Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R DENGAN ACUTE KIDNEY INJURY (AKI)


DI RUANG PENYAKIT DALAM
RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh :

RIKE DWI PANDANI


11194692110118

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
I. Pengkajian
Hari / Tanggal Pengkajian:
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin :L
Umur : 48 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan : Swasta
Alamat :Jl.Muara tatah belayung, rt 40 rw 02
Status Perkawinan : kawin
Agama :Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 09 oktober 2021
Diagnosa Medis : Acute kidney injury (AKI)
Nomor Rekam Medik :1-47-90-81
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tn. R
JenisKelamin :L
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat :Jl.Muara tatah belayung, rt 04 rw 02
Hubungandenganklien :Anak

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri seperti di tusuk-tusuk. Nyeri
bertambah bila melakukan aktivitas ringan seperti berpindah tempat. Lokasi nyeri
berada di kuadran kiri bawah. Skala nyeri sedang (5) dengan durasi kurang lebih 8
menit.

2. Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan masuk ke RSUD Ulin Banjarmasin karena perutnya yang besar dan
snyeri serta tidak selera makan. Makan dan minuman yang dkonsumsi pasien terasa
pahit di lidah. Klien terlihat lemas, terlihat meringis kesakitan.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu

Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti sekarang ini
dan tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya.

4. Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga

Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit sama seperti pasien,
tidak ada yang pernah mengalami DM, jantung dan penyakit menular lainnya.

5. Riwayat Tumbuh Kembang (khusus pada klien:anak yang berusia 0 - 18tahun)


(OPTIONAL ,JIKA ADA PASIEN)
-
6. Full SetVital Sign

TD : 117/69 mmHg
Nadi : 95 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
T : 36,50C
Tingkat Kesadaran :Composmentis

GCS :E : 4;V: 5;M: 6

7. Sample(Khusus Pada Kasus Trauma)

b. S(Sign&Symtomps)
-
c. A(Allergy)
-
d. M(Medication)
-
e. P(PastMedical History)
-
f. L(LastMeal)
-
g. E(Even)
-
C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah

2. Kulit
Warna kulit merata, tidak ada lesi pada bagian ekstremitas atas kiri dan kanan, turgor
kulit kembali > 2 detik.

3. Kepala dan Leher


Inspeksi : bentuk kepala mesochepal, simetris bagian kiri dan kanan tidak adanya
benjolan. Tidak ditemukan adanya lesi.
Rambut : Berwarna berwarna hitam, distribusi merata, tidak ditemukan adanya
ketombe
Palpasi : deformitas tidak teraba di kepala klien, tidak teraba adanya benjolan. Tidak
ditemukan adanya nodul.

4. Penglihatan dan Mata


Mata simetris, warna sclera kekuningan, konjungtiva anemis, tidak terdapat tekanan
intra okuler, pupil isokor, dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan

5. Penciuman dan Hidung


Penciuman pasien baik, dapat membedakan bau, pasien tidak pernah mengalami trauma
hidung dan tidak pernah mimisan. Setelah dilakukan pengkajian lubang hidung pasien
tampak simetris, tidak terdapat lesi, secret, darah dan polip pada hidung.

6. Pendengaran dan Telinga


Telinga terlihat simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat nanah dan darah, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran

7. Mulut dan Gigi


Warna mukosa bibir merah muda, gigi terlihat berjarak, tidak ada somatitis maupun
sariawan saat mengkaji di daerah mulut pasien. Tidak ada pembesaran tonsil. Mampu
berbicara dengan jelas dan tepat tanpa adanya gangguan saat berbicara.

8. Dada,Pernafasan dan Sirkulasi


Inspeksi : bentuk dada normochest, pernafasan jenis eupnea, irama reguler simetris
pengembangan dinding dada kiri dan kanan
Palpasi : temperatur hangat, vocal premitius terdapat getaran kuat di daerah
thorax Perkusi : lapang paru kanan dan kiri terdengar sonor
Auskultasi : suara jantung S1 (lup) S2 (dup), irama reguler suara lapang paru terdengar
vesikuler.

9. Abdomen
Di isi hasil pengkajian yang meliputi:

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pembesaran pada perut bagian kiri bawah,
bentuk umbilikus kedalam
Auskultasi : Bising usus 10x/menit
Palpasi : Nyeri tekan di kuadran kiri bawah. Turgor kulit elastis dan lembab
Perkusi : Terdengar pekak

10. Genetalia dan Reproduksi


Pasien berjenis kelamin laki-laki, tidak tampak terpasang DC. Pasien tidak memiliki
masalah pada sistem reproduksi.

11.Ekstremitas Atas dan Bawah


Kemampuan melakukan mobilisasi pasien.

Skala kekuatan otot : 55555555


55555555
Keterangan :
0 = tidak ada kontraksi otot sama sekali
1 = terlihat/teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak ada getaran sama sekali
2 = dapat menggerakan anggota gerak dan mampu melawan gravitasi
3 = dapat menggerakkan anggota gerak dan dapat melawan gravitasi
4 = dapat menggerakan sendi dengan aktif dan mampu melakukan tahanan sedang
5 = dapat menggerakan sendi dengan gerakan penuh dan mampu melawan gravitasi
dengan tahanan penuh.

D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual


1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumahsakit /saat
sakit) Di Rumah : Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari di rumah

Di RS : Saat di RS pasien hanya terbaring di tempat tidur


2. Personal Hygiene
Di Rumah: Saat di rumah pasien mandi 2x sehari.
Di RS : Selama di RS pasien mandi 1x sehari sambil di bantu keluarga ke kamar
mandi

3. Nutrisi
Di Rumah : Nafsu makan saat dirumah baik, minum cukup.
Di RS : Selama di RS pasien hanya makan bubur, namun pasien hanya mampu
menghabiskan 4 sedok saja.

4. Eliminasi (BAB dan BAK)


Di Rumah : Saat dirumah BAB dan BAK lancar
Di RS : Saat dirumah sakit pasien jarang BAK karena makanan yang masuk juga
sedikit
5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah dan memiliki 4 orang anak. Tidak
ada gangguan dalam seksualitas.

6. Psikososial :

Hubungan pasien dengan keluarga baik, hubungan pasien dengan pasien lain dirumah
sakit baik, hubungan pasien dengan tenaga medis baik.Pasienberharap kondisi pasien
lekas pulih agar bisa lekas pulang ke rumah.

7. Spiritual
Pasien beragama islam, selama di RS pasien tidak bisa melakukan sholat 5 waktu.
Keluarga selalu mendoakan untuk kesembuhan pasien.

E. Data Fokus
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan kedua kakinya bengkak
- Pasien mengatakan minum sedikit perhari
- Pasien mengatakan kencingnya sedikit selama di rumah sakit
- Pasien mengatakan nyeri abdomen di kuadran kiri bawah
- Kualitas nyeri seperti di tusuk-tusuk
- Skala sedang (5)
- Durasi kurang lebih 8 menit
- Bila bergerak ke kanan maupun ke kiri, berpindah tempat atau berjalan terasa nyeri
Data Objective:
- Terdapat edema pada ekstremitas bawah
- Tekanan darah : 117/69 mmHg
- Hemoglobin : 10.4 g/dl
- Hematokrit : 28.2%
- Telihat meringis
- Nadi : 67x/menit
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium patologi klinik pada tanggal 08 Oktober 2021
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.4 * 14.0 - 18.0 g/dl
Leukosit 7.1 4.0 - 10.5 ribu/ul
Eritrosit 3.47 * 4.10 - 6.00 juta/ul
Hematokrit 28.2 * 42.0 - 52.0 %
Trombosit 147 * 150 - 450 ribu/ul
RDW-CV 21.2* 12.1- 14.0 %
MCV,MCH,MCHC
MCV 81.3 75.0 - 96.0 Fl
MCH 30.0 28.0 - 32.0 Pg
MCHC 36.9 * 33.0 - 37.0 %
HITUNG JENIS
Basofil 0.0 0.0 - 1.0 %
Eosinofil 0.6 * 1.0 - 3.0 %
Neutrofil 74.8 50.0 - 81.0 %
Limfosit 17.4 * 20.0 - 40.0 %
Monosit 7.2 2.0 - 8.0 %
Basofil 0.00 <1.00 ribu/ul
Eosinofil 0.04 <3.00 ribu/ul
Neutrofil 5.34 2.50 - 7.00 ribu/ul
Limfosit 1.24 * 1.25 - 4.00 ribu/ul
Monosit 0.51 0.30 - 1.00 ribu/ul
KIMIA
DIABETES
Glukosa Darah Sewaktu 89 <200.00 Mg/dl
HATI DAN PANKREAS
Albumin 3.2 3.5 - 5.2 g/dl
Bilirubin total 10.26 * 0.20 - 1.20 mg/dl
Bilirubin direk 9.37 * 0.00 - 0.20 mg/dl
Bilirubin inderek 0.89 * 0.20 - 0.80 mg/dl
SGOT 887 * 5 - 34 U/L
SGPT 84 * 0 - 55 U/L
GINJAL
Ureum 146 * 0 - 50 mg/dL
Kreatinin 2.53 * 0.72 - 1.25 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 131 * 136 - 145 Meq/L
Kalium 4.6 3.5 - 5.1 Meq/L
Chlorida 98 98 - 107 Meq/L
HEMOSTATIS
Hasil PT 15.6 * 9.9 - 13.5 Detik
INR 1.48 -
Control Normal PT 10.8 -
Hasil APTT 25.0 22.2 - 37.0 Detik
Control Normal APTT 24.8
`

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
IMUNO-SEROLOGI
Anti HIV Rapid
CKMB Non reaktif Non Reaktif UI/ml
HEPATITIS
HbsAg Reaktif Non reaktif -
Anti HCV Negatif <1.00 s/co

G. Terapi Farmakologi (Obat - Obatan)

No Nama Dosis Cara Komposisi Golongan Indikasi/ Efek


Obat Pemberian Obat Kontaindikasi Samping
(Isi)
1. SNMC - Injeksi 20 mL Obat keras Tidak boleh Syok,
digunakan pada pasien pseudoaldosteronis
dengan kondisi : me misalnya,
1.Telah diketahui hipopotasemia
memiliki alergi berat, tekanan darah
terhadap kandungan rendah, cairan
Stronger tubuh dan retensi
Neominophagen C Na, pembengkakan,
2.Pasien dengan peningkatan berat
riwayat badan
aldosteronisme
2. Cefotaxime Injeksi - Antibiotik Indikasi Ceftriaxone Nyeri perut, mual,
sefalosporin adalah untuk muntah, diare,
mengatasi infeksi pusing, mengantuk
bakteri gram negatif dan sakit kepala
maupun gram positif.
3. Omefrazole 2 x 40 Injeksi 40 mg Proton pump Peningkatanresikohip Ruam pada kulit,
inhibitors omagnesemia (kurang Urtikaria (kulit
(PPIs) kadar magnesium melepuh),
dalam darah) dengan mengantuk dan
diuretik kelelahan, batuk,
pusing, demam.
4. Hp Pro 3x1 Oral 7.5 mg Obat Herbal Untuk membantu -
memelihari kesehatan
fungsi ginjal

5. Lactosa sirup Oral 60 ml Obat laksatif Membantu mengatasi Kembung (perut


konstipasi bergas), sakit perut,
diare, mual dan
muntah

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
II. AnalisaData
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS :
- Pasien mengatakan lemas Hipervolemia Gangguan mekanisme regulasi
-Pasien mengatakan kedua kakinya (D.0022)
bengkak
-Pasien mengatakan minum
sedikit/perhari
-Pasien mengatakan kencingnya sedikit
selama di rumah sakit

DO :
-Terdapat edema pada ekstremitas
bawah
TTV :
-TD : 117/69 mmHg
Hasil lab :
-Hemoglobin : 10.4 g/dl
-Hematokrit : 28.2 %

2. DS :
-Pasien mengatakan nyeri abdmoen di Nyeri akut Agens pencedera fisiologis
kuadran kiri bawah (Iskmeia) (D.0077)
-kualitas nyeri seperti di tusuk-tusuk
-skala sedang (5)
-Durasi kurang lebih 8 menit
-Bila bergerak ke kanan maupun ke
kiri, berpindah tempat atau berjalan
terasa nyeri

DO :
-Terlihat meringis
-TD : 117/69 mmHg
-Nadi : 67x/menit

III. Prioritas masalah

1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisiologis (iskemia)


2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
IV.Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC/SLKI NIC/SIKI RASIONAL


Keperawatan
(SDKI)
1. Hipervolemia Setelah diberikan Manajemen Hipervolemia Observasi :
berhubungan tindakan keperawatan Observasi : 1. Peningkatan
dengan gangguan 1x9 jam, diharapkan - Periksa tanda dan menunjukkan adanya
mekanisme regulasi kelebihan volume gejala hipervolemia. Kaji
cairan berkurang hipervolemia bunyi jantung dan
dengan kriteria hasil :
- Identifikasi napas, perhatikan S3
a. Edema
penyebab atau gemericik, ronchi.
berkurang
hipervolemia Kelebihan volume
b. Tekanan darah
cairan berpotensi gagal
normal Terapeutik :
jantung kongestif /
- Batasi asupan
edema paru
cairan dan garam
2. Beberapa kondisi yang
Edukasi : dapat menyebabkan
- Ajarkan cara hipervolemia yaitu gagal
membatasi cairan jantung kongestif, infark
- Anjurkan miokard, penyakit katup
melapor jika BB jantung dan gagal ginjal
bertambah >1 kg
Terapeutik :
dalam sehari
1. Menjagaagar
Kolaborasi : kelebihan cairan
- Kolaborasi tidak bertambah
pemberian parah. Garam dapat
diuretik mengikat air
sehingga akan
memperparah
kelebihan cairan

Edukasi :
1. Pembatasan cairan
membutuhkan kerja
sama dari berbagai
pihak termasuk
pasien dan keluarga

Kolaborasi :
1. Diuretik dapat
meningkatkan laju
aliram urine sehingga
produksi urin
meningkat guna
mengurangi
kelebihan volume
cairan dalam tubuh

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
2. Nyeri akut Setelah diberikan Manajemen nyeri : Observasi :
berhubungan tindakan kepearwatan Observasi : 1. Untuk mengetahui
dengan agens 1x8 jam, diharapkan - Identifikasi lokasi nyeri dan skala
cidera fisiologis tingkat nyeri menurun lokasi,
nyeri saat muncul
(iskmeia) dan kontrol nyeri karakteristik,
meningkat dengan durasi, frekuensi, 2. Untuk mengetahi
kriteria hasil : kualitas, seberapakah skala
a. Tidak mengeluh intensitas nyeri nyeri yang dialami
nyeri - Identifikasi skala oleh pasien
b. Tidak meringis nyeri 3. Untuk mengetahui
dan tidak gelisah - Identifikasi faktor
c. Melaporkan nyeri yang apa saja yang
terkontrol memperberat dan memperburuk dan
d. Kemampuan memperingan memperingan
mengenali nyeri keadaan nyerinya
penyebab nyeri
meningkat Terapeutik : Terapeutik :
e. Kemampuan - Berikan teknik 1. Untuk mengurangi
menggunakan nonfarmakologis
untuk rasa nyeri yang
teknik non-
farmakologis mengurangi rasa dirasakan pasien
meningkat nyeri 2. Untuk mengurangi
- Kontrol rasa nyeri yang
lingkungan yang
dirasakan pasien dan
memperberat rasa
nyeri memberikan
kenyamanan
Edukasi :
- Jelaskan Edukasi :
penyebab, 1. Untuk memberikan
periode, dan pemahaman agar
pemicu nyeri
pasien tidak gelisah
Kolaborasi : kolaborasi saat muncul nyeri
pemberian analgetik, jika perlu
Kolaborasi :
1. Untuk membantu
proses penyembuhan
pasien pasca
operasi/untuk
mengurangi nyeri

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
V. ImplementasiKeperawatan
No Hari/Tanggal No Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa
1. Senin, 11 oktober 1 1. Mengidentifikasi lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, kualitas nyeri
2021, Pukul 15.00 2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah dilakukan
WITA 3. Memeriksa ketegangan otot, sebelum dan sesudah TTV
4. Menawarkan teknik relaksasi napas dalam pada pasien
5. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
6. Menjelaskan tujuan, manfaat dan teknik relaksasi napas dalam
7. Berkolaborasi susuai advice dokter
TD : 117/69 mmHg
N : 95 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 98%

2. Selasa, 12 Oktober 1 1. Melakukan TTV


2021, Pukul 09.00 2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam pada pasien dan Slow Deep Breathing
WITA
3. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
4. Berkolaborasi sesuai dengan advice dokter
TD : 117/69 mmHg
N : 95x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 98%
No Hari/Tanggal No Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa
3. Rabu,13 Oktober 1. Melakukan TTV
2021. Pukul 1 2. Mengajarkan teknik relaksasi Slow Deep Breathing
21.00 WITA 3. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
4. Berkolaborasi sesuai dengan advice dokter
TD : 117/69 mmHg
N : 95x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 98%

Senin, 13 Oktober 2 1. Memeriksa adanya tanda dan gejala hypervolemia (edema, JVP meningkat, suara napas tambahan)
1. 2021. Pukul 18.00
2. Memonitor TTV
WITA 3. Memonitor kecepatan infus sceara ketat
4. Mengajarkan membatasi cairan
5. Menawarkan dan mengajarkan teknik komplementer rendam kaki di air hangat dan air dingin untuk
mengurangi edema
6. Meninggikan posisi kaki dari jantung
7. Berkolaborasi sesuai advice dokter

Selasa, 13 Oktober 2
2. 2021. Pukul 10.00 1. Memonitor TTV pasien
WITA 2. Mengkaji tingkat edema pasien
3. Memonitor kecepatan infus secara ketat
4. Meninggikan posisi kaki dari jantung
5. Berkolaborasi sesuai advice dokter

1. Memonitor TTV pasien


3. Rabu, 13 Oktober 2 2. Mengkaji tingkat edema pasien
2021. Pukul 22.00 3. Memonitor kecepatan infus secara ketat
4. Meninggikan posisi kaki dari jantung
5. Berkolaborasi sesuai advice dokter
VI. Evaluasi
No Hari/Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
(SDKI)
1. Senin, 11 Oktober 18.00 1 S : Pasien mengatakan sedikit rileks dengan relaksasi napas dalam dan latihan
2021. WITA slow deep breathing

O:
- Keluhan nyeri cukup menurun
- Meringis menurun
- Sikap protektif menurun
- Pola napas cukup membaik
Hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 98%
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I : Mengidentifikasi lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, kualitas nyeri

E : Diharapkan masalah nyeri cepat teratasi dengan baik

2.
Selasa, 12 Oktober 11.15 1 S : Pasien mengatakan rileks dengan sloow deep breathing
2021 WITA
O:
- Keluhan nyeri cukup menurun
- Meringis menurun
- Sikap protektif menurun
- Pola napas cukup membaik
Hasil TTV :
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 97%
A : Masalah teratasi
 Keluhan nyeri sudah tidak ada di rasakan saat beristirahat
 Sikap meringis ketika nyeri datang berkurang
 Pola napas membaik

P : Lanjutkan intervensi

I : Mengidentifikasi lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, kualitas nyeri

E : Diharapkan masalah nyeri cepat teratasi dengan baik

3. Rabu,13 Oktober 22.00 1 S : Pasien mengatakan ketika nyeri datang lebih rileks dengan melakukan sloow deep
2021 WITA breathing

O:
- Keluhan nyeri cukup menurun
- Meringis menurun
- Sikap protektif menurun
- Pola napas cukup membaik

Hasil TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 88x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5 c
SpO2 : 97%
A : Masalah teratasi
 Keluhan nyeri sudah tidak ada di rasakan saat beristirahat
 Pola napas membaik

P : Lanjutkan intervensi ( pemberian anlagetik )

I : Mengidentifikasi lokasi, durasi, karakteristik, frekuensi, kualitas nyeri

E : Diharapkan masalah nyeri bisa cepat teratasi dengan baik

1. Senin, 11 Oktober 19.20 2 S: Pasien mengatakan kakinya yang bengkak lumayan berkurang
2021
O:
- Asupan cairan : sedang
- Haluaran urin : cukup meningkat
- Edema : sedang
- Turgor kulit : cukup membaik

A : Masalah belum teratasi : Edema masih terlihat di kaki (+), turgor kulit (+)

P : Lanjutkan intervensi

I: - Memeriksa adanya tanda dan gejala hypervolemia


- Mengajarkan membatasi cairan

E : Di harapkan masalah hyperrvolemia dapat segera teratasi

2. Selasa, 12 Oktober 13.00 2 S : Pasien mengatakan bengkak sudah mulai berkurang daripada kemarin
2021 WITA
O:
- Asupan cairan : cukup meningkat
- Haluaran urin : cukup meningkat
- Edema : cukup menurun
- Turgor kulit : cukup membaik
A : Masalah belum teratasi : edema masih terlihat di kaki, turgor kulit (+)

P : Lanjutkan intervensi

I: - Memeriksa adanya tanda dan gejala hypervolemia


- Mengajarkan membatasi cairan

E : : Di harapkan masalah hyperrvolemia dapat segera teratasi

3. Kamis, 13 Oktober 06.00 2 S: Pasien mengatakan kakinya yang bengkak sudah berkurang daripada kemarin dan
2021 WITA masih membatasi minum/cairan

O:
- Asupan cairan meningkat
- Haluaran urin sudah cukup meningkat
- Edema mulai menurun
- Turgor kulit mulai

membaik A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I: - Mengkaji tingkat edema pasien


- Memonitor kecepatan infus secara ketat

E : Di harapkan edema pada pasien segera teratasi dengan baik


VII. Discharge Planning
S : ………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
O : ………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
A : ………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
P : ………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….

Banjarmasin, 20….

…………………………………………….

ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah
ProgramStudiProfesiNers
StaseKeperawatanMedikalBedah

Anda mungkin juga menyukai