Disusun Oleh :
KELOMPOK 2 :
1. Nurhayati (22206016)
2. Jelita Dwi Andini (22206009)
3. Saskia Ulfa Amelia (22206028)
4. Ema Alfonsa Balia (22206007)
5. Muh Rifki septian hamba (22206013)
1
C. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melihat kondisi
pasien maupun lingkungan sekitar pasien atau respon pasien dengan penyakit
kanker, biasanya terdapat nyeri sehingga respon pasien terlihat meringis menahan
nyeri.
2
C. Pemeriksaan Diagnostik Kanker Payudara
1. Pemeriksaan laboratorium
- Morfologi sel darah
Pemeriksaan morfologi darah tepi atau MDT adalah pemeriksaan yang bermanfaat
untuk memeriksa bentuk dari bagian padat dari penyusun darah manusia, yaitu sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
a. Peningkatan kadar sel darah putih bisa menjadi tanda adanya infeksi akibat virus
atau bakteri. Peningkatan sel darah putih merupakan cara tubuh untuk melawan
serangan tersebut. Tak hanya tanda infeksi, kondisi leukositosis juga bisa
menjadi tanda penyakit yang berbahaya. jika sel darah putih menurun
Leukopenia adalah kondisi rendahnya jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi berat dan efek
samping kemoterapi. Jika tidak ditangani dengan tepat, leukopenia berpotensi
menimbulkan komplikasi, bahkan kematian.
b. Tanpa perawatan, sel-sel darah merah ekstra di pembuluh darah dapat
menyebabkan peningkatan pembekuan yang memperlambat aliran darah. Ini
membuat kamu lebih mungkin mengalami stroke atau serangan jantung. Itu juga
dapat menyebabkan rasa sakit yang disebut angina di dada. Tetapi jika sel darah
merah menurun bisa menyebabkan anemia
c. Trombosit yang tinggi atau trombositosis bisa membahayakan kesehatan karena
menyebabkan terjadinya kerusakan sel darah merah, hingga
terbentuknya gumpalan darah. Sedangkan jika trombosit menurun
Berkurangnya kandungan trombosit di dalam darah tidak selalu menyebabkan
masalah yang serius. Namun, kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan darah
3
untuk menggumpal dan luka dapat terus mengeluarkan darah karena tidak
terjadinya pembekuan.
Pria : 38,3–48,6%
Hematocrit
Wanita : 35,5–44,9%
- Laju endap darah adalah kecepatan sel - sel darah merah mengendap di dalam
tabung uji dengan satuan mm/jam. Uji LED umumnya dilakukan menggunakan
metode Westergren dan bertujuan untuk memantau keberadaan radang atau
infeksi di dalam tubuh. Hasil pemeriksaan laju endap darah normal jika berada pada
kadar:
a. 0 dan 20 mm/jam untuk wanita di bawah usia 50 tahun.
b. 0 dan 15 mm/jam untuk pria di bawah usia 50 tahun
c. 0 dan 30 mm/jam untuk wanita di atas usia 50 tahun.
d. 0 dan 20 mm/jam untuk pria di atas usia 50 tahun.
e. 0 dan 10 mm/jam untuk anak-anak.
Laju endap darah tinggi dapat disebabkan oleh peradangan atau infeksi dalam tubuh. Tidak
hanya itu, ada pula beberapa kondisi yang dapat memengaruhi tingkat laju endap darah dalam
tubuh.Tingkat laju endap darah dapat diketahui melalui pemeriksaan laju endap darah.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur seberapa cepat sel darah merah menggumpal atau
mengendap di dasar tabung dalam waktu 1 jam.
4
- Tes faal hati
Tes fungsi hati adalah sebuah pemeriksaan yang berguna untuk mengukur seberapa
baik hati dalam tubuhmu berfungsi. Pemeriksaan fungsi hati mencari enzim atau
protein tertentu dalam darah, di mana tinggi atau rendahnya zat tersebut dapat
menentukan masalah pada hati. Pemeriksaan yang paling umum dilakukan untuk
mendapatkan gambaran fungsi hati adalah pemeriksaan SGOT dan SGPT.
Kadar SGOT dan SGPT Normal
Rentang normal kadar SGOT dan SGPT adalah:
• SGOT : 5 – 40 IU/L
• SGPT : 7 – 56 IU/L
• Albumin : 3,5–5,0 g/dL
• Bilirubin : 0,1–1,2 mg/dL
• Protein total : 6,3–7,9 g/dL
• Alanine transaminase : 7–55 U/L
• Aspartate transaminase : 8–48 U/L
• Alkaline phosphatase : 40–129 U/L
• Gamma-glutamyltransferase : 8–61 U/L
• L-lactate dehydrogenase : 122–222 U/L
• Protrombin time : 9,4–12,5 detik
SGOT-SGPT yang berada sedikit di atas normal tak selalu menunjukkan orang sedang sakit.
Bisa saja peningkatan itu terjadi bukan akibat gangguan pada liver. Kadar SGOT-SGPT juga
gampang naik turun. Mungkin saja saat diperiksa, kadarnya sedang tinggi. Namun setelah itu,
dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat diperiksa, kadarnya sedang normal, padahal
biasanya justru tinggi. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalamn serum
atau plasma
5
tertinggi terjadi Ketika kanker payudara telah menyebar ke tulang, hati atau
keduanya. Tetapi Jika tingkat CA15-3 turun atau kembali normal, hal ini bisa
mengindikasikan bahwa pengobatan berhasil. Apabila kadarnya meningkat
seiring waktu, hal ini bisa menandakan bahwa kanker tidak merespon
pengobatan dengan baik, masih tumbuh, atau kambuh kembali (berulang).
- Tes skrining kimia : elektrolit
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar
sponyan dari putting payudara, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi
Pemeriksaan elektrolit pada serum dengan menggunakan alat elektrolit analizer
dengan metode elektroda ion selektif. Serum dari darah yang diambil sebanyak 5
ml digunakan sebagai sampel setelah disentrifuse selama 3 menit dengan kecepatan
4000 rpm. Dimana nilai normal dari kadar elektrolitnya yaitu:
1. Natrium (Na+): 135 – 145 mEq/L
➢ Dampak natrium tinggi
Akibatnya, saat natrium tinggi dalam darah maka bisa
menyebabkan retensi cairan dan munculnya tekanan darah
tinggi. Pada akhirnya kondisi ini akan menyebabkan munculnya
potensi penyakit jantung, ginjal kronis, tekanan darah tinggi,
gagal jantung serta stroke.
➢ Pada hiponatremia, kadar natrium di dalam darah kurang dari
yang semestinya. Hal ini mengakibatkan kadar air dalam tubuh
meningkat dan membuat sel-sel tubuh membengkak.
Pembengkakan sel ini dapat menimbulkan beragam gangguan
kesehatan, mulai dari sakit kepala hingga penurunan kesadaran.
2. Kalium (K+): 3,5 – 5,3 mEq/L
➢ Hiperkalemia adalah kondisi di mana kadar kalium dalam darah
terlalu tinggi melebihi nilai normal. Hiperkalemia paling sering
disebabkan oleh penyakit gagal ginjal akut maupun kronis.
Gejala hiperkalemia cukup beragam, seperti
kesemutan dan lemah otot.
➢ Kadar kalium dalam darah yang rendah dapat melemahkan
sinyal saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan dan mati rasa.
Kadang gejala ini juga bisa muncul dan tidak berbahaya,
6
kesemutan dan mati rasa yang persisten mungkin merupakan
tanda dari kondisi yang mendasarinya
3. Klorida (Cl‾): 100 – 106 mEq/L.
➢ Keracunan atau kelebihan kadar klorida dalam darah disebut
hiperkloremia. Kondisi ini terjadi akibat dehidrasi parah, diare,
atau masalah metabolisme sehingga darah menjadi terlalu asam.
Adapun gejala keracunan klorida adalah kelemahan otot,
tekanan darah tinggi dan kelelahan.
➢ Tubuh yang mengalami kekurangan natrium, klorida, dan
magnesium akan mengalami gangguan fungsi pada jantung dan
paru-paru. Ketidakseimbangan elektrolit juga akan
memengaruhi metabolisme dan kebugaran tubuh seseorang
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Non invasive
- Mammografi
yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting.
Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam
beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari
massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring
pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk
menuntun diagnosis suatu kelainan.
7
- CT SCAN
CT scan dapat membantu dokter menemukan kanker dan menunjukkan hal-hal
seperti bentuk dan ukuran tumor. CT scan paling sering merupakan prosedur rawat
jalan. Pemindaian tidak menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan waktu sekitar
10 hingga 30 menit. CT scan dapat menunjukkan bentuk, ukuran, dan lokasi tumor.
Melalui pemindaian, CT scan, bahkan dapat menunjukkan pembuluh darah yang
memberi makan tumor tanpa harus melakukan tindakan operasi ke pasien.
- MRI
MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat deteksi kanker yang lebih
sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi.
Maksudnya, sering muncul gambaran kelainan payudara yang
ternyata bukan kanker.
MRI payudara - Benjolan kanker meningkat dengan baik pada gambar MRI
8
MRI payudara menunjukkan beberapa gelembung putih karena injeksi silikon
untuk peningkatan payudara (bukan pengobatan yang disetujui FDA)
9
sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan
derajat histologis dan potensi agresivitas tumor.
10
b. Invasif
1. Biopsy
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4
tipe biopsy 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan
menggunakan insisi pembedahan.
2. Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik
atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil
mammogram nomal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa
selama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.Jika
massa menetapterbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung
darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy
pembedahan.
11
3. Tu-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic
biopsy mammografi dan computer untuk memndu jarum pada
massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun
pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan
biaya tidak mahal.
Teknik biopsi payudara ini biasanya dilakukan pada kelainan payudara yang
tidak terdeteksi saat dokter melakukan pemeriksaan payudara.
e. Eksisi
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan
histologik secara froxen section. Biopsi bedah atau biopsi eksisi adalah jenis
12
biopsi yang dilakukan dengan sayatan bedah. Teknik biopsi ini dilakukan di
kamar operasi dan menggunakan bius total.Dokter juga dapat mengambil
sampel jaringan kulit atau puting apabila pasien dicurigai mengalami kanker
payudara yang meradang. Kondisi ini disebut juga penyakit Paget.
13
E. Rencana Asuhan Keperawatan Ca Mammae
• Terapeutik
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri(mis. Suhu
ruangan,pencahayaan,
Kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
• Edukasi
14
- Jelaskan
pemyebab,periode,dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Anjurkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
• Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
pemberian analgetik jika
perlu.
• Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika
tirah baring
- Lakukan pemijatan pada
area penonjolan
tulang,jika perlu
- Bersihkan perineal dengan
air hangat, terutama
selama periode diare
- Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak
pada kulit sensitif
- Hindari produk berbahan
dasar alkohol pada kulit
kering
• Edukasi
- Anjurkan menggunakan
pelembab(mis.
Lotion,serum)
- Anjurkan minum air yang
cukup
15
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
- Anjrukan menggunakan
tabir surya SPF minimal 30
saat berda diluar rumah
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
• Terapeutik
- Modifikasi lingkungan(mis.
Pencahayaan,kebisingan,s
uhu,matras,dan tempat
tidur) batasi waktu tidur
sing,jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan(mis.
Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal
pemberian obat atau
Tindakan yang menunjang
siklus tidur-terjaga
• Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
16
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
menggangu tidur
- Aanjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Anjurkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidru(mis. Psikologis,gaya
hidup,sering berubah shift
bekerja)
- Ajarkan relaksasi otot
autogenikatau cara
nonfarmakologi lainnya
17
18