Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

MATA KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Ns. Etlidawati, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH

ATMA AFRIGHADI MAANDARI

(2211010002)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI D3 KEPERAWATAN

2023
KASUS 1

Klien mengatakan nyeri kepala seperti berdenyut denyut, klien mengatakan


terdapat mual dan muntah. Klien tampak meringis kesakitan, tekanan darah
klien 118/70 mmHg, nadi 73 x/menit, respirasi 20 x/menit dan suhu tubuh 37
derajat C.

ANALISIS DATA

TANDA DAN GEJALA MASALAH PENYEBAB


DS : NYERI AKUT Agen pencedera fisiologis
 Klien mengatakan (mis. Inflamasi, iskemia,
nyeri kepala seperti neoplasma)
berdenyut denyut
 Klien mengatakan
terdapat mual
 Klien mengatakan
terdapat muntah

DO :
 TTV
TD 118/70 mmHg
Nadi 73 x/menit
RR 20 x/menit
Suhu 37 derajat C
 Tampak meringis
kesakitan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN (LUARAN RENCANA KEPERAWATAN


TT
KEPERAWATAN KEPERAWATAN) (INTERVENSI)
Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
pencedera fisiologis keperawatan selama 1x24 Observasi
d.d Mengeluh nyeri jam maka Tingkat Nyeri  Identifikasi, karakteristik,
pada bagian kepala Menurun dengan kriteria durasi,frekuensi, kualitas,
hasil : intesitas nyeri
1. Keluhan nyeri pada  Identifikasi skala nyeri
kepala Menurun  Identifikasi respon nyeri non
2. Meringis Menurun verbal
3. Muntah Menurun  Identifikasi faktor yang
4. Mual Menurun memperberat dan
5. Frekuensi Nadi memperingan nyeri
Membaik  Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
 Idenifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan stategi meredakan
nyeri

Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian analgetik, jika
perlu
KASUS 2

Klien mengatakan makan 3x sehari tetapi hanya beberapa suapan saja


dikarenakan merasa mual dan ingin muntah. Klien tampak lemah, klien tampak
ingin muntah saat makan.

ANALISIS DATA

TANDA DAN GEJALA MASALAH PENYEBAB


DS : NAUSEA Rasa makanan/minuman
 Klien mengatakan yang tidak enak
makan 3x sehari
tetapi hanya
beberapa suapan saja
 Klien merasa mual
dan ingin muntah

DO :
 Klien tampak lemah
 Klien tampak ingin
muntah saat makan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA
DIAGNOSA TUJUAN (LUARAN
KEPERAWATAN TT
KEPERAWATAN KEPERAWATAN)
(INTERVENSI)
Nausea b.d Rasa Setelah dilakukan intervensi Manajemen Mual
makanan/minuman keperawatan selama 1x24 jam Observasi
yang tidak enak d.d maka Tingkat Nausea  Identifikasi pengalaman
Mengeluh mual dan Menurun dengan kriteria hasil : mual
muntah dan ingin 1. Nafsu makan  Identifikasi dampak
muntah pada saat Meningkat mual terhadap kualitas
makan 2. Keluhan mual hidup
Menurun  Identifikasi faktor
3. Perasaan ingin muntah penyebab mual
Menurun  Identifikasi antiematik
untuk mencegah mual
(kecuali mual pada
kehamilan)
 Monitor mual
(mis.frekuensi,durasi,da
n tingkat keparahan)
 Monitor asupan nutrisi
dan kalori

Terapeutik
 Kendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual (mis.bau tak
sedap,suara,dan
rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis.kecemasan,ketakut
an,kelelahan)
 Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan
menarik

Edukasi
 Anjurkan istirahat dan
tidur yang cukup
 Anjurkan penggunaan
Teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual
(mis.biofeedback,hypno
sis,relaksasi,terapi
musik,akupresur)

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
antiematik, jika perlu

Manajemen Muntah
Observasi
 Identifikasi karakteristik
muntah
 Periksa volume muntah
 Identifikasi faktor
penyebab muntah (mis.
Pengobatan dan
prosedur)
 Identifikasi kurusakan
esofagus dan faring
posterior jika muntah
terlalu lama
 Monitor efek
manajemen muntah
secara menyeluruh

Terapeutik
 Kontrol faktor
lingkungan penyebab
muntah (mis. warna,
konsistensi, adanya
darah, waktu, frekuensi,
dan durasi)
 Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab
muntah (mis.
kecemasan, ketakutan)
 Berikan dukungan fisik
saat muntah (mis.
membantu
membungkuk atau
menundukkan kepala)
 Berikan kenyamanan
selama muntah (mis.
kompres dinin di dahi,
atau sediakan pakaian
kering dan bersih)
 Berikan cairan yang
tidak mengandung
karbonasi minimal 30
menit setelah muntah

Edukasi
 Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
 Anjurkan
memperbanyak istirahat
 Anjurkan penggunaan
teknik nonfarmakologis
untuk mengelola
muntah (mis.
biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music,
akupresur)

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
antiematik, jika perlu

KASUS 3
Klien menanyakan masalah yang sedang dihadapi. Klien tampak merasakan
bingung dengan keadaannya, klien selalu menanyakan akan masalah yang saat
ini dihadapi.

ANALISI DATA

TANDA DAN GEJALA MASALAH PENYEBAB


DS : ANSIETAS Krisis Situasional
 Klien menanyakan
masalah yang
sedang dihadapi

DO :
 Klien tampak
merasakan bingung

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA
DIAGNOSA TUJUAN (LUARAN
KEPERAWATAN TT
KEPERAWATAN KEPERAWATAN)
(INTERVENSI)
Ansietas b.d Krisis Setelah dilakukan intervensi Reduksi Ansietas
Situasional d.d Klien merasa keperawatan selama 1x24 Observasi
bingung dan menanyakan jam maka Tingkat Ansietas  Identifikasi saat tingkat
masalah yang sedang Menurun dengan kriteria ansietas berupa
dihadapi hasil: (mis.kondisi,waktu,stres
1. Verbalisasi sor)
kebingungan  Identifikasi kemampuan
Menurun mengambil keputusan
2. Verbalisasi khawatir  Monitor tanda-tanda
akibat kondisi yang ansietas (verbal dan non
dihadapi Menurun verbal)

Terapeutik
 Ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan
 Paham situasi yang
membuat ansietas
 Dengarkan dengan
penuh perhatian
 Gunakan pendeatan
yang tenang dan
meyakinkan
 Motivasi
mengidentifikasi situasi
yang memicu
kecemasan

Edukasi
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
 Latihan penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
 Latihan Teknik relaksasi

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

Terapi Relaksasi
Observasi
 Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
mengganggu
kemampuan kognitif
 Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
 Monitor respon terhadap
terapi relaksasi

Terapeutik
 Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
 Gunakan pakaian
longgar
 Gunakan nada suara
yang lembut dengan
irama lambat dan
berirama
 Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetic atau Tindakan
medis lain, jika sesuai

Edukasi
 Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis. musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi napas dalam,
relaksasi otot progesif)
 Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
 Anjurkan mengambil
posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
 Demonstasikan dan latih
teknik relaksasi (mis.
napas dalam,
peregangan, imajinasi
terbimbing)

Anda mungkin juga menyukai