adalah organ berbentuk selang kecil tipis memanjang sekitar 6-9 cm dengan
pangkal berada pada bagian awal usus besar. Usus buntu secara anatomi
terletak di perut bagian kanan bawah yang tidak memiliki fungsi namun
ditangani dengan segera. Apabila terus dibiarkan makan usus buntu akan
meradang dan pecah, dan melenguarkan feses atau tinja dari rongga perut.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN APENDISITIS
KASUS
Tn. B usia 60 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa apendiksitis akut
(usus buntu). Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut kanan sampai
menembus bagian punggung. Nyeri yang dirasakan pasien seperti diremas-
remas dengan skala nyeri 7. Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat
melakukan aktivitas. Pasien terlihat selalu memegang perut dan meringis
kesakitan sambil merintih. Pasien mengatakan sudah 2 hari tidak nafsu
makan dan rasanya pingin muntah. Pasien mengatakan hanya bisa makan 3
sendok dan terlihat wajahnya pucat . Hasil pemeriksaan tanda – tanda vital S
: 36,5oC, TD : 110/70 mmHg, N : 72 x/menit, RR : 20 x/menit.
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Apendisitis adalah Gangguan pencernaan berupa peradangan pada usus buntu dalam bahas
latinnya yaitu appendiks vermivormis. Usus buntuk adalah organ berbentuk selang kecil tipis
memanjang sekitar 6-9 cm dengan pangkal berada pada bagian awal usus besar. Klasifikasi usus
buntu dibagi menjadi 2 yaitu apendisitis akut dan apendisitis kronis. Pemeriksaan yang bisa
dilakukan adalah dengan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi.
Serta komplikasi yang terjadi apabila usus buntu dibiarkan yaitu perforasi, perionitis,
abses.Diagnosis keperawatan tentunya merupakan tahap penting dalam proses keperawatan agar
tahap-tahap selanjutnya bisa dilakukan dengan baik. Diagnosis keperawatan pada kasus
apendisitis ini berfokus pada nyeri akut dan defisit nutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi yang
dialami klien melalui pengkajian yang telah dilakukan. Dengan mengetahui hal tersebut kita dapat
merumuskan intervensi yang tepat terkait masalah keperawatan tersebut.
TERIMAKASIH