Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATA PADA

PASIEN DENGAN OSTEPOROSIS


Nama Kelompok :
1.Jeni Dorince Abi
2.Kristanty Tafetin
A. DEFENISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah penyakit tulang sisitemik


yang ditandai oleh penurunan mikroarsitektur
tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan
mudah patah
B. ETIOLOGI

A.Determinan Massa Tulang


- faktor genetik
- faktor mekani
- Faktor makanan dan hormone
B. B. Determinan penurunan Massa Tulang
- Faktor genetik
- Faktor mekanis
- kalsium
- protein
- estrogen
- alkohol
C. KLASIFIKASI

Osteoporosis dibagi 2 kelompok, yaitu :


1. Osteoporosis primer
2.Osteoporosis sekunder
D. MANIFESTASI KLINIS
Osteoporosis dimanifestasikan dengan :
1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata.
2. Nyeri timbul mendadak.
3. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg
terserang.
4. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur.
5. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan
bertambah jika melakukan aktivitas.
E.PATOFISIOLOGIS
Setelah menopause, kadar hormon estrogen semakin menipis dan
kemudian tidak diproduksi lagi. Akibatnya, osteoblas pun makin
sedikit diproduksi. Terjadilah ketidakseimbangan antara
pembentukan tulang dan kerusakan tulang. Osteoklas menjadi lebih
dominan, kerusakan tulang tidak lagi bisa diimbangi dengan
pembentukan tulang. Untuk diketahui, osteoklas merusak tulang
selama 3 minggu, sedangkan pembentukan tulang membutuhkan
waktu 3 bulan. Dengan demikian, seiring bertambahnya usia
tulang-tulang semakin keropos (dimulai saat memasuki
menopause) da mudah diserang penyakit osteoporosis
F. KOMPLIKASI

Osteoporosis mengakibatkan tulang secara


progresif menjadi panas, rapuh dan mudah
patah. Osteoporosis sering mengakibatkan
fraktur. Bisa terjadi fraktur kompresi vertebra
torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum
femoris dan daerah trokhanter, dan
frakturcolles pada pergelangan tangan.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 1. Pemeriksaan radiologik
 2. Pemeriksaan densitas massa tulang
(Densitometri)
 3. Sonodensitometri
 4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
 5. Biopsi tulang dan Histomorfometri
 6. Radiologis
H. PENATALAKSANAAN
OSTEOPOROSIS
 Pengobatan:
1. Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan
yg dapat meningkatkan pembentukan tulang
adalah Na-fluorida dan steroid anabolic
2. Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang
dapat mengahambat resorbsi tulang adalah kalsium,
kalsitonin, estrogen dan difosfonat.
Pencegahan
Pencegahan sebaiknya dilakukan pada usia
pertumbuhan/dewasa muda, hal ini bertujuan:
1. Mencapai massa tulang dewasa Proses konsolidasi)
yang optimal
2. Mengatur makanan dan life style yg menjadi seseorang
tetap bugar seperti:
1) Diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari)
2) Latihan teratur setiap hari
3) Hindari : Makanan tinggi protein ,Minum alkohol,
Merokok, Minum kopi
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari
proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang
pasien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan
kesehatan dan keperawatan pasien
(Istianah, 2017).
Pengumpulan data
1. Biodata
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,
pendidikan dan alamat.
2. Riwayat keperawatan
Adanya perasaan tidak nyaman, antara lain nyeri, kekakuan
pada tangan kanan atau kiri dalam beberapa periode / waktu
sebelum klien mengetahui dan merasakan adanya perubahan
sendi
3. Pemeriksaan fisik
Inspeksi persendian untuk masing-masing sisi, amati
adanya kemerahan, pembengkakan, teraba hangat, dan
perubahan bentuk (deformitas)
- Lakukan pengukuran rentang gerak pasif pada sendi
Catat jika terjadi keterbatasan gerak sendi, krepitasi
dan jika terjadi nyeri saat sendi digerakkan
- Ukur kekuatan otot
- Kaji skala nyeri dan kapan nyeri terjadi
4. Riwayat psikososial
Penderita mungkin merasa khawatir mengalami
deformitas pada sendi-sendinya, ia juga merasakan
adanya kelemahan-kelemahan pada fungsi tubuh
5. Aktivitas/ istirahat
Nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan,
kekakuan sendi pada pagi hari. Keterbatasan
fungsional yag berpengaruh pada gaya hidup,
aktivitas istirahat dan pekerjaan.
6. Kardiovaskuler
Fenomena raynaud jari tangan/ kaki (mis, pucat
intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada
jari sebelum warna kembalu normal)
7. integritas ego
faktor stres akut/ kronis, misalnya finansial,
pekerjaan, ketidakmampuan, keputusan dan
ketidakberdayaan. Ancaman konsep diri, citra diri,
perubahan bentuk badan.
8. Makanan/cairan
Ketidakmampuan untuk mengonsumsi
makan/cairan yang adekuat. Dan menganjurkan
makanan yang mengandung vit K,E dan C
9. Higiene
Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas
perawatan pribadi secara mandiri. Ketergantungan
pada orang lain
10. Neurosensori
Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya
sensasi pada jari tangan, pembengkakan sendi
simetris.
11. Nyeri/kenyamanan
Fase akut dari nyeri (disertai/ tidak disertai
pembengkakan jaringana lunak pada sendi. Rasa
nyeri akut dan kekakuan pada pagi hari
12. Keamanan
Kulit mengkilat, tegang. Kesulitan dalam
menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga,
kekeringan pada mata dan memnran mukosa
13. Interaksi sosial
Kerusakan interaksi dengan kelurga/orang lain,
perubahan perans
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri akut berhubungan dengan agen


pencedera fisiologi (D.0077)
C. INTERVENSI
No. Diagnosa SLKI SIKI

1. Nyeri akut (D.0077) Luaran utama (L.08066) Intervensi utama (I.08238)


Subjektif : Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
Mengeluh nyeri Setelah dilakukan 3x24 jam 1. Identifikasi lokasi,
tindakan asuhan keperawatan karakteristik, durasi, frekuensi,
Objektif : diharapkan klien dapat : kualitas, dan intensitas nyeri
Tampak meringis sulit tidur 1. Frekuensi nyeri berkurang 2. Identifikasi skala nyeri
gelisah 2. Kesulitan tidur cukup 3. Identifikasi respon nyeri otot
menurun non-verbal
Gejala dan tanda minor 3. Ekspresi wajah saat nyeri 4. Identifikasi pengetahuan dan
subjektif : menurun keyakinan tentang nyeri
Tidak bersedia
No. Diagnosa SLKI SIKI

Objektif : Luaran Tambahan (L.08063) 5. Ajarkan teknik nn-


Berfokus pada diri sendiri, Kontrol nyeri farmakologis (mis. Terapi pijat,
proses berfikir Setelah dilakukan 3x24 jam kompres dingin/hangat) untuk
terganggu ,nafsu makan tindakan asuhan keperawatan mengurangi nyeri
berubah diharapkan klien dapat : 6. Jelaskan penyebab, peride,
1. Keluhan nyeri pada klien dan pemicu nyeri
Kondisi klinis terkait : menurun 7. Kolaborasi pemberian
Kondisi pembedahan 2. Klien melaporkan nyeri analgetik, jika perlu
Cedera traumatis terkontrol meningkat
Infeksi 3. Kemampuan menggunakan
Sindrom koroner akut teknik non-farmakologis menurun
glaukoma
D. IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan pelaksanaan tindakan yang


sudah direncanakan dengan tujuan kebutuhan pasien
terpenuhi secara optimal dalam rencana keperawatan.
Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri
(independent), saling ketergantungan/kolaborasi, dan
tindakan/ ketergantungan (dependent) (Tartowo &
Wartonah,2015).
E. EVALUASI

Mendapatkan peredaan nyeri


• Mengalami redanya nyeri saat beristirahat
• Mengalami ketidaknyamanan minimal
selama aktivitas kehidupan sehari-hari
• Menunjukkan berkurangnya nyeri tekan pada
tempat fraktur
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai