DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1.FITRIANI LAKUI 7. INDA F LENLEEW
2. KRISNAWATI TATROMAN 8. RISKI B RENNGUR
3.MAWARDA I RAHARUSUN 9 .NURBANI BUGIS
4. ELIA M RAUBUN 10.MUTMAIRA DIFINUBUN
5. ASROTINI FAKAUBUN 11.SITI H RUMAF
6.NURMALA RUMAF 12. ERNA DIFINUBUN
i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja danpuji syukur atas kehadirat Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang asuhan keperawatan klien
dengan kehilangan dan berduka.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang asuhan
keperawatan klien dengan kehilangan dan berduka ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Langgur, 23 November
2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................3
1.4. Manfaat................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................4
2.4.1 Pengkajian....................................................................................8
2.4.2 Diagnosa.....................................................................................12
2.4.3 Perencanaan...............................................................................12
3.1. Kesimpulan........................................................................................35
3.2. Saran.................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................37
i
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
1
dengan klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita.
Penting bagi perawat memahami kehilangan dan dukacita. Ketika
merawat klien dan keluarga, parawat juga mengalami kehilangan pribadi
ketika hubungan klien-kelurga-perawat
2
berakhir karena perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian.
Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa
jauh perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama kehilangan
dan kematian (Potter & Perry, 2005).
3
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian
tubuh, hubungan sosial)
Gejala dan tanda mayor subjektif berupa merasa sedih,
merasa bersalah atau menyalahkan orang lain, tidak menerima
kehilangan, merasa
6
tidak ada harapan. Kemudian tanda objektifnya berupa menangis, pola
tidur berubah, dan tidak mampu berkonsentrasi.
8
proses berduka ini dialami oleh keluarga maka pernyataan sebagai
berikut sering dijumpai “Kalau saja yang sakit bukan anak saya”.
4. Fase Depresi (depression)
9
Penyakit yang sangat menyulitkan, berkepanjangan, dan
menyebabkan yang ditinggalkan mengalami keletihan emosional
(Rando:1984)
Menurut Burgers dan Lazare tahun 1976, karakteristik berduka
antara lain:
1
0
Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan.
1
1
2.4 Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Kehilangan dan Berduka.
2.4.1 Pengkajian
a. Faktor predisposisi
12
depan yang suram, biasanya sangat peka dalam
menghadapi situasi kehilangan.
4) Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu :
Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang
berarti pada masa
13
kana-kanak akan mempengaruhi individu dalam
mengatasi perasaan kehilangan pada masa
dewasa (Stuart-Sundeen, 1991).
5) Struktur Kepribadian : Individu dengan konsep
yang negatif, perasaan rendah diri akan
menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang
tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
b. Faktor presipitasi
6) Kehilangan kewarganegaraan
c. Mekanisme koping
14
merasa ditinggalkan
3) Tidak memilki harapan; kehilangan makna
e. Respon Fisiologis
15
1) Sakit kepala, insomnia
4) Tidak bertenaga
f. Respon Emosional
2) Kebencian
3) Merasa bersalah
16
h. Perilaku
17
3) Iritabilitas dan sikap bermusuhan
19
f) Factor pencetus mencakup perilaku yang ditunjukkan
oleh individu yang mengalami kehilangan, dan
mekanisme koping yang sering digunakan oleh individu.
2.4.2 Diagnosa
2.4.3 Perencanaan
20
terjadi pada orang yang mengalami kehilangan.
Beri dukungan kepada pasien secara nonverbal,
seperti memegang tangan, menepuk bahu,
merangkul.
21
Jawab pertanyaan pasien dengan bahasa sederhana,
jelas dan singkat.
Amati dengan cermat respons pasien selama berbicara.
23
Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif yang
terkait dengan kenyataan.
Beri kesempatan pada pasien mengungkapkan
perasaannya, bila perlu biarkan ia menangis sambil tetap
didampingi.
Bahas pikirann yang selalu timbul bersama dengan pasien.
B. Tujuan Khusus :
25
Rasional : dengan mengetahui penyebab diharapkan klien
dapat beradaptasi dengan perasaannya.
Dengarkan klien dengan penuh empati, beri respon
dan tidak menghakimi.
Rasional : empati dapat diartikan sebagai rasa peduli
terhadap perawatan klien, tetapi tidak terlihat secara
emosi.
Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan
negatif dari dirinya.
Rasional : meningkatnya harga diri.
B. Intervensi:
27
Membantu klien menjelaskan konsep dirinya dan
hubungannya dengan orang lain melalui keterbukaan
Berespon secara empati dan menekankan bahwa
kekuatan untuk berubah ada pada klien
Rasional:
A. Tujuan Umum:
B. Tujuan Khusus:
C. Intervensi:
30
Diharapkan klien mandiri
2.4.6 Implementasi
2.4.7 Evaluasi
31
A. Askep
Kasus
Kasus :
Ny. M, usia 33 tahun mempunyai seorang suami yang bekerja di suatu
perusahaan sebagai tulang punggung keluarga. Seminggu yang lalu
suami Ny. M meninggal karena kecelakaan. Sejak kejadian tersebut,
Ny. M sering melamun dan selalu mengatakan jika suaminya belum
meninggal. Selain itu, Ny. M juga tidak mau berinteraksi dengan orang
lain dan merasa gelisah sehingga susah tidur.
1. Pengkajian
I. Identitas Klien
3. Trauma
Aniaya fisik
Penolakan
32
Kekerasan
dalam keluarga
Tindakan criminal
Lain – lain
33
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
V. Pemeriksaan Fisik
1. TD : 110/80 mmHg N : 90
x/mnt S : 36 oC
RR : 24 x/mnt
2. Ukuran : BB : 46 Kg TB : 168 Cm
Masalah keperawawatan :
VI. Psikososial
1. Genogram :
Ny. M
34
2. Konsep diri :
35
d. Ideal diri : Pasien ingin tetap bersama dengan anak dan
suaminya dan klien mengingkari tasa kehilangan suaminya.
e. Harga diri : pasien merasa dirinya tidak berharga karena tidak
ada lagi anak dan suaminya.
Masalah keperawatan : Penginkaran kehilangan
3. Hubungan social :
4. Spiritual
1. Penampilan
2. Pembicaraan
36
3. Aktivasi motorik
a. Afek
37
Datar, wajah pasien tanpa ekspresi
b. Alam perasaan
(emosi) Menangis
Masalah keperawatan : Resiko menganiaya diri
5. Interaksi selama
wawancara : Kontak mata
kurang
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi
6. Persepsi – sensorik
7. Tingkat kesadaran
8. Memori
38
10. Kemampuan penilaian
39
Mengingkari penyakit yang di deritanya, menanggap dirinya tidak
mengalami sakit dan hanya sedih saja
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
a. Perawatan diri
40
— —
Masalah keperawatan : tidak ada
b. Nutrisi
41
Nafsu makan : Menurun
Berat badan :
menurun BB saat ini
: 46 Kg BB terendah
: 46 Kg BB
tertinggi : 55 Kg
Masalah keperawatan : perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
c. Tidur
Keluarga : Ada
Terapis : Ada
43
Masalah keperawatan : Defisit aktifitas
ADAPTIF
Teknik relaksasi
Aktivitas konstriktif
Olah raga
Lain – lain
MALADAPTIF
Minum alcohol
Bekerja berlebihan
Menghindar
Menciderai diri
Lain – lain
44
8. Masalah dengan pelayanan kesehatan : Tidak ada
45
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan yang kurang tentang suatu hal ?
Koping, pasien belum mampu melaksanakan koping terhadap dirinya
1. Berduka disfungsional
3. Pengingkaran kehilangan
5. Anoreksia
6. Devisit aktivitas
8. kerusakan komunikasi
47
2. Analisa data
48
20-11 DS : Pasien mengatakan kenapa orang Kehilangan
yang disayanginya selalu pergi Disfungsion
-2011
meninggalkannya al
DO : Pasien tanpak menangis
20-11 DS : Pasien mengatakan nafsu Perubahan
makannya menurun, makannya juga nutrisi
-2011
sedikit
DO : BB Pasien 46 Kg (Kurus), sisa kurang dari
makanan kebutuhan
Tubuh
pasien masih banyak, kondisi lemas
20- 11 DS : Pasien mengatakan tidak semangat Pengingkar
bahwa suaminya sekarang sedang an
-2011
bekerja kehilangan
DO : Pasien tanpak menunggu
suaminya
Pulang
20 – DS : Pasien mengatakan susah untuk Gangguan
memulai tidur pola tidur
11-
DO : Pasien gelisah dan tidur larut malam
2011
49
3. Pohon masalah
MK 2 : MK
Isolasi 1:
sosial Kehilangan
Defisit Aktifitas Disfungsion
al &
Pengingkara
n
efektif
MK 3 :
Ansietas
Kehilangan dan duka
cita
50
4. Rencana Keperawatan Jiwa
No. Perencanaan
No. Tgl Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
Dx
1. 1 Setelah 1. Ny. M dapat 1. Membina hubungan saling 1. Hubungan saling percaya,
dialakukan mengerti arti percaya antara Ny. M, dapat memudahkan dalam
tindakan sakit dan keluarga, dengan sikap tindakan seterusnya.
keperawatan kematian jujur, menerima, ikhlas, dan
selama 1 x 24 2. Ny. M empati 2. Sebagai wujud perhatian kita
jam, Ny. M dapat 2. Menunjukan perhatian pada
dapat mengungkapkan Ny. M baik melalui kata-
menyelaesaikan perasaaanya kata maupun dengan sikap.
masa 3. Ny. M dapat 3. Menanyakan kepada 3. Untuk mengetahui
berkabung mengurangi rasa Ny. M pengalamannya pengalaman kehilangan dan
dengan tuntas. bersalah melalui tentang kematian. berduka klien sebelumnya
proses 4. Menjelaskan pada Ny. M 4. Untuk meyakinkan Ny.M
berkabung. bahwa suaminya meninggal bahwa suaminya telah
bukan tidur. meninggal
5. Meminta kepada
51
keluarga/ orang yang berarti 5. Agar Ny.M tidak merasa
agar menemani Ny.M sendirian setelah kepergian
selama masa berduka bila suaminya
perlu mengijinkan
untuk tinggal bersama
mereka.
52
6. Mendorong Ny.M untuk
mengungkapkan
perasaannya dengan 6. Untuk mengetahui
menanyakan apa yang ungkapan perasaan dari klien
dipikirkan selama suaminya
masih hidup sampai
sekarang.
7. Menjelaskan pada Ny.M
bahwa suaminya meninggal 7. Agar Ny. M tidak merasa
bukan karena akibat dia. bersalah atas kematian
8. Menejlaskan kepada Ny. M suaminya
bahwa orang yang sudah 8. Agar Ny. M tidak terus
meninggal tidak perlu menangis dan bersedih
ditangisi
2. 1 Setelah 1. Pasien 1. Mendorong pasien 1. Membantu klien
dialakukan dapat untuk mengungkapkan untuk mengungkapkan
tindakan mengungkapka pengingkarannya tanpa perasaan pengikaran
keperawatan n penginkaran memaksa untuk menerima terhadap kehilangan
53
selama 1 x 24 2. Pasien kenyataan.
jam Pasien dapat menerima
kenyataan 2. Mendengarkan dengan
dapat penuh minat dan perhatian
melalui apa yang dikatakan oleh 2. Sebagai bentuk / sikap untuk
pasien. meyakinkan klien
fase 3. Menjelaskan kepada
pengingkarannya pasien,
dengan wajar
tanpa
kesulitan
54
bahwa perasaan tersebut 3. Untuk meyakinkanklien
wajar terjadi pada orang akan kematian itu pasti
yang mengalami
kehilangan.
4. Membantu pasien untuk
4. Untuk menghindari tindakan
memakai mekanisme
yang beresiko lainnya.
koping yang lain seperti
menangis / berbicara.
5. Mengikutsertakan orang
yang berarti bagi pasien 5. Untuk meyakinkan klien
untuk menjelaskan apa mengenai hal yang
yang telah terjadi. sebenarnya terjadi
6. Meningkatkan kesadaran
pasien secara bertahap 6. Meningkatkan kesadaran
tentang kenyataan klien akan kehilangan
kehilangan yang harus
dihadapi.
7. Memberi dukungan atas
7. Sebagai motivasi dan
55
usaha pasien untuk
dukungan klien untuk
menerima kenyataan.
menerima kenyataan
8. Membantu klien untuk
mencoba mengungkapkan
8. Sebagai bentuk ungkapan
rasa marahnya.
perasaan klien
9. Menjawab semua
pertanyaan
56
pasien dengan singkat dan
jelas. 9. Sebagai bentuk umpan balik
yang positif bagi klien
10. Memberi dukungan
secara
10. Sikap yang dapat
nonverbal.
membangkitkan semangat
2 Setelah 1. Pasien 1. Bantu klien untuk dapat 1. Dapat memudahkan klien
merasa lebih beradptasi dengan beraktivitas
dilakukan percaya diri lingkungan barunya.
tindakan 2. Pasien dengan lingkungan dan
keperawatan dapat 2. Mengidenfikasi kemampuan keadaan barunya
selama 3 x 24 berkomunikasi dan aspek positif yang 2. Mengetahui kemampuan
jam, pasien dengan dimiliki pasien dan aspek positif yang
lebih lingkungannya dimiliki pasien
merasa 3. Membantu pasien menilai
dihargai kemampuan pasien yang 3. Agar pasien merasa lebih
masih dapat digunakan berguna
dan
4. Membantu pasien memilih
57
kegiatan yang akan dilatih 4. Mengidentifikasi
mampu
sesuai dengan kemampuan kemampuan yang dimiliki
berinteraksi
pasien pasien
dengan
5. Melatih pasien
lingkungannya
sesuai
58
kemampuan yang dipilih
7. Menganjurkan
meningkatkan
60
b. Beri waktu untuk klien
berespon.
c. Beri perawatan individu
sebagai manusia layaknya.
d. Diskusikan tentang masalah
yang dihadapi klien tanpa
memintanya untuk
menyimpulkannya.
e. Identifikasi pemikiran yang
negatif dan Bantu untuk
menurunkannya melalui
interupsi atau substitusi.
f. Bantu klien untuk
meningkatkan pemikiran
yang positif.
g. Evaluasi ketepatan persepsi
klien, logika dan kesimpulan
yang dibuat klien.
61
5. Evaluasi Keperawatan
No
NO. Tgl Evaluas TTD
.
i
DX
1. 20-11 1 S : Pasien mengatakan bahwa kematian
sudah kehendak tuhan
- 2011
O:
P : Intervensi dihentikan
3. 3 S : Pasien sudah tidak cemas
lagi O :
Pasien Nampak terlihat berbicara
dengan pasien atau perawat lain
A : maslah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
62
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
64
3. Selalu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan baik yang
kritis maupun yang tidak.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
66