Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMBERIAN NUTRISI POST OPERASI

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah Program


Profesi Ners

Disusun Oleh:
KELOMPOK V

Devi Cahyana, S. Kep NIM: 11194692110095


Haniah, S. Kep NIM: 11194692010102
Irfani Fikri, S. Kep NIM: 11194692110104
Normaliyanti, S. Kep NIM: 11194692110115

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELOMPOK :5

ANGGOTA KELOMPOK : 1. Devi Cahyana

2. Haniah

3. Irfani Fikri

4. Normaliyanti

Banjarmasin, Februari 2022

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik(PK) Preseptor Akademik (PA)

Suci Kurniya S.Kep., Ns Onieqie Ayu Dhea Manto, Ns.,M.Kep


NIP.198709142014022004
NIK.1166012014063
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELOMPOK :5

ANGGOTA KELOMPOK : 1. Devi Cahyana

2. Haniah

3. Irfani Fikri

4. Normaliyanti

Banjarmasin, Februari 2022

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik(PK) Preseptor Akademik (PA)

Suci Kurniya S.Kep., Ns Onieqie Ayu Dhea Manto, Ns.,M.Kep


NIP.198709142014022004 NIK.1166012014063

Mengetahui,

Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166102012053
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMBERIAN NUTRISI POST OPERASI

Pokok Bahasan : Nutrisi Post Operasi


Sub Pokok : Definisi, tujuan, jenis nutrisi, dan takaran nutrisi
Bahasan
Sasaran : Pasien dan keluarga
Target : Sasaran memahami dan melaksanakansemua materi

penyuluhan dengan baik


Hari/Tanggal : 05-02-2022
Waktu : 09-00 sd Selesai
Tempat : Ruang Bedah Umum

A. Latar Belakang

Tingginya angka kurang gizi pada pasien yang


dirawat di bagian bedah adalah karena kurangnya perhatian
terhadap status gizi pasien yang memerlukan tindakan
bedah, sepsis sering terjadi setelah seminggu perawatan,
dan sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir
dengan kematian (Widayanti, Effendy, dan Akhmadi, 2012).
Faktor asupan nutrisi, nutrisi yang sangat diperlukan antara
lain terutama protein dan kalori untuk membantu proses
penyembuhan luka adalah sekitar 1,2-2 g/kg/hari. Diet tinggi
protein dan kalori harus tetap dipertahankan selama masa
penyembuhan. Pembentukan jaringan akan sangat optimal
bila kebutuhan nutrisi terutama protein terpenuhi (Moya,
2008).

Oleh karena itu, pendekatan perawat melalui edukasi


dapat membantu pasien post operasi menerima kedaannya
dan meningkatkan asupan makanan setelah pembedahan
selama di rumah sakit. Karena pasien pasca operasi masih
membutuhkan banyaknya masukan asupan protein dan
kalori. Dengan perawat sebagai edukator atau pemberi
pendidikan kesehatan bagi pasien pasca operasi tentang
manfaat dari nutrisi yang akan berpengaruh dalam
meminimalkan hari rawat inap pasien, meminimalkan
terjadinya malnutrisi pasien pasca operasi, serta nutrisi
juga bermanfaat dalam meningkatkan proses
penyembuhan luka insisi pasien pasca operasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian
nutrisi post operasi selama 30 menit, klien dan keluarga
dapat memahami secara mandiri mengenai pemberian
nutrisi post operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian
nutrisi post operasi selama 30 menit, klien dan keluarga
dapat menjelaskan dan mempraktekkan:
a. Pengertian pemberian nutrisi post operasi
b. Tujuan pemberian nutrisi post operasi
c. Jenis pemberian nutrisi post operasi
d.
C. Materi (terlampir)
D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 5 menit
a. Menjawab salam
a. Memberi salam
b. Menjawab
b. Memberi pertanyaan apresiasi
pertanyaan
c. Menjelaskan pokok bahasan
c. Menyimak
d. Menjelaskan tujuan
d. Menyimak
2. Kegiatan Inti 20
menit a. Menyimak
a. Memberikan penjelasan
tentang pemberian nutrisi
post operasi
b. Bertanya
b. Memberikan kesempatan
c. Memperhatikan
untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 5 menit
a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama
peserta
b. Menjawab
b. Memberikan evaluasi
pertanyaan
secara lisan
c. Memberikan salam penutup c. Menjawab salam

E. Metode
Metode yang digunakan:
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
Media yang digunakan, yaitu:
3. Leaflet
4. Poster

G. Setting

Tn.M
: Tn. A

: Pemateri

H. Struktur Kepanitian
Pemateri : Normaliyanti
Fasilitator : Haniah
Observasi : Devi Cahyana
Dokumentasi : Irfani Fikri

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur (persiapan)
- Tempat dan alat sudah tersedia.
- Penyuluh menguasai isi materi penyuluhan yang akan
disampaikan kepada audien.
- Audien yang hadir dalam kegiatan penyuluhan
90% dari keseluruhan yang diundang.
2. Evaluasi proses (keaktifan peserta)
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi Hasil (capaian pembelajaran)
a. Audien yang hadir dalam kegiatan penyuluhan
90% dari keseluruhan yang diundang.
b. Audien bisa menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh penyuluh.
c. Pertanyaan:
1. Apakah pengertian pemberian nutrisi post operasi?
2. Apakah tujuan pemberian nutrisi post operasi?
3. Jenis-jenis nutrisi yang dapat diberikan post operasi?
LAMPIRAN
DIET NUTRISI PASIEN POST OPERASI

A. DEFISINI
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai
gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan
kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet pasca operasi adalah makanan yang diberikan
kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan
makanan sesudah pembedahan tergantung pada jenis
pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).

B. TUJUAN DIET DAN POST OPERASI


Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi
tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien post-
operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien
untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi
nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari
atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi
setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah
lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan
kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan
meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C.
Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan
agar status gizi pasien segera kembali normal untuk
mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya
tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat
gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)

C. JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK


PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan
fungsi tubuh. Nutrien terdiri dari beberapa, diantaranya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen
karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas:
a. Karbohidrat sederhana (gula): bisa berupa
monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh
sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah
polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari
tumbuh- tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh
dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori
tetapi dapat meningkatkan volume feses.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-
75% dari kebutuhan energi total atau sekitar ± ¾ porsi
nasi dalam satu piring.
2. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan


pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein
berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi,
domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein
nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya
buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-
bijian.

Protein merupakan konstituen penting pada


semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk
melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama
proses metabolisme yang normal dan proses
pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.

c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-


protein yang baru dengan fungsi khusus dalam
tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d. Protein sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari


kebutuhan energi total atau sekitar ± 1/8 bagian dari
satu porsi makan dalam satu piring terdiri dari satu butir
telur ayam dan satu sendok sayur hijau (kangkung,
bayam, dan lain-lain).

3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan.
Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan
asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :

a. Sebagai sumber energi: merupakan sumber


energi yang dipadatkan dengan memberikan 9
kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.

c. Perlindungan.

d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah


kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu
pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa
lapar kembali segera setelah makan.

4. Vitamin

Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk


oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.

Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut


dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).

Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:


a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat
bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel
tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A
akan menderita rabun senja serta gangguan
pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap
infeksi. Sumber vitamin A antara lain: susu, telur,
hati ayam, dan hati sapi.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan
membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin
B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks)
membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit
dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan
sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks
membantu mencegah kelambatan pertumbuhan,
anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf,
dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung
vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu
misalnya: B1 dari kacang buncis; B12 dari daging,
ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk
dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan
vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia
dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu
anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat
digunakan tubuh.
Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi.
Mereka yang kekurangan vitamin C bisa
menderita kelemahan tulang, anemia, dan
gangguan kesehatan lainnya misalnya sariawan.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri
vitamin D, bahkan pada sejumlah anak,
kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting
karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah
sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu
yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak
produk susu olahan yang digemari anak-anak
justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung
vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D
lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak
yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang
melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

5. Mineral dan Air

Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal


sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian
sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral yaitu:

a. Konstituen tulang dan gigi, contoh : calsium,


magnesium, fosfor.

b. Pembentukan garam-garam yang larut dan


mengendalikan komposisi cairan tubuh, contoh Na,
Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa tersusun dari
mineral. Air merupakan zat paling mendasar yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia
terdiri dari atas 50-70% air. Orang dewasa asupan
air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas
optimum.
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup,
maka yang paling penting untuk penyembuhan luka
adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya adalah karena Protein dan vitamin C
sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya
peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi
dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Heri (2013) :
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani.
Contoh nabati yaitu tempe, tahu, kacang-
kacangan dan lain-lain. Contoh protein hewani,
hati, telur, ayam, udang dan lain-lain.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk,
jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun
singkong dan lain-lain.

D. SYARAT DIET
Berikut ini adalah syarat-syarat diet yang disarankan pada
pasien paska operasi yaitu:
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat
gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan
penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam,
dan lain-lain)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai
dengan kemampuan
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan
secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak,
dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap
tergantung pada macam pembedahan dan keadaan
pasien.

E. TIPS PERAWATAN PASCA OPERASI


Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu
diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Rizky (2013):
1.Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein
dan vitamin C.
2.Bila mual:

a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering

b. Sajikan ketika masih hangat

c. Sebelum makan, minum air hangat

d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam

Secara umum untuk mempercepat proses penyembuhan


dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita
perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah ini:

1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk,


sayur, susu, buah.

2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi,


seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya.

3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.

4. Usahakan cukup istirahat.

5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas


seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.

7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi


dan pemeriksaan kondisi tubuh.

8. Minum obat sesuai anjuran dokter.


DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2012, Penuntun Diet Edisi Baru, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2010, Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, EGC, Jakarta.

Putri, M., dan Sari, R., 2014, Gizi dan Terapi Diet, Farmedia, Jakarta.

Said, S., 2013, Gizi dan Penyembuhan Luka, Indonesia Academic


Publishing, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai