Anda di halaman 1dari 6

KASUS DIABETES MELITUS

Tn T. umur 59 tahun TB 159 cm BB : 45 kg, mengeluh lemas, sering lapar, sering haus, sering
kencing, dan terdapat luka di telapak kaki kanan . Gejala DM sejak 1,5 tahun yang lalu dan luka
muncul sebulan yang lalu, pasien tertusuk duri tanaman, awalnya hanya luka kecil namun
dibiarkan, lama-lama luka melebar dan bernanah. Pasien juga mengalami penurunan BB
semenjak sakit.
Berdasarkan pemeriksaan di dapatkan data sbb : leukosit 9000ml, Hb 10,0 gr/dL, Hematokrit
38,5% Trombosit 215.000 ml, GDP 366/dL, ureum 30,9 mg/dl,creatin 1,55 mg/dl, SGOT 27µ/L,
SGPT 29µ/L. Keadaan umum baik, Tensi120/80 mmHg, nadi 94 x/menit, RR 20 x/menit, suhu
37,5oC. Pola makan 2x sehari dengan makanan pokok nasi kentang, lauk pauk yang biasa di
konsumsi telur, ikan lele. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien minum sirup 3 sdm,
gulapasir 4 sdm dalan 1 gelas /hari. Tidak alergi. Pasien tidak suka ngemil. Pasien mendapatkan
suntik insulin 12 unit perhari.

A. PENGKAJIAN
Berikan rasional yang tepat dari data anamnesa, pemeriksaan fisik dan loboratorium serta apa
sajakah data yang perlu diketahui/ditambahkan untuk mengetahui permasalahan pasien tersebut :
JAWAB : Alasan yang mendasari (Rasional)
1. Pemeriksaan Fisik :
a. Head to Toe
2. Riwayat keluarga
3.

Indentifikasi dan klasifikasikan apakah masalah keperawatan yang tepat berdasarkan data-data
pengakjian yang telah anda temukan pada kasus
No Tanda Gejala Etiologi Problem
1 DS : Cedera fisik jaringan pada Nyeri Akut
DO : Terdapat luka kulit (luka tertusuk duri
melebar dan bernanah dibiarkan infeksi)
pada pasien

Merangsang ujung saraf


perifer

Pelepasan mediator nyeri


Presepsi nyeri

Nyeri Akut
2 DS : Selera makan berkurang Ketidakseimbangan nutrisi
DO : Berat Badan pasien kurang dari kebutuhan
mengalami penurunan tubuh
Berat Badan Menurun

Asupan makan kurang dari


kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

3 DS : Pasien mengatakan Kerusakan Insulin Defisit Volume Cairan


sering buang air kecil
DO :
Glukagon meningkat

Hiperglikemi
c

Glukosuri

Diuretic osmotic

Poliuria

4 DS : Perfusi Jaringan Tidak


DO : Efektif

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)


Berdasarkan Prioritas Masalah :
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan menggunakan
glukose (tipe 1)
3) Defisit Volume Cairan berhubungan dengan Kehilangan volume cairan secara aktif,
Kegagalan mekanisme pengaturan
4) Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia jaringan.

C. TUJUAN KEPERAWATAN (SLKI) DAN INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)


Dari hasil analisis kesimpulan dari permasalahan keperawatan/diagnosis keperawatan yang
telah anda tetapkan, selanjutnya tetapkan target tujuan pencapain perawatan (SLKI) dan
tentukan intervensi/rencana perawatan (SIKI) untuk mengatasi permasalahan pasien diatas

No Tujuan Perawatan Intervensi Keperawatan Rasional


Dx (SLKI) (SIKI)
1 Nyeri akut Pain Level  Lakukan
 Mampu mengontrol pengkajian nyeri
nyeri (tahu secara
penyebab nyeri, komprehensif
mampu termasuk lokasi,
menggunakan tehnik karakteristik,
nonfarmakologi durasi, frekuensi,
untuk mengurangi kualitas dan
nyeri, mencari faktor presipitasi
bantuan)  Observasi reaksi
 Melaporkan bahwa nonverbal dari
nyeri berkurang ketidaknyamanan
dengan  Kaji kultur yang
menggunakan mempengaruhi
manajemen nyeri respon nyeri
 Mampu mengenali  Kontrol
nyeri (skala, lingkungan yang
intensitas, frekuensi dapat
dan tanda nyeri) mempengaruhi
 Menyatakan rasa nyeri seperti
nyaman setelah suhu ruangan,
nyeri berkurang pencahayaan dan
 Tanda vital dalam kebisingan
rentang normal  Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
 Berikan
analgetik untuk
mengurangi
nyeri
 Kolaborasikan
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
2 Ketidakseimbangan Nutritional Status : food and Nutrition Monitoring
nutrisi kurang dari Fluid Intake  Monitor adanya
kebutuhan tubuh  Adanya peningkatan penurunan berat
berat badan sesuai badan
dengan usia  Monitor
 Berat badan ideal lingkungan
sesuai dengan tinggi selama makan
badan  Monitor mual
 Mampu dan muntah
mengidentifikasi  Monitor
kebutuhan nutrisi makanan
kesukaan
 Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori
dan intake
nuntrisi
 Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
 Catat jika lidah
berwarna
magenta, scarlet
3 Defisit Volume Cairan Setelah dilakukan tindakan Fluid management
berhubungan dengan keperawatan selama  Pertahankan
Kehilangan volume 3x24jam diharapkan klien catatan intake
cairan secara aktif, dengan diagnosa kelebihan dan output yang
Kegagalan mekanisme volume cairan dapat teratasi akurat
pengaturan dengan kriteria hasil :  Pasang urin
Fluid balance kateter jika
 Terbebas dari diperlukan
edema, efusi,  Monitor hasil lab
anaskara yang sesuai
 Memelihara tekanan dengan retensi
vena sentral, cairan (BUN,
tekanan kapiler Hmt, osmolalitas
paru, output jantung urin )
dan vital sign dalam  Monitor indikasi
batas normal retensi /
 Terbebas dari kelebihan cairan
kelelahan, (cracles, CVP ,
kecemasan atau edema, distensi
kebingungan vena leher,
 Menjelaskan asites)
indikator kelebihan  Kaji lokasi dan
cairan luas edema
 Monitor status
nutrisi
 Berikan diuretik
sesuai interuksi
 Batasi masukan
cairan pada
keadaan
hiponatrermi
dilusi dengan
serum Na < 130
mEq/l
 Kolaborasi
dokter jika tanda
cairan berlebih
muncul
memburuk
3 Ketidakefektifan perfusi Circulation status Peripheral Sensation
jaringan perifer TD normal (120/80 mmHg) Management Monitor
Tingkat kesadaran membaik adanya daerah tertentu
Tidak ada gerakan yang hanya peka
involunter Fungsi sensorik terhadap rangsangan
dan motorik tidak ada panas atau dingin
gangguan Periksa penyebab
perubahan sensasi
Ajarkan klien untuk
mengobservasi kulit
pada daerah perifer
Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik

Analisa Jurnal

Anda mungkin juga menyukai