Reaksi emosional yang lambat,

j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas.

 Analisa Data Dan Rumusan Masalah

Anda tentunya masih ingat bagaimana cara melakukan analisis data danmerusmuskan
masalah!. Setelah data dikumpulkan Anda dapat langsungmengelompokkan data
(subyektif dan obyektif) dan merumuskan masalahkeperawatan. Tabel Analisis Data dan
Masalah Keperawatan.

NO DATA MASALAH
1 Subjektif: Kehilangan
Pasien merasa tidak bisa melupakan
kehilangan suaminya akibat tsunami.
Objektif:
Pasien terus menangis/mengingat
suaminya-pasien marah-marah-
TD:130/90 mmHg, P: 20 x/menit, N:
90x/menit

 Menegakkan Diagnose Keperawatan

Dalam menegakkan diagnosa keperawatan Anda dapat melakukan langkah-langkah sebagai


berikut:a.Menyimpulkan core problem (masalah utama) merupakan prioritas masalah dari
beberapa masalah yang dimiliki pasien.

b. Menghubungkan core problem sesuai dengan masalah lain dan sesuai dengandaftar masalah.

c. Menegakkan diagnosa keperawatan jiwa berdasarkan prioritas.d.Menyusun diagnosa


berdasarkan prioritas diagnosa dengan ”core problem ”sebagai etiologinya. Setelah Anda
memahami contoh analisis data dan masalah diatas, selanjutnya Anda dapat membuat daftar
masalah keperawatan jiwa sesuai dengan pengkajian. Langkah berikutnya adalah membuat
pohon masalah. Untuk dapat membuat pohon masalah. Anda dapat mempelajari kembali bab
proseskeperawatan jiwa. Saya yakin, Anda sudah Keperawatan Jiwa 99 memahaminyadan dapat
membuat pohon masalah dimaksud.
POHON MASALAH

Efek
Harga diri rendah

Masalah utama

Kehilangan disfungsional

Cause

Kematian suami

 Tindakan Keperawatan

Langkah selanjutnya setelah Anda menegakkan diagnose keperawatan danmenentukan masalah


utama pada kasus kehilangan adalah melakukan tindakankeperawatan.Tindakan keperawatan
pada pasien kehilagan bertujuan agar pasien mampu:

a. Membina hubungan saling percaya dengan perawat

b.Mengenali peristiwa kehilangan yang dialami Pasien,

c. Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya,


d. Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya,

e. Memanfaatkan faktor pendukung.Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan


terhadap pasien agar tujuan berhasil adalah:a.Membina hubungan saling percaya dengan Pasien,

b.Berdiskusi mengenai kondisi Pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik,sosial, dan
spiritual sebelum/ sesudah mengalami peristiwa kehilangan danhubungan antara kondisi saat ini
dengan peristiwa kehilangan yang terjadi),

c.Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami.Cara-cara yang dilakukan :

1) Cara verbal (mengungkapkan perasaan) Harga Diri Rendah Kehilangan Disfungsional


Kematian suami efek masalah utama causa Keperawatan Jiwa 100

2) Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik)

3) Cara sosial (sharing melalui kelompok)

4) Cara spiritual (berdoa, berserah diri)

d.Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia untuk saling memberikan
pengalaman dengan seksama

.e.Membantu Pasien memasukkan kegiatan dalam jadual harian.

f.Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di Puskesmas Tindakan keperawatan untuk


keluarga.Tindakan keperawatan terhadap keluarga pada keluarga bertujuan agar keluarga
mampu:

a.Mengenal masalah kehilangan dan berduka, b.Memahami cara merawat Pasien berduka
berkepanjangan,

c.Mempraktikkan cara merawat Pasien berduka disfungsional,d.Memanfaatkan sumber yang


tersedia di masyarakat.Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan agar tujuan keperawatan
berhasil adalah:

.Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah kehilangan dan berduka dan dampaknya pada
Pasien.
b.Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi berduka yang dialami oleh Pasien

c.Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat Pasien dengan berduka disfungsional


d.Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga
untuk mengatasi kehilangan yang dialami oleh Pasien.

 Evaluasi

Coba Anda fikirkan apa langkah selanjutnya setelah tindakan keperawatan? benar melakukan
evaluasi. Keberhasilan tindakan keperawatan tampak darikemampuan pasien untuk :

a.Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat,

b.Mampu mengenali peristiwa kehilangan yang dialami Pasien,

c.Memahami dan menerima hubungan antara kehilangan yang dialami dengankeadaan dirinya,

d.Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya,

f.Memanfaatkan faktor pendukung


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari konsep dan penjelasan yang telah dipaparkan diata penulis dapat menyimpulkan bahwa
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada,
baik terjadi sebagian atau keseluruhan dan berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanifestasikan, meliputi respon dan perilaku emosional, fisik,
spritual, sosial, dan intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas,memasukan kehilangan,
yang aktual, adaptif, atau dipersepsikan kedalam kehidupan sehari-hari mereka.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yangmembangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. Mc. Closkey. 2012. Nursing
Interventions Classification (NIC). Fifth Edition. Iowa: Mosby Elsavier Herdman, T. Heather.
(2015). NANDA Internasional Inc. nursing diagnoses: definitions & classification 2015-2017
Ed. 10. Jakarta: EGC Stuart,G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of psychiatric
nursing. (7th edition). St Louis: Mosby

Yusuf, Ah. Fitryasari,, Rizky dan Nihayati, Hanik endang. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan : Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai