Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.D DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR


FEMUR TERTUTUP

TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan
Gadar

Oleh :
FENY AGNI FITRIANA

NIM. 1810081

Pembimbing:
Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
JUNI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Feny Agni Fitriana

Prodi : S1 Keperawatan – 3A

NIM : 1810041

Tugas Laporan Kasus “Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Dengan Fraktur
Femur” dibuat sebagai syarat untuk melengkapi tugas Praktik Klinik Mata Kuliah
Keperawatan Gawat Darurat

Surabaya, 05 Juni 2021

Mahasiswa

Feny Agni Fitriana


NIM. 1810041

Surabaya 05 Juni 2021


Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIP . 03033 NIP. 03033
Kasus :
Tn. D usia 24 Tahun dengan diagnosa medis close fraktur femur sinistra. Pada tanggal
16 maret 2014 pukul 14.30 WIB pasien tiba di IGD ICU karena rujukan dari Dr. Soetomo.
Selanjutnya di IGS RSAL pasien mendapatkan penanganan O2 10 lpm, injeksi ceftri 2 gr,
injeksi IV ranitidin lamp, injeksi ondonsentron lamp dan selanjutnya pasien MRS di ICU
UGD dan dilakukan tindakan pemberian O2 masker 6 lpm dan terapi menyesuaikan advice
dari IGD. Pasien datang dengan kondisi kesadaran GCS 456. Pasien mengeluh nyeri pada
paha sebelah kiri dengan skala nyeri 4, nyerinya cekot-cekot dan terus menerus. Pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu dan tidak memiliki alergi. Tindakan
observasi tanda-tanda vital yang telah di lakukan dengan hasil TD: 122/76 mmHg, N:
103x/menit, RR: 21x/menit, S: 36,3o C
PEMERIKSAAN PENUNJANG
16-03-2014 => Laboratorium => BGA :
WBC :24.5 PH :7.396
HGB :13.5 PCO2 :25.6
HCT :39.9 PO2 :238
PLI :239 HCO 3 :15.8
GDA :154
=> Laboratorium (KK)
BUN :12
Creatin :0.5
Na :144.5
K :3.25
Cl :105.1
16-03-2014 => Foto Totgen
Terdapat fraktur tertutup pada femur sinistra
Analisa Data :
No Diagnosa Data Subyek dan Data Data yg tidak ada tapi
Obyek seharusnya ada
1. Nyeri akut b.d agen Ds : pasien mengatakan nyeri
pencedera fisik pada paha kiri saat di gerakkan
P : fraktur
Q : cekot-cekot
R : paha sebelah kiri
S:4
T : terus menerus

Do :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Tidak ada reflek
patologis
2. Gangguan mobilitas Ds : pasien mengeluh sulit
fisik b.d nyeri menggerakkan ekstremitas

Do :
- pasien kesakitan saat
ekstremitas nya di
sentuh
- terdapat fraktur femur
sinistra
- rentan gerak menurun
3. Gangguan integritas Ds : pasien mengeluh nyeri - pengkajian adanya
kulit dan jaringan b.d edema pada kulit
faktor mekanis Do : terdapat fraktur femur - pengkajian adanya
(penekanan pada sinistra kemerahan pada
tonjolan tulang) kulit yang terkena
fraktur
Intervensi Keperawatan :
1. Diagnosis keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisik

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24


jam, maka diharapkan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil :
Luaran utama Tingkat nyeri 1. keluhan nyeri menurun
(L.08066 SLKI, hal 2. Meringis menurun
145) 3. Gelisah menurun

Luaran Mobilitas fisik 1. Pergerakan ekstremitas meningkat


tambahan (L.05042 SLKI, hal 2. Kekuatan otot meningkat
65) 3. Rentan gerak meningkat
4. Nyeri menurun

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Manajemen nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
utama (1.08238 SIKI, hal durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
201) nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
4. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
6. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
7. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
9. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

Intervensi Pemantauan nyeri 1. Identifikasi faktor pencetus dan pereda


pendukung (1.14528 SIKI, hal nyeri
246) 2. Monitor kualitas nyeri (mis. Terasa
tajam, diremas-remas)
3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
4. Monitor intensitas nyeri dengan skala
5. Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
6. Jelaskn tujuan dan prosedur
pemantauan

2. Diagnosis keperawatan : gangguan mobilitas fisik b.d nyeri

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24


jam, maka diharapkan mobilitas fisik meningkat, dengan kriteria hasil :
Luaran Mobilitas fisik 1. Pergerakan ekstremitas meningkat
utama (L.05042SLKI, hal 2. Kekuatan otot meningkat
65) 3. Rentan gerak meningkat
4. Nyeri menurun
Luaran Koordinasi pergerakan 1. Kekuatan otot meningkat
tambahan (L.05041 SLKI, hal 2. Kontrol gerak meningkat
61) 3. Kemantapan gerakan meningkat

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Dukungan mobilisasi 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
utama (1.05173 SIKI, hal fisik lainnya
30) 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
aktivitas
3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu
4. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
5. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
6. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
7. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus di lakukan
Intervensi Pembidaian 1. Identifikasi kebutuhan dilakukan
pendukung (1.05180 SIKI, hal pembidaian (mis fraktur, dislokasi)
269) 2. Monitor bagian distal area cedera
(mis palpasi nadi) pada bagian tubuh
yang cedera
3. Identifikasi material bidai yang sesuai
4. Minimalkan pergerakan terutama
pada bagian yang cedera
5. Berikan bantalan pada bidai
6. Imobilisasi sendi di atas dan di bawah
area cedera
7. Topang kaki menggunakan
penyangga kaki, jika tersedia
8. Pasang bidai pada posisi tubuh seperti
saat di temukan
9. Gunakan kedua tangan untuk
menopang area cedera
10. Jelaskan tujuan dan prosedur sebelum
pemasangan bidai
11. Anjurkan membatasi gerak pada area
cedera
3. Diagnosis keperawatan : Gangguan integritas kulit dan jaringan b.d faktor mekanis
(penekanan pada tonjolan tulang)

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24


jam, maka diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat, dengan kriteria hasil :
Luaran Integritas kulit dan 1. Kerusakan jaringan menurun
utama jaringan 2. Kerusakan lapisan kulit menurun
(L.14125 SLKI, hal 3. Nyeri menurun
33) 4. Kemerahan menurun
Luaran Perfusi perifer 1. Penyembuhan luka meningkat
tambahan (L.02011 SLKI, hal 2. Edema perifer menurun
84) 3. Nyeri ekstremitas menurun
4. Kelemahan otot menurun

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Perawatan integritas 1. Identifikasi penyebab gangguan
utama kulit integritas kulit
(1.11353 SIKI, hal 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
316) baring
3. Anjurkan minum yang cukup
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan asupan buah
dan sayur
Intervensi Edukasi perawatan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pendukung kulit menerima informasi
(1.12426 SIKI, hal 2. Sediakan materi dan media
94) pendidikan kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
4. Berikan kesempatan untuk bertanya
5. Anjurkan minum air yang cukup
6. Anjurkan melapor jika ada lesi kulit
yang tidak biasa

Anda mungkin juga menyukai