Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN OSTEOPOROSIS

KELOMPOK 3
PENGERTIAN

Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang


akibat penurunan masa tulang. Penurunan masa tulang
tersebut disebabkan oleh kecepatan resorpsi tulang yang lebih
besar dari kecepatan pembentukan tulang. Secara berangsur-
angsur, tulang menjadi rapuh dan mudah patah, bahkan oleh
tekananan ringan sekalipun Osteoporosis yang paling sering
terjadi adalah pada patah tulang vertebra ( tulang punggung ),
tulang leher (femur), dan tulang gelang tangan.
Tanda dan gejala
Menurut Lukman ( 2009 ) adalah, sebagai berikut :
1. Kepadatan tulang berkurang secara perlahan
2. Tulang menjadi kolabs atau hancur
3. Terjadinya nyeri dibagian punggung dan tulang
4. Akan terbentuknya kelengkungan yang abnormal dari tulang
belakang
5. Tulang lainnya bisa patah yang paling serius adalah patah
tulang panggul
6. Ketegangan otot dan rasa sakit
PATOFISIOLOGI
Abnormalitas pada proses remodeling tulang dimana resorpsi
tulang melebihi formasi tulang menyebabkan hilangnya masa
tulang. Mineralisasi tulang tetap terjadi. Remodeling tulang
digambarkan dengan keseimbangan fungsi osteoblas dan
osteoklas. Meskipun pertumbuhan terhenti, remodeling tulang
berlanjut. Proses dinamis ini meliputi reseorpsi pada satu
permukaan tulang dan deposisi pembentukan tulang pada tempat
yang berlawanan. Hal ini dipengaruhi oleh beban berat badan dan
gravitasi, sama halnya dengan masalah seperti penyakit sistemik
Pathway
Faktor usia, jenis Melemahnya daya serap sel terhadap Merokok, alkohol, kopi, defisiensi
kelamin, keturunan kalsium dari darah ke tulang. peningkatan vitamin dan gizi, gaya hidup
pengeluaran kalsium bersam urine. Tidak (imobilitas), anoreksia nervosa
tercapainya masa tulang yang maksimal. dan penggunaan obat - obatan

Penyerapan tulang lebih


banyak daripada pembentukan
baru

Penurunan masa
tulang

Osteoporosis
Penatalaksanaan Osteoporosis
Menurut Purwanto (2016) penatalaksanaan osteoporosis adalah sebagai berikut.
1. Medis
a. Pengobatan
1) Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yang dapat meningkatkan pembentukan tulang
adalah Na-fluorida dan steroid anabolik
2) Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang dapat menghambat resorbsi tulang adalah kalsium,
kalsitonin, estrogen dan difosfonat
b. Pencegahan
1) Diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari)
2) Latihan teratur setiap hari
3) Hindari makanan tinggi protein, minuman alkohol, merokok, minum kopi, minuman antasida yang
mengandung aluminium
2. Keperawatan
1) Membantu klien mengurangi nyeri
2) Membantu klien dalam mobilitas
3) Memberikan informasi tentang penyakit yang diderita kepada klien
4) Memfasilitasi klien dalam beraktivitas agar tidak terjadi cidera
KOMPLIKASI
Menurut Sunaryo (2014) komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
osteoporosis sebagai berikut.
1. Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung
menahun. Kolaps terjadi karena cedera ringan yang biasanya
menimbulkan nyeri secara tiba-tiba bagian punggung.
2. Patah Tulang panggul yang diakibatkan oleh benturan ringan
atau jatuh
3. Patah tulang pada kradius tepat di atas pergelangan tangan.
PENGKAJIAN
1. Identifikasi Biodata pasien
2. Identifikasi Riwayat Keperawatan
a. Rasa nyeri pada tulang punggung bagian bawah, leher, dan pinggang
b. Penurunan berat badan
c. Usia, umumnya di atas 45 tahun.
3. Pemeriksaan fisik
a. Lakukan penekanan pada tulang punggung untuk mengidentifikasi nyeri tekan atau
nyeri pergerakan.
b. Periksa mobilitas pasien.
c. Amati posisi pasien, apakah tampak membungkuk atau tidak.
4. Riwayat Psikososial Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita Perlu mengkaji
masalah psikologis yang timbul akibat proses penuaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera Biologis : fraktur dan
spasme otot
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Gangguan
Muskuloskeletal
3. Risiko terhadap cidera : fraktur berhubungan dengan tulang
osteoporosis
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses osteoporosis dan
program terapi
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3 x Manajemen Nyeri (1400) 1. Mengkaji peningkatan
dengan agen cedera 24 jam diharapkan nyeri akut 1. Monitor Tanda-tanda tekanan darah, suhu, nadi,
biologis. dapat diatasi dengan kriteria vital nafas, suhu untuk
hasil : 2. Kaji nyeri secara menentukan nyeri
Tingkat Nyeri (2102) komprehensif 2. Dengan mengkaji nyeri
1. Mengetahui ekspresi nyeri 3. Ajarkan terapi secara komprehensif dapat
wajah relaksasi nafas dalam mengetahui skala nyeri
2. Frekuensi nafas dalam dan genggam jari. pasien
batas normal 4. Kolaborasi pemberian 3. Relaksasi nafas dalam
3. Pasien dapat beristirahat obat analgetik membantu pasien
Kontrol Nyeri (1605) menurunkan rasa nyeri.
1. Mengenali kapan nyeri 4. . Manajemen pemberian
terjadi obat analgesik membantu
2. Menggunakan tindakan mengurangi rasa nyeri.
pengurangan nyeri tanpa
analgesic
NO Diagnosa
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan asuhan Peningkatan 1. Mengetahui adanya gangguan
Mekanika Tubuh 0140
fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 jam pada perubahan postur tubuh.
1. Monitor perbaikan
dengan Gangguan diharapakan masalah hambatan postur tubuh. 2. Latihan postur tubuh dapat
Muskuloskeletal mobilitas fisik dapat teratasi 2. Bantu pasien untuk digunakan untuk melatihan
mengidentifikasi
dengan kriteria hasil : gerakan otot dan sendi.
latihan postur tubuh
Pergerakan 0208 yang sesuai. 3. Edukasi pasien tentang
3. Edukasi pasien pentingnya postur (tubuh yang
1. Keseimbangan tidak tentang pentingnya
postur (tubuh yang benar) dapat digunakan
terganggu
benar). sebagai pencegah kelelahan.
2. Gerakan sendi otot tidak 4. Kolaborasi dengan
fisioterapis. 4. Kolaborasi dengan fisioterapis
terganggu
dapat digunakan dalam
3. Dapat bergerak dengan
mengembangkan peningkatan
mudah
mekanika tubuh
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
3. Risiko terhadap Setelah dilakukan asuhan Pencegahan jatuh 6490 1. Mengetahui riwayat jatuh
cidera : fraktur keperawatan selama 3x24 1. Kaji ulang riwayat individu terdahulu mengenai pasien
berhubungan jam diharapkan masalah yang memiliki
2. Ambulasi yang dilakukan
dengan tulang resiko cidera dapat teratasi ketidakseimbangan.
secara tergesa-gesa dapat
osteoporosis dengan criteria hasil : 2. Kolaborasi dengan anggota
menyebabkan terjadinya resiko
tim kesehatan yang lain.
Kontrol Resiko 1902 jatuh.
Manajemen lingkungan
1. Klien mampu 3. Kolaborasi dengan anggota tim
keselamatan 6486
mengidentifikasi faktor- kesehatan lainnya digunakan
faktor yang dapat 1. Ajarkan pentingnya diet meminimalkan efek samping
meningkatkan untuk mencegah dari pengobatan yang
kemungkinan terjadinya osteoporosis. berkonstribusi pada kejadian
cedera. 2. jatuh dengan pasien dan jatuh.
keluarga.
2. Klien mampu 4. Diet kalsium untuk
menerapkan instruksi 3. Bantu ambulasi mempertahankan kalsium
yang dapat mencegah serum, mencegah bertambahnya
terjadinya cedera. kehilangan tulang.
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
4. Kurang Setelah dilakukan asuhan Pendidikan Kesehatan 5510 1. Merumuskan tujuan dari
pengetahuan keperawatan 1x24 jam 1. Rumuskan tujuan dalam program dapat
berhubungan diharapkan masalah kurang program pendidikan kesehatan mempermudah dalam
dengan kondisi pengetahuan teratasi dengan 2. Ajarkan pada klien tentang pelaksanaan asuhan
criteria hasil : faktor yang mempengaruhi
klinis yang baru keperawatan.
terjadinya osteoporosis.
dihadapi oleh Pengetahuan : Pencegahan Jatuh 3. Anjurkan pada pasien untuk 2. Hal ini dapat meningkatkan
klien : manajemen 1828 tetap mengkonsumsi kalsium, pengetahauan
osteoporosis vitamin D, sinar matahari, dan 3. Mengkonsumsi kalsium,
1. Pasien mampu mengetahui
tanda dan gejala osteoporosis. latihan yang memadai. vitamin D, sinar matahari,
4. Anjurkan latihan aktivitas fisik. dan latihan yang memadai
2. Pasien memahami faktor - dapat meminimalkan efek
5. Berkolaborasi dengan anggota
faktor penyebab dan faktor ang osteoporosis.
tim kesehatan yang lain untuk
berkonstribusi.
meminimalkan efek samping 4. Dapat meningkatkan
3. Pasien mengetahui stategi lain dari pengobatan yang kepadatan tulang dan
untuk mencegah jatuh. berkonstribusi pada kejadian mencegah keparahan
jatuh. penyakit.
4. Pasien mengetahui manfaat
terpapar sinar matahari sebagai 5. meminimalkan efek samping
sumber vitamin D. lain dari pengobatan yang
berkonstribusi pada kejadian
jatuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai