Disusun Oleh:
KELOMPOK V
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan berkatNya, laporan hasil diskusi Problem Based Learning (PBL)
ini dapat terselesaikan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Rifa’atul Mahmudah, S.Kep., Ns., MSN selaku dosen pembimbing dalam diskusi
PBL ini, sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang ikut serta dalam
lancarnya pembuatan laporan hasil PBL ini.
Dalam diskusi kali ini, penulis membahas mengenai kasus seorang laki
laki usia 21 tahun, dirawat diruang orthopedi dengan keluhan nyeri pasca operasi
pengangkatan tumor. Hal ini sungguh sang penting mengingat penderita osteo
condroma yang langka.
Kelompok V
LATAR BELAKANG
JUMP 1 : KASUS
A. Anamnesa
1) Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan bekas luka post op
P : Luka operasi
Q : Saat diam dan beraktifvitas
R : Kaki sebelah kanan
S : Skala nyeri 6
T : Menetap
2) Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah memiliki benjolan sejak
kecil dibagian bahu kiri, keluarga menganggap hanya benjolan biasa.
Setelah sekian lama benjolan semakin banyak. Pada bulan November 2021
pasien ingin melakukan vaksin disekolah tetapi perawat melihat adanya
benjolan dibahu sebelah kiri pasien disarankan untuk melakukan
pemeriksaan dipuskesmas. Setelah dilakukan pemeriksaan pihak
puskesmas melakukan rujukan ke RSUD Ulin untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Pada tanggal 15 November 2021 pasien melakukan
pemeriksaan di poli klinik Orthopedi dan disarankan rawat inap. Setelah
rawat inap pasien dilakukan pemeriksaanlebih lanjut dan di diagnosa Osteo
Kondroma.
3) Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di Rs dengan penyakit
yang sama dan dilakukan operasi di scapula dan femur.
4) Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti yang diderita pasien saat ini dan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti Hipertensi,Daiabetes Melitus, dll dan tidak memiliki
riwayat penyakit menular seperti TB,Hepatitis dan penyakit menular laiinya.
5) Riwayat pekerjaan dan kebiasaan :
Pasien seorang pelajar SMA dan belum bekerja
B. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Tampak sakit sedang
BP : 120/80 mmHg
P : 82 x/m teraba kuat
RR : 22 x/m
T : 36, 9
SpO2 : 96% tanpa O2
Kesadaran compos mentis, GCS 456
TB 160 cm, BB 42 kg
JUMP 2 : HYPOTESIS
Pertumbuhan abnormal
osteosit dan kondrosit
Defisit tulang
Tumor membesar
Pergerakan yang Ada perasaan malu
menekan jaringan
saraf terbatas
GANGGUAN GANGGUAN
Menimbulkan rasa sakit CITRA TUBUH
MOBILITAS
FISIK
NYERI
JUMP 3 : PERENCANAAN
No
SDKI SLKI SIKI
.
1. Label : Nyeri akut b.d pasca Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
Op selama 3x24 jam diharapkan Mobilitas Observasi
Fisik Meningkat dengan Kriteria Hasil: 1. Identifikasi skala nyeri
Tingkat Nyeri (L.08066) 2. Identifikasi respons nyeri non verbal
1. Keluhan nyeri menurun 3. Monitor efek samping penggunaan
2. Ketegangan otot menurun Terapeutik
3. Frekuensi nadi membaik 1. Berikan teknik non farmakologis untuk
4. Nafsu makan membaik mengurangi rasa nyeri
5. Pola tidur membaik 2. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebeb, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
1. Kolborasi pemberian analgetik, jika
perlu
JUMP 4 : PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Kata sulit:
1) osteochondroma : merupakan tumor tulang jinak yang kebanyakan
berkembang pada anak anak dan remaja
2) osteoid osteoma : adalah tumor tulang jinak yang sering ditemukan pada
tulang panjang
3) osteoblastoma : kanker yang bersarang di tulang belakang
B. Kata kunci
1) laki laki usia 21 tahun
2) keluhan nyeri pasca post op
3) tampak terdapat 2 luka jahitan pada tibia dan fibula
C. Pertanyaan
1) Penyebab dari osteochondroma ?
2) Sebutkan alasan mengapa osteochondroma biasanya ditemukan pada
usia 10 - 20 tahun ?
3) penyebab dari osteochondroma?
4) 4)klasifikasi apa saja dari osteochondroma ?
5) komplikasi dari osteochondroma ?
6) penalataksanaan apa yang dapat dilakukan pada pasien
osteochondroma?
JUMP 6 : (Jawaban Analisis Pertanyaan dan kata kunci)
A. Kata sulit:
1) Osteochondroma : merupakan tumor tulang jinak yang kebanyakan
berkembang pada anak anak dan remaja
2) osteoid osteoma : adalah tumor tulang jinak yang sering ditemukan
pada tulang Panjang
3) osteoblastoma : kanker yang bersarang di tulang belakang
4) Condro sarcoma: merupakan salah jenis kanker ganas yang dapat
menyerang tubuh.
B. Pertanyaan:
1) penyebab dari osteochondroma ?
Jawab:Tumor osteochondroma tunggal dan ganda ini disebabkan oleh
mutasi pada dua gen. Khususnya mutasi kuman pada gen EXT1 dan
EXT2. Gen ini terletak pada kromosom 8 dan 11. Sayangnya, bagaimana
cacat gen ini terjadi masih kurang dipahami.
2) sebutkan alasan mengapa osteochondroma biasanya ditemukan pada usia
10 - 20 tahun ?
Jawab:
Pertumbuhan osteochondroma berawal pada masa bayi dan biasanya
pertama kali terlihat pada usia 6−20 tahun, sehingga penyakit ini lebih
sering terdiagnosis pada usia dekade kedua dan ketiga. Namun, apabila
terjadi di atas usia 50 tahun maka dapat dicurigai merupakan kondisi
sekunder, seperti penyakit Paget tulang, infark tulang, atau akibat tindakan
radiasi sebelumnya
3) Klasifikasi apa saja dari osteochondroma ?
Jawab:
Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel.
1. Primer
2. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)
Jinak :
Osteoblastoma
Osteoid Osteoma
Parosteal Osteosarkoma, Osteoma
Ganas : Osteosarkoma
3. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)
Jinak :
Kondroblastoma
Kondromiksoid Fibroma
Enkondroma
Osteochondroma
Ganas :
Kondrosarkoma
4. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)
Jinak : - Non Ossifying Fibroma
Ganas : - Fibrosarkoma
5. Tumor sumsum tulang (Myelogenik)
Ganas :
Multiple Myelom
Sarkoma Ewing
Sarkoma Sel Retikulum
6. Tumor lain-lain
Jinak : Giant cell tumor
Ganas : Adamantinoma dan Kordoma
7. Sekunder/Metastatik
Tumor Tulang Metastatik merupakan tumor tulang yang berasal dari
tumor di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang.
4) Komplikasi dari osteochondroma ?
Jawab:
1. Penekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea)
2. Penekanan pada pembuluh darah, menimbulkan pseudo aneurisma
pada a.poplitea dan a.femoralis
3. Penekanan tulang sekitar
4. Fraktur patologis
5. Inflamasi bursa pada daerah lesi
5) Penalataksanaan apa yang dapat dilakukan pada pasien osteochondroma?
Jawab:
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi
pengangkatan tumor
JUMP 7 : TINJAUAN TEORITIS
LAPORAN PENDAHULUAN
OSTEOCHONDROMA
A. Definisi
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan
tulang yang tidak normal (Wong. 2003: 595).
Osteokondroma adalah tumor jinak tulang dengan penampakan adanya
penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostoksis yang muncul dari
metasfisis, penonjolan tulang ini ditutupi oleh cartilago hialin. Tonjolan ini
menyebabkan suatu pembengkakan atau gumpalan dan mirip seperti
kembang kol (cauliflower appeareance). Tumor ini berasal dari komponen
tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan (chondrosit). (Sjamjuhidayat &
Wim de Jong. 2005.) Osteokondroma (Eksostosis Osteokartilaginous)
merupakan tumor tulang jinak yang paling sering ditemukan. Biasanya
menyerang usia 10-20 tahun. Tumor ini tumbuh pada permukaan tulang
sebagai benjolan yang keras. Penderita dapat memiliki satu atau beberapa
benjolan. (Meyer WH; 1998; Osteosarcoma : Clinical features and Evolving
Surgical and Chemotheraputic Strategies).
Osteochondroma merupakan tumor yang bersifat jinak, berasal dari
komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan (kondrosit). Tumor ini
sering mengenai tulang panjang di daerah metafisis terutama di daerah
sekitar lutut. Tumor ini terutama ditemukan pada remaja yang
pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda. Lokasi osteochondroma
biasanya pada daerah metafisis tulang panjang terutama disekitar sendi lutut
(articulatio genu), khususnya femur distal, tibia proksimal dan humerus
proksimal. Juga dapat ditemukan pada tulang scapula dan ilium. (Rasjad,
Choiruddin. 2003)
B. Etiologi
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini,
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-
Fos dapat meningkatkan kejadian tumor tulang.
1. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi
2. Keturunan
3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget
(akibat pajanan radiasi ), (Smeltzer. 2001).
C. Klasifikasi
Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel.
1. Primer
2. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)
Jinak : - Osteoid Osteoma
- Osteoblastoma
- Parosteal Osteosarkoma, Osteoma
Ganas: - Osteosarkoma
3. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)
Jinak : - Kondroblastoma
- Kondromiksoid Fibroma
- Enkondroma
- Osteochondroma
Ganas : - Kondrosarkoma
4. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)
Jinak : - Non Ossifying Fibroma
Ganas : - Fibrosarkoma
5. Tumor sumsum tulang (Myelogenik)
Ganas : - Multiple Myeloma
- Sarkoma Ewing
- Sarkoma Sel Retikulum
6. Tumor lain-lain
Jinak : - Giant cell tumor
Ganas : - Adamantinoma
- Kordoma
7. Sekunder/Metastatik
Tumor Tulang Metastatik merupakan tumor tulang yang berasal dari tumor
di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang.
D. Manifestasi Klinis
Tumor ini tidak memberikan gejala sehingga sering ditemukan secara
kebetulan, namun terabanya benjolan yang tumbuh dengan sangat lama dan
membesar.
1. Bila tumor ini menekan jaringan saraf atau pembuluh darah akan
menimbulkan rasa sakit. Dapat juga rasa sakit ditimbulkan oleh fraktur
patologis pada tangkai tumor, terutama pada bagian tangkai tipis. Kadang
bursa dapat tumbuh diatas tumor (bursa exotica)
2. Bila mengalami inflamasi pasien dapat mengeluh bengkak dan sakit.
Apabila timbul rasa sakit tanpa adanya fraktur,bursitis, atau penekanan
pada saraf dan tumor terus tumbuh setelah lempeng epifisis menutup maka
harus dicurigai adanya keganasan.
3. Osteokondroma dapat menyebabkan timbulnya pseudo aneurisma
terutama pada a.poplitea dan a.femoralis disebabkan karena fraktur pada
tangkai tumor di daerah distal femur atau proximal tibia.
4. Osteokondroma yang besar pada kolumna vertebralis dapat menyebabkan
angulasi kyfosis danmenimbulkan gejala spondylolitesis. Pada herediter
multipel exositosis keluhan dapat berupa massa yang multipel dan tidak
nyeri dekat persendian.
E. Patofisiologi
Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel-sel tulang (osteosit)
dan sel-sel tulang rawan (kondrosit) di metafisis. Pertumbuhan abnormal
iniawalnya hanya akan menimbulkan gambaran pembesaran tulang dengan
korteks dan spongiosa yang masih utuh. Jika tumor semakin membesar maka
akan tampak sebagai benjolan menyerupai bunga kol dengan komponen
osteosit sebagai batangnya dan komponen kondrosit sebagai
bunganya. Tumor akan tumbuh dari metafisis, tetapi adanya pertumbuhan
tulang yang semakin memanjang maka makin lama tumor akan mengarah ke
diafisis tulang. Pertumbuhan ini membawa ke bentuk klasik “coat hanger”
variasi dari osteokondroma yang mengarah menjauhi sendi terdekat.
F. Pathway
Pertumbuhan abnormal
osteosit dan kondrosit
Defisit tulang
GANGGUAN
GANGGUAN
Menimbulkan rasa sakit CITRA TUBUH
MOBILITAS
FISIK
NYERI
A. Komplikasi
1. Penekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea)
2. Penekanan pada pembuluh darah, menimbulkan pseudo aneurisma pada
a.poplitea dan a.femoralis
3. Penekanan tulang sekitar
4. Fraktur patologis
5. Inflamasi bursa pada daerah lesi
B. Pemeriksaan diagnostik
1. CT-Scan
2. MRI
3. Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. Biopsi harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi
setelah eksesi tumor. (Rasjad, 2003).
C. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi
pengangkatan tumor
a. Pembedahan
Pembedahan osteochondroma terutama pada kasus yang bergejala.
Tindakan harus dilakukan dengan mengangkat seluruh lesi disertai
jaringan tulang rawan dan perikondrium untuk mencegah risiko
rekurensi. Diseksi dilakukan hingga mencapai batas dasar lesi dan
korteks dari tulang dasar.
l. Lengan-Lengan Tungkai :
Ekstemitas atas dan bawah : Biasanya kekuatan otot berkurang.
Rentang gerak pada ekstremitas pasien menjadi terbatas karena
adanya masa,nyeri, atau fraktur patologis, biasanya terabanya
benjolan atau masa pada daerah sekitar tulang.
m. Sistem Persyarafan :
Biasanya kelemahan otot dan penurunan kekuatan
E. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d agen cedera fisik (D.0077)
2. Gangguan Mobilitas b.d proses pasca pembedahan (D.0054)
3. Gangguan citra tubuh b.d proses penyakit (D.0083)
F. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan 1x12 jam diharapkan Tingkat nyeri Menurun Observasi:
dengan Agen dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
cedera fisik Tingkat Nyeri (L.08066) nyeri
(D.0077) 1. Keluhan nyeri menurun (5) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun (5) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
3. Gelisah menurun (5). 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Ketegangan otot menurun (5) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
5. Frekuensi nadi membaik (5) 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
6. Pola nafas membaik (dari 2 (5) 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
7. TD meningkat (5) 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan nalgetic
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005
Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005