Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan Keperawatan
Jiwa yang di ampu oleh:
DISUSUN OLEH:
NURSYAKINAH (2021014)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menulis makalah ini yang berjudul “KONSEP KEHILANGAN DAN
BERDUKA” dengan baik. Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas Keperawatan JIWA, Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Kelompok Tiga
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................i
Daftar Isi....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................1
C. Tujuan.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Kehilangan..........................................................2
B. Faktor Yang mempengaruhi reaksi kehilangan................2
C. Jenis Jenis kehilangan...................................................... 4
D. Rentang Respon kehilangan............................................ 4
E. Tanda Dan Gejala.............................................................4
F. Konsep Berduka...............................................................5
G. Teori Dan proses Berduka................................................6
Asuhan Keperawatan kehilangan berduka.......................6
Analisa Data dan Rumusan masalah................................7
Meneggakkan Diagnosa Keperawatan.............................8
Tindakan Keperawatan.................................................... 9
Evaluasi......................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................... 12
B. Saran.............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian
yangsifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.Kehilangan dan
berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu yang kurang enak atau
nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan
emosi/ego dari diri yang bersangkutan atau disekitarnya. Pandangan- pandangan tersebut dapat
menjadi dasar bagi seorang perawat apabila menghadapi kondisi yangdemikian. Pemahaman dan
persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif. Kurang memperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada informasi yang salah,
sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap.
B. Rumusan Masalah
Apa itu konsep kehilangan?
Apa itu konsep berduka?
Bagaimana asuhan keperawatan dalam konsep kehilangan dan berduka?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah psikososial dan
membahas materi yang berkaitan dengan rumusan masalah. sebagai sumber pembelajaran bagi
kami untuk meningkatkan pemahaman dan pembelajaran dalam mata kuliah yang kami anut ini
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kehilangan
Lambert & Lambert mengatakan bahwa : kehilangan adalah suatu keadaan individu
berpisah dengan sesuatau yang sebelumnya ada, kemungkinan menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan. kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap
individu selama rentang kehidupan cenderung mengalami kembali walaupun dalam bentuk
berbeda.
b. Sosial budaya
c. kepercayaan / spiritual. Peran seks/jenis kelamine. Status sosial ekonomif. kondisi fisik dan
psikologi individu.
Tipe Kehilangan
a. Kehilangan ini sangat mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain,seperti
hilangnya anggota tubuh sebahagian, amputasi, kematian orang yangsangat berarti /
di cintai.
b. Kehilangan Persepsi :Kehilangan jenis ini hanya dialami oleh seseorang dan sulit
untuk dapatdibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK,
menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun
C.Jenis-Jenis Kehilangan
a. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai, dan sangat bermakna atau orangyang
berarti merupakan salah satu jenis kehilangan yang paling mengganggudari tipe-tipe
kehilangan. Kematian akan berdampak menimbulkan kehilangan bagi orang yang
dicintai. Karena hilangnya keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau
jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri atau anak biasanya membawa dampak
emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi.
b. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self ) Bentuk lain dari kehilangan adalah
kehilangan diri atau anggapan tentang mental seseorang. Kehilangan inimeliputi
kehilangan perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kehilangan kemampuan fisik dan
mental, sersta kehilngan akan peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari
aspek diri mungkin sementara atau menetap,sebagian atau seluruhnya. Beberapa aspek
lain yang dapat hilang dari seseorangmisalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia
muda, fungsi tubuh.
a. Fase DeniaL
•Merupakan reaksi pertam pada fase ini adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
•Ungkapan verbal pada fase ini biasanya individu mengatakan itu tidak mungkin,
saya Sdak percaya itu terjadi .•Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.
d. Fase Depresi
•Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
•Gejala pada fase ini individu menolak makan, mengeluh suslit tidur, letih,dorongan
libido menurun.d.Fase Acceptance
•Pikiran pada objek yang hilang mulai berkurang.
•Ungkapan verbal pada fase ini adalah” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat
sembuh, yah, akhirnya saya harus operasi”.
A. Konsep Berduka
1. Pengertian
Belum ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka. Konsepdan
teori berduka hanyalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengantisipasikebutuhan emosional klien dan keluarganya dan juga rencana intervensi
yang bertujuanuntuk membantu individu dalam memahami kesedihan mereka dan
mengatasinya. Peran perawat pada proses ini adalah mendapatkan gambaran tentang
perilaku
berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dala
m bentuk empati.Proses berduka menurut Engel (1964) mempunyai beberapa fase :
Individu yang berada pada fase ini seringkali menolak menerima kenyataan
akankehilangan yang dialami. Individu mungkin menarik diri dari lingkungan sekitar,
duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi fisik yang timbul pada fase ini adalah
pingsan,diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat,insomnia dan
kelelahan.
Individu mulai merasakan adanya kehilangan secara nyata/akut dan mungkinmengalami
putus asa,marahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwatiba-tiba
terjadi.
d. Fase III (Restitusi)
Individu berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yanghampa/kosong, pa
da fase ini individu kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dar
i seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilanganseseorang.
e. Fase IV
Pada fase ini individu harus mulai menyadari arti kehilangan. Sehingga pada
faseini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah ber
kembang.
A. Asuhan Keperawatan Kehilangan Dan Berduka
Pengkajian
e. Konsentrasi menurun,
Anda tentunya masih ingat bagaimana cara melakukan analisis data danmerusmuskan
masalah!. Setelah data dikumpulkan Anda dapat langsungmengelompokkan data
(subyektif dan obyektif) dan merumuskan masalahkeperawatan. Tabel Analisis Data dan
Masalah Keperawatan.
NO DATA MASALAH
1 Subjektif: Kehilangan
Pasien merasa tidak bisa melupakan
kehilangan suaminya akibat tsunami.
Objektif:
Pasien terus menangis/mengingat
suaminya-pasien marah-marah-
TD:130/90 mmHg, P: 20 x/menit, N:
90x/menit
b. Menghubungkan core problem sesuai dengan masalah lain dan sesuai dengandaftar masalah.
Efek
Harga diri rendah
Masalah utama
Kehilangan disfungsional
Cause
Kematian suami
Tindakan Keperawatan
b.Berdiskusi mengenai kondisi Pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik,sosial, dan
spiritual sebelum/ sesudah mengalami peristiwa kehilangan danhubungan antara kondisi saat ini
dengan peristiwa kehilangan yang terjadi),
d.Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia untuk saling memberikan
pengalaman dengan seksama
a.Mengenal masalah kehilangan dan berduka, b.Memahami cara merawat Pasien berduka
berkepanjangan,
.Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah kehilangan dan berduka dan dampaknya pada
Pasien.
b.Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi berduka yang dialami oleh Pasien
Evaluasi
Coba Anda fikirkan apa langkah selanjutnya setelah tindakan keperawatan? benar melakukan
evaluasi. Keberhasilan tindakan keperawatan tampak darikemampuan pasien untuk :
c.Memahami dan menerima hubungan antara kehilangan yang dialami dengankeadaan dirinya,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari konsep dan penjelasan yang telah dipaparkan diata penulis dapat menyimpulkan bahwa
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada,
baik terjadi sebagian atau keseluruhan dan berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanifestasikan, meliputi respon dan perilaku emosional, fisik,
spritual, sosial, dan intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas,memasukan kehilangan,
yang aktual, adaptif, atau dipersepsikan kedalam kehidupan sehari-hari mereka.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yangmembangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. Mc. Closkey. 2012. Nursing
Interventions Classification (NIC). Fifth Edition. Iowa: Mosby Elsavier Herdman, T. Heather.
(2015). NANDA Internasional Inc. nursing diagnoses: definitions & classification 2015-2017
Ed. 10. Jakarta: EGC Stuart,G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of psychiatric
nursing. (7th edition). St Louis: Mosby
Yusuf, Ah. Fitryasari,, Rizky dan Nihayati, Hanik endang. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan : Salemba medika