PADA TN. A
GASTRITIS DI RUANG MAWAR RS AL SURABAYA
Oleh :
PADA TN. A
GASTRITIS DI RUANG MAWAR RS AL SURABAYA
Oleh :
M. MAHAR BAGUS SETIAWAN
Surabaya, …………………………20……
Mahasiswa
(………………………………………….)
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik
(………………………………………….) (………………………………………….)
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)
Tgl
Pengkajian : 08 Februari 2019 Jam : 08.45
No Rekam
Tgl MRS :04 Februari 2019 Medik : 677xxx
Diagnosa
Ruang : Mawar Medis : Gastritis
Keluhan
Utama
Riwayat Tn. A, 26 tahun, datang dan dirawat di ruang Mawar B3 dengan Gastritis. Pasien mengeluh nyeri
pada ulu hati (epigastrium), nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 4 (0-4), nyeri hilang timbul tiap
3 menit, dan bertambah parah bila dipakai bergerak, berhati-hati bila bergerak. Pasien juga mengeluh
mual namun tidak muntah, nafsu makan menurun. Saat pengkajian didapatkan pasien lemah, anemia,
dengan konjungtiva pucat, nyeri pada epigastrium. Pasien makan 3x/hari, diit Nasi lunak TKTP,
makan habis hanya + 1/2 porsi tiap kali makan. TB 178 cm, BB sebelum MRS 82 Kg, setelah MRS
72 Kg. TN TD.100/60 mmHg, N 92 x/mnt, S.35,4 0C, RR.22 x/mnt. Laboratorium tanggal 4 Februari
penyakit 2019, Hb 12 gldl
sekarang
penyakit
dahulu
penyakit
keluarga
Riwayat Allergi Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat alergi seperti alergi makanan, alergi obat, alergi
minuman, dll
Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis
Dengan GCS :
E : 4 (spontan)
V : 5 (berorientasi baik, dapat bercakap - cakap)
M : 6 (dapat mengikuti perintah)
Tanda vital :
TD : 100/80 mmHg,
N :92x/mnt
S : 35,4 ,
RR : 22 x/mnt,
Genogram:
Keterangan :
: Laki- laki hidup : : Pasien
B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : Tidak terdapat nyeri dada
Palpasi : Tidak terdapat peningkatan JVP, tidak terdapat thrill, Tekanan darah : 120/80mmH
Perkusi : Tidak terdapat pembesaran jantung, suara dullness pada area jantung
Auskultasi : Irama Jantung reguler ; Bunyi jantung lup dan dub (normal)
Reflek fisiologi:
Reflek patologi:
Reflek Bisep : (++/++)
Reflek Trisep : (++/++) Babinski : (-/-)
Reflek Brachioradialis : (++/++) Chaddock : (-/-)
Reflek Patella : (++/++) Oppenhim : (-/-)
Reflek Achilles : (++/++) Gordon : (-/-)
B4/ Bladder/ Perkemihan
Wawancara : Pasien mengatakan tidak terjadi gagguan saat proses berkemih
Inspeksi : perut datar, tidak ada lesi, warna kulit sama dengan sekitarnya,
rongga mulut tidak ada lesi, tidak terpasang NGT, tidak nafsu makan, mual, porsi
makan hanya ½ porsi
B6 / Bone/ Muskuloskletal
Inspeksi : kemampuan pergerakan sendi (bebas) , skala kekuatan otot 4 (gerakan penuh yang normal)
Sistem Integumen
Sistem Penginderaan
Terkait diabetes melitus : Kadar gula darah , luka ganggren, neuropati, napas bau
aseton (px tidak menderita diabetes)
Terkait pertumbuhan : Perawakan ideal, tidak mengalami dwarfism, tidak mengalami gigantisme,
Terkait hormon adrenal : Tidak moon face, dan tidak bufallo hump
Palpasi : normal
Personal Hygiene
Mandi normal , Keramas , Ganti pakaian 2 kali/ sehari, Sikat gigi ,Memotong kuku setiap kali panjang dipotong
kukunya.
Psikososiocultural
Ideal diri : Pasien sadar akan kewajiban saat bekerja
Peran diri : Pasien sadar akan kewajiban jabatannya di kantor, dan apabila sakit, pasien khawatir siapa yang
akan menggantikan perannya
Keyakinan dan nilai : keyakinan dan nilai yang dianut adalah agama isla dan nilai kebangsaan Indonesia
4 Februari 2019, Hb 12 g/dl (HB normal 14-18 g/dl), leukosit 7,300gr% (leukosit normal : 5000-10.000mcl), uji widal +
dengan titerO+ 1/640. (uji widal normal-)
Antasida Syrup
ANALISA DATA
DO :
1. Nampak wajah pasien meringis
2. Nampak pasien gelisah
3. Nyeri tekan pada epigastrium
4. Tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 92 x/m
RR : 22 x/m
S : 35,4 0C
DS :
Pasien mengatakan lemas dan mual
Pasien mengatakan hanya makan 3x/hari, habis hanya ½
porsi 1. Ketidakmampuan mencerna Defisit Nutrisi (SDKI, D.0019, HAL 56)
makanan
DO : Pasien terlihat lemas
2. Ketidakmampuan mengabsorbsi
- Berat badan menurub minimal 10% dibawah
nutrien
rentang ideal
- Otot menelan lemah
- Hb : 7
- Serum albumin turun
DS :
Pasien mengatakan badannya lemas.
Pasien mengatakan matanya sering berkunang- kunang.
Pasien tidak bisa beraktifitas terlalu berat. 1. Penurunan konsentrasi Hemoglobin Perfusi Perifer Tidak Aktif
(SDKI, D.0009, HAL 37
DO : 2. Penurunan kinerja ventrikel kiri
1. Wajah pasien tampak lesu
2. Wajah pucat pasi 3. Anemia
3. Badan tampak lemas
4. Tanda – tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 92 x/m
RR : 22 x/m
S : 35,4 0C
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
ditemukan teratasi
1. Pasien mengatakan
rasa nyeri berkurang
1 Nyeri akut atau hilang. 1. Puasakan pasien di 6 jam 1. Mengurangi inflamasi pada mukosa lambung
Setelah dilakukan
2. pertama
tindakan
3. Tekanan darah 90/60- 2. Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan setelah
keperawatan
120/80 mmHg 2. Berikan makanan lunak sedikit puasa terlalu cepat.
selama 1 x 24 jam
4. demi sedikit dan minuman hangat.
5. Nadi 60- 100x/menit 3. Posisi yang dirasa tepat dan nyaman oleh pasien dapat
- Nyeri pasien mengurangi resiko terhadap nyeri.
6. 3. Atur posisi yang nyaman bagi
berkurang. 7. Respirasi16-24x/menit klien. 4. Dapat membuat pasien jadi lebih baik dan melupakan nyeri.
8.
- Skala nyeri 4. 9. Nyeri 0-2 4. Ajarkan teknik distraksi dan 5.Analgetik dapat memblok reseptor nyeri pada susunan saraf
10. Wajah pasien tidak relaksasi pusat
- Pasien dapat menyeringai
relaks. 11. 5. Kolaborasi dalam pemberian
SIKI, I.08238, HAL 201
12. Pasien merasakan analgetik
nyaman.
- Keadaan umum SIKI, I.08238
pasien baik Hal 201
.
1. Mengetahui keadaan pasien sejauh mana nafsu
makan pasien
2 Defisit Nutrisi - Mengelola - Setelah 1. Fasilitasi penentu pedoman
2. Mendekteksi secara diri dan tepat agar mencari
asupan dilakukan diet (mis. Piramida makanan)
intervensi yang cepat dan tepat untuk
nutrisi agar perawatan 2x24
penanggulangannya
seimbang jam terjadi 2. Berikan makanan tinggi serat
peningkatan untuk mencegah konstipasi
3. Makanan tinggi kalori tinggi protein dapat
nutrisi yang
mengganti kalori, ptotein.
membaik 3. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berat badan
mulai normal
kembali
- Kemampuan
menikmati
makanan dengan
skala 4
- Denyut nadi
perifer
meningkat
- Turgor kulit
meningkat
dengan skala
4 (1-5)
- Tekanan
darah
diastolic dan
sistolik
meningkat
pada skala 4
(1-5)
IMPLEMENTASI & EVALUASI
2 6-02-2019 7-02-2019 2
Diagnosa 3. Defisit Nutrisi
08.00 1. Mengidentifikasi status nutrisi Mahar 08.00 Mahar
S : Pasien tampak membaik dalam
09.45 2. Mendiskusikan kebutuhan kalori dan jenis Mahar berkemampuan menikmati makanan
nutrient
O :k/u Pasien terliat membaik asupan
10.13 3. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk Mahar nutrisinya
menentukan jumlah kalori TD: 110/70 mmHg
S: 35,4°C
15.09 4. Mmeberikan makanan sesuai perhitungan Mahar N: 92 x/menit
diet kalori yang ditentukan RR: 22 x/menit
Mahar
16.00 5. Memonitor asupan makanan A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi sudah
Mahar teratasi
16.00 6. Memonitor berat badan
P : Observasi TTV, Berkolaborasi dengan
17.00 7. Memonitor hasil pemeriksaan dan Mahar Dokter, berkolaborasi dengan ahli gizi
perawatan
3 7-02-2019 7-02-2019
10.00 1. Memonitor Turgor kulit Mahar 10.00 Diagnosa 3 : Perfusi Perifer Tidak Aktif Mahar
06-02-2019 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian
fisiologis (iritasi lambung).
07-02-2019 Defisit Nutrisi berhubungan dengan Masalah keperawatan Defisit Nutrisi sudah
ketidakmampuan mencerna makanan teratasi sepenuhnya
07-02-2019 Perfusi Perifer Tidak Aktif berhubungan Masalah keperawatan Perfusi Perifer teratasi
dengan Anemia sebagian.