PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang
berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
merupakan perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu yang bisa diukur berat dengan menggunakan
(gram/kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan
(development) merupakan bertambahnya kemampuan skill/keterampilan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses
pematangan. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan merupakan kaitan yang
tidak bisa dipisahkan (Ridha, 2014). Umur 2 sampai 6 tahun adalah anak usia dini
(early childhood) atau tahun-tahun pra sekolah atau masa menjalani Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), baik formal maupun nonformal. Terutama terlihat pada
anak usia dini adalah kenyataan bahwa perkembangannya benar-benar terintegrasi
baik secara biologis, psikologis, maupun perubahan sosial yang terjadi saat ini
(serta sepanjang sisa masa hidup) yang saling terkait.
Pada tahun 2007 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan
pemeriksaan pada 2.634 anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Dari hasil
pemeriksaan tersebut di temukan pertumbuhan dan perkembangan anak yang
normal dan sesuai dengan usia adalah 53%, anak yang perkembangannya
meragukan (membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut) sebanyak 13%,
penyimpangan perkembangan 34%. Dari penyimpangan perkembangan, 10%
yang mengalami penyimpangan perkembangan motorik kasar (seperti berjalan
dan duduk), 30% gangguan penyimpangan perkembangan motorik halus (seperti
menulis dan memegang), 69,4% anak tidak bisa mencapai perkembangan fungsi
kognitif, bahasa dan bicara, 16% penyimpangan sosialisasi kemandirian.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa gangguan perkembangan pada anak usia
dini yang berada dalam rentang usia (0-6 tahun) di Indonesia masih cukup besar.
Hal ini karena rendahnya pengetahuan orang tua terhadap tahap-tahap
perkembangan anak serta kurangnya sikap dan keterampilan orang tua dalam hal
1
2
600 juta anak usia sekolah tinggal di daerah di mana parasit ini ditularkan secara
intensif dan membutuhkan pengobatan serta tindakan pencegahan. Prevalensi
angka kecacingan di Indonesia masih cukup tinggi, antara 45 – 65%, bahkan pada
daerah –daerah tertentu yang kondisi lingkungannya buruk bisa mencapai 80%,
angka tersebut tergolong tinggi.
Penyakit yang sering terjadi ini sangat menganggu tumbuh kembang anak.
Sehingga sangat penting untuk mengenali dan mencegah penyakit cacing pada
anak sejak dini. Gagguan yan ditimbulkan mulai dari yang ringan tanpa gejala
hingga sampai yang berat bahkan sampai mengancam jiwa. Secara umum
gangguan nutrisi atau anmeia dapat terjadi pada penderita. Hal ini secara tidak
langsung akan mengakibatkan gangguan kecerdasan pada anak.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini saya merumuskan masalah yaitu “ Bagaimana Upaya
Pemberdayaan Kader Dan Implementasi Pada Keluarga Dalam Optimalisasi
Tumbuh Kembang Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig Kota Malang ?
1.3 Tujuan Masalah