Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengkajian
a. Data Demografi
 Pasien dengan apendisitis Usia : paling muda usia 4 tahun, 18 tahun keatas
hingga usia 70 tahun.
 Perbandingan jenis kelamin antara laki-laki dengan perempuan adalah
1:1,7.
Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama

Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan >37,5˚C, mual, muntah, anoreksia,
malaise, nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney.

Riwayat Keluhan

Klien dengan apendisitis gejala awal yang khas, nyeri samar (nyeri tumpul) di daerah
epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus. Keluhan ini biasanya disertai dengan
rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada umumnya nafsu makan menurun.

Keluhan ini biasanya disertai dengan rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada
umumnya nafsu makan menurun. Kemudian dalam beberapa jam, nyeri akan beralih ke
kuadran kanan bawah, ke titik Mc Burney. Di titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas
letaknya, sehingga merupakan nyeri somatik setempat.

Kebiasaan

Klien dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung biji-bijian yang sulit
dicerna oleh lambung misalnya, biji cabai dan lain-lain. Selain kebiasaan itu juga
penyebabnya klien yang kurang mengunsumsi makanan tinggi serat.

Pemeriksaan fisik fokus pada pasien dengan apendisitis

Keadaan Umum

Pasien dengan penyakit apendisitis mengalami perubahan tanda - tanda vital,


yaitu peningkatan nadi perifer, hal ini disebabkan karena pasien merasa cemas
dan nyeri.

Pengkajian head to toe fokus pada apendisitis.


1. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran klien biasanya compos mentis, dapat mengenali dan
menjawab tentang keadaan sekelilingnya serta berkomunikasi dengan baik.
2. Wajah
Pada klien terjadi ketegangan pada otot wajah karena merasa nyeri.
3. Abdomen
Auskultasi: Bising usus mengalami penurunan.
Palpasi : merasakan nyeri saat dilakukan deep palpation pada area abdomen
bagian perut kanan bawah: nyeri pada bagian titik Mc Burney.Nyeri sering
terasa pada pasien, nyeri yang dirasakan adalah nyeri saat di tekan dan nyeri
saat dilepas.
4. Range of Motion
Jika dilakukan pemeriksaan melalui Blumberg Sign pasien dengan apendisitis
bila dilakukan palpasi pada daerah perut kanan bawah bila ditekan akan terasa
nyeri bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri hal ini adalah kunci dari
apendisitis akut. Pemeriksaan melalui ROM (range of motion) berlanjut
dengan cara pemeriksaan PSOA’S Sign dengan tindakan tungkai kanan dan
paha ditekuk kuat atau tungkai diangkat tinggi-tinggi, maka rasa nyeri diperut
semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan usus buntu semakin bertambah
apabila dilakukan pemeriksaan dubur dan vagina merasa nyeri juga. Pada
apendiks terletak pada retro sekal maka uji psoas sign akan positif dan tanda
perangsangan peritoneum tidak begitu jelas, sedangkan bila apendiks terletak
di rongga pelvis maka obturator sign akan positif dan tanda perangsangan
peritoneum akan lebih menonjol. Obturator sign dilakukan dengan cara fleksi
dan endorotasi sendi panggul.

Pengkajian Fungsional Gordon


1. Pola Persepsi Kesehatan
Pola persepsi pasien bergantung pada nilai dan kepercayaan individu terhadap
kesehatan.(Health Belief)
2. Pola Nutrisi Metabolik
- Mual dan muntah
- Klien tidak nafsu makan
- Penurunan Berat badan >20% berat badan ideal
- Input dan output cairan pada pasien apendisitis tidak seimbang karena pada
cairan yang masuk kurang dari cairan yang keluar.

3. Pola Eliminasi
- Buang air kecil (BAK)
Adanya gangguan
- Buang air besar (BAB)
Sebagian pasien mengalami diare, namun bisa juga mengalami konstipasi.
4. Pola aktivitas dan latihan
Pasien mengalami gangguan aktivitas, berjalan seperti menunduk karena
menahan nyeri. Lebih sering duduk atau berbaring, aktivitas berjalan sangat
terbatas. Pasien merasa lemas, lesu dan tidak enak badan.

5. Pola istirahat dan tidur


Pasien mengalami gangguan istirahat karena pasien dengan apendisitis
mengalami nyeri dan merasa cemas sehingga tidak dapat istrahat dengan
nyaman.
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan

DO : Proses Inflamasi Nyeri

1. Wajah Terlihat
meringis kesakitan
dan menangis.

2. Tidak
nyaman/gelisah.

3. Kesulitan tidur

DS :

1.
pada daerah kuadrant
kanan bawah.

2.
seperti tertusuk-
tusuk pada area
abdomen.

3.
saat ada tekanan jari
yang tegas, ataupun
ketika ditekanan
dilepas.

DO : Sering mual, muntah, Ketidakseimbangan


nafsu makan berkurang, nutrisi kurang dari
1. Cairan yang di
anoreksia. kebutuhan tubuh.
konsumsi dan
dikeluarkan tidak
seimbang.

2. Kulit tampak kering.


3. Berat badan turun >
20% berat badan
ideal.

4. Makanan tidak habis


hanya setengah porsi
yang dimakan.

DS :

1. Mengeluh mual dan


muntah.

2. Mengeluh tidak ada


nafsu makan.

3. Mengeluh lelah.

DO : Nyeri Gangguan mobilitas fisik

1. Tampak lebih
banyak beraktivitas
di tempat tidur

2. Tampak tidak terlalu


banyak bergerak

3. Aktivitas terbatas
hanya di atas tempat
tidur.

DS :

1. Menyatakan lelah
dan susah untuk
bergerak akibat
nyeri.

2. Mengeluh kesulitan
untuk berjalan jauh.
3. Mengeluhkan nyeri
pada saat
pemeriksaan PSOAS
Sign, blumberg Sign,
obturator sign.

Diagnosa Keperawatan:

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan gelisah

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan faktor biologis, ketidak mampuan untuk mencerna makanan.

3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
Nyeri akut b.d Tujuan : Mandiri : Menentukan sejauh
inflamasi mana nyeri yang
Selama masa - Kaji faktor penyebab,
dirasakan dan untuk
perawatan, Nyeri kualitas, lokasi,
memudahkan
berkurang sampai frekuensi, dan skala
memberi intervensi
dengan hilang. nyeri.
selanjutnya.
Kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda
Dapat
vital.
Menunjukan mengidentifikasi rasa
penurunan skala - Ajarkan tehnik distraksi sakit dan
nyeri. dan relaksasi. ketidaknyamanan.

Menggambarkan - Beri posisi yang nyaman Membantu untuk


rasa nyaman dan untuk pasien. merasa rileks,
rileks. menurunkan rasa
Edukasi : Beri Health
nyeri, serta mampu
Mengalami Education (HE) tentang
mengalihkan
peningkatan nafsu nyeri, kepada pasien dan
perhatian dari nyeri
makan.
keluarga. yang dirasakan oleh
pasien.
Kolaborasi : dalam
pemberian terapi analgesik Mengurangi rasa
sakit, meningkatkan
sirkulasi, posisi
semifowler dapat
mengurangi tekanan
dorsal.

Mengerti tentang
nyeri yang dirasakan
dan menghindari hal-
hal yang dapat
memperburuk nyeri.

Menekan susunan
saraf pusat pada
thalamus dan korteks
serebri sehingga
dapat mengurangi
rasa sakit/ nyeri.

Ketidak Tujuan : Mandiri : Memantau BB


seimbangan pasien untuk
Selama masa - Memonitor BB pasien
nutrisi kurang mengetahui apakah
perawatan Nutrisi dalam batas normal
dari kebutuhan terjadi perubahan
dapat kembali
tubuh. b.d - Memonitor kalori dan yang tidak signifikan
seimbang
faktor biologis, intake nutrisi
ketidak Kriteria hasil :
- Memberikan informasi
mampuan untuk Memantau nutrisi
Berat badan ideal tentang kebutuhan
mencerna yang dibutuhkan
sesuai dengan nutrisi dan dapat
makanan. pasien
tinggi badan diberikan saran kepada
klien maupun keluarga
Mampu
untuk tetap makan
mengidentifikasi Dengan pemberian
kebutuhan nutrisi walaupun sedikit. tindakan
manajement
Tidak ada tanda- - Menentukan jumlah
makanan sesuai
tanda mal nutrisi kalori dan nutrisi yang
dengan kesukaan
dibutuhkan klien
Tidak terjadi klien dapat
bersama ahli gizi
penurunan berat meningkatkan nafsu
badan. makan klien

Pemberian makan
sedikit tetapi sering
dapat membantu
untuk memenuhi
nutrisi yang telah
terbuang akibat
muntah

Anda mungkin juga menyukai