Oleh :
PRISCA FEBRI PURNOMO
NIM.2130018
Disusun Oleh
Nama: Prisca Febri Purnomo
NIM 2130018
S: Skala nyeri 5
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
B1 : Breath/Pernapasan
Inspeksi : Normo Chest
Perkusi : Sonor
Auskultasi :
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Tidak ada nyeri dada, sklera konjungtiva tidak anemis
B6 / Bone/ Muskuloskletal
Inspeksi : : Kemampuan pergerakan sendi sedikit sulit, skala kekuatan otot 4 (0-6), menggunakan alat bantu
Sistem Integumen
Warna kulit normal, ada bekas jahitan operasi, keadaan kuku normal
Tidak ada masalah keperawatan
Sistem Penginderaan
Sistem penglihatan : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
fungsi penglihatan kurang baik karena usia
Sistem pendengaran : Normal, dapat mendengar dengan baik
Sistem penciuman : Normal, tidak ada gangguan penciuman
Tidak ada masalah keperawatan
Endokrin
Keadaan tiroid : Normal
Terkait diabetes melitus: Pasien mempunyai riwayat penyakit gula
Personal Hygiene
Mandi: 1x/sehari
Keramas: 2x/seminggu
Ganti pakaian: 2x/sehari
Sikat gigi: 2x/sehari
Memotong kuku: 1x/seminggu
Tidak ada masalah keperawatan
Psikososiocultural
Ideal diri : Pasien mengatakan ingin menjadi suami dan kakek yang baik
Gambaran diri: Pasien mengatakan bersyukur terhadap penampilan dan potensi tubuh mulai dulu sampai saat ini
secara berkesinambungan
Peran diri : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang suami, kakek dan pensiunan TNI-AU
Harga diri: Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga/orang lain
Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pensiunan AURI
Citra tubuh : Pasien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki
S: Skala nyeri 5
DS: Pasien mengatakan bahwa BAB nya berwarna Disfungsi gastrointestinal Resiko perfusi
(D.0013) gastrointestinal tidak
hitam dan mual efektif
DO:
TD: 120/80 mmHg N: 80x/menit
S: 36.5 RR: 20
2. Resiko perfusi Tujuan : Kriteria Hasil: (SIKI : hal. 135, l.03094) 1. Memudahkan perawat
gastrointestinal tidak Setelah dilakukan 1. Mual menurun a. Observasi menentukan intervensi
efektif b.d Disfungsi tindakan keperawatan 2. Nyeri abdomen 1. Monitor intake dan output selanjutnya.
gastrointestinal 3x24 jam diharapkan menurun cairan, hb nya 2. Memuhi kebutuhan nutrisi
ketidakadekuatan (SLKI, L.02010) b. Terapeutik klien
aliran darah pada 1. Pertimbangkan faktor yang
gastrotesnial mempengaruhi kebutuhan gizi
meningkat (usia, penyakit)
c. Edukasi
1. Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet
yang diprogramkan
3. Gangguan Mobilitas Tujuan : Kriteria Hasil: (SIKI : hal. 30, l.05173) 1. Memudahkan perawat
Fisik b.d Penurunan Setelah dilakukan 1. Pergerakan a. Observasi menentukan intervensi
kekuatan otot tindakan keperawatan ekstremitas 1. Identifikasi adanya keluhan selanjutnya.
3x24 jam diharapkan meningkat nyeri 2. Memberikan edukasi
kemampuan gerakan 2. Kekuatan otot 2. Identifikasi toleransi fisik tentang mobilitas fisik
fisik meningkat meningkat melakukan pergerakan
3. Kelemahan fisik b. Terapeutik
menurun 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
(SLKI, L.05042) dengan alat bantu
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
c. Edukasi
1. Anjurkan melakukan mobilitas
dini
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf
Dx Jam Jam Dx / Catatan perkembangan
1. Senin/ 20 1. Observasi TTV Senin/ 20 S: Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang.
Desember 2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Desember O: Akral hangat, GCS 456
07.30 WIB frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. 11.00 WIB TD : 120/80 mmHg N : 80x/m S : 36°C RR : 20x/m
SpO2 : 98%
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian
mengurangi rasa nyeri.
P: Intervensi dilanjutkan.
4. Kolaborasi pemberian analgetik
- Kolaborasi pemberian analgetik
2. Senin/ 20 5. Monitor intake dan output cairan, hb nya Senin/ 20 S: Pasien menggatakan BAB nya sedikit berubah
6. Pertimbangkan faktor yang
Desember Desember warna , tidak mual
mempengaruhi kebutuhan gizi (usia,
08.15 WIB penyakit) 11.30 WIB O: Akral hangat, GCS 456
TD : 120/80 mmHg N : 80x/m S : 36°C RR : 20x/m
SpO2 : 98%
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan.
3. Rabu/ 22
7. Identifikasi adanya keluhan nyeri Rabu/ 22 S: Pasien menggatakan adanya keluhan nyeri namun
Desember 8. Identifikasi toleransi fisik melakukan sudah sedikit berkurang, pergerakan sendi sedikit
pergerakan Desember
10.00 WIB membaik, kondisi tubuh tidak lemah
9. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat 12.00 WIB
bantu O: Akral hangat, GCS 456
TD : 120/80 mmHg N : 80x/m S : 36°C RR : 20x/m
SpO2 : 98%
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan.
EVALUASI SUMATIF
Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif b.d Disfungsi S: Pasien mengatakan BAB sedikit berubah warna
gastrointestinal
O: Pasien tidak tampak lemas, mual berkurang
P: Intervensi dilanjutkan
Gangguan Mobilitas Fisik b.d Penurunan kekuatan otot S: Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas meskipun masih
menggunakan alat bantu
O: TD : 110/80 mmHg N : 80x/m S : 36°C RR : 20x/m SpO2 : 98%
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.