Tumor Willms
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa
menembus kapsul. Tumor ini dapat direseksi dengan
lengkap.
Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen,
Click
here
Kasus Tumor Willms
An.B laki-laki usia 2,5 tahun dengan BB saat ini 10 kg, 1 bulan yang lalu BB An. B 11 kg, ini berarti anak
tersebut mengalami penurunan BB sebesar 1 kg jika dibandingkan sebelumnya. Tanggal 20 Maret 2010 An.
B dibawa ke RS karena sang ibu menemukan adanya benjolan di punggung bawah sang anak. Menurut
keterangan ibu, An.B sudah satu minggu tidak nafsu makan sehingga berat badannya turun, kencing
berwarna merah, anak tampak pucat, konjungtiva anemi. Saat MRS dilakukan pemeriksaan darah dengan
hasil Hb 7gr/dl. Suhu anak 380C, TD 135/80mmHg, HR 110 x/mnt, RR 35x/mnt, TB 88,6 cm, BBL 3250
gram, LLA 10 cm, LK 38 cm. Seharusnya BB ideal An. B pada saat ini adalah 4 kali dari BBL yaitu sebesar
13 kg. Jika dicocokkan dengan KMS (Berat Badan Menurut Umur), An. B tepat pada garis merah KMS
sedangkan jika dibandingkan berdasarkan TB / Umur maka akan didapatkan hasil sebesar 77%, ini berarti
status gizi An. B saat ini termasuk kategori malnutrisi sedang. Di RS anak selalu mengeluh sakit di perut.
Hasil anamnesa menunjukkan bahwa saudara sepupu dari anak ada yang menderita penyakit yang sama
dan sekarang sudah meninggal. Ibu tampak bingung dan sering menanyakan ke dokter tentang penyakit
serta pengobatan dan kemungkinan sembuh anaknya. Saat pengkajian fisik ditemukan adanya benjolan di
punggung belakang. Anak selalu menangis saat didekati perawat dan menolak untuk dilakukan tindakan.
Menurut diagnosa dokter, An. B menderita tumor willms stadium II.
Tugas
Buatlah asuhan keperawatan sesuai
kasus Tumor Willms di atas.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d. agen cedera biologi (penekanan jaringan sekunder
terhadap masa di abdomen).
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
asupan diet kurang.
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d. anemia.
Intoleran aktivitas b.d. masalah sirkulasi.
Hipertermi b.d. peningkatan laju metabolisme sekunder akibat
tumor.
Resiko infeksi b.d tindakan invasive (pemasangan kateter).
Ansietas b.d. kurang pengetahuan.
Asuhan Keperawatan Pada
Lupus Eritematosus Sistemik
(LES)
Hormon
Sinar UV
Imunitas
Obat
Infeksi
Stres
Manifestasi Klinis
1.Manifestasi klinis pada kulit (lesi ruam diskoid dan ruam
malar/kupu-kupu).
2. Manifestasi Klinis pada sistem saraf pusat
(Disfungsi kognitif ( tidak dapat berpikir jernih, defisit
memori, Sakit kepala, Seizure, Berubahnya kewaspadaan
mental (stupor atau koma), Meningitis aseptik.
3. Manifestasi klinis pada ginjal (edema, sindrom nefrotik
atau gagal ginjal yang progresif, proteinuria (> 0,5g/ 24
jam) dan hematuria).
Manifestasi Klinis
proses inflamasi
Hindari stress dan trauma fisik
10.00- 15.00
Hindari pemakaian kontrasepsi atau obat lain yang
mukosa membran.
Bila gagal, dapat ditambah prednisone 1-2 mg/kg BB/hari. Dosis
Click here
Kasus
An. B usia 5 tahun dengan BB 16 Kg dirawat di Ruang
Anak dengan keluhan fotosensitifitas, malar rash,
serositis. Dari hasil lab didapatkan leukopeni 3000/mm 3,
proteinuria, trombositopenia 70.000/mm3. BUN : 65
mg/dl, Kreatinin : 3 mg/dl. Saat ini anak mendapatkan
terapi prednison 16 mg/hari. Nadi: 110x/menit; RR:
36x/menit; Suhu: 38°C. Gejala penyakit sudah dirasakan
anak 2 tahun yang lalu sehingga anak tidak bersekolah
dan jarang memiliki teman. Oleh karena anak diopname,
maka ayah tidak dapat bekerja penuh karena harus
menunggui anaknya di RS.