Anda di halaman 1dari 23

Nama Kelompok 6 :

1. Khairunnisa Eka Fara Ladiba (202040022)


2. Lisca Nuraidah Agustin (202040026)

Askep Penyakit Pada Sistem Endokrin


(Diabetes Melitus)
Pengkajian
1. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. A
2. Jenis Kelamin : Laki – Laki
3. Umur : 54 tahun
4. Status Perkawinan : Kawin
5. Agama : Islam
6. Suku / Bangsa : jawaa / Indonesia
7. Pendidikan : SMP
8. Pekerjaan : Nelayan
9. Alamat : Jl. Jati asih no. 25, purwakarta
10. Tanggal MRS : 10 Februari 2020
11. Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2020
12. Jam Pengkajian : 10.00 WIB
13. Nomor Regitrasi : 04.43.14
14. Diagnosa Masuk : Diabetes Melitus
B. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama : Kaki sebelah kiri terasa nyeri seperti teriris.


2) Riwayat Keluhan Utama : Pada hari senin tanggal 10 Februari 2020 pukul 10.30 WIB
kaki pasien sebelah kiri terasa nyeri seperti teriris, badan lemas, dan panas
sehingga pasien di bawa ke Puskesmas Purwakarta untuk di periksa, setelah
dilakukan pemeriksaan pasien di nyatakan harus rawat inap. Menurut pernyataan
klien bahwa penyakit Diabetes Mellitus yang diderita berlangsung sejak 1 tahun
yang lalu, namun tidak mempengaruhi aktifitas pasien. Sekitar 2 bulan yang lalu
penyakit diabetes mellitus pasien mulai dirasakan setelah terdapat luka dibagian
kaki sebelah kiri.
3) Riwayat kesehatan keluarga : Tn. A menyatakan penyakit yang diderita bukan
merupakan penyakit keturunan dari ke dua orang tuanya. Ayah dan Ibunya
meninggal karena penyakit lain bukan penyakit Diabetes Melitus.
● 4) perubahan pola kesehatan
○ Pola manajemen kesehatan : Klien mengatakan saat sakit berobat ke
dokter, klien bahkan sering memeriksakan kesehatannya ke tenaga medis
setempat, berhubung penyakitnya perlu perawatan lebih lanjut. Klien
akhirnya berobat ke Puskesmas Wangi - Wangi.
○ Pola nutrisi :
■ Pasien mengatakan sebelum sakit selera makan baik, makan 3x
sehari dengan nasi, sayur, lauk. Minum air putih ±1500ml/hari.
■ di Puskesmas : Klien mengatakan selera makan menurun, karena
tidak terbiasa makan makanan diet yang diberikan oleh tim gizi,
makan 3x dengan menu nasi, sayur, lauk. Minum air putih
±600ml/hari, klien diit rendah garam.
c) Pola eliminasi :
● Di Rumah klien mengatakan : BAK 4-7x/hari warna kuning jernih,
bau khas urine. BAB 1x/hari
● di Puskesmas : BAK ±200cc/jam bau khas urine Belum BAB
d) Pola istirahat :
● di Rumah Klien mengatakan ketika istirahat tidur dirumah 6-7
jam/hari dengan kelengkapan selimut dan lampu yang menyala.
● di Puskesmas Klien susah tidur, tidur ± 4-5 jam/hari dengan
perlengkapan selimut dan lampu menyala.
C. Pemeriksaan Fisik (head to toe)

Keadaan umum Klien tampak lemas, klien tampak meringis

Kesadaran Composmentis

TTV dan GCS Tekanan Darah : 125/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu : 36.9°C,
Pernafasan: 20x/menit. GCS : Mata (4), Verbal (5), dan Motorik
(6)

Tinggi Badan 167 cm

Berat Badan 58 Kg
a. Kepala : simetris, tidak ada benjolan, rambut bersih, warna rambut putih, tidak ada lesi
b. Mata : simetris, sklera ikterik, pupil isokor kanan kiri, konjungtiva anemis
c. Telinga : simetris, bersih, Pendengaran kanan dan kiri normal
d. Mulut : bibir pucat, lidah bersih, gigi ompong
e. Hidung : simetris, tidak terdapat suara nafas tambahanr
f. Leher : simetris, kelenjar tiroid normal, tenggorokan normal
g. Thorak
- Paru-paru (Inspeksi : frekuensi nafas 20 x/menit. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : sonor. Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara nafas tambahan )

- Jantung ( inspeksi : ictus cordis tidak terlihat. Palpasi:i tidak ada nyeri tekan pada
daerah dada. Auskultasi suara jantung normal, akral teraba dingin, CRT > 2 detik)
h. Abdomen : bentuk normal, tidak ada lesi, bising usus 12 x/meniti.

i. Ekstremitas Atas : pergerakan sendi terbatas, skala kekuatan otot ekstermitas

atas 5/5 (mampu menahan tahanan penuh), tidak ada masalah pada tonus otot
Ekstremitas Bawah : pergerakan sendi terbatas, ekstemitas kanan bawah skala 3
(mampu melawan gravitasi) dan ekstemitas kiri bawah skala 2 (melawan
gravitasi dengan topangan), terdapat nyeri otot, adanya udema pada daerah
punggung kaki, akral teraba dingin, turgor kulit baik, t.ampak luka gangren pada
daerah kaki sebelah kiri, nampak kelihatan tulang tumit kaki kiri.

j. Genitalia : normal
Terapi Medis

1. IVDF ( INTRA VENNES FLUID DRIP) RL 20 tetes/menit


2. Ceftriaxone 1 gr/iv//12 jam
3. Ketrolac 30 mg/iv/6 jam
4. Gliclazide 40 mg /oral/1 x sehari
5. Salep Metcovazin 25 gr/ topikal/3 x sehari
Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 7,1 g/dL 12-16

Leukosit 27,4 mm² 4-10

Hematokrit 18,6 mm² 4-6

Eritrosi 2,57 mm² 150-400

Glukosa Darah Sewaktu 120 mg/dL 70-99


Analisa Data
No Symptom Masalah Etiologi

1. Data Subjektif : Nyeri Akut Agen pencedera


1. Klien Mengatakan Nyeri Pada Area fisik
Luka (SDKI.D.0077)
2. Klien mengatakan nyeri pada kaki
sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu
3. klien megatakan kualitas nyeri
Seperti Teriris
Data Objektif:
1. Klien tampak meringis
2. Lemas
3. Numeric Ranting Scale klien dengan
skala 6
No Symptom Masalah Etiologi

2. Data Subjektif: Gangguan adanya gangren


1. klien mengatakan nyerinya pada ekstrimitas.
Integritas
saat melakukan aktivitas
Data Objektif: Kulit/Jaringan
1. Terdapat luka pada area kaki
kiri klien
2. Luka tampak merah muda pada (SDKI.D.0129)
bagian tengah, sekitar luka
Nampak pucat, pus (+), panjang
luka ± 65 cm, lebar luka ± 35 cm
dengan kedalaman ± 1 cm
menembus lapisan otot, luas
jaringan baru 1 cm pada pinggir
luka, nampak kelihatan tulang
tumit kaki kiri, luka berbau amis
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik


2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berhubungan
dengan adanya gangren pada ekstrimitas
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan
Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi


berhubunga tindakan keperawatan
n dengan 3 x 24 jam maka - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
agen diharapkan nyeri dapat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
cedera fisik berkurang dengan - Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil:
- Identifikasi faktor yang memperberat
1. Keluhan nyeri menurun dan memperingan nyeri
2. Meringis menurun - Monitor efek samping penggunaan
3. Sikap protektif analgetik
menurun
Terapeutik
4. Gelisah menurun
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis: TENS, hypnosis,
Tingkat nyeri (L.08066)
akupresur,
terapi music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi)

- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam


pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
- Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi
nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Manajemen Nyeri (I.08238)


No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan Observasi


Kulit/Jaringan tindakan keperawatan
berhubungan dengan 3 x 24 jam makan - Monitor karakteristik
adanya gangren pada diharapkan gangguan luka (mis: drainase,
ekstrimitas integritas kulit/jaringan warna, ukuran , bau)
klien dapat diatasi
dengan kriteria hasil : Terapeutik

1. Kerusakan jaringan - Bersihkan dengan cairan


menurun NaCl atau pembersih
2. Kerusakan lapisan nontoksik, sesuai
kulit menurun kebutuhan
3. Kemerahan menurun - Bersihkan jaringan nekrotik
- Berikan salep yang sesuai
ke kulit/lesi, jika perlu
Integritas kulit/jaringan
(L.14125)
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan Teknik steril saat melakukan
perawatan luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
drainase

Edukasi

- Jelaskan tanda dan gejala infeksi


- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

Perawatan Luka (I.14564)


Implementasi Keperawatan
Diagnosa
Implementasi Respon
Keperawatan

Dx 1 : Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, DS :


karakteristik, durasi, frekuensi, 1. Klien Mengatakan Nyeri
berhubungan kualitas, intensitas nyeri Pada Area Luka
dengan agen 2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Klien mengatakan nyeri
3. Mengidentifikasi faktor yang pada kaki sebelah kiri sejak
cedera fisik memperberat dan memperingan 2 bulan yang lalu
nyeri 3. klien megatakan kualitas
4. Memonitori efek samping nyeri Seperti Teriris
penggunaan analgetik DO :
5. Memberikan Teknik 1. Klien tampak meringis
2. Numeric Ranting Scale klien
nonfarmakologis untuk
dengan skala 6
mengurangi nyeri (mis: TENS, 3. Lemas
hypnosis, akupresur,terapi 4. Klien diberikan analgetik
music, biofeedback, terapi pijat, Ketrolac 30 mg
aromaterapi) 5. IVDF ( INTRA VENNES FLUID
6. Mempertimbangkan jenis dan DRIP) RL 20 tetes/menit
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
7. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
8. Menjelaskan strategi meredakan nyeri

9. Menganjurkan memonitor nyeri secara


mandiri

10. Menganjurkan menggunakan analgesik


secara tepat

11. Mengajarkan Teknik farmakologis untuk


mengurangi nyeri

12. Berkolaborasi pemberian analgetik


Diagnosa
Keperawatan
Implementasi Respon

Dx 2 : 1. Memonitori karakteristik luka DS:


(mis: drainase, warna, ukuran , 1. klien mengatakan
bau) nyerinya saat melakukan
Gangguan
aktivitas
2. Membersihkan dengan cairan
Integritas DO :
NaCl atau pembersih nontoksik, 1. Terdapat luka pada area
Kulit/Jaringan sesuai kebutuhan kaki kiri klien
berhubungan 3. Membersihkan jaringan nekrotik 2. Luka tampak merah
4. Memberikan salep yang sesuai ke muda pada bagian
dengan adanya
kulit/lesi, jika perlu tengah, sekitar luka
gangren pada 5. Pasang balutan sesuai jenis luka Nampak pucat, pus (+),
panjang luka ± 65 cm,
ekstrimitas 6. Pertahankan Teknik steril saat
lebar luka ± 35 cm
melakukan perawatan luka dengan kedalaman ± 1
cm menembus lapisan
otot, luas jaringan baru 1
cm pada pinggir luka,
nampak kelihatan tulang
tumit kaki kiri, luka
berbau amis
7. Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat 3. Klien diberikan Antibiotik
dan drainase Ceftriaxone 1 gr/iv//12 jam
8. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 4. Klien diberikan Gliclazide 40
mg /oral/1 x sehari
9. Menganjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein 5. Klien diberikan Salep
Metcovazin 25 gr
10. Mengajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri

11.Berkolaborasi pemberian antibiotik


Evaluasi keperawatan

No Dx Evaluasi

1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang,

O:
- Klien tampak lebih nyaman
- Numeric Ranting Scale klien menurun di skala 4
- Klien telah diberikan analgetik ketrolac 30mg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervens dilanjutkan

2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang


O : Luka tampak bersih
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai