Disusun Oleh:
KELOMPOK III
Nurhayati 22206016
Fransiska Novita Sari 22206008
Maudhy Wijayanti 22206039
Lisa Adistia 22206011
Agung Izzulhaq Toduho 22206003
Carlito Langer 22203005
Risma 22206024
Dayen Sambonu 22206038
Yan Andika 22206034
B. Status kesehatan
Keluhan utama: Nyeri akut
Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengalami kecelakaan bermotor setelah pulang kerja pada pukul pada tanggal
20 November 2013 pkl 22.00. Klien membawa motor sendirian dan menabrak pembatas
jalan di daerah cilandak. Pada saat kecelakaan, Klien hanya mengenakan sandal
sehingga kaki kirinya terluka parah. Klien sudah menjalani operasi cyto pada malam
terjadinya kecelakaan dan akan menjalani operasi kedua yang dijadwalkan minggu
depan.
II. Pengkajian
A. Oksigenasi : klien bernapas memakai spontan, tidak ada pergerakan cuping hidung,
frekuensi pernapasan 22 x/menit
B. Pola Kesehatan Umum:
1. Keadaan umum baik; TTV: TD 120/80 mmHg, nadi86 x/menit, pernapasan
22x/menit, suhu badan 37,6oC.
2. Kepala: normocephal, rambut pendek berwarna hitam
3. Kulit: warna agak putih, tekstur kulit lembut dan sedikit tidak berrambut
4. Mata: konjungtiva tidak anemis, reflex pupil terhadap cahaya +/+,
5. Telinga: fungsi pendengaran normal.
6. Hidung: penciuman normal, deformitas (-).
7. Gigi dan mulut: oral thrush (+), oral hygiene baik, bibir tampak kering
8. Leher: tidak ada pembesaran massa di leher
9. Dada:
Paru: Inpeksi simetris kiri=kanan; palpasi fremitus kiri=kanan; perkusi: sonor kiri-
kanan; auskultasi bunyi napas vesikuler (+)/(+), ronchi (-), wheezing (-).
Jantung: Inspeksi: Ictus Cordis tidak terlihat; auskultasi BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-).
10. Abdomen: Inspeksi simetris, palpasi distensi abdomen (-), hati tidak ada
pembesaran, ginjal tidak teraba; auskultasi bising usus dalam batas normal.
11. Ekstremitas: akral hangat, udem (-).
12. Kelenjar getah bening: tidak terdapat pembesaran.
C. Nutrisi : nafsu makan klien menurun, hanya makan 1/3 dari porsi yang disajikan. TB
161 cm, BB saat ini 56 kg, Status nutrisi klien baik
D. Eliminasi: Klien bisa BAB dan BAK di toilet, tetapi membutuhkan bantuan untuk
pergi ke toilet
E. Aktivitas dan Istirahat: Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Klien bekerja untuk
membantu memenuhi kebutuhan anggota keluarganya
F. Interaksi Sosial: hubungan sosial dengan keluarga baik, hubungan klien kerabatnya
baik.
G. Pencegahan terhadap bahaya: Klien mengeluh tidak bisa kemana-mana tanpa
bantuan anggota keluarganya
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Analisa Data
Analisa Masalah
Ds: Pasien menyatakan nyeri pada kakinya Nyeri Akut
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agens cedera fisik (trauma) dibuktikan dengan gelisah
2. Gangguan intergritas kulit b/d faktor mekanis (kecelakaan lalu litas) dibuktikan dengan
nyeri
3. Risiko infeksi b/d penyakit dibuktikan dengan pendarahan
4. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan dibuktikan dengan mengeluh lelah
No Luaran Intervensi
1 Tingkat nyeri Pemberian analgesic
Keluhan nyeri 2 (cukup meningkat) Observasi
> 5 (menurun) Identifikasi kareteristik nyeri (mrs.
Meringis 2 (cukup meningkat) > 5 pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
(menurun) intesitas, frekuensi, durasi)
Ketegangan otot 1 (meningkat) > 4 Identifikasi riwayat alergi obat
(cukup menurun) Identifikasi kesesuaian jenis
analgesic (mrs. narkotika, non-
narkotik, atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
Monitor efektifitas analgesik
Tarapeutik
Diskusikan jenis analgesik yang
disukai untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
Pertimbangan penggunaan infus
kontinu atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
Tetapkan target efektifitas
anakgesik untuk mengoptimalkan
respos pasien
Dokumentasi respons terhadap
efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, jika perlu
2 Intergritas kulit/jaringan Perawatan luka
Kerusakan jaringan 1 (meningkat) > Observasi
5 (menurun) Monitor karateristik luka
Kerusakan lapisan kulit 1 (mrs.drainase, warna ukuran, ban)
(meningkat) > 5 ()menurun Monitor tanda-tanda infeksi
Nyeri 1 (meningkat) > 5 menurun Tarapeutik
Pendarahan 2 (cukup meningkat) > 5 Lepaskan balutan dan plester
(menurun) secara perlahan.
Cukur rambut di daerah sekitar
luka
Bersihkan dengan cairan Nacl atau
pembersih nontostik, sesuai
kebutuhan
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke
kulit/olesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah
oksidat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap
2 jam atau sesuai kondisi pasien
Berikan dret kalori 30-35 kkal/kg
BB/hari dan proteinn1,25-1,5
9/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamen dan
mineral (mis. Vitamin A, Vitamin
B, zinc, asam folat) sesuai
indikasi.
Berikan terapi TENS (Stimulasi
Saraf Transkutaneoks), jika perlu
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjirkan mengonsumsi makanan
yang tinggi kalori dan protein
Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridoment
(mis. Enzimati, brologis, mukenis,
autoristik), jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik,
jika perlu
3 Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi
Kemerahan 2 (cukup meningkat) > 5 Observasi
(menurun) Monitor tanda dan gejala infeksi
Bengkak 2 (cukup meningkat) > 5 lokal dan sistematik
(menurun) Terapeutik
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area
edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada
pasien beresiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan mencuci tangan dengan
benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
Ajarkan meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi peberian imunisasi jika
perlu
4 Toleransi Aktivitas Manajemen energi
Keluhan lelah 2 (cukup meningkat) Observasi
> 5 (menurun) Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Perasaan lemah 2 (cukup meningkat) yang mengakibatkan kelelahan
> 5 (menurun) Monitor kelelahan fisik dan
emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dab
rendah stimus (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
Lakukan latihan rentang gerak
pasif dan aktif
Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
Fasilitasi duduk disisi tempat
tidur, jika tidak tidak dapat
berpindh atau berjalan.
Edukasi
Anjurkan tidak baring
Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap ajarkan
menghubungi perawat jika tanda
dan gejala keluhan tidak berkurang
Anjurkan strategi keping untung
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan