Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Pada Aspek Psikososial Pada


Pasien Menjelang Ajal Dan Paliatif

Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Keperawatan Menjelang
Ajal & Paliatif, Kelas 2B Program Transfer, semester Genap

Kelompok 4

1. Dwi Apriyani
2. Evi Dwi Wahyuni
3. Irvan Arisandi
4. Lily Asmila Notanubun
5. Seto H. Waspodo
6. Suharyono
7. Vika Fauziah

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT kami dapat menyelesaikan


Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Aspek Psikososial Pada
Pasien Menjelang Ajal Dan Paliatif” ini dengan tepat waktu. Solawat beserta
salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang
Syafa’atnya kita nantikan di Yaumul Kiamah nanti.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


“Keperawatanmenjelang Ajal & Paliatif” yang membahas tentang Asuhan
keperawatan pada aspek psikososial. Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada :

1. Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yaitu Ibu “Hj.


Misparsih S.Kp., M.Kes” dan Ns. Nuraenah S.kep,. M.Kep, yang telah
memberikan ilmu kepada penyusun.

2. Teman-teman kelompok 4 semua yang telah membantu dan


berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami mengharap segala masukkan baik berupa kritik


maupun saran-saran demi perbaikan makalah ini dan dengan suatu
harapan yang tinggi agar makalah sederhana ini dapat memberikan
sumbangan pikiran demi kesesuaian penyusunan makalah kedepan serta
dapat menjadikan ilmu yang bermanfaat terkhususnya mahasiswa
keperawatan.

Jakarta, Mei 2017

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Kanker Serviks merupakan merupakan salah satu kelompok besar


penyakit yang dapat mempengaruhi setaip organ tubuh. Penyakit kanker
serviks sangat di takuti oleh kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan
tingginya angka kematian yang di sebabkan oleh penyakit kanker tersebut
(sarafino, 2006 dalam rusli, 2011) pengobatan kanker pada sadium lanjut
sangat sulit dan hasilnya kurang memuaskan (manuaba, 2008). Pada
stadium lanjut, pasien kanker tidak hanya mengalami berbagai masalah
fisik, tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang
mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dalam sebuah penelitian oleh
Heydarnejad dkk 2009, mengenai kualitas hidup penderita kanker pasca
kemoterapi pada 200 pasien kanker, di dapatkan sebanyak 22 (11%)
pasien tingkat kualitas hidupnya baik, 132 (66%) pasien tingkat kualitas
hidupnya sedang, dan 46 (23%) pasien kualitas hidupnya buruk. Oleh
sebab itu, kebutuhan pasien tidak hanya pada pemenuhan atau
pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap
kebutuhan psikososial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan
inter disiplin. Hal inilah yang dikenal sebagai prawatan paliatif (Menkes
RI, 2007)

Seseorang yang yang memiliki masalah psikologis ketika dia


mengeluhkan depresi, kecemasan, sulit tidur, takut pergi tidur, mimpi
buruk, ancaman dimalamhari, dan takut dengan kematian. Perawat dapat
merespon masalah psikologis pasien dengan cara mendengarkannya,
menunjukkan sikap empati dan menghargaiperasaan pasien. Pasien
dengan masalah psikologis, dapat ketakutan selama sendiri, dan akan
selalu memanggil perawat. Bahkan interaksi yang sering meski singkat
antara pasien dan perawat dapat membantu. Memindahkan pasien ke
ruangan yang lebih ramai juga membantu (Campebell. L Margareth, 2013).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan paliatif & menjelang ajal yang diberikan
kepada pasien terkait dengan masalah Aspek Psikososial?

C. Tujuan
a) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan menjelang Ajal &
Paliatif
b) Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang asuhan
keperawatan menjelang ajal & Paliatif yang diberikan kepada pasien
terkait dengan masalah Aspek Psikososial

D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dsn
Internet. Dalam studi kepustakaan, pendekatan dilakukan dengan cara
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan asuhan keperawatan
menjelang ajal & Paliatif yang diberikan kepada pasien terkait dengan
masalah Aspek Psikososial.

E. Manfaat
Mahasiswa lebih memahami Asuhan keperawatan menjelang ajal &
Paliatif yang diberikan kepada pasien terkait dengan masalah Aspek
Psikososial serta mahasiswa dapat menerapkan teori-teori Asuhan
keperawatan tersebut dalam dirinya sendiri terutama saat merawat
klien.
“Case Study”
Ny. JP 45 tahun seorang publik figur didiagnosa Ca-Cervic stadium lanjut
dan selama 6 minggu dia menjalani kemoterpi dimana efek samping : rambut
rontok, mual muntah, dan berat badan turun drastis. Dia sangat sedih tidak
menerima keadaan dan mengurung diri, apalagi di diagnosa dokter
penyakitnya sudah metastase membuat kondisinya semakin menurun dan
dirawat di rumah sakit. Saat ini merasakan sakit di daerah pelvis, kaki
bengkak, sama sekali mekanan tidak bisa masuk melalui oral. Kesadaran
menurun, kadang-kadang tidak mengenal lagi keluarga, teman yang
menjenguknya di RS. Selama perawatan di RS, Ny. JP dirawat oleh adik dan
keponakannya, karena pasien seorang janda yang tidak mempunyai anak.
Melihat kondisinyasemakin menurunwajah Ny. JP yang pucat dan kakinya
bengkak, peralatan medis terpasang disetiap organ tubuhnya. Tentunya bukan
hal yang diharapkan, untuk dilihat dari seorang JP yang masih beberapa bulan
lalu masih kelihatan cantik, bersih dan selalu menyayangi adik dan
keponakannya, maklum dia sebagai tulang punggung keluarga. Harapan
Keluarga dalam merawat pasien diakhir hayat menjelang ajal kematian pasien
terbebas dari nyeri dan penuh dengan martabat dan kenyamanan yang
terpelihara.

“Questions”
1. Sebagai seorang Perawat bagaimana pengkajian terhadap respon
kehilangan Ny. JP beserta keluarganya?
2. Jelaskan pengkajian keluarga dalam asuhan keperawatan Ny. JP meliputi
kehadiran individu lain yang perduli akan menimbulkan banyak
persepsi,menghargai keragaman dari setiap orang dalam konteks keluarga?
3. Bagaimana pemecahan masalah bersama keluarga dengan
mempertimbangkan makna kejadian, krisis, yang dapat diatasi, perilaku
koping, sistem pendukung dan issu diakhir hayat?
Answer
1. Sebagai seorang Perawat bagaimana pengkajian terhadap respon
kehilangan Ny. JP beserta keluarganya?

Perawat melakukan pengkajian berdasarkan 5 tahap berduka menjelang


ajal/ kematian, yaitu:
1) Denial (Tahap Kejutan Dan Denital)
Adalah ketidakmampuan menerima kehilangan untuk membatasi atau
mengontrol nyeri dan distress dalam menghadapinya. Perawat
mengkaji apakah Ny. JP dan keluarga mengalami fase Denial seperti
Gambaran pada tahap denial yaitu:
- Tidak percaya diri
- Shock
- Mengingkari kenyataan akan kehilangan
- Selalu membantah dengan perkataan baik
- Diam terpaku

2) Tahap Anger (marah) Adalah kekesalan terhadap kehilangan. Perawat


mengkaji apakah Ny. JP dan keluarga mengalami Gambaran pada tahap
anger yaitu:
- Klien marah-marah
- Nada bicara kasar
- Suara tinggi

3) Tahap tawar menawar atau bargaining


Adalah cara koping dengan hasil-hasil yang mungkindari penyakit
dan menciptakan kembali tingka kontrol. Perawat mengkaji apakah
Ny. JP dan keluarga mengalami Gambaran pada tahap ini yaitu:
- Sering mengungkapkan kata-kata kalau, andai
- Sering berjanji pada Tuhan
- Mempunyai kesan mengulur-ulur waktu
- Kemarahan mereda
4) Tahap Depresi
Adalah ketiadaan usaha apapun untuk mengungkapkan perasaan reaksi
atau reaksi kehilangan. Perawat mengkaji apakah Ny. JP dan keluarga
mengalami Gambaran pada tahap ini, yaitu:
- Klien tidak banyak bicara
- Sering menangis
- Putus asa

5) Tahap acceptance atau menerima


Adalah akhirnya klien dapat menerima kenyataan dengan kesiapan.
Perawat mengkaji apakah Ny. JP dan keluarga mengalami Gambaran pada
tahap ini yaitu:
- Tenang/damai
- Mulai ada perhatian terhadap suatu objek yang baru
- Berpartisipasi aktif
- Tidak mau banyak bicara
- Siap menerima maut

Tidak semua orang dapat melampaui kelima tahap tersebut dengan


baik, dapat saja terjadi ketidakmampuan menggunakan adaptasi dan timbul
bentuk-bentuk reaksi lain. Jangka waktu periode tahap tersebut juga sangat
individual.
2. Jelaskan pengkajian keluarga dalam asuhan keperawatan Ny. JP
meliputi kehadiran individu lain yang perduli akan menimbulkan
banyak persepsi, menghargai keragaman dari setiaporang dalam
konteks keluarga?

Kehadiran individu lain yang perduli merupakan salah satu


dukungan psikologis bagi Ny. JP, karena selama ini Ny. JP dikenal
sebagai Publik Figur. Namun dari hal tersebut harus mengutamakan
Kenyamanan bagi Ny. JP termasuk pengenalan dan peredaan distres
psikobiologisnya, karena diketahui sekarang ini Kesadaran klien yang
menurun, kadang-kadang tidak mengenal lagi keluarga, teman yang
menjenguknya di RS. Maka Kecemasan akan timbul akibat ketakutan
akan ketidakmampuan untuk berhubungan secara interpersonal serta
akibat penolakan. Maka Pertahankan hubungan klien dengan orang-
orang tedekat dengan menanyakan keluarga, teman/orang terdekat
mana yang ingin klien temui. Namun dengan tidak mengesampingkan
tingkat kenyamanan dan istirahat klien yaitu dengan membatasi
pengunjung.
Terkait dengan banyaknya persepsi yang ditimbulkan terkait
kondisi fisik Ny. JP yang sekarang ini kondisinya semakin menurun,
wajah terlihat pucat, kedua kakinya bengkak dan peralatan medis
terpasang diseluruh organ tubuhnya jika dibandingkan beberapa bulan
yang lalu Klien masih terlihat begitu cantik dan bersih. Maka Perawat
harus mengenali nilai anggota keluarga sebagai sumber dan membantu
mereka untuk tetap berada disisi klien. Menghargai keragaman dari setiap
orang dalam konteks keluarga dengan mempersepsikan bahwa kejadian
tersebut adalah suatu prognosis, dan bagaimana keluarga menyikapi hal
tersebut terhadap sorotan media masa sehingga tidak menimbulkan persepsi
negatif dikalangan masyarakat.
3. Bagaimana pemecahan masalah bersama keluarga dengan
mempertimbangkan makna kejadian, krisis, yang dapat diatasi,
perilaku koping, sistem pendukung dan issu diakhir hayat?

Pemecahan masalah bersama keluarga dengan


mempertimbangkan makna kejadian terkait masalah Ny. JP sekarang
yaitu mendiskusikan bersama dengan keluarga bahwa Rencana Allah
terkait Penyakit dan Kematian adalah merupakan takdir yang tidak bisa
dihindari. Dan sebagai manusia kita hanya bisa bertawakal, berdoa, dan
memohon petunjuk terkait hal tersebut. Terkait dengan krisis yang
dapat diatasi, perilaku koping, sistem pendukung dan issu diakhir hayat
Ny. JP yaitu dengan mendiskusikan prognosis klien, memberikan
perasaan tenang dan tentram kepada klien dalam menghadapi maut
dengan memberikan bantuan fisik dan spiritual sehingga meringankan
penderitaannya, membantu keluarga memberi support pada klien,
membantu klien dan keluarga untuk menerima perhatian. Jika
memungkinkan masalah psikologis membutuhkan konsultasi dengan
ahli psikiater, psikolog, atau mungkin memerlukan terapi antidepresan
atau obat penurun kecemasan.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perawat bersama keluarga dalam
pemecahan masalah klien, antara lain:
a. Fase Denial
- Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan
dan ciptakan suasana tenang.
- Konfirmasikan rasa takut terhadap sesuatu yang tidak
diketahuinya dengan menanyakan kepada klien apa yang
dipersepsikannya tentang kehidupan setelah mati
- Tanyakan tentang pengalaman klien menghadapi kematian yang
diketahui klien, tanyakan apa saja ketakutan yang dihadapi proses
kematian
- Menganjurkan klien untuk tetap diam dalam pertahanan dengan
tidak menghindar dari situasi sesungguhnya.
b. Fase Anger
- Pertahankan sentuhan fisik dan suara tenang dan juga rahasia
klien
- Membicarakan klien untuk mengekspresikan keinginan, apa
yang dan sedang terjadi
- Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegah injury.

c. Fase Bargaining
- Ajarkan klien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya
yang bermakna
- Dengarkan klien saat bercerita tentang hidupnya mengenai apa
yang diperolehnya, kesukaan dan kegagalannya, kesenangan dan
keputusan yang dialaminya

d. Fase Depresi
- Beri kenyataan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan
dan ciptakan lingkungan yang tenang
- Perlakuan klien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap
realitas
- Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien, jika salah
pengertian harusnya diklarifikasi

e. Fase Acceptance
- Bina hubungan saling percaya sehingga klien akan terbuka,
menanyakan dan mengklarifikasikan alternatif pemecahan
masalah.
- Identifikasikan dengan siapa klien ingin bicara terbuka, beri tahu
keluarga untuk menghadapi masalah regresi yang akan terjadi
- Pertahankan hubungan klien dengan orang-orang tedekat
dengan menanyakan keluarga, teman/orang terdekat mana yang
ingin klien temui.
- Berikan jawaban terbuka dan jujur terhadap semua pertanyaan
yang diajukan klien
DAFTAR PUSTAKA

Campebell. L Margareth, (2013). Nurse to Nurse perawatan Paliatif.


Jakrta : penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai