Anda di halaman 1dari 19

LK KASUS

DIABETES MELITUS

KELOMPOK 14 -2B
1 2

Ani Rohmawati (222038) - Cinta Meilika


2B (222040) – 2B
ANGGOTA
3 4

Hilmi Ibrahim Wavi Izatul


(222047) – 2B (222069) – 2B
DAFTAR ISI

01 PENDAHULUAN

02 TINJAUAN KASUS

03 PENUTUP
PENDAHULUAN.
LATAR BELAKANG & TUJUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit Diabetes mellitus adalah gangguan

metabolik yang kebanyakan herediter, dengan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi

tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, yang berhubungan dengan abnormalitas

disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang

akut ataupun kronik, sebagai akibat dari disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau

kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan

gangguan primer terletak pada metabolisme menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler,

karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan dan neuropati

metabolisme lemak dan protein.


1. Untuk mengetahui pengkajian pada pasien dengan kasus diabetes melitus
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus diabetes melitus
3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada pasien dengan kasus diabetes melitus
4. Untuk mengetahui analisis jurnal yang mendukung intervensi keperawatan dalam kasus diabetes
melitus

B. Tujuan
Tinjauan Kasus

― Irene M. Pepperberg
Kasus DM

Berdasarkan pemeriksaan di dapatkan data sbb :


Tn T. umur 59 tahun TB 159 cm BB : 45
leukosit 9000ml, Hb 10,0 gr/dL, Hematokrit 38,5% Trombosit
kg, mengeluh lemas, sering lapar, sering haus, sering
215.000 ml, GDP 366/dL, ureum 30,9 mg/dl,creatin 1,55 mg/dl,
kencing, dan terdapat luka di telapak kaki kanan .
SGOT 27µ/L, SGPT 29µ/L. Keadaan umum baik, Tensi120/80
Gejala DM sejak 1,5 tahun yang lalu dan luka mmHg, nadi 94 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37,5 oC. Pola makan
muncul sebulan yang lalu, pasien tertusuk duri 2x sehari dengan makanan pokok nasi kentang, lauk pauk yang
tanaman, awalnya hanya luka kecil namun biasa di konsumsi telur, ikan lele. Pasien jarang mengkonsumsi

dibiarkan, lama-lama luka melebar dan bernanah. buah-buahan. Pasien minum sirup 3 sdm, gulapasir 4 sdm dalan 1
gelas /hari. Tidak alergi. Pasien tidak suka ngemil. Pasien
Pasien juga mengalami penurunan BB semenjak
mendapatkan suntik insulin 12 unit perhari.
sakit.
A. PENGKAJIAN
B. Analisa Data

100 %

80 %

60 %

40 %

20 %

0%
C. DIAGNOSA
Berdasarkan Prioritas Masalah :
1) Nyeri akut b.d. agen injuri fisiologis d.d. terdapat luka yang melebar dan bernanah
serta pasien mengeluh lemas
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan
menggunakan glukose d.d peningkatan kebutuhan metabolisme
3) Defisit volume cairan b.d. kehilangan volume cairan secara aktif, kegagalan
mekanisme pengaturan
4) Gangguan integritas kulit b.d neuropati perifer.
D. TUJUAN KEPERAWATAN (SLKI) DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
Diagnosa SLKI SIKI
Manajemen nyeri I.08238
1. Nyeri akut Nyeri akut Tingkat Nyeri L.08066
 Lakukan pengkajian nyeri secara
 Mampu mengontrol nyeri (tahu
berhubungan dengan agen komprehensif termasuk lokasi,
penyebab nyeri, mampu
injuri fisiologis karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
menggunakan tehnik nonfarmakologi dan faktor presipitasi
untuk mengurangi nyeri, mencari  Observasi reaksi nonverbal dari
bantuan) ketidaknyamanan
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang  Kaji kultur yang mempengaruhi respon
dengan menggunakan manajemen nyeri

nyeri  Kontrol lingkungan yang dapat

 Mampu mengenali nyeri (skala, mempengaruhi nyeri seperti suhu


ruangan, pencahayaan dan kebisingan
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Menyatakan rasa nyaman setelah
 Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri berkurang
nyeri
 Tanda vital dalam rentang normal
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
D. TUJUAN KEPERAWATAN (SLKI) DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
Diagnosa SLKI SIKI
Manajemen Nutrisi I.03119
2. Ketidakseimbangan Status Nutrisi L.03030  Monitor adanya penurunan berat
nutrisi kurang dari  Adanya peningkatan berat badan
kebutuhan tubuh  Monitor lingkungan selama makan
badan sesuai dengan usia
 Monitor mual dan muntah
 Berat badan ideal sesuai  Monitor makanan kesukaan
dengan tinggi badan  Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
 Mampu mengidentifikasi
 Monitor kalori dan intake nuntrisi
kebutuhan nutrisi  Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
D. TUJUAN KEPERAWATAN (SLKI) DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
Diagnosa SLKI SIKI
Manajemen Cairan I.03098
3. Defisit Volume Cairan Keseimbangan Cairan L.05020
 Pertahankan catatan intake dan output
berhubungan dengan  Terbebas dari edema, efusi, yang akurat
 Pasang urin kateter jika diperlukan
Kehilangan volume cairan anaskara
 Monitor hasil lab yang sesuai dengan
secara aktif, Kegagalan  Memelihara tekanan vena retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas
mekanisme pengaturan sentral, tekanan kapiler urin )
 Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
paru, output jantung dan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher,

vital sign dalam batas asites)


 Kaji lokasi dan luas edema
normal  Monitor status nutrisi
 Terbebas dari kelelahan,  Berikan diuretik sesuai interuksi
 Batasi masukan cairan pada keadaan
kecemasan atau
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130
kebingungan mEq/l
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan
 Menjelaskan indikator
D. TUJUAN KEPERAWATAN (SLKI) DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
Diagnosa SLKI SIKI

4. Gangguan integritas kulit Integritas kulit dan jaringan Perawatan integritas kulit I.11353
berhubungan dengan  Identifikasi penyebab
L.14125
neuropati perifer gangguan integritas kulit
 Kerusakan integritas
 Gunakan produk berbahan
jaringan menurun
petrolium atau minyak pada
 Nyeri menurun
kulit kering
 Perdarahan menurun  Gunakan bahan alami dan
 Kemerahan menurun hipoalergik pada kulit sensitif
 Hematoma menurun  Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit
kering
E. Analisis Jurnal

Pada kasus tersebut jurnal yang mendukung pada intervensi


keperawatan dapat dianalisis yaitu dengan memberikan hal berikut,
makukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi untuk
mengatasi permasalahan nyeri akut Memonitor kalori dan intake
nuntrisi untuk mengatasi ketidakseimbangan nutrisi. Memberikan
diuretik sesuai interuksi untuk menangani deficit volume cairan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ditinjau dari genetik, penyebab dan perjalanan penyakit, DM pada
anak dan remaja berbeda dengan DM pada orang dewasa. Diabetes mellitus
pada anak dan remaja terutama merupakan akibat kerusakan sel-sel beta
pankreas yang memproduksi insulin, sehingga suntikan insulin inerupakan
satusatunya cara pengobatan. Diabetes mellitus tipe 2 disamping kadar glukosa
tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal yang disebut resistensi insulin
Gejala klinik diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsia, lemas, berat badan
menurun, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensia (pada pria), pruritus vulvae
(pada wanita).
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai