Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ULKUS


DIABETIKUM

1. DEFINISI
Kaki diabetes adalah kelainan pada ekstremitas bawah yang merupakan
komplikasi kronik DM. Manifestasi keainan akki diabetes dapat berupa
dermopati, selulitiis, ulkus dan gangrene.
Ulkus diabetik merupakan komplikasi kronik dari diabetes mellitus sebagai sebab
utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita diabetes (Huang, dkk,
2009)

2. ETIOLOGI
1) Faktor kausatif
a. Neurooati perifer
b. Tekanan plantar kaki yang tinggi
c. trauma
2) Faktor kontributif
a. Aterosklerosis
b. Diabetes

3. GRADE ULKUS DIABETIKUM


Kelainan diabetik dibagi dalam enam derajat menurut Wagner:
1) Grade 0 : tidak ada luka
2) Grade I : kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
3) Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
4) Grade III : terjadi abses
5) Grade IV : gangren pada kaki bagian distal
6) Grade V : gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Lewis et al (2011), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yakni:
1) Pemeriksaan fisik, khususnya pengkajian area kaki dan kondisi ulkus
2) Penilaian neurologi
3) Pedhography
4) Gait analise
5) Penilaian vaskularisasi
6) Pemeriksaan darah
7) Radiografi

5. PENATALAKSANAAN
1) Obat hiperglikemik oral
2) Insulin
3) Antibiotik
4) Analgesik
5) Debridement
6) Nekrotomi
7) Amputasi

6. PENGKAJIAN
1) Data demografi
Usia: > 30 tahun dan obesitas
2) Keluhan utama
Adanya rasa ksemutan pada kaki/tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya
luka yang tidak sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka
3) Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas maupun aterosklerosis, tindakan medis
yang pernah didapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita
4) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mempunyai riwayat penyakit DM ataupun penyakit keturunan yang
dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung
5) Biopsikososiospritual: stress, ansietas (Padila, 2012)
6) Pemeriksaan fisik
B1 : batuk dengan/tanpa adanya sputum (tergantung adanya infeksi atau tidak)
B2 : riwayat hipertensi, kebas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama
B3 : pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas, gangguan penglihatan
B4 : perubahan pola berkemih (poliuria, nokturia, anuria)
B5 : anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan, polifagia, haus
B6 : kulit kering, kelemahan, ulkus kaki

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstremitas
2) Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan
3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangren

8. INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa NOC NIC
1) Gangguan integritas tercapainya proses NIC: perawatan luka
jaringan penyembuhan luka 1. Observasi luas dan keadaan
berhubungan Kriteria hasil: luka serta proses
dengan adanya 1. Berkurangnya penyembuhan
oedema sekitar luka
gangren pada 2. Rawat luka dengan baik dan
2. Pus dan jaringan
ekstremitas berkurang benar
3. Adanya jaringan
3. Kolaborasi dengan dokter
granulasi
4. Bau busuk luka untuk pemberian insulin,
berkurang
pemeriksaan kultur pus,
pemeriksaan gula darah,
pemberian antibiotik
2) Nyeri kronis NOC: rasa nyeri hilang NIC: penatalaksanaan nyeri
berhubungan atau berkurang 1. Kaji tingkat, frekuensi dan
dengan iskemik Kriteria hasil: reaksi nyeri yang dialami
jaringan Penderita secara verbal pasien
3) mengatakan nyeri 2. Jelaskan pada pasien
berkurang atau hilang tentang sebab-sebab
Penderita dapat timbulnya nyeri
melakukan metode 3. Ciptakan lingkungan yang
atau tindakan untuk tenang
mengatasi atau 4. Ajarkan teknik distraksi dan
mengurangi nyeri relaksasi
5. Atur posisi pasien
senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien
6. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian analgesik
4) Hambatan mobilitas NOC: pasien dapat NIC: terapi aktivitas mobilisasi
fisik berhubungan merawat diri dan sendi
dengan gangren aktivitas sesuai dengan 1. Monitor dan identifikasi
kemampuan tingkat kekuatan otot pada
Kriteria hasil: kaki pasien
1. Pasien tidak 2. Beri penjelasan tentang
imobilisasi
pentingnya melakukan
2. Pasien dapat
melaksanakan aktivitas untuk menjaga
aktivitas sesuai
kadar gula darah dalam
dengan kemampuan
(duduk, berdiri, keadaan normal
jalan)
3. Anjurkan pasien untuk
3. Pasien dapat
memenuhi menggerakkan/mengangkat
kebutuhan sendiri
ekstremitas bawah sesuai
secara bertahap
sesuai dengan kemampuan
kemampuan
4. Kolaborasi dengan
fisioterapi untuk melakukan
latihan secara bertahap dan
benar

DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Associate. 2011. Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus. Diabetes Cara

FKUI. 2011. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat penerbitan ilmu
penyakit dalam FKUI

Padila, 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha


Medika

Huang, ES. 2009. Projecting The Future Diabetes Population Size and
Related Coasts for the U. S. Diabetes Care

Anda mungkin juga menyukai