ARTRITIS
ISS 6
PENGERTIAN
Pemeriksaan
radiologi
Pemeriksaan Aspirasi
laboratorium cairan sinovial
PENATALAKSAAN
Farmakologi
1. Pemberian obat anti inflamasi NSAID
2. Glukokortikoid
3. Terapi DMARD’S
4. Analgesik
PENATALAKSAAN
Non-Farmakologi
1. Kompres
2. Massage
3. Aromatherapi
01
ASUHAN
KEPERAWAT
AN
KASUS
Perempuan usia 58 tahun dirawat di RS dengan diagnosis medis
rhematoid arthritis. Pasien mengeluh nyeri sendi, sendi membengkak,
sendi kemerahan, terasa hangat, dan kaku, terutama di pagi hari atau
setelah lama tidak digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik: nyeri dan
bengkak pada kedua tangan dan kaki, tubuh terasa lelah dan lemah,
hilang nafsu makan, berat badan menurun dan demam ringan. Hasil
pemeriksaan fisik: TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 88 kali/menit, dan
frekuensi napas 24 kali/menit. Pemeriksaan lab: leukosit 17.000
µm/mL, LED = 30 mm/jam, pemeriksaan serologi rheumatoid factor
(RF) (+), dan anti cyclic citrullinated antibody (ACPA) (+).
PENGKAJIAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 58 tahun
Diagnosa medis : Rhematoid Arthritis
ANALISA DATA
No. Data fokus Etiologi Problem
1. DS: Factor
Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri sendi pencedera
DO: bilogis
TD : 140/90
Pulse : 88x/menit
Leukosit : 17.000 µm/mL
RF (+)
ACPA (+)
ANALISA DATA
2. DS: Kekakuan Gangguan
Pasien mengatakan sendi sendi mobilitas
membengkak, kemerahan, terasa fisik
hangat dan kaku
DO:
• Bengkak pada kedua tangan dan
kaki
• Tubuh lelah dan lemah
• RF (+)
• ACPA (+)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d factor pencedera biologis d.d
Leukosit : 17.000 µm/mL dan RF (+)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi d.d
Bengkak pada kedua tangan dan kaki
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnose Rencana Rasional
Luaran dan kriteria Intervensi
hasil
O:
tekanan darah : 130/90 mmHg
leukosit : 17.000 µm/mL
RF (+)
ACPA (+)
A:
nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi 1,3,4, & 5 dilanjutkan
I :
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri, dan respon non verbal
4. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(kompres hangat)
5. Kolaborasi pemberian analgesic dan antibiotic
E:
- Tanyakan kualitas nyeri dan amati perilaku non verbal pasien
- Melakukan kompres hangat
- Pemberian obat dengan dosis dan jenis analgesic dan antibiotik
sesuai indikasi
R:
5. Kolaborasi pemberian analgesic dan antibiotic
Jum’at, 2. S:
20 “Pasien mengatakan belum bebas melakukan pergerakan”
januari “Pasien mengatakan keluarga membantu dalam aktivitas”
2023 “pasien mengatakan sudah memahami prosedur ambulasi yang
09.00 dilakukan perawat”
wib
O:
Bengkak di area kaki dan tangan
Tubuh Lelah dan lemah
RF (+)
ACPA (+)
E:
4. Kemampuan ROM pasien terbatas
5. Pemeriksaan tanda tanda vital, TTV tidak ada perubahan
6. Keluarga diberi arahan bagaimana membatu pasien dalam aktivitas
yang sulit dilakukan
R:
Memperagakan gerakan ambulasi yang dapat dilakukan pasien secara
mandiri seperti berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi
02
TELAAH
JURNAL
• Tujuan
Sample:
- 62 lansia
Hasil
• Sampel
30 responden
• Hasil
Dari hasil uji statistik non parametrik Wilcoxon
Signed Rank Test didapatkan nilai P Value adalah 0,
000 (P< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi
back massage terhadap penurunan nyeri Rheumatoid
Arthritis pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Kampar Tahun
Kesimpulan