e) Nyeri hebat dan akan merasakan nyeri pada tengah malam mejelang pagi
Tinggi karbohidrat
Rendah protein
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Diagnosa Keperawatan
2. Diagnosa
3. Intervensi 1) Nyeri kronis berhubungan dengan
4. Implementasi
5. Evaluasi gangguan metabolic ditandai dengan
pasien merintih nyeri
Ny.T Datang Ke Rumah sakit Pada tanggal 7 juli 2020 jam 10.32 didapatkan data subyektif bahwa pasien mengatakan
nyeri pada lutut sebelah kanan , pasien mengatakan nyeri terasa ngilu, susah digunakan utuk berjalan. Dan didapatkan
pula data objektif pasien tampak meringis kesakitan, kadar asam urat 12mg/dl, TD 120/80, nadi 85X/menit, suhu 36,5˚C,
dengan P: nyeri terasa jika digunakan beraktifitas secara berlebihan,dan ketika pola makan tidak dijaga Q: nyeri terasa
seperti tertusuk, R: nyeri terasa pada daerah lutut kaki kanan, S: skala nyeri 8 (berat), T: : nyeri terasa hilang timbul 2
jam, maka dari itu didapatkan diagnose keperawaatan nyeri kronis berhubungan dengan ganguan fungsi metabolic
ditandai dengan pasien merintih nyeri. Lalu pada jam 13.40 adalah data subyektif pasien tidak bisa melakukan aktivitas
jika penyakitnya kambuh,pasien mengatakan lutut sebelah kananya tersa nyeri ketika digunakan untuk bergerak, pasien
mengatakan enggan untuk melakukan pergerakan, dan didapatkan data objyektif nadi 85 kali/menit, suhu 36,5˚C RR 23
kali/menit, rentang gerak pasien menurun, sebagian aktivitas pasien tampak dibantu oleh kluarga, gerakan pasien tampak
terbatas, fisik pasien tampak lemah.
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan nyeri pada lutut sebelah kanan 1. Pasien tampak meringis kesakitan
2. Pasien mengatakan nyeri pada lutut terasa ngilu, 2. Kadar asam urat 12mg/dl
susah digunakan utuk berjalan
3. TD 120/80
3. Pasien mengatakan nyeri terasa jika digunakan
4. Nadi 85X/menit
beraktifitas secara berlebihan
5. Suhu 36,5˚C
4. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk dan nyeri
6. Skala nyeri 8 (berat)
terasa hilang timbul 2 jam
7. Pasien tampak merintih nyeri
5. Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas
jika penyakitnya kambuh 8. Rentang gerak pasien menurun
6. Pasien mengatakan lutut sebelah kananya tersa 9. Sebagian aktivitas pasien tampak dibantu oleh
nyeri ketika digunakan untuk bergerak keluarga
7. Pasien mengatakan enggan untuk melakukan 10. Gerakan pasien tampak terbatas
pergerakan
11. Fisik pasien tampak lemah.
Analisa Data
Data Subjektif : Gangguan mobilitas fisik nyeri
Data Objektif :
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
Gangguan Setelah dilakukan asuhan Dukungan Mobilisasi
Observasi
mobilitas keperawatan selama 4 x 24 jam 1.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
fisik b.d diharapkan klien mampu 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3.Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
nyeri melakukan rentan gerak aktif 4. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
dan ambulasi secara perlahan
Terapeutik
dengan kriteria hasil : 1.Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. Tongkat, kruk)
2. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
1. Klien meningkat dalam 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
aktivitas fisik.
Edukasi
2. Mengerti tujuan dari 1. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
peningkatan mobilisasi. 2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur
3. Memperagaan ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
penggunaan alat bantu
Implementasi Dan Evaluasi